Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

A Strength-Based Assessment for Optimizing Local Potential: A Study of Lingga Village, Muara Enim Regency, Indonesia Nastia, Gina Indah Permata; Pratama, Yudhistira Anugerah
WELFARE : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol. 12 No. 1 (2023): WELFARE: Jurnal Ilmu Kesejahtaraan Sosial
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/welfare.2023.121-04

Abstract

This study highlights the compelling need for a strength-based assessment model in Corporate Social Responsibility (CSR) initiatives, with a specific focus on Lingga Village. The data identify four integral forms of capital–physical, human, financial, and social–signifying the diverse potential within the community for sustainable development. This research was conducted using a qualitative descriptive analysis method with a total of 619 respondents. The results indicate that Lingga Village has a number of potential strengths and boasts robust Physical Capital, evident in its educational, health, religious, and sports facilities, providing a solid groundwork for a strength-based CSR approach. The concentration in elementary schools offers opportunities for targeted educational initiatives. Human Capital is characterized by a productive population engaged in diverse livelihoods, providing a foundation for skill-building programs and livelihood support. Financial Capital, manifested through asset ownership and participation in assistance programmes, underscores the importance of supporting and expanding existing businesses, enhancing financial literacy and exploring economic empowerment opportunities. Social Capital, reflected in family resilience and community cohesion, highlights the community's strong social network, emphasizing the need for collaborative problem solving and reinforcing familial bonds. Moreover, Lingga Village exhibits rich religious and cultural capital that can be leveraged to support activities that enhance religious knowledge, cultural practices, and community cohesion. A strength-based CSR approach, encompassing education, skills development, economic empowerment, and cultural preservation, holds the potential to empower the Lingga Village community. This model aligns with the principles of social work, emphasizing empowerment, collaboration, positive change in community dynamics, and encouraging long-term sustainability and resilience. Keywords: Corporate Social Responsibility, Strength-based assessment, Lingga Village, Physical human financial and social capital, Sustainable development   Studi ini menyoroti kebutuhan mendesak akan model penilaian berbasis kekuatan untuk inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), dengan fokus khusus pada Desa Lingga. Data yang diperoleh mengidentifikasi empat bentuk modal yang tidak terpisahkan-fisik, manusia, keuangan, dan sosial, yang menandakan beragamnya potensi masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan jumlah responden sebanyak 619 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Lingga memiliki sejumlah potensi kekuatan dan memiliki modal fisik yang kuat, terlihat dari fasilitas pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan olahraga, yang memberikan dasar yang kuat untuk pendekatan CSR berbasis kekuatan. Konsentrasi pada sekolah dasar menawarkan peluang untuk inisiatif pendidikan yang ditargetkan. Sumber Daya Manusia dicirikan oleh populasi produktif yang terlibat dalam berbagai mata pencaharian, memberikan landasan bagi program-program pengembangan keterampilan dan dukungan mata pencaharian. Modal Finansial, yang diwujudkan melalui kepemilikan aset dan partisipasi dalam program bantuan, menggarisbawahi pentingnya mendukung dan mengembangkan bisnis yang sudah ada, meningkatkan literasi keuangan dan menjajaki peluang pemberdayaan ekonomi. Modal Sosial, yang tercermin dalam ketahanan keluarga dan kohesi masyarakat, menyoroti jaringan sosial masyarakat yang kuat, menekankan perlunya pemecahan masalah secara kolaboratif dan memperkuat ikatan kekeluargaan. Selain itu, Desa Lingga memiliki modal agama dan budaya yang kaya yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan yang meningkatkan pengetahuan agama, praktik budaya, dan kohesi masyarakat. Pendekatan CSR berbasis kekuatan, yang mencakup pendidikan, pengembangan keterampilan, pemberdayaan ekonomi, dan pelestarian budaya, memiliki potensi untuk memberdayakan masyarakat Desa Lingga. Model ini selaras dengan prinsip-prinsip pekerjaan sosial, yaitu menekankan pada pemberdayaan, kolaborasi, dan perubahan positif dalam dinamika masyarakat serta mendorong keberlanjutan dan ketahanan jangka panjang. Kata kunci: Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Assesmen berbasis kekuatan, Desa Lingga, Modal Fisik manusia finansial dan sosial, Pembangunan berkelanjutan
Kompetensi Administrator Pekerjaan Sosial pada Pemimpin Yayasan Istana Belajar Anak Banten Nastia, Gina Indah Permata; Nulhaqim, Soni Akhmad
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 11 No. 2 (2022): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklat-bangprof), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Administrasi pekerjaan sosial adalah proses menjalankan suatu organisasi yang meliputi tujuan, kebijakan, kepegawaian, administrasi, pelayanan, dan evaluasi. Namun, pengelolaan pekerjaan sosial di organisasi layanan manusia menghadapi berbagai tantangan terkait dengan kurangnya sumber daya untuk mendukung infrastruktur organisasi dan fungsi administrasi. Salah satunya adalah banyak organisasi layanan manusia dikelola oleh administrator yang tidak memiliki keterampilan manajemen di bidang pekerjaan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi pekerja sosial di Yayasan Belajar Istana Anak Banten (ISBANBAN). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan kompetensi administrator pekerjaan sosial yang dimiliki oleh pimpinan Yayasan ISBANBAN. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan data sekunder. Hasilnya menunjukkan bahwa Direktur Yayasan ISBANBAN memiliki latar belakang pekerjaan sosial dan memahami pengetahuan, sikap dan perilaku sebagai pekerja sosial. Dalam hal ini, pimpinan Yayasan ISBANBAN harus menjaga dan meningkatkan kompetensinya sebagai pekerja sosial. Selain itu, jika pemimpin dan/atau administrator organisasi memiliki latar belakang pendidikan, pengalaman dan kompetensi manajerial di bidang pekerjaan sosial akan berdampak pada efektivitas distribusi layanan organisasi tersebut dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
NIKAH SIRI DI PERSIMPANGAN AGAMA DAN NEGARA: SOLUSI ATAU MASALAH BARU? Nissa, Reina Khoirun; Achdiani, Yani; Nastia, Gina Indah Permata
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 6 No. 12 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v7i1.10597

