Ekosistem mangrove memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas wilayah pesisir, baik dari aspek ekologis, ekonomis, maupun sosial. Meningkatnya aktivitas antropogenik seperti permukiman, pariwisata, dan perikanan menyebabkan akumulasi sampah laut yang mengancam keberlanjutan ekosistem mangrove. Kepulauan Karimunjawa sebagai kawasan konservasi mengalami tekanan akibat polusi sampah laut yang terperangkap di sistem perakaran mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan komposisi sampah laut, menghitung kepadatan, serta memetakan distribusi spasialnya pada ekosistem mangrove. Penelitian dilakukan pada dua lokasi dengan karakteristik yang berbeda, menggunakan metode line transect berdasarkan zonasi pertumbuhan mangrove (seaward, middle, dan landward). Pengolahan data mencakup uji independent samples t-test, regresi polinomial, serta analisis spasial menggunakan citra satelit Sentinel-2A. Hasil Penelitian menunjukkan sampah plastik merupakan jenis dominan (65,86%), diikuti oleh styrofoam (20%) dan karet (9,81%). Lokasi mangrove dekat permukiman memiliki kepadatan sampah yang signifikan lebih tinggi dibandingkan kawasan wisata (p < 0,05). Sampah laut terkonsentrasi pada zona seaward (92,88%) dan menunjukkan hubungan kuat dengan jarak pengambilan sampel dari pantai (R² = 0,83). Vegetasi mangrove yang ditemukan di lokasi penelitian terdiri atas Rhizophora sp., Sonneratia sp., Ceriops sp., dan Lumnitzera sp. yang memiliki karakteristik perakaran berbeda dan berperan dalam proses penjebakan sampah. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam penyusunan strategi mitigasi berbasis spasial untuk perlindungan ekosistem mangrove dari tekanan limbah padat.