Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA DENPASAR TERKAIT PENCEGAHAN PENYAKIT KANKER KOLOREKTAL Ida Bagus Yorky Brahmantya; Putu Anda Tusta Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.136 KB)

Abstract

Kanker Kolorektal merupakan jenis kanker yang kejadiannya cukup sering di Indonesia dan kini meningkat pesat pada usia dewasa muda. Minimnya program skrining yang tersedia menjadikan peningkatan kewaspadaan sebagai salah satu upaya mencegah kanker kolorektal. Studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap siswa/i Sekolah Mengenah Atas (SMA) di Kota Denpasar terhadap kanker kolorektal. Studi potong lintang dilakukan pada tanggal 27 Januari 2018 di tiga SMA di Kota Denpasar. Tingkat pengetahuan yang diukur termasuk pengertian, faktor risiko, dan pencegahan dari kanker kolorektal yang dinilai dengan kuesioner yang telah divalidasi. Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan SPSS. Responden yang berpartisipasi dalam studi ini sebanyak 154 orang dan rata-rata berusia 15,88 ± 0,876 tahun. Sebanyak 95,5% responden tergolong memiliki tingkat pengetahuan yang baik terhadap kanker kolorektal, sedangkan responden yang memiliki sikap yang baik mencapai persentase 94,8%. Analisis hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap dilakukan menggunakan uji kai kuadrat diperoleh hubungan yang signifikan dari kedua variabel (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan yang baik dari siswa/i SMA akan meningkatkan sikap yang baik dalam mencegah terjadinya kanker kolorektal. Kata kunci: kanker kolorektal, sekolah menengah atas, sikap, tingkat pengetahuan
GUILLOTINE AND GOMCO CLAMP TECHNIQUE ON CIRCUMCISION Yusuf Alfi Mulia; Putu Anda Tusta Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.211 KB)

Abstract

Circumcision is an action disposal of part or all prepusium dicks with a certain goal. Circumcision surgical procedure is most commonly done in men, because sirkumsisi done routinely for religious and culture reasons. Level circumcision occurs in among some races, 81 % in White; 65 % African-American, 54 % in Hispanic. Before doing an sirkumsisi, there are some stages covering preparation and anaesthetic. Techniques frequently used is guillotine and gomco clamp technique. On both this technique has advantages and disadvantages.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU-IBU PEMBINAAN KESEJAHTERAHAN KELUARGA DESA ADAT LEGIAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI Ni Ketut Hanny Puspita; Putu Anda Tusta Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.705 KB)

Abstract

Latar belakang : Kanker payudara merupakan kanker dengan diagnosis terbanyak pada wanita di dunia. Angka kematian yang tinggi erat dikaitkan dengan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kanker payudara, tidak adanya program skrining yang terorganisir, presentasi kanker payudara yang muncul secara perlahan, dan kurangnya pilihan pengobatan yang efektif dan mudah di akses sehingga menyebabkan terlambatnya deteksi dini pada kanker payudara. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat adalah dengan melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari). Sadari penting untuk diketahui dan diterapkan oleh semua orang, terutama pada wanita. Metode : Penelitian dilakukan di Desa Adat Legian pada bulan Desember 2013 terhadap 240 orang dengan rancangan cross-sectional study. Pengumpulan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden Ibu-ibu yang tergabung dalam Pembinaan Kesejahterahan Keluarga (PKK) di Desa Adat Legian, serta dari informasi yang terkait dengan masalah yang akan diteliti yang didapat melalui text book, jurnal hasil penelitian yang diterbitkan, internet, serta kebijakan-kebijakan yang telah ada. Data hasil penelitian ditampilkan secara deskriptif. Hasil : Sebanyak 23 orang (9.6%) Ibu-ibu PKK di Desa Adat Legian berpengetahuan baik, 166 orang (59.2%) berpengetahuan cukup dan 51 orang (21.3%) berpengetahuan kurang tentang Sadari. Sebanyak 119 orang (49.6%) melakukan Sadari dengan sesuai dan 121 orang (50.4%) dari Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian melakukan Sadari dengan tidak sesuai. Simpulan : Tingkat pengetahuan Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian tentang Sadari tergolong cukup (59.2%), namun sebagian dari Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian masih memiliki perilaku yang tidak sesuai (50.4%) mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari).  
BREAST CORE NEEDLE BIOPSY Reni Widyastuti; Putu Anda Tusta Adiputra; Sri Maliawan
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.977 KB)

