Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS TOTAL BAKTERI COLIFORM DI SUNGAI BANJIR KANAL BARAT DAN SILANDAK, SEMARANG Analysis of Total Coliform Bacteria in Banjir Kanal Barat and Silandak Rivers, Semarang Asih, Dilia Puspita; Ain, Churun; Widyorini, Niniek
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 4 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.495 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i4.26549

Abstract

Sungai Banjir Kanal Barat dan Silandak merupakan sungai besar yang berada di Kota Semarang. Terdapat berbagai aktivitas di sepanjang aliran sungai tersebut, diantaranya aktivitas domestik dan industri dimana buangan limbah masuk ke dalam badan sungai sehingga menyebabkan penurunan kualitas perairan. Salah satu mikroorganisme yang terkandung dalam limbah domestik yang berperan sebagai indikator pencemaran yaitu bakteri coliform sehingga perlu dilakukan perhitungan total coliform guna mengetahui adanya pencemaran di Sungai Banjir Kanal Barat dan Silandak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan total coliform, status mutu air berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001 kelas II dan hubungan antara total coliform dengan bahan organik dan BOD (Biological Oxygen Demand) di Sungai Banjir Kanal Barat dan Silandak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Pengambilan sampel terdiri dari 2 stasiun (A dan B) yang masing-masing terdapat 5 titik dan 2 kali pengulangan (P1 dan P2). Variabel utama yang dianalisis yaitu total coliform, bahan organik dan BOD, variabel pendukung yang diukur yaitu temperatur, salinitas, DO (Dissolved Oxygen ) dan pH. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah total coliform pada stasiun A berkisar antara 240-16000 MPN/100 mldan 23-5400 MPN/100 ml pada stasiun B. Nilai total coliform pada titik A2 dan B2 pada P1 serta A5 P2telah melebihi bakumutu. Hubungan antara total coliform dengan bahan organik yaitu sangat lemah (nilaiPearson Correlation = 0,15). Hubungan antara total coliform denganBOD yaitu lemah (nilaiPearson Correlation= 0,378). Banjir Kanal Barat and Silandak Rivers are large rivers in Semarang. There are various activities along the river flow, including domestic activities and industries where waste effluents enter the river bodies causing a decrease in water quality. One of the microorganisms contained in domestic waste that as an indicator of pollution is coliform bacteria, so it is necessary to calculate the total coliform in order to find out the pollution in the Banjir Kanal Barat and Silandak Rivers. This study aims to determine abundance of total Coliform, water quality status based on PP No. 82 of 2001 class II and relationship between the total coliform with organic matter and BOD (Biological Oxygen Demand) in the Banjir Kanal Barat and Silandak Rivers. The method used in this study is survey method. Sampling consisted of 2 stations (A and B), each of which had 5  points and 2 repetitions (P1 and P2). The main variables analyzed were total coliform, organic matter and BOD, the supporting variable analiyzed were temperature, salinity, DO (Dissolved Oxygen ) and pH. Based on the results of the study, the total number of coliform at station A ranged from 240-16000 MPN/100 ml and 23-5400MPN/100 ml at station B. The total value of coliform at points A2 and B2 at P1 and A5 P2 has exceeded the standard. The relationship between total coliform and organic matter is very weak (Pearson Correlation value = 0.15). The relationship between total coliform and BOD is weak (Pearson Correlation value = 0.378). 
KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT AIR PADA PROSES PEMBUSUKAN ECENG GONDOK (Eichhornia sp.) (Skala Laboratorium) Juwitanti, Eko; Soedarsono, Prijadi; Ain, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.118 KB)