Abstract

Unregistered marriages, marriages that are legal according to religion but not registered with state institutions, raise various legal, social, and cultural issues in Indonesia. These marriages are often chosen for various reasons, such as certain legal prohibitions, or social burdens. However, not registering a marriage can have serious consequences, especially for women and children. This review discusses the impatcs of unregistered marriages from the perspectives of religion, the state, and society and suggest approaches to address the challenges that arise. The results of the study indicate that while unregistered marriages can be a solution in some circumstantes, the losses incurred tend to be greater, especially in terms of legal security and social welfare. Therefore, it is imperative to strengthen marriage registration at the individual and institutional levels. Nikah siri, pernikahan yang sah menurut agama tetapi tidak tercatat di lembaga negara, menimbulkan berbagai masalah hukum, sosial, dan budaya di Indonesia. Pernikahan ini sering dipilih karena berbagai alasan, seperti larangan hukuman tertentu, atau beban sosial. Namun, tidak dicatatkannya pernikahan secara resmi dapat berdampak serius, terutama bagi perempuan dan anak-anak. Pertimbangan ini membahas dapat perkawinan yang tidak dicatatkan dari sudut pandang agama, negara, dan masyarakat serta memberikan saran pendekatan untuk mengatasi tantangan yang muncul. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa meskipun perkawinan yang tidak dicatatkan dapat menjadi solusi dalam beberapa keadaan, kerugian yang ditimbulkan cenderung lebih besar, terutama dalam hal keamanan hukum dan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperkuat pencatatan pernikahan di tingkat perorangan dan kelembagaan.
KONDISI BIOPSIKOSOSIAL ANAK JALANAN (Pendekatan Partisipatif untuk Mempelajari Kondisi Biopsikososial dan Harapan Anak Jalanan di Kelurahan Pasir Kaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung) Lestari, Risma Neta; Nabillah, Astrid; Rahma, Bilqist Khairunnisa; Tricintiya, Neta Nabila; Nurrohmah, Nabilah Naila; Achdiani, Yani; Nastia, Gina Indah Permata
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 7, No 2 (2024): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Desember 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v7i2.59189