Abstract

Nowadays, there are many kinds of biopsy. One that can be done in breast is core needle biopsy. Core needle biopsy is a tissue sampling procedure using hollow core needle size 11-16 gauge. The operator can direct the needle directly into the palpable lesion or by using imaging. This is a safe, effective, time efficient, and less costly. The disadvantage among others, can lead to infection, scarring at the biopsy area, and spread of malignant cells in the needle route.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU-IBU PEMBINAAN KESEJAHTERAHAN KELUARGA DESA ADAT LEGIAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI Ni Ketut Hanny Puspita; Putu Anda Tusta Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.084 KB)

Abstract

Kanker payudara merupakan kanker dengan diagnosis terbanyak pada wanita di dunia. Angka kematian yang tinggi erat dikaitkan dengan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kanker payudara, tidak adanya program skrining yang terorganisir, presentasi kanker payudara yang muncul secara perlahan, dan kurangnya pilihan pengobatan yang efektif dan mudah di akses sehingga menyebabkan terlambatnya deteksi dini pada kanker payudara. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat adalah dengan melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari). Sadari penting untuk diketahui dan diterapkan oleh semua orang, terutama pada wanita. Penelitian dilakukan di Desa Adat Legian pada bulan Desember 2013 terhadap 240 orang dengan rancangan cross-sectional study. Pengumpulan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden Ibu-ibu yang tergabung dalam Pembinaan Kesejahterahan Keluarga (PKK) di Desa Adat Legian, serta dari informasi yang terkait dengan masalah yang akan diteliti yang didapat melalui text book, jurnal hasil penelitian yang diterbitkan, internet, serta kebijakan-kebijakan yang telah ada. Data hasil penelitian ditampilkan secara deskriptif. Sebanyak 23 orang (9.6%) Ibu-ibu PKK di Desa Adat Legian berpengetahuan baik, 166 orang (59.2%) berpengetahuan cukup dan 51 orang (21.3%) berpengetahuan kurang tentang Sadari. Sebanyak 119 orang (49.6%) melakukan Sadari dengan sesuai dan 121 orang (50.4%) dari Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian melakukan Sadari dengan tidak sesuai. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian tentang Sadari tergolong cukup (59.2%), namun sebagian dari Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian masih memiliki perilaku yang tidak sesuai (50.4%) mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari).  
MANAGEMENT OF INTERNAL HEMORRHOID WITH RUBBER BAND LIGATION PROCEDURE I Made Arya Winangun; Putu Anda Tusta Adiputra; Sri Maliawan; Ketut Siki Kawiyana
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.641 KB)

Abstract

Hemorrhoid is regarded as the cases most seen in population. The prevalence of this cases about 4,4% with the incidence 12 of 1.000 patient. The current management of hemorrhoid is lifestyle modification, conservative management such as farmacology, minimally invasive treatment and more aggressive therapy using surgical procedure. Rubber band ligation was one of the minimally invasive procedures. This procedure was easy, inexpensive, and can be done outpatient using simple tools without complicated procedure like hemorrhoidectomy. Some studies explained rubber band ligation effectively done in internal hemorrhoid grade II and grade III even this procedure still had minimal complication such as bleeding and unpleasentness
KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER TIROID DI BAGIAN BEDAH ONKOLOGI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2009-2012 I Gusti Ayu M Prita Dewi; Putu Anda Tusta Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.422 KB)

Abstract

Kanker tiroid adalah kanker yang berasal dari kelenjar tiroid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien kanker tiroid berdasarkan sosiodemografi (jenis kelamin, usia, pendidikan), diagnosis utama, stadium dan terapi pada pasien kanker tiroid di Bagian Bedah Onkologi RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional study. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang didiagnosis kanker tiroid di Bagian Bedah Onkologi RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2009-2012 dengan jumlah sebanyak 182 orang. Data sekunder yang diperoleh selanjutnya diolah secara statistik dengan menggunakan software statistik. Pada penelitian ini didapatkan distribusi jenis kelamin pada pasien kanker tiroid paling banyak pada perempuan yaitu 152 orang (83,5%). Populasi kelompok usia pada pasien kanker tiroid paling banyak pada kelompok usia 41-45 tahun yaitu sebanyak 31 orang (17,0%). Diagnosis utama yang paling sering ditemukan adalah Dedifferentiated Thyroid Carcinoma yaitu sebanyak  168 orang  (92,3%). Pasien kanker tiroid pada penelitian ini paling banyak ditemukan pada stadium II yaitu sebanyak 121 orang (66,5%). Terapi yang paling banyak diberikan adalah operasi sebanyak 163 orang (89,6%). Kesimpulan : Pada penelitian ini didapatkan karakteristik penderita kanker tiroid berdasarkan jenis kelamin, usia, diagnosis utama, stadium dan terapi.  
Potensi mikrosfer kombinasi fukoidan dan mirna-200c sebagai inovasi penatalaksanaan kanker payudara kemoresisten Agung Bagus Sista Satyarsa; Sang Ayu Arta Suryantari; Putu Gupta Arya Gumilang; I Gede Putu Supadmanaba; Putu Anda Tusta Adiputra
Majalah Kedokteran Andalas Vol 43, No 1 (2020): Published in January 2020
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2103.142 KB) | DOI: 10.25077/mka.v43.i1.p57-70.2020

