Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) merupakan aplikasi perangkat lunak yang dikembangkan untuk membantu pengelolaan keuangan desa di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan anggaran dalam jumlah besar, mencapai puluhan hingga ratusan miliar rupiah, untuk mendukung pengembangan dan penerapan aplikasi ini. Namun, hasil observasi awal melalui wawancara dengan perangkat desa di Kabupaten Gorontalo di antaranya Desa Pentadio Timur, Isimu Selatan, Ulapato A, dan Desa Ombulo menunjukkan bahwa implementasi SISKEUDES masih menghadapi berbagai kendala. Permasalahan yang umum terjadi meliputi gangguan sistem (error), ketiadaan layanan informasi internal aplikasi, kurangnya panduan bagi pengguna baru, serta tidak tersedianya fitur bantuan atau solusi atas masalah yang sering dihadapi pengguna. Selain itu, hingga saat ini belum pernah dilakukan evaluasi formal terhadap tingkat keberhasilan implementasi SISKEUDES di Kabupaten Gorontalo, sehingga belum tersedia informasi yang dapat dijadikan dasar untuk peningkatan sistem tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur Tingkat Capaian Responden (TCR) serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan implementasi SISKEUDES dengan menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM) dan model DeLone & McLean. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik analisis Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebagian besar variabel memiliki nilai TCR yang tergolong baik; (2) faktor-faktor utama yang memengaruhi keberhasilan implementasi SISKEUDES meliputi persepsi kegunaan, kemudahan penggunaan, dan penerimaan teknologi informasi; (3) rekomendasi utama yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Gorontalo adalah peningkatan infrastruktur, khususnya jaringan internet yang stabil dan merata di seluruh wilayah kabupaten