Abstract

Unsur nitrogen (N) dan fosfor (P) merupakan unsur hara (nutrien) yang diperlukan oleh tumbuhan air untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya. Unsur tersebut ada dalam bentuk nitrat (NO3) dan fosfat (PO4). Tingginya kandungan nitrat dan fosfat pada perairan Rawa Pening terlihat dengan banyaknya eceng gondok yang tumbuh disana. Akan tetapi, kegiatan masyarakat sekitar yang hanya mengambil batang eceng gondok dan membuang kembali akar dan daunnya ke perairan berpotensi untuk meningkatkan kadar nitrat dan fosfat air di Rawa Pening. Kandungan unsur hara yang terlalu tinggi akibat dari proses pembusukan yang terjadi secara terus-menerus dapat mengakibatkan perairan mengalami keadaan yang terlalu subur (eutrofikasi). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandungan nitrat dan fosfat air pada proses pembusukan Eceng Gondok. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen skala laboratorium. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu wadah percobaan yang berisi akar, batang, dan daun eceng gondok. Data yang diukur meliputi kadar nitrat (NO3), kadar fosfat (PO4), berat Eceng Gondok, suhu, pH air, dan DO. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 hingga Juli 2013 di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Jurusan Perikanan Universitas Diponegoro, Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kandungan nitrat dan fosfat air tertinggi yaitu pada pembusukan daun eceng gondok dengan kadar nitrat 1,599 – 2,053 mg/l dan kadar fosfat 0,025 – 0,099 mg/l. Sedangkan pada batang mengandung nitrat antara 0,651 – 1,271 mg/l dan fosfat sebesar 0,011 – 0,074 mg/l. Kandungan terendah terdapat pada akar, dengan kadar nitrat 0,350 – 0,944 mg/l dan kadar fosfat 0,009 – 0,051 mg/l. Berat eceng gondok menyusut setelah 4 minggu terbukti dari berat awal masing-masing 200 gr dan berat akhir pada akar yaitu 96,6 gr, pada batang 72,6 gr dan pada daun eceng gondok 56,3 gr. Hasil analisis data kandungan nitrat dan fosfat air dengan Anova One Way terdapat perbedaan yang signifikan antara akar, batang dan daun diperoleh nilai signifikansi 0,00 untuk nitrat dan 0,021 untuk fosfat (p < 0,05).
STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON PADA PERAIRAN YANG DITUMBUHI ECENG GONDOK SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN DI DANAU RAWA PENING, SEMARANG Tyas, Eritrina Ardining; Hutabarat, Sahala; Ain, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 2 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.347 KB)