Abstract

Kanker payudara adalah penyakit tidak menular dan juga masalah kesehatan utama di dunia. Berdasarkan data WHO pada 2012, kejadian kanker payudara dilaporkan sebanyak 1,67 juta kasus. Salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas tertinggi pada kanker payudara adalah kemoresisten. Tujuan: Untuk menggambarkan potensi kombinasi mikrosfer fukoidan dan miRNA-200c sebagai terapi untuk kanker payudara kemoresisten. Metode: Dilakukan telaah pada literatur tervalidasi seperti jurnal dan website. Kata kunci yang digunakan yaitu “Fucoidan” dan “Chemoresistant breast cancer and miRNA-200c” pada search engine www.pubmed.com dan scholar.google.com. Dari 77 jurnal yang ditelaah, 55 jurnal ditemukan sesuai dengan topik bahasan dan digunakan sebagai referensi karya ini. Hasil: Kombinasi mikrosfer ini akan membawa sel target spesifik dalam kemoresistensi kanker payudara. Fukoidan sebagai agen pro-apoptosis mempengaruhi banyak sel target (multi-target) untuk menginduksi apoptosis. Sementara itu, ekspresi miRNA-200c menginduksi Mesenchymal Epithelial Transition (MET) dengan menghambat ZEB1, ZEB2 dan TGF-β2 sebagai anti-metastasis pada chemoresistance kanker payudara. Simpulan: Kombinasi mikrosfer fukoidan dan miRNA-200c memiliki potensi yang menjanjikan sebagai pengobatan baru untuk kemoresistensi kanker payudara, karena sifat proapoptotik dan anti metastasis yang manjur. Namun, belum ada penelitian yang mengevaluasi kombinasi ini. Jadi studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi potensi sebenarnya dari kombinasi mikrosfer fukoidan dan miRNA-200c.
Extranodal Non-Hodgkin’s Lymphoma at Maxillofacial Bone: A Case Report Thomas Arie Satya Wardhana; Putu Anda Tusta Adiputra
JBN (Jurnal Bedah Nasional) Vol 3 No 2 (2019): JBN (Jurnal Bedah Nasional)
Publisher : Program Studi Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.041 KB) | DOI: 10.24843/JBN.2019.v03.i02.p02

Abstract

Background: Extranodal lymphoma appears in about 40% of all lymphoma patients and has been reported in almost all tissue and organs. The most common site is the intestinal tract, followed by head and neck. There are many reports about extranodal lymphomas that arise in orbits, paranasal sinus and oral cavities, nasal, thyroid and salivary glands. These lymphomas usually do not destroy adjacent bone, unlike squamous cell carcinoma. Case: We would like to present an uncommon case of diffuse large B-cell extranodal lymphoma arising maxillofacial bone on buccal area that infiltrating to maxillary sinus and orbital, with bone destruction as well. The patient responded well with CEOP regimen chemotherapy and showed significant tumor regression with symptoms reduction. She just underwent the seventh series of chemotherapy now and planned to be restaging after eighth chemotherapy. Conclusion: Chemotherapy remains the treatment of choice for non-Hodgkin lymphomas. Surgery also takes place in modality choice of treatment of maxillary cancer, either a partial or total maxillectomy alone, or maxillectomy with craniofacial resection.
Perbandingan Pemakaian Satu Drain dengan Dua Drain Aktif Terhadap Volume Seroma dan Lama Pemakaian Drain Paska Modified Radical Mastectomy di RSUP Sanglah Denpasar Jasmine Stephanie Christian; Putu Anda Tusta Adiputra; I Ketut Wiargitha
JBN (Jurnal Bedah Nasional) Vol 5 No 2 (2021): JBN (Jurnal Bedah Nasional)
Publisher : Program Studi Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBN.2021.v05.i02.p03

