Kandungan selulosa pada kertas HVS mencapai 90% dari beratnya. Salah satu turunan selulosa adalah selulosa mikrokristalin (MCC), dimanfaatkan sebagai eksipien untuk pencetakan tablet. Pembuatan MCC menggunakan asam klorida (HCl). Tujuan penelitian ialah memberikan informasi terkait proses pembuatan MCC dari kertas bekas dengan pengaruh konsentrasi HCl untuk alternatif lain pembuatan MCC dengan hasil yang optimal dari penggunaan HCl untuk hidrolisis. Metode penelitian ini dimana MCC diperoleh dengan memanaskan kertas dengan campuran NaN dalam HN 3,5% dan NaOH 2% dalam S 2%. Diputihkan dengan NaOCl 3,5% dalam air. Lalu panaskan dengan NaOH 17,5%, kemudian dihidrolisis dengan HCl konsentrasi 1N; 2,5N; 5N dan 10N. Selulosa mikrokristal ditentukan karakteristiknya. Hasil rendemen MCC terbanyak pada konsentrasi 1 N sebesar 80,82%. Hasil karakterisasi seluruh MCC kertas bekas konsentrasi HCl dan Avicel PH 102 diperoleh adalah uji organoleptik yaitu berwarna putih, tidak berbau, dan tidak berasa. Sifat fiskokimia meliputi pH memenuhi persyaratan; kelarutan dalam air semuanya memenuhi persyaratan. Selanjutnya bobot jenis nyata hanya 10N dan Avicel PH 102 yang memenuhi persyaratan, bobot jenis mampat tidak memenuhi persyaratan. Analisis FT-IR seluruh konsentrasi MCC dan Avicel PH 102 menunjukkan kemiripan spektrum. Kesimpulan didapatkan bahwa seluruh seluruh MCC kertas bekas konsentrasi HCl dan Avicel PH 102 memilki karakteristik yang hampir sama, dan dapat digunakan sebagai alternatif selulosa mikrokristal.