Abstract

ABSTRAKSecara ekologis, Danau Rawa Pening kondisinya telah banyak mengalami perubahan yang diindikasikan oleh tidak terkontrolnya pertumbuhan tanaman akuatik seperti eceng gondok yang umumnya berkaitan dengan proses eutrofikasi. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui kualitas perairan berdasarkan struktur komunitas plankton pada perairan yang ditumbuhi eceng gondok di Rawa Pening. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2016. Metode yang digunakan adalah observatif dan pengambilan teknik sampling secara purposif dan uji laboratorium. Lokasi pengambilan sampel yaitu stasiun 1 merupakan daerah yang terdapat eceng gondok cukup tinggi (kerapatan tinggi dengan persentase berkisar >70-100%). Stasiun 2 merupakan daerah yang terdapat eceng gondok relatif sedang (kerapatan sedang dengan persentase berkisar 40-70%). Stasiun 3 merupakan daerah yang terdapat eceng gondok relatif rendah (kerapatan rendah dengan persentase berkisar <40%) serta stasiun 4 merupakan daerah yang tidak terdapat eceng gondok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan Fitoplankton berkisar 620-15690 Ind/L. Jenis Fitoplankton yang ditemukan terdiri dari 4 kelas yaitu Chlorophyceae, Bacillariophyceae, Cyanophyceae , Xanthophyceae. Kelimpahan Zooplankton berkisar 620-1608 Ind/m3. Jenis Zooplankton yang ditemukan terdiri dari 5 kelas yaitu  Zoomastigopora, Pytomastigopora, Euglenaphyceae, Rotiferaceae Ciliata, Crustacea. Kualitas perairan di Danau Rawa Pening masih pada batas-batas yang layak untuk kehidupan plankton.Kata Kunci: Plankton, Eceng Gondok, Danau Rawa Pening.  ABSTRACT                Ecologically, Lake Rawa Pening has been extensively amended condition indicated by the uncontrolled growth of aquatic plants such as water hyacinth which is generally related to the process of eutrophication. The goal of the research is to find out the quality of the waters of the plankton community structure based on waters covered by water hyacinth in the Lake Rawa Pening. This research was carried out in Oktober and November 2016.  The method used is observatif field and taking of sampling in purposive and laboratory. The location of sampling is divided into four stations and each station is divided into two points. Station 1 is that there is water hyacinth is quite high (high density with a percentage ranging <70-100%). Station 2 is the area contained relatively water hyacinth are medium density (percentage of 40-70%). Station 3 is the station contained water hyacinth is relatively low (low density with a percentage ranging from 40%) as well as station 4 is there is no water hyacinth. The results showed that Phytoplankton abundance range 620-15690 Ind/L.  Types of Phytoplankton found consists of 4 classes namely Chlorophyceae, Cyanophyceae, Bacillariophyceae, Xanthophyceae. The abundance of Zooplankton range 620-1608 Ind/m3. Types of  Zooplankton found consists of 5 classes, namely Zoomastigopora, Pytomastigopora, Euglenaphyceae, Rotiferaceae Ciliata, Crustacea. The quality of the waters of Lake Rawa Pening is still within the limits that are reasonable for the life of the plankton. Saprobik index (SI) of 2 and the value of Tropical Saprobik Index (TSI) of 1,33 this indicated that these waters are in a phase of Oligosaprobik toward β-mesosaprobik.. Keywords: Plankton, Eichhornia crassipes, Lake Rawa Pening. 
EFISIENSI PENGGUNAAN OIL WATER SEPARATOR PADA KAPAL PENANGKAP IKAN UNTUK PENCEGAHAN PENCEMARAN MINYAK DI LAUT (STUDI KASUS KM. MANTIS) DI BBPPI SEMARANG Setiawan, Teguh Edi; Haeruddin, -; Ain, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.463 KB)

Abstract

Cemaran minyak akan berdampak pada penurunan daya dukung lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan organisme perairan. Cemaran minyak dapat berasal dari limbah cair kamar mesin kapal. Berdasarkan ketentuan IMO (International Maritime Organization) yaitu harus kurang dari 15 ppm. Kapal berukuran di atas 100 GT diwajibkan menggunakan OWS (Oil Water Separator) sebagai alat pemisah air dan minyak. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) Semarang mencoba menerapkan penggunaan OWS pada kapal penangkap ikan berukuran di bawah 100 GT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penggunaan OWS, dan perbedaan toksisitas minyak sebelum dan setelah diolah dengan OWS terhadap Chlorella vulgaris. Penelitian dilaksanakan pada bulan November – Desember 2013. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan menganalisis kandungan minyak. Dilanjutkan analisis efisiensi OWS dan uji toksisitas minyak terhadap alga Chlorella vulgaris sebelum dan setelah diolah dengan OWS. Kemudian dilakukan uji statistika T berpasangan apabila distribusi data normal dan uji wilcoxon apabila distribusi data tidak normal dengan taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan OWS mampu mereduksi kandungan minyak dari sebelum diolah dengan OWS antara 2.083,60 mg/L - 29.246,60 mg/L menjadi  8,40 mg/L - 23,20 mg/L setelah diolah, tingkat efisiensi mencapai 99,3% - 99,9%. Hasil analisis statistik uji wilcoxon pada hasil uji toksisitas (p < 0,05) OWS mampu mengurangi toksisitas limbah cair kamar mesin mengandung minyak sebelum dan setelah diolah dengan OWS terhadap Chlorella vulgaris. Oil pollution results in the reduction of environmental capacity which can disturb the life of aquatic organism. The waste water from engine room of the vessel is one of the source oil pollution. Based on IMO (International Maritime Organization) recommendation which are less than 15 ppm. Vessel measuring above 100 GT must use OWS (Oil Water Separator) as the equipment to separate water and oil. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) semarang has tried to apply the usage of OWS at the fishing vessel measuring under 100 GT. This research has intended to determine the efficiency of using OWS, and the difference of oil toxicity before and after processed OWS to Chlorella vulgaris. The research was carried in November – December 2013. The methods used are laboratory experimental by analyzing oil continued by OWS efficiency analysis and testing oil toxicity on Chlorella vulgaris before and after processed using OWS. After that, data was analyzed using paired sample T-test if the data distribution was normal or wilcoxon test if the data distribution was abnormal using significancy level 95%. The result that OWS was able to reduce the oil content from 2.083,60 mg/L - 29.246.60 mg/L before processed, and 8,40 mg/L - 23,20 mg/L after processed with OWS, with efficiency level attained 99,3% - 99,9%. The statistical analysis using wilcoxon test at toxicity test (p<0,05) that OWS was able to reduce waste water from engine room that contains oil and it has proven by comparing the toxic level before and after processed using OWS to Chlorella vulgaris.
VALUASI EKONOMI PEMANFAATAN WADUK WADASLINTANG KABUPATEN WONOSOBO (The Economic Valuation of Utilization Wadaslintang Reservoir of Wonosobo Regency) Manullang, Panogu; Saputra, Suradi Wijaya; Ain, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 4 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.506 KB)