Abstract

Latar Belakang: Modified Radical Mastectomy (MRM) adalah salah satu pilihan terapi untuk kanker payudara. Komplikasi paska operasi meliputi hematoma, seroma, infeksi luka operasi, dan lainnya. Tujuan pemasangan drain segera setelah MRM adalah untuk mengalirkan seroma itu sendiri. Protokol penempatan drain dan lama pemakaian saat ini masih kontroversial. Hal ini menjadi dasar penelitian ini untuk melakukan perbandingan pemakaian 1 drain dan 2 drain aktif terhadap volume seroma dan lamanya pemakaiannya, dengan harapan 1 dan 2 drain memiliki fungsi yang sama paska MRM. Metode: Jumlah sampel penelitian 50 eligible subjek dibagi menjadi 2 kelompok (25:25) yaitu kelompok 1 drain dan kelompok 2 drain, dimana subjek merupakan penderita kanker payudara stadium III yang mendapatkan modalitas terapi MRM. Penelitian ini menggunakan rancangan prospective comparative study, yaitu berawal dari 2 kelompok yang diikuti dari awal tindakan sampai drain dilepas atau total volume seroma kurang atau sama dengan 50 cc / 24 jam pada masing masing kelompok. Hasil: Dari 50 responden pada kedua kelompok didapatkan hasil perbedaan rerata volume seroma antara kedua kelompok 88,34 ml dengan nilai P 0,261 (p>0,05). Hasil ini menandakan tidak terdapat perbedaan secara statistik pada kedua kelompok. Begitu juga halnya dengan rerata lama pemakaian dengan 0,48 hari dengan nilai p = 0,404 yang menandakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada lama pemakaian dengan 1 dan 2 drain. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemakaian 1 atau 2 drain sama-sama berfungsi efektif sebagai drainase. Sehingga saran dari peneliti pemakaian 1 drain sebenarnya cukup untuk digunakan sebagai drainase paska MRM.
Co-Authors Agung Bagus S. Satyarsa and I. B. T. Wibawa-Manuaba Annisa Alviariza Aqilah, Nadya Zalfa Aryo Wibisono Ayu Nursantisuryani Jahya Ayu Sri Mahendra Dewi , I Gusti Chandrakirana, Anak Agung Ayu Hellin Desak Made Wihandani Dewa Putu Satria Juristiasa Dewi Prima Christian, Dewi Prima Gede Andry Nicolas Andry Nicolas Gusti Ngurah Agung Adi Paramartha Hendra P. Setiawan Hendra Sanjaya, I Gusti Putu Herman Saputra I Dewa Made Sukrama I G A Mirah K I G. P. Supadmanaba I Gde Made Satya Wangsa Satya Wangsa I Gusti Ayu M Prita Dewi I Gusti Ngurah Gde Dwi Aryanata I Ketut Wiargitha I Made Arya Winangun I Made Bagus Adhi Paramitha I Nengah Wiadnyana Steven Christian I W. Sudarsa I Wayan Niryana I. B. Tjakra Wibawa Manuaba Ida Bagus Yorky Brahmantya Inge Kurniawati Jasmine Stephanie Christian Jasmine Stephanie Christian K. Aditya Prayudi, Pande Kadek Santi Diahswari Widyadari Ketut Siki Kawiyana Made Agus Dwianthara Sueta Made Revina Chandradewi Manuaba, Ida Bagus Tjakra Wibawa Ni Gusti Ayu Agung Manik Yuniawaty Wetan Ni Ketut Hanny Puspita Ni Putu Ayu Pande Arista Dewi Ni Wayan Ariani Vitriasari Nirmala, Made Sinta Ayu Suci P. Setiawan, Hendra Pande K. Aditya Prayudi Permatasari, Yulan Putu Diahpradnya Oka Partini Putu Gupta Arya Gumilang Putu Hendra Sanjaya, I Gusti Reni Widyastuti Ronald Natawidjaja Roy R.H. Hamid, Agus Roy Rusly Hariantana Hamid, Agus Setiawan, I Gede Budhi Sri Mahendra Dewi, I Gusti Ayu Sri Maliawan Tham Hong Yuan Thomas Arie Satya Wardhana Trisye Septiawati W Steven Chr, W Steven Wetan, Ni Gusti Ayu Agung Manik Yuniawaty Widia Putri, Gracia Wisescistiati, Made Visvayoni Yulan Permatasari Yuniawaty Wetan, Ni Gusti Ayu Agung Manik Yusuf Alfi Mulia