Abstract

Penelitian ini menganalisis kondisi biopsikososial anak jalanan di Kelurahan Pasir Kaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, dengan pendekatan partisipatif. Penelitian ini melibatkan anak jalanan untuk menggali pengalaman, pandangan dan harapan mereka tentang kondisi biopsikosial, sehingga peneliti dapat mengidentifikasi kebutuhan, pemberdayaan dan merancang solusi yang sesuai. Peneitian ini bertujuan untuk memahami kondisi biopsikosial anak jalanan di Kelurahan Pasir Kaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung melalui keterlibatan anak jalanan sebagai subjek aktif dalam proses penelitian. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam pada tiga anak perempuan yang dipilih menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian menegaskan, bahwa kondisi biopsikososial anak jalanan di Kelurahan Pasir Kaliki, Bandung menghadapi masalah kesehatan, keterbatasan pendidikan, dan stigma sosial. Meskipun hidup dalam kesulitan fisik dan emosional, anak-anak jalan tetap memiliki harapan dan cita-cita, seperti menjadi dokter atau tentara. Namun, tantangan ekonomi dan akses yang terbatas menjadi hambatan utama. oleh karenanya, dibutuhkan intervensi sosial dan kebijakan untuk meningkatkan akses kesehatan, pendidikan dan dukungan psikososial bagi anak jalanan, guna memberikan kesempatan baik dalam menyongsong masa depan.This study analyzes the biopsychosocial conditions of street children in Pasir Kaliki Village, Cicendo District, Bandung City, using a participatory approach. This study involves street children to explore their experiences, views, and expectations about biopsychosocial conditions so that researchers can identify needs, and empowerment and design appropriate solutions. This study aims to understand the biopsychosocial conditions of street children in Pasir Kaliki Village, Cicendo District, Bandung City through the involvement of street children as active subjects in the research process. Using a qualitative descriptive method, data were collected through participatory observation and in-depth interviews with three girls selected using a purposive technique. The results of the study confirmed that the biopsychosocial conditions of street children in Pasir Kaliki Village, Bandung face health problems, limited education, and social stigma. Despite living with physical and emotional difficulties, street children still have hopes and dreams, such as becoming doctors or soldiers. However, economic challenges and limited access are major obstacles. Therefore, social and policy interventions are needed to improve access to health, education, and psychosocial support for street children, to provide good opportunities in facing the future.
PRAKTIK PEKERJA SOSIAL TERHADAP EDUKASI PROGRAM KELUARGA BERENCANA PADA CALON PENGANTIN BARU Nafisa, Naya; Achidiani, Yani; Nastia, Gina Indah Permata
Jurnal Sosial Humaniora Sigli Vol 7, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsh.v7i2.2825

Abstract

ABSTRACTThe Family Planning (KB) program aims to control population growth and improve family welfare through planning the number and spacing of births. Social workers play an important role in providing family planning education to prospective newlyweds so that they understand the benefits of family planning from the beginning of marriage. This study uses the literature review method to examine the role of social workers and the educational methods used. Some effective educational methods include interactive methods such as group discussions, visual methods using posters and videos, and digital methods through webinars or interactive applications. In addition, individual methods such as personal premarital counseling and home visits, as well as community methods through mass counseling and religious leaders also play a role in disseminating family planning information. With the right approach, social workers can increase the understanding and awareness of prospective brides to plan a healthy and prosperous family. Keywords: Family Planning Program, Social Workers, Newlyweds, Educational Methods, Literature Review ABSTRAKProgram Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui perencanaan jumlah dan jarak kelahiran. Pekerja sosial berperan penting dalam memberikan edukasi KB kepada calon pengantin baru agar mereka memahami manfaat KB sejak awal pernikahan. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur untuk mengkaji peran pekerja sosial dan metode edukasi yang digunakan. Beberapa metode edukasi yang efektif antara lain metode interaktif seperti diskusi kelompok, metode visual dengan menggunakan poster dan video, dan metode digital melalui webinar atau aplikasi interaktif. Selain itu, metode individu seperti konseling pranikah secara personal dan kunjungan rumah, serta metode komunitas melalui penyuluhan massal dan pemuka agama juga berperan dalam penyebaran informasi KB. Dengan pendekatan yang tepat, pekerja sosial dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran calon pengantin untuk merencanakan keluarga yang sehat dan sejahtera. Kata Kunci: Program Keluarga Berencana, Pekerja Sosial, Calon Pengantin Baru, Metode Edukasi, Literature Review
Dampak Perceraian Terhadap Psikologis Anak Meyrina, Leni; Achdiani, Yani; Nastia, Gina Indah Permata
Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni Vol. 3 No. 3 (2024): November - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jishs.v3i3.2393