Abstract

Waduk Wadaslintang merupakan waduk yang terletak di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Waduk ini dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, diantaranya untuk perikanan tangkap, keramba jaring apung, pariwisata, air bersih, dan  PLTA. Pemanfaatan waduk Wadaslintang  belum terukur secara ekonomi sehingga perlu dilakukan studi tentang besarnya nilai ekonomi pemanfaatan waduk sebagai dasar upaya pengelolaan. Penelitian dilakukan pada Juni - Juli 2017 dengan tujuan untuk menghitung nilai ekonomi total pemanfaatan waduk. Metode yang digunakan untuk air bersih yaitu Contingent Valuation Method (CVM), rekreasi dengan metode Travel Cost Method (TCM), PLTA, perikanan tangkap dan budidaya KJA dengan metode Market Price Method. Metode penentuan responden untuk PLTA,perikanan tangkap dan Budidaya KJA menggunakan metode purposive sampling, air bersih menggunakan cluster sampling dan rekreasi menggunakan acidental sampling. Hasil penelitian didapatkan nilai ekonomi Perikanan Tangkap Rp.493.744.000/tahun, Nilai ekonomi Budidaya keramba jaring apung Rp.1.024.612.000/tahun, Nilai ekonomi Pariwisata Rp.426.845.468,-/tahun, Nilai ekonomi Air Bersih Rp.63.018.000/tahun, dan Nilai ekonomi PLTA Rp.101.519.999.812/tahun. Nilai ekonomi total per tahun sebesar Rp.22.778.531.066/tahun. Wadaslintang Reservoir is a reservoir located in Wonosobo regency, Central Java. This reservoir is used for various needs, such as for fishery catch, floating catch, tourism, clean water, and hydropower. Utilization of Wadaslintang reservoir has not been economically measured so it is necessary to study about the economic value of reservoir utilization as the basis of management effort. The study was conducted in June - July 2017 with the aim to calculate the total economic value of reservoir utilization. The method used for clean water is Contingent Valuation Method (CVM), recreation with Travel Cost Method (TCM) method, hydropower, capture fishery and KJA cultivation by Market Price Method method. Determination method of respondents for hydropower, capture fishery and floating catch cultivation using purposive sampling method, clean water using cluster sampling and recreation using acidental sampling. The results obtained economic value of Capture Fisheries Rp.493.744.000 / tahun, Economic value of floating catch cultivation Rp.1.024.612.000 / year, Economic value of Tourism Rp.426.845.468, - / year, the economic value of clean water Rp.63.018. 000 / year, and Economic Value of PLTA Rp.101.519.999.812 / year. Total economic value per year is Rp.22.778.531.066 / year.
DAMPAK SURFAKTAN BERBAHAN AKTIF Na-ABS TERHADAP DAYA TETAS TELUR IKAN KARPER (Cyprinus carpio) DALAM SKALA LABORATORIUM Prahastuti, Maulina Septia; Sulardiono, Bambang; Ain, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.512 KB)

