Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Reposisi dan Massage Menurunkan Derajat Dekubitus pada Pasien Immobilisasi dengan Gangguan Neurologis: Case Report Najihah, Najihah; Sulistiani, Ita; Pailungan, Ferly Yacoline; Musdalifah, Musdalifah; Wijaya, I Kade; Thalib, Abdul; Mas’ud, Alfian; Tahir, Takdir; Afelya, Titi Iswanty
Window of Nursing Journal Vol. 1.No. 1 (Juni 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.097 KB) | DOI: 10.33096/won.v1i1.18

Abstract

Stroke dan penyakit gangguan fungsi neurologis lainnya akan mengakibatkan berbagai macam gangguan fungsi tubuh seperti gangguan fungsi kognitif, sirkulasi, kekuatan otot, fungsi perifer, fisiologis yang akan berpengaruh pada sistem sensorik dan motorik penderitanya. Hal ini membuat pasien mengalami immobilisasi. Immobilisasi yang lama akan menimbulkan resiko kerusakan pada permukaan tubuh yang tertekan yang disebut dengan dekubitus terutama pada daerah-daerah yang menonjol. Oleh karena dilakukan pemberian tindakan reposisi dan massage untuk menurunkan derajat dekubitus pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis. Penelitian ini merupakan penerapan Evidence Based Nursing Practice (EBNP) dengan pendekatan studi kasus yang melihat perubahan pada luka dekubitus yang terjadi setiap hari. Populasi dalam penerapan EBNP ini adalah seluruh pasien yang dirawat di Ruang perawatan Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, sampel ditentukan berdasarkan Number Needed to Treat (NNT) dari jurnal utama yang digunakan sebagai pedoman penerapan EBNP. Hasil implementasi EBNP ditemukan bahwa pemberian reposisi dan massage selama 7 hari dapat menurunkan ukuran diameter luka, memberikan perubahan warna mendekati warna kulit di sekitar, lebih cepat menurunkan derajat luka pada dekubitus derajat 1, dan lebih cepat menurunkan derajat dekubitus pada bagian Heel. Disimpulkan bahwa reposisi dan massage efektif dalam menurunkan dekubitus derajat 1 dan 2 pada pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis di Ruang Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sehingga perawat sebaiknya melakukan screening dekubitus dan jika ditemukan tanda-tanda dekubitus derajat 1 dan 2 sebaiknya dilakukan kombinasi reposisi tiap 2 jam dan massage 2 kali sehari minimal selama 7 hari. Stroke and other neurological dysfunction diseases will result in various kinds of bodily disorders such as cognitive impairment, circulation, muscle strength, peripheral function, physiological effects that will affect the sensory and motor systems. This makes the patient immobilized. Prolonged immobilization will pose a risk of damage to depressed body surfaces called pressure ulcers, especially on prominent areas. Therefore, the administration of repositioning and massage measures to reduce the degree of pressure ulcers of immobilized patients with neurological disorders. This research is the application of Evidence Based Nursing Practice (EBNP) with a case study approach that looks at changes in pressure ulcers that occur every day. The population in the application of EBNP is all patients treated in the Lontara 3 room Neuro at Hospital Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. The sampling technique used is purposive sampling, the sample is determined based on the Number Needed to Treat (NNT) from the main journal that is used as a guideline for the implementation of EBNP. The results of the EBNP implementation found that the administration of repositioning and massage for 7 days can reduce the size of the wound diameter, provide color changes close to the color of the surrounding skin, more quickly reduce the degree of injury in pressure ulcerss 1 degree, and more quickly reduce the degree of pressure ulcers on the heel. It was concluded that repositioning and massage are effective in reducing pressure ulcers 1 and 2 in immobilized patients with neurological disorders in the Lontara 3 room Neuro Hospital Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. So that nurses should do dekubituss and if there are signs of pressure ulcers 1 and 2 should be a combination of repositioning every 2 hours and massage twice a day for at least 7 days.
Correlation between Marital Status and Consistent Use of Condoms in People with HIV (ODHIV) at Rumah Singgah Dukungan Sebaya Kota Gorontalo Ilham, Rosmin; Rahim, Nirwanto; Sulistiani, Ita; Soeli, Yuniar M.; Husain, Filsa
An Idea Health Journal Vol 3 No 01 (2023): FEBRUARY
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ihj.v3i01.145