Abstract

Perceraian merupakan peristiwa yang berdampak signifikan terhadap perkembangan psikologis anak. Artikel ini mengulas berbagai faktor penyebab perceraian, seperti konflik keluarga, masalah ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga, dan pernikahan dini, serta dampaknya terhadap kesehatan emosional, sosial, dan akademik anak. Anak - anak yang menghadapi perceraian sering mengalami kecemasan, perasaan kehilangan, serta perubahan perilaku seperti agresivitas atau isolasi sosial. Prestasi akademik mereka juga cenderung menurun akibat gangguan emosional. Dukungan emosional dari orang tua, guru, dan lingkungan sosial menjadi faktor kunci dalam mengurangi dampak negatif perceraian. Perspektif hukum dan agama menekankan pentingnya tanggung jawab orang tua terhadap anak setelah perceraian. Kesimpulannya, pendekatan yang sensitif dan kolaboratif sangat diperlukan untuk melindungi kesehatan mental anak, sehingga mereka dapat tetap berkembang secara positif meskipun menghadapi tantangan keluarga yang kompleks.
Peningkatan Kapasitas Kader dalam Penanganan Stunting di Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung Nastia, Gina Indah Permata; Pratama, Yudhistira Anugerah; Syaefulloh, Iqbal; Ardiwidjaja, Nunung Hastika
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 3 (2024): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting adalah keadaan yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka waktu lama, sehingga menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak dan berpotensi memperlambat perkembangan otak, berupa keterbelakangan mental, kemampuan belajar yang buruk, dan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi kronis. Salah satu tujuan pemerintah saat ini adalah mencegah stunting yang bertujuan agar anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Universitas Langlangbuana menginisiasi pencegahan stunting kepada masyarakat melalui peningkatan kapasitas kader. Peningkatan kapasitas kader tersebut didukung oleh berbagai pihak di Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung dari mulai kader PKK, pemerintah setempat, dan masyarakat binaan yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, orang tua/pengasuh, dan remaja. Peningkatan kapasitas kader ini diselenggarkan pada tanggal 18 November 2023 dan 30 Desember 2023. Peningkatan kapasitas kader ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat binaan untuk mencegah stunting. Tidak hanya itu, dalam jangka panjang, kegiatan peningkatan kapasitas kader juga diharapkan dapat membuat masyarakat menjadi mandiri dan dapat menjadi role model bagi masyarakat secara luas terkait upaya pencegahan stunting. Selama pelaksanaan, kader PKK dan masyarakat binaan terlihat antusias. Hal ini ditunjukkan dari semangat kader PKK dan masyarakat binaan dalam mengikuti seluruh rangkaian acara.
Kekerasan Rumah Tangga terhadap Ibu dan Anak: Kajian Sistematis dan Solusi Multidisipliner di Indonesia Meyrina, Leni; Achdiani, Yani; Nastia, Gina Indah Permata
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 2, No 10 (2025): May
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia berdampak luas, terutama pada ibu dan anak sebagai kelompok paling rentan. Artikel bertujuan mengkaji secara sistematis fakta, teori, dampak, dan solusi dari KDRT terhadap ibu dan anak di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan Systematic Literature Review, penelusuran dilakukan terhadap artikel-artikel ilmiah terbitan 2019–2024 melalui basis data Google Scholar, DOAJ, dan Garuda. Rumah masih menjadi lokasi utama terjadinya kekerasan, dengan korban terbanyak perempuan dan anak usia remaja. Faktor pemicu mencakup tekanan ekonomi, dominasi budaya patriarki, lemahnya kontrol sosial keluarga, serta ketimpangan gender dilegitimasi oleh norma sosial. Dampak KDRT mencakup luka fisik, trauma psikis, gangguan perkembangan anak, hingga kerentanan sosial jangka panjang. Penanganan dan pencegahan memerlukan pendekatan hukum, psikologis, dan edukatif secara kolaboratif. Program pendampingan, edukasi hukum, dan penguatan sistem perlindungan anak dan perempuan menjadi solusi mendesak untuk menciptakan rumah tangga aman, adil, dan berkeadaban.