Abstract

Penurunan kualitas lingkungan disebabkan adanya bahan pencemar, contohnya limbah deterjen yang mengandung surfaktan berbahan aktif Na-ABS. Deterjen dapat memberikan dampak negatif terhadap proses kehidupan organisme di dalamnya, salah satunya proses penetasan telur ikan. Fase telur merupakan stadia yang rentan dan jauh lebih sensitif terkena pengaruh dari luar atau dari lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya masukan mengenai dampak surfaktan terhadap daya tetas telur ikan karper (C. carpio). Tujuan penelitian ini adalah menentukan nilai LC50-96 jam dari deterjen berbahan aktif surfaktan jenis NA-ABS, dan mengetahui pengaruh kandungan surfaktan terhadap daya tetas telur ikan karper (C. carpio). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan karper (C. carpio) dan telurnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yang terdiri dari 3 ulangan. Tahap penelitian terdiri dari: uji pendahuluan, uji lanjut, Persiapan materi telur ikan, uji utama, perhitungan daya tetas telur, dan pengukuran variabel kualitas air. Perlakuan yang diberikan pada uji utama adalah pemberian deterjen terhadap telur ikan dengan konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan 100% dari nilai LC50-96 jam, yaitu 1,35 mg/L, 2,70 mg/L, 5,40 mg/L, 10,80 mg/L, dan 21,60 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LC50-96 jam surfaktan terhadap ikan karper (C. carpio) adalah 21,60 mg/L. Kualitas air selama penelitian, yaitu: suhu 24,37 – 28,30oC, oksigen terlarut 2,37 – 4,00 mg/L, dan pH 7. Hasil analisis data menggunakan ANOVA faktorial menunjukkan bahwa konsentrasi deterjen berpengaruh nyata terhadap daya tetas telur ikan karper (p<0,05), semakin besar konsentrasi deterjen maka persentase daya tetas telur setiap harinya semakin kecil. Pengaruh deterjen mulai terlihat jelas pada konsentrasi 5,40 mg/L dengan waktu kritis yaitu pada hari kedua.
DINAMIKA PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PESISIR DESA SURODADI KECAMATAN SAYUNG DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT (Dynamics of Coastal Line Changes in the Surodadi Village of Sayung Sub District by Using Satellite Imagery) Riyanti, Aulia Huda; Suryanto, Agung; Ain, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 4 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.465 KB)

