Nutrisi merupakan faktor kunci dalam tumbuh kembang anak, termasuk dalam mencegah stunting dan risiko penyakit metabolik seperti prediabetes. Asupan gizi yang tidak seimbang, terutama konsumsi gula berlebih, dapat memengaruhi status kesehatan anak serta meningkatkan risiko terjadinya masalah metabolik di masa depan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Lahumbo, Kabupaten Boalemo, selama 45 hari oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Kesehatan. Metode berupa program edukatif berbasis workshop edukasi gizi dengan pendekatan partisipatif serta penyusunan buku saku sebagai media pembelajaran sederhana yang mudah dipahami oleh masyarakat. Sasaran utama kegiatan adalah ibu rumah tangga sebagai pihak yang memiliki peran penting dalam pemilihan dan penyajian makanan keluarga. Workshop dilaksanakan melalui penyampaian materi, diskusi kelompok, dan simulasi praktis yang mendorong keterlibatan aktif peserta. Evaluasi program dilakukan menggunakan metode pre-test dan post-test untuk menilai perubahan pengetahuan terkait konsumsi gula, gizi anak, serta pencegahan prediabetes. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan skor pengetahuan dari total 167 pada pre-test menjadi 192 pada post-test, dengan seluruh responden mencapai kategori “sangat baik” setelah intervensi. Temuan ini menegaskan bahwa metode workshop mampu meningkatkan literasi gizi masyarakat secara signifikan karena memberikan ruang interaksi, pengalaman langsung, dan pemahaman yang lebih aplikatif. Selain itu, buku saku gizi berfungsi sebagai panduan praktis yang dapat digunakan secara berkelanjutan di tingkat keluarga. Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran akan bahaya konsumsi gula berlebih, pentingnya pola makan sehat, serta pencegahan dini terhadap risiko prediabetes pada anak. Program ini diharapkan dapat direplikasi dan dikembangkan lebih luas sebagai model intervensi gizi masyarakat yang efektif, aplikatif, dan berkelanjutan