MENINGKATKAN KEPEDULIAN TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA Fitri Nurfajriani, Naila; Achdiani, Yani; Nastia, Gina Indah Permata
KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan mental pada remaja adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting dan dapat berdampak jangka panjang pada kesejahteraan individu serta masyarakat. Akan tetapi, perhatian terhadap masalah kesehatan mental di kalangan remaja umumnya rendah, ditunjukkan oleh minimnya pengetahuan, adanya stigma, serta kesulitan dalam memperoleh bantuan. Artikel konseptual ini bertujuan menganalisis serta mensintesis berbagai strategi yang efektif dalam meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan mental di kalangan remaja. Melalui telaah literatur yang mendalam mengenai penelitian, laporan, dan panduan praktik terbaik, artikel ini menyoroti lima pilar utama dalam peningkatan kepedulian: pendidikan dan peningkatan kesadaran, pembentukan lingkungan yang mendukung, memfasilitasi komunikasi terbuka, mengurangi stigma, serta meningkatkan akses menuju layanan kesehatan mental. Pembahasan menekankan signifikansi penerapan strategi-strategi ini secara terpadu dan melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan, seperti keluarga, sekolah, teman-teman, dan lingkungan masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa usaha yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesadaran akan memberikan kontribusi besar terhadap deteksi awal, intervensi yang tepat, dan pada akhirnya, peningkatan kualitas hidup anak muda.
MENGHADAPI GELOMBANG KEDUA KRISIS KESEHATAN MENTAL SETELAH PANDEMI USAI Salsabila Bilqis, Nisrina; Achdiani, Yani; Nastia, Gina Indah Permata
KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan dan mendalam terhadap kesehatan mental masyarakat global. Meskipun fase akut pandemi dengan pembatasan ketat telah mereda, kini dunia menghadapi "gelombang kedua" krisis kesehatan mental yang lebih luas, kompleks, dan berkelanjutan. Abstrak ini menguraikan tantangan dan dampak psikologis jangka panjang yang ditimbulkan oleh pandemi yang berkepanjangan, termasuk peningkatan prevalensi gangguan depresi dan kecemasan. Analisis ini akan mengeksplorasi secara mendalam berbagai faktor yang berkontribusi terhadap krisis kesehatan mental pasca- pandemi. Faktor-faktor tersebut meliputi isolasi sosial berkepanjangan yang memicu rasa kesepian dan keterasingan, ketidakpastian ekonomi yang berdampak pada stres finansial dan kekhawatiran akan masa depan, serta kehilangan orang terkasih yang menimbulkan duka mendalam dan trauma emosional. Selain itu, perubahan drastis dalam rutinitas sehari-hari, ketidakpastian global yang berkelanjutan, dan stres akibat trauma kolektif juga menjadi pemicu utama peningkatan masalah kesehatan mental. Abstrak ini juga akan menyoroti pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu kesehatan mental pasca-pandemi, dan intervensi yang efektif untuk mencegah memburuknya kondisi. Upaya kolaboratif yang kuat dan terkoordinasi dari berbagai pihak sangat krusial. Keterlibatan aktif pemerintah dalam menyediakan dukungan kebijakan dan sumber daya, peran vital profesional kesehatan mental dalam memberikan layanan dan terapi, kontribusi komunitas dalam membangun jaringan dukungan sosial, serta kesadaran dan inisiatif individu dalam mencari bantuan dan menjaga kesehatan mental diri sendiri, semuanya menjadi elemen kunci dalam membangun ketahanan mental kolektif. Tujuan utama dari abstrak ini adalah untuk menekankan perlunya pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan dalam mengatasi tantangan kesehatan mental yang kompleks ini. Hanya dengan upaya bersama dan strategi yang terencana dengan baik, masyarakat global dapat berupaya mencapai pemulihan dan memastikan kesejahteraan psikologis jangka panjang pasca-pandemi.