Abstract

Garis pantai Desa Surodadi mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Perubahan yang serius ini perlu untuk dilakukan pemantauan terus menerus. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang perubahan garis pantai dan kaitannya dengan tutupan lahan di pesisir Desa Surodadi Kecamatan Sayung Kabupaten Demak pada tahun 2015 dan 2016. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2017. Stasiun penelitian dibagi menjadi lima stasiun berdasarkan lokasi abrasi dan akresi yang telah terjadi. Dengan proses overlay kedua data citra satelit melalui sistem informasi geografis merupakan cara cepat untuk mengetahui perubahan garis pantai yang terjadi pada pesisir Desa Surodadi. Metode penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif studi kasus dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh pada pengolahan data citra SPOT 6 tahun 2015 dan tahun 2016 yang diperoleh dari Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh LAPAN Jakarta serta dilakukan survei lapangan sehingga diperoleh laju perubahan garis pantai serta tutupan lahan yang terdapat pada lokasi penelitian. Garis pantai yang terjadi dari tahun 2015 sampai tahun 2016 lebih banyak mengalami proses abrasi jika dibandingkan proses akresi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui laju perubahan panjang garis pantai sebesar 103,58 m, perubahan garis pantai yang terjadi berupa abrasi sebesar 1,197 ha dan perubahan yang berupa akresi sebesar 0,490 ha. Keterkaitan antara perubahan garis pantai dengan tutupan lahan di Desa Surodadi adalah tutupan mangrove yang ada cukup luas dan relatif rapat sehingga dapat mencegah intrusi air laut yang dapat menyebabkan perubahan garis pantai. Surodadi village coastline changes from year to year. This serious change is necessary for ongoing monitoring. This research was conducted to obtain information about coastline change and its relation to land cover in coastal village of Surodadi Sub-District of Sayung Regency of Demak in 2015 until 2016. This research was conducted from May to June 2017. The research station is divided into five stations based on the location of abrasion and Accretion that has occurred. With the second overlay process satellite image data through geographic information system is a quick way to find out the shoreline changes that occur in the coastal village of Surodadi. This research method is done by using descriptive method of case study by using remote sensing technology on SPOT image data processing of 6 year 2015 and year 2016 which obtained from Center of Technology and Remote Sensing Data of LAPAN Jakarta and conducted field survey so that obtained rate of change of coastline happened also Land cover located at the research location. Coastlines that occur from 2015 to 2016 more experienced abrasion process when compared to the accretion process. Based on the research results can be seen the rate of change of coastline length of 103.58 m, shoreline changes that occur in the form of abrasion of 1.197 ha and changes in the form of accretion of 0.490 ha. The link between coastline change and land cover in Surodadi Village is that the mangrove cover is wide enough and relatively close so it can prevent the intrusion of sea water which can cause coastline changes.
HUBUNGAN KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT DENGAN DENSITAS ZOOXANTHELLAE PADA POLIP KARANG Acropora sp. DI PERAIRAN TERUMBU KARANG PULAU MENJANGAN KECIL, KARIMUN JAWA Pangaribuan, Tumpal Hasudungan; Soedarsono, Prijadi; Ain, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.034 KB)

Abstract

Terumbu karang merupakan ekosistem pesisir yang memiliki produktivitas tinggi. Nutrien merupakan salah satu faktor penentu terpeliharanya produktivitas perairan. Adanya asumsi ketersediaan cahaya, keberadaan zooxanthellae dan nutrien menjadi faktor yang penting. Permasalahannya adalah, apakah dukungan ini didapatkan dari ketersediaan nutrien di lingkungan perairan atau di dalam polip karang. Terkait dengan hal tersebut, maka penelitian ini akan mempelajari dukungan nutrien di dalam polip karang dan pengaruhnya terhadap keberadaan zooxanthellae. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi penutupan karang di daerah pulau Menjangan Kecil, mengetahui total nitrat dan total fosfat, densitas zooxanthellae, hubungan kandungan antara total nitrat dan total fosfat terhadap densitas zooxanthellae di polip karang Acropora sp. di perairan terumbu karang pulau Menjangan kecil, Karimun Jawa. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksplanatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penutupan karang di perairan pulau Menjangan Kecil stasiun I 73,6% kategori baik dan stasiun II 76% kategori sangat baik. Terdapat hubungan antara kandungan nitrat dan fosfat pada polip karang Acropora sp. dengan densitas zooxanthellae. Pada sampel polip di dapat densitas zooxanthellae sebesar : 44 × 106 sel/ml - 78,5 × 106  sel/ml. Pengukuran nitrat pada sampel polip di dapat hasil sebesar: 14,78% - 21,09%. Pengukuran kandungan fosfat, pada sampel polip di dapat hasil sebesar: 23,4% - 28,18%. Nilai koefisien determinasi R2 antara total nitrat dengan densitas zooxanthellae sebesar 0,939 dimana mengandung pengertian pengaruh total nitrat terhadap densitas zooxanthellae adalah 93,9 %. Koefisien determinasi R2 antara total Fosfat dengan densitas zooxanthellae sebesar 0,514 dimana mengandung pengertian pengaruh total fosfat terhadap densitas zooxanthellae adalah 51,4 %. Hal ini mengindikasi semakin tinggi kandungan nitrat dan fosfat maka semakin tinggi pula densitas zooxanthellae di dalam polip karang Acropora sp. dan parameter kualitas air diukur sebagai data pendukung.
Konsentrasi Nitrat Fosfat di Sungai Banjir Kanal Barat dan Sungai Silandak Semarang Concentration of Nitrates Phosphates in the Banjir Kanal Barat and Silandak Rivers in Semarang Adriani, Arina; Ain, Churun; Febrianto, Sigit
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 4 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.541 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i4.26550

