Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGETAHUAN IBU USIA 40-45 TAHUN TENTANG PREMENOPAUSE AGUSTIN, LIA; DIAN RAHMAWATI
Midwifery Science Care Journal Vol. 2 No. 1 (2023): Midwifery Science Care Journal
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63520/mscj.v2i1.346

Abstract

Premenopause adalah suatu kondisi fisiologis pada wanita yang telah memasuki proses penuaan (aging), yang ditandai dengan menurunnya kadar hormonal estrogen dari ovarium yang sangat berperan dalam hal reproduksi dan seksualitas. Penelitian ini tujuannya untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu usia 40-45 tahun tentang premenopause di Dusun Tirto Mulyo Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah semua ibu usia 40-45 tahun tentang premenopause di Dusun Tirto mulyo Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri sejumlah 30 responden. Teknik sampling menggunakan total sampling didapatkan sampel 30 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Pengelola data meliputi editing, coding, scoring, dan tabulating. Analisa data menggunakan rumus prosentase. Hasil penelitian yang didapat bahwa 30 responden yang memiliki Pengetahuan tentang pengertian menopause adalah kurang yaitu sejumlah 16 responden (53,3%), dalam pengetahuan tanda-tanda menopause adalah kurang yaitu sejumlah 12 responden (40,0%), dalam pengetahuan gejala premenopause adalah cukup yaitu sejumlah 17 responden (56,7%), dalam pengetahuan fakrot-faktor yang mempengaruhi premenopause adalah kurang yaitu sejumlah 18 responden (60,0%), dan dampak-dampak dari premenopause adalah cukup yaitu sejumlah 19 responden (63,3). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu usia 40-45 tahun tentang premenopause adalah kurang. Informasi tentang premenopaususe hendaknya lebih ditingkatkan dengan penyuluhan sehingga ibu tidak merasa cemas untuk menghadapinya. Pengetahuan yang baik tentang premenopause akan membantu ibu untuk menyiapkan diri dengan tenang
Evaluation of Spreadable Cheese Made with Goat’s Milk and Soymilk in Various Rations Arief, Muhammad Fajrul; Manab, Abdul; Agustin, Lia
Journal of Tropical Agricultural Engineering and Biosystems - Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 13 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2025.013.01.03

Abstract

This study aimed to determine the characteristics of spreadable cheese made from goat milk (GM) and soy milk (SM) in various rations. The ratios of GM and SM were P0 (control), P1 (3:1), P2 (1:1), and P3 (1:3) (v/v), respectively. P0 was the treatment without adding SM. This study was conducted using a completely randomized design with 4 replications. All data were processed using ANOVA and DMRT. The results showed that the combination of milk reduced saturated fatty acids, which affected the levels of water, fat, casein, and calcium (p < 0.05), but not significantly on salt, protein, and pH levels. The sensory quality assessment was observed using a hedonic test and expressed in histogram form. To conclude, spreadable cheese produced from various rations of GM and SM has sufficient flavor-creamy, as well as good spreadability and color.
Pengaruh Faktor Kehamilan terhadap Panjang Badan Bayi sebagai Indikator Awal Risiko Stunting di Kabupaten Kediri: The Effect of Pregnancy Factors on Infant Body Length as an Initial Indicator of Stunting Risk in Kediri Regency Agustin, Lia; Rahmawati, Dian
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 8 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijm.v8i1.3911