Abstract

HIV is still a major health problem, due to its increasing prevalence. To prevent it, many things can be done, one of which is the use of condoms. However, often the use of condoms is something that is often neglected so condoms are often inconsistent. The results of the study show that there is a significant relationship between marital status and the consistency of condom use. Married respondents tend to consistently use condoms. This is because married couples with status as PLWHA will pay more attention to safety in intercourse. After all, they realize that having intercourse without using a condom will worsen the partner's health condition. the significant relationship between marital status and consistency condoms
The Quality of Life Assessment of Chronic Kidney Failure Patients Undergoing Hemodialysis Therapy in Gorontalo Djamaluddin, Nurdiana; Sulistiani, Ita; Mointi, Adelia Dwi Lestari
Jurnal Berita Kesehatan Vol 17 No 1 (2024): Supplemen Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i1.167

Abstract

Gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi ginjal secara progresif. Umumnya gagal ginjal kronik ditangani dengan beberapa cara, salah satunya melalui tindakan hemodialisis. Beberapa masyarakat menganggap prosedur hemodialisis hanya akan membawa dampak fisik dan emosional yang signifikan yang membuat kualitas hidup pasien semakin memburuk. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Gorontalo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi terdiri dari pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe, di RSUD Toto Kabila, dan di RSUD Dr. M.M Dunda Limboto. Adapun pengambilan sampel dengan metode propability sampling dengan cara cluster sampling berjumlah 70 responden sebagai sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Kidney Diseases Quality of Life (KDQOL). Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Gorontalo dalam kualitas hidup baik sebanyak 56 orang (80,0%) dan kualitas hidup buruk sebanyak 14 orang (20,0%). Dengan demikian, kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Gorontalo menunjukan sebagian besar dalam kualitas hidup baik sebanyak 56 orang (80,0%). Gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Gorontalo menunjukan sebagian besar dalam kualitas hidup baik.
Analisis Faktor - faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Luka pada Penderita Diabetes Mellitus Sulistiani, Ita; Djamaluddin, Nurdiana
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan: Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i2.1843

Abstract

Diabetes Melitus adalah penyakit jangka panjang yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efisien. Insulin adalah hormon yang mengontrol kadar gula dalam darah. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian luka pada penderita diabetes melitus antara lain adalah aktivitas fisik, olahraga, perawatan kaki, lama menderita diabetes melitus, usia, dan adanya riwayat ulkus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian luka pada penderita Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Limboto Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif metode analisis korelasi dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 88 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner, dengan Analisa data univariat dan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik (p value = 0,000), lama menderita (p value = 0,000), dan perawatan kaki (p value = 0,000). Diharapkan bagi puskesmas untuk selalu memberikan edukasi kepada masyarakat yang menderita DM, agar dapat melakukan aktivitas fisik dan melakukan perawatan kaki dengan baik setiap harinya. Dimana hal tersebut untuk mengurangi risiko diabetes melitus dan mencegah terjadinya luka DM..
PELATIHAN UJI TOURNIQUET DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DALAM MENDETEKSI SINDROM SYOK DEMAM BERDARAH Djamaluddin, Nurdiana; Sulistiani, Ita; M.Arsad, Siti Fatimah; Djafar, Ervan
Sambulu Gana : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/sambulu_gana.v3i3.6061