Abstract

Sungai Banjir Kanal Barat dan Sungai Silandak merupakan sungai yang alirannya bermuara di Teluk Semarang. Lokasi sungai yang berada di tengah kota dan padatnya aktivitas manusia (pemukiman dan industri), akan berpengaruh terhadap kualitas air di sekitar aliran sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi nitrat dan fosfat serta untuk mengetahui status trofik Sungai Banjir Kanal Barat dan Sungai Silandak. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober – 1 November 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penentuan titik lokasi sampling menggunakan metode purposive sampling, dilakukan di 7 (tujuh) titik  dengan 2 (dua) kali pengulangan dari hulu sampai hilir dengan karakteristik penggunaan lahan berupa pemukiman, industri, perairan dan vegetasi. Data yang dianalisis adalah nitrat, fosfat, pH, oksigen terlarut, salinitas, kedalaman, arus, dan suhu. Nilai rata-rata konsentrasi nitrat di Sungai Banjir Kanal Barat yaitu 2,84 mg/l sedangkan fosfat yaitu 1,51 mg/l. Nilai rata-rata konsentrasi nitrat di Sungai Silandak yaitu 2,11 mg/l, sedangkan fosfat yaitu 1,39 mg/l. Sungai Banjir Kanal Barat dan Sungai Silandak termasuk dalam perairan mesotrofik berdasarkan konsentrasi nitrat, sedangkan berdasarkan konsentrasi fosfat dikategorikan dalam perairan eutrofik. Banjir Kanal Barat and Silandak Rivers are rivers whose flow empties into the Gulf of Semarang. The location of the river in the middle of the city and the density of human activities (settlements and industry), will affect the quality of water around the river flow. The purpose of this study was to determine land use around the river, to determine the concentration of nitrate and phosphate and to determine the trophic status of the Banjir Kanal Barat and Silandak Rivers. This research was conducted on 15 October - 1 November 2018. The method used in this study was descriptive method. Determination of sampling location using purposive sampling method, carried out in 7 (seven) points with 2 (two) repetitions from upstream to downstream with land use characteristics in the form of settlements, industries, waters and vegetation. Data analyzed were nitrate, phosphate, pH, DO, salinity, depth, current, and temperature. The average value of nitrate concentration in the Banjir Kanal Barat River is 2.84 mg/l while phosphate is 1.51 mg/l. The average value of nitrate concentration in Silandak River is 2.11 mg/l, while phosphate is 1.39 mg/l. The Banjir Kanal Barat River and Silandak River are included in the mesotrophic waters based on nitrate concentration, while based on phosphate concentration are categorized in eutrophic waters. 
KARAKTERISTIK DAN TOKSISITAS LIMBAH CAIR DARI KEGIATAN PERIKANAN DI PASAR KOBONG, SEMARANG TERHADAP Chlorella sp. Lestari, Agustiani Puji; Haeruddin, -; Ain, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.768 KB)