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem that is rooted in the womb. Factors such as maternal nutritional status, iron tablet consumption, ANC visits, and diet play a role in the baby's body length at birth, which is an early indicator of stunting risk. Analyze the factors that affect the baby's body length at birth as a predictor of stunting risk. This cross-sectional quantitative study was conducted in January – March 2024, involving 250 postpartum mothers on the first day at several TPMBs and hospitals with purposive sampling. Data were collected through questionnaires and checklists of KIA books and analyzed using multiple linear regression tests. The average body length of babies is 47.2 ± 2.1 cm, with 35% of babies at risk of stunting. Bivariate analysis showed that maternal nutritional status (p = 0.002), iron tablet consumption (p = 0.005), ANC (p < 0.001), and diet (p = 0.001) had a significant relationship with infant body length. Multivariate analysis showed that ANC had the greatest influence (B = 0.25, p < 0.001), followed by diet, maternal nutritional status, and iron tablet consumption (R² =0.52). Adequate ANC, good nutritional status, a balanced diet, and adherence to the consumption of iron tablets play a role in preventing babies born with a body length at risk of stunting. Optimization of ANC services and nutrition education for pregnant women is needed to prevent stunting from an early age   Abstrak Stunting merupakan masalah gizi kronis yang berakar sejak dalam kandungan. Faktor seperti status gizi ibu, konsumsi tablet zat besi, kunjungan ANC, dan pola makan berperan dalam panjang badan bayi saat lahir, yang menjadi indikator awal risiko stunting. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi panjang badan bayi saat lahir sebagai prediktor risiko stunting. Penelitian kuantitatif cross-sectional ini dilakukan pada Januari – Maret 2024, melibatkan 250 ibu nifas hari pertama di beberapa TPMB dan rumah sakit dengan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan checklist buku KIA serta dianalisis menggunakan uji regresi linear berganda. Rata-rata panjang badan bayi 47,2 ± 2,1 cm, dengan 35% bayi berisiko stunting. Analisis bivariat menunjukkan bahwa status gizi ibu (p = 0,002), konsumsi tablet zat besi (p = 0,005), ANC (p < 0,001), dan pola makan (p = 0,001) memiliki hubungan signifikan dengan panjang badan bayi. Analisis multivariat menunjukkan bahwa ANC memiliki pengaruh terbesar (B = 0,25, p < 0,001), diikuti pola makan, status gizi ibu, dan konsumsi tablet zat besi (R² = 0,52). ANC yang cukup, status gizi baik, pola makan seimbang, dan kepatuhan konsumsi tablet zat besi berperan dalam mencegah bayi lahir dengan panjang badan berisiko stunting. Optimalisasi layanan ANC dan edukasi gizi ibu hamil diperlukan untuk pencegahan stunting sejak dini
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN LOGO SERTA DIGITALISASI OPERASIONAL UNTUK PENINGKATAN BRANDING DAN EFISIENSI Sumarmi, Saptaningsih; Triutami, Septi; Sitrawati, Puput; Agustin, Lia; Angganingrum, Vika; Tentua, Meilany Nonsi; Kurnia, Nova
Abdimas Galuh Vol 7, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i2.20619

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan branding dan efisiensi operasional Fazza Store melalui pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan logo serta digitalisasi operasional. Pelatihan pembuatan logo berfokus pada pengembangan identitas visual yang khas untuk memperkuat kehadiran pasar dan pengenalan merek Fazza Store. Sementara itu, pendampingan digitalisasi mencakup penerapan sistem berbasis teknologi untuk pengelolaan gudang dan penggajian karyawan guna meningkatkan efisiensi operasional. Program ini juga mencakup pengembangan sumber daya manusia agar staf mampu beradaptasi dengan perangkat dan proses digital. Dengan mengintegrasikan desain modern dan teknologi, inisiatif ini dirancang untuk memberdayakan Fazza Store agar lebih kompetitif dan terorganisir di pasar yang terus berkembang. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pelatihan langsung, pendampingan teknis, dan pengembangan kapasitas, yang menghasilkan peningkatan performa branding dan operasional Fazza Store.
Hubungan Peran Suami Dengan Sikap Ibu Dalam Proses Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan Agustin, Lia; Dian Rahmawati
JURNAL KEBIDANAN Vol. 13 No. 01 (2024): Jurnal Kebidanan Dharma Husada
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35890/jkdh.v13i01.335

Abstract

Feeding babies directly from the mother's own breast is breastfeeding. When breastfeeding, mothers need the support of their husband because breastfeeding is not carried out by the mother and baby alone. A husband who is not supportive can affect the mother's emotions, leading baby blues. Emotional support is needed by couples / wives because emotional support affects thoughts, feelings, and sensations that greatly affect the release of oxytocin. Therefore, a husband has a very important role to keep the oxytocin reflex smooth This study aims to determine the relationship between the husband's role and the mother's attitude in the process of breastfeeding babies aged 0-6 months. The research design uses correlational research with a cross-sectional approach. The population and sample were all mothers breastfeeding babies aged 0-6 months at Posyandu in Tales Village. Using a total sampling technique, 30 respondents were obtained. The variables consist of the independent variable, namely the husband's role in mothers breastfeeding babies aged 0-6 months and the dependent variable, namely the mother's attitude in the process of breastfeeding babies aged 0-6 months. Data were collected using a questionnaire on the husband's role in mothers breastfeeding babies aged 0-6 months and the mother's attitude in the process of breastfeeding babies aged 0-6 months. Data processing uses univariate and bivariate analysis with the Chi Square test The research results showed that 13 respondents (43.3%) supported their husband's role with a positive maternal attitude. The statistical test results show that the calculated χ2 is 4.41 which is greater than the table χ2 of 3.841, so H1 is accepted. Based on the data above, it can be concluded that there is a relationship between the husband's role and the mother's attitude in the process of breastfeeding babies aged 0-6 months. From the results of this research, it is hoped that health workers can provide health education through classes for pregnant women by involving their husbands when attending classes for pregnant women. From the statistical test, χ2 calculated 9.03. When compared with χ2 table with a significant level of 5% and n = 30 which is 3.841 it is found that χ2 counts > χ2 table
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PENGETAHUAN MATERNAL TENTANG PERAWATAN IBU KANGGURU PADA BAYI DENGAN BERAT LAHIR RENDAH: SEBUAH STUDI PRA-EKSPERIMENTAL Agustin, Lia; Rahmawati, Dian; Tias, Indra Widyaning
coba Vol 14 No 1 (2025): November 2025
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v14i1.913