Abstract

Dengue fever is one of the most common tropical diseases that attack humans. Delay in establishing a diagnosis of dengue fever greatly determines the prognosis of the patient. The tourniquet test is one way to establish a diagnosis of dengue fever, in addition to laboratory blood tests. A positive tourniquet test indicates a manifestation of bleeding. Efforts to increase knowledge about dengue fever are very necessary. Through mentoring health cadres about dengue fever, so that it can be used as an initial step in early detection of dengue fever. Through mentoring health cadres about dengue fever, so that it can be used as an initial step in early detection of dengue fever. In addition, early treatment of dengue fever can reduce the risk of emergency conditions or death. After community service was carried out, there was an increase in public knowledge after being given information about dengue fever shock syndrome and the tourniquet test method. After the counseling, most participants understood how to eradicate mosquito nests, see signs of shock in dengue patients and how to detect patients by conducting a tourniquet test.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN APLIKASI SIREKAP-DM PADA KADER KESEHATAN SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN LAYANAN KESEHATAN PASIEN DIABETES MELITUS DI DESA BUBE Zainuddin; Sulistiani, Ita; Azhar Kadim, Ahmad; Basri K., Sarinah; Prasetyo, Agung
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 Nomor 2 Edisi Oktober 2024
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v5i2.358

Abstract

Proses pelaksanaan kegiatan posyandu tidak kondusif dalam pencatatan dalam administrasi dan pendokumentasian kegiatan Posyandu pasien DM, masih dilakukan secara manual dan konvensional berupa buku catatan, sehingga perlu adanya pencatatan dan sistem pelaporan posyandu berbasis inovatif dengan basis digital. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk untuk memberikan pelatihan dan pendampingan dengan aplikasi SIREKAP-DM bagi para kader Kesehatan di desa Bube. Metode yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan pada Kader di Desa Bube. Mitra pada pelaksanaan Pengabdian masyarakat ini adalah Perawat Puskesmas Suwawa. Tahapan dalam pelaksanaan metode ini terbagi dalam persiapan kegiatan PKM, implementasi kegiatan PKM dan pasca kegiatan PKM. Hasil kegiatan, adanya pelatihan dan pendampingan pelatihan melalui aplikasi SIREKAP DM, mereka mampu mengoperasikan dan mampu mencloude data kedalam aplikasi SIREKAP DM. Kegiatan yang sudah dilaksanakan diharapkan dapat berkelanjutan secara mandiri oleh kader di wilayah kerja Puskesmas Suwawa desa Bube, Setiap Desa dapat melaksanakan pelatihan kader kesehatan dalam penggunaan aplikasi SIREKAP DM secara rutin melalui anggaran kelurahan.
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS TILONGKABILA Juna, Mersilan; Pakaya, Nasrun; Sulistiani, Ita
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 11 No. 5 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v11i5.10708

Abstract

Hipertensi merupakan penyebab utama masalah kesehatan global.Tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg dianggap sebagai hipertensi.Sehingga dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, seperti sakit kepala/pusing, mual/muntah, sakit tengkuk, kelelahan, lemes gelisa, dan sesak nafas. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hipertensi, yaitu fakor yang tidak dapat diubah yaitu usia, jenis kelamin dan keturunan (genetik) dan faktor yang dapat diubah yaitu obesitas, merokok, pola makan, kebiasaan olahraga, stress dan alkohol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan adnya hubugan antara pola makan dengan kejadian hipertensi di puskesmas tilongkabila.Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional.Populasi terdiri dari 150 pasien hipertensi di Puskesmas Tilongkabila dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Acidental Sampling dan didapatkan sampel sebanyak 110.Analisa data dilakukan menggunakan uji Chi-Square dengan Instrumen penelitian yaitu kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 110 responden terdapat 53 (28,2%) orang dengan pola makan baik, sedangkan 57 (71,8%) orang dengan pola makan tidak baik. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji chi square dan didapatkan hasil sebesar p value 0.003 (p value < 0.005) hal tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pola makan dengan kejadian hipertensi di puskesmas tilongkabila. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang pengaruh pola makan terhadap kesehatan, khususnya dalam pencegahan hipertensi, serta menjadi dasar bagi upaya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pola makan yang sehat.
Peningkatan pengetahuan kader dalam manejemen diri diabetes melitus melalui kelas edukasi kader Zainuddin, Zainuddin; Sulistiani, Ita; Ahmad, Zul Fikar; Sartika, Sartika; Maryadi, Maryadi
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 6, No 2 (2024): Oktober
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/pade.v6i2.2215