Abstract

Pasar Kobong merupakan salah satu tempat berdagang bagi masyarakat di kawasan Pengapon, Kecamatan Semarang Utara. Limbah cair dihasilkan dari kegiatan pencucian ikan dan air sisa perebusan ulang dari ikan pindang. Hal ini dapat berdampak pada penurunan kualitas air dengan adanya perubahan kondisi fisika, kimia, dan biologi perairan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik limbah cair dilihat dari parameter temperatur, pH, BOD5, dan COD, serta untuk mengetahui tingkat toksisitas limbah cair dari kegiatan perikanan di Pasar Kobong terhadap Chlorella sp. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratoris. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Pemberian perlakuan pada media uji terhadap Chlorella sp. dengan konsentrasi pengenceran air limbah 0%, 12,5%, 25%, 50%, dan 100%, kemudian dihitung nilai kepadatan akhirnya. Pengukuran parameter fisika dan kimia meliputi temperatur, pH, BOD5, dan COD. Kemudian melakukan analisis regresi korelasi dan one way anova. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa hubungan antara log konsentrasi limbah cair dengan Probit persentase penghambatan pertumbuhan Chlorella sp. memiliki nilai keeratan dengan nilai r = 0,8415. Hasil analisis anova menunjukkan konsentrasi limbah berpengaruh terhadap pertumbuhan Chlorella sp. dengan nilai signifikansi 0,000 (sig <0,05). Nilai konsentrasi penghambatan median (IC50) 96 jam adalah 22387,21% atau 223,88 kali dari media uji untuk menghambat pertumbuhan Chlorella sp. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa limbah cair yang dihasilkan di Pasar Kobong memiliki karakteristik suhu berkisar antara 27-28 ºC, pH 7-8,  sedangkan nilai BOD5 dan COD berbahaya bagi lingkungan perairan karena telah melebihi ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan, dengan nilai BOD5 70,66-1447,10  mg/l, dan COD 114,62-2296,30 mg/l. Berdasarkan uji toksisitas menunjukkan bahwa air limbah dari kegiatan perikanan di Pasar Kobong tidak menghambat pertumbuhan Chlorella sp. tapi bersifat sebagai perangsang pertumbuhan Chlorella sp. Pasar Kobong is one of fish market in the region Pengapon, North Semarang District. Liquid waste water generated from washing of fish and from boiled fish. Its can impact on the quality of the water by the changing conditions in physics, chemistry, and biology of the waters. The purposes of this study are to know waste water characteristics which is seen from the parameters of temperature, pH, BOD5, and COD, as well as to determine the toxicity of the effluent from the fisheries in the Pasar Kobong toward Chlorella sp. This study used laboratory experimental method. The experimental design used was completely randomized design. Treatment on the test medium toward Chlorella sp. with a concentration of waste water are 0%, 12,5%, 25%, 50%, and 100%, and the final density value will be calculated. Measurement of physical and chemical parameters include temperature, pH, BOD5, and COD. Then, data analyzed using regretion correlation and one way anova test. Regression analysis showed that the relationship between log concentration waste water by probit percentage inhibition of growth of Chlorella sp. have strong correlation with r value is 0.8415. The results of the ANOVA analysis showed effluent concentration effect on the growth of Chlorella sp. with a value of significant is 0,000 (sig<0,05). The median inhibitory concentration (IC50) 96 hours is 22387,21%, or 223,66 times of test media could inhibit the growth of Chlorella sp.. Based on the results of this study is concluded that the waste water produced in the Pasar Kobong has characteristics temperatures between 27-28 ºC, pH 7-8, wich BOD5 and COD are harmful for environment with value of BOD5 70.66 to 1447.10 mg/L, and COD from 114,62 to 2296,30 mg/L. Based on toxicity test showed that waste water from the fisheries in the Pasar Kobong is not inhibit the growth of Chlorella sp. but stimulating growth of Chlorella sp.