Abstract

Bayi dengan berat lahir rendah masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena bayi ini memiliki risiko tinggi kematian. Karena lemak subkutan pada BBLR masih terbatas, insulasi termal kurang. Mereka cenderung menjadi hypothermic dan memerlukan perawatan inkubator . Besarnya biaya menciptakan beban yang tinggi bagi keluarga yang dipaparkan dengan pengalaman segar dimulainya perawatan ibu kangguru. Perawatan ibu kangguru adalah salah satu alternatif yang sederhana dan murah untuk menangani masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendidikan terhadap pelaksanaan KMC dan pengetahuan ibu terhadap pelaksanaan KMC pada ibu yang mempunyai BBLR. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan pretest-posttest satu kelompok. Populasinya terdiri dari 30 ibu dengan bayi BBLR di Ruang Perinatologi, yang diperoleh menggunakan teknik sampling yaitu total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan uji tanda Wilcoxon. Hasil menunjukkan bahwa sebelum pendidikan, 43,3% ibu memiliki pengetahuan yang buruk. Setelah pendidikan, 46,7% memiliki pengetahuan yang baik. Uji Wilcoxon menghasilkan nilai p sebesar 0,001 (< 0,05), menunjukkan pengaruh signifikan pendidikan terhadap pengetahuan ibu mengenai KMC. Pendidikan tentang KMC disarankan untuk diintegrasikan ke dalam perawatan rutin dan dilanjutkan di rumah untuk mengoptimalkan kesehatan bayi berat lahir rendah. Kata Kunci : BBLR, Perawatan Ibu Kanguru, Pengetahuan ibu
Program Kelas Ibu Bahagia: Menuju Masa Nifas Sehat dan Berdaya di Desa Blabak Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri Istighosah, Nining; Rohmah, Miftakhur; Mufida, Riza Tsalatsatul; Astutik, Reni Yuli; Wahyuni, Candra; Astikasari, Nita Dwi; Natalia, Shanty; Kumalasari, Eri Puji; Sejati, Putri Eka; Basuki, Stevani; Agustin, Lia; Respati, Laras Laxita Winda; Nawangsari, Elliza Natania
JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 6 (2025): JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jgen.v3i6.1310

Abstract

Masa nifas merupakan periode penting dalam kehidupan perempuan yang dimulai segera setelah persalinan hingga enam minggu (42 hari) pascapersalinan. Pada fase ini terjadi berbagai perubahan fisiologis, psikologis, dan sosial yang memerlukan adaptasi optimal agar ibu dapat mencapai kondisi kesehatan yang baik dan berdaya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu nifas mengenai perubahan, kebutuhan, dan perawatan selama masa nifas melalui kegiatan Kelas Ibu Bahagia. Metode yang digunakan adalah diskusi dua arah partisipatif. Sasaran kegiatan adalah seluruh ibu nifas di Desa Blabak, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, dengan jumlah responden sebanyak 15 orang. Materi yang diberikan meliputi pengertian masa nifas, perubahan fisiologis dan psikologis selama masa nifas, kebutuhan dasar ibu nifas, serta senam nifas. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar responden (>67%) mengalami peningkatan pemahaman mengenai masa nifas, perubahan yang terjadi, serta kebutuhan yang harus dipenuhi selama masa nifas. Hal ini ditunjukkan dengan keaktifan responden dalam diskusi, di mana sebanyak 67% responden mampu mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan terkait materi yang disampaikan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa edukasi melalui Kelas Ibu Bahagia efektif meningkatkan pemahaman ibu nifas, sehingga diharapkan ibu mampu menerapkan informasi yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, tujuan mewujudkan ibu nifas yang sehat dan berdaya dapat tercapai.