Abstract

Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by an increase in blood sugar caused by disruption of the insulin hormone which has a function to maintain body homeostasis by lowering blood sugar levels. The expected goal after the implementation of this program is to increase the knowledge of cadres in compliance with diabetes mellitus management in cadres in Lemito District, Lomuli Village. This is intended for cadres with a total of 10 health cadres. The methods used in this activity include counseling and also providing Pre-tests and Post-tests. To find out the knowledge of cadres before and after being given counseling about Diabetes Mellitus. The results of the initial screening using a written pre-test question sheet showed that the cadres' knowledge of DM was around 6.1% where the results of the pre-test showed that the cadres did not know much about Diabetes Mellitus, and after the presentation of the material showed an increase in the cadres' knowledge of around 7.2% as evidenced by the written post-test question sheet.
HUBUNGAN PENGARUH TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERESIKO PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 BONGOMEME Saleh, Rahmatia Sabrun; Sulistiani, Ita; Rahim, Nirwanto K.
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 12 No. 2 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v12i2.10955

Abstract

Remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Masa remaja dimulai dengan masa pubertas yang ditandai dengan perubahan fisik dan kematangan organ-organ seksual. Kematangan seksual ini memicu minat sosial dan keingintahuan seksual remaja, yang dimana hal tersebut dapat mempengaruhi perilaku seksual pada remaja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seksual beresiko pada remaja adalah pengaruh teman sebaya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengaruh teman sebaya dengan perilaku seksual beresiko. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 157 responden dengan besar sampel 113 responden yang diukur menggunakan rumus slovin dengan teknik pengambilan sampel Stratified Random Sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Spearman Rho. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku seksual beresiko remaja di SMA Negeri 1 Bongomeme, berdasarkan hasil uji Spearmen rho di dapatkan hasil p-value = 0,000 dengan nilai korelasi (r) = 0,500. Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan siswa lebih menyadari akan bentuk-bentuk perilaku seksual beresiko sehingga siswa dapat mengendalikan perilaku seksual dan menghindari dampak dari perilaku seksual beresiko yang dapat terjadi.
THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND DEPRESSION LEVELS ON DIABETES MELLITUS PATIENTS AT BOTUPINGGE PUBLIC HEALTH CENTER Pakaya, Midyan K.; Sulistiani, Ita; Yusuf, Nur Ayun R.; Pakaya, Nasrun; Zainuddin, Zainuddin
Medical and Health Journal Vol 4 No 2 (2025): February
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mhj.2025.4.2.14752

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a long-term disease that occurs when the pancreas does not produce enough insulin or the body cannot use insulin efficiently. People with DM will face various changes in their lives, such as diet, exercise, blood sugar control, and others, which must be carried out continuously. These sudden changes in lifestyle can trigger negative psychological reactions in people with DM, such as irritability, feelings of uselessness, and increased anxiety that can lead to depression. Some steps that can be taken to reduce the level of depression in people with DM include the use of medication, modality therapy, and adequate system support, especially from the family. This study aims to determine the relationship between family support and the level of depression in patients with diabetes mellitus in the Botupingge Health Center working area. The study used a descriptive quantitative method with a cross-sectional approach, data were collected from 72 DM patients in the Botupingge Health Center work area using the Proportional Simple Random Sampling sampling technique. The results showed that there was a significant relationship between family support and the level of depression in DM patients in the Botupingge Health Center work area with the results of the Spearman rank test 0.000 (p-value <0.05). It is hoped that it can be used as a reperence for further researchers to conduct further research by using this method.