Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Construction of Moral Value and Depiction of Indonesian-Chinese Folktale in Keong Mas Story Ningsih, Tri Wahyu Retno; Qian, Lu Li Qian; Hukmawati, Hukmawati
Indonesian Language Education and Literature Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/ileal.v9i2.14740

Abstract

One way to construct moral values in children is through stories. The purpose of this study is to find the construction of moral values with different cultural backgrounds in the Indonesian and Chinese versions of the Keong Mas story. The method that used in this research is a qualitative descriptive approach using literature and documentation studies. The data source is the Indonesian-Chinese version of the Keong Mas story. The results showed that the structural analysis in the two Keong Mas stories have a high degree of similarity. This similarity can be seen in the themes, characters and characterizations, plot, and mandate. The theme of the story of Keong Mas is courage, patience and courage. The main characters are a girl and a young man. The difference can be found in the settings. In the Indonesian version of the story it is set in a village, a forest edge, at home, a river, and a palace, while the Chinese version of the story is set in a village, on the side of a road around rice fields, at home, without bringing up a royal setting at all. The Indonesian and Chinese versions of the Keong Mas story construct moral values through themes which are fortitude and the mandate that a person must always do good things and strive so that his desires can be achieved.Konstruksi Nilai Moral dan Penggambaran Cerita Rakyat Indonesia-Tionghoa dalam Cerita Keong MasSalah satu cara untuk mengonstruksi nilai moral pada anak adalah melalui cerita. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan konstruksi nilai moral yang berbeda latar belakang budaya dalam cerita Keong Mas versi Indonesia dan Tionghoa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan studi literatur dan dokumentasi. Sumber datanya adalah cerita Keong Mas versi Indonesia-Tiongkok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis struktural pada kedua cerita Keong Mas mempunyai tingkat kemiripan yang tinggi. Kemiripan tersebut terlihat pada tema, tokoh dan penokohan, alur, serta amanat. Cerita Keong Mas versi Indonesia dan Tionghoa mengonstruksi nilai-nilai moral melalui tema-tema yang bersifat ketabahan dan amanah bahwa seseorang harus selalu berbuat baik dan berusaha agar keinginannya dapat tercapai.
Motif Batik Indramayu sebagai Bentuk Strategi Akulturasi Budaya Tiongkok-Indramayu Danirih, Danirih; Ningsih, Tri Wahyu Retno
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 7 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v7i2.27738

Abstract

Keberadaan bangsa Tiongkok di Indramayu tidak terlepas dari adanya kegiatan perdagangan di sekitar pelabuhan Cimanuk. Hal tersebut yang menyebabkan adanya akulturasi budaya Tiongkok dan Indramayu. Salah satu bentuk akulturasi budaya Tiongkok dan Indramayu adalah batik. Tujuan penelitian ini untuk  mengungkap strategi akulturasi budaya batik Indramayu dan Tiongkok. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui proses observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data menggunakan langkah-langkah yaitu, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Berdasarkan hasil analisis motif batik Indramayu yang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok adalah motif Liong, Lokcan, dan Pacar China. Terdapat 3 kategori strategi akulturasi yang ditemukan yaitu, strategi asimilasi, separasi, dan integrasi. Strategi asimilasi terjadi karena adanya interaksi perdagangan dan interaksi sosial antara masyarakat Indramayu dengan msyarakat Tiongkok. Strategi separasi ditunjukan dengan pemilihan motif asli batik Indramayu dibandingkan motif yang dipengaruhi budaya Tiongkok. Strategi integrasi ditandai dengan adanya kegiatan membatik bersama  di daerah sekitar sungai Cimanuk pada zaman dahulu. Selain itu, ditandai dengan banyaknya peminat batik motif Lokcan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa batik Indramayu tergolong ke dalam batik pesisir dan motif batik Indramayu yang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok, yaitu, motif Liong, Lokcan, dan Pacar China.   The existence of the Chinese nation in Indramayu is inseparable from the existence of trading activities around the Cimanuk port. This is what causes the acculturation of Chinese and Indramayu culture. One form of acculturation of Chinese and Indramayu culture is batik. The purpose of this study is to reveal the acculturation strategy of Indramayu and Chinese batik culture. The research method used is qualitative research with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The data analysis process uses steps, namely, data reduction, data presentation, and data verification. Based on the results of the analysis of the Indramayu batik motifs that are influenced by Chinese culture are the Liong, Lokcan, and Pacar China motifs. There are 3 categories of acculturation strategies found, namely, assimilation, separation, and integration strategies. The assimilation strategy occurs because of trade interactions and social interactions between the Indramayu people and Chinese people. The separation strategy is demonstrated by selecting original Indramayu batik motifs compared to motifs influenced by Chinese culture. The integration strategy was marked by the existence of joint batik activities in the area around the Cimanuk river in ancient times. In addition, it is marked by the large number of Lokcan motif batik enthusiasts. Based on the research results, it was concluded that Indramayu batik is classified as coastal batik and the Indramayu Batik motifs are influenced by Chinese culture, namely, the Liong, Lokcan and Pacar China motifs.
Representasi Ajaran Konfusianisme dalam Film Looking Up《银河补习班 Yínhé Bǔxíbān》 Mangesthi, Tiara; Ayesa, Ayesa; Ningsih, Tri Wahyu Retno
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 7 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v7i2.27788

Abstract

Tiongkok merupakan salah satu negara yang kaya akan budayanya. Masyarakat dapat mengetahui suatu budaya dengan cara menonton film yang berasal dari negara tersebut, termasuk budaya Tiongkok. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ajaran dan budaya yang mempengaruhi ajaran yang disampaikan oleh ayah kepada anaknya dalam film Looking Up atau dalam Bahasa Mandarin berjudul《银河补习班 Yínhé Bǔxíbān》. Film Looking Up adalah satu dari sekian banyak film yang dapat mencerminkan budaya yang mempengaruhi ajaran orang tua kepada anaknya di Tiongkok. Data penelitian ini berupa data tekstual dalam film Looking Up. Data penelitian ini berupa percakapan dan monolog yang menggambarkan ajaran ayah kepada anaknya. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif kualitatif. Data dianalisis menggunakan teori Tang (1992) yang menjelaskan bahwa, budaya Tiongkok dibentuk salah satunya oleh ajaran Konfusianisme. Penelitian ini berfokus pada pengaruh ajaran Konfusianisme. Ditemukan sebelas data yang berkaitan dengan ajaran ayah kepada anak yang dipengaruhi oleh ajaran Konfusianisme. Data yang sudah ditemukan, kemudian dianalisis menggunakan 论语 Lúnyǔ atau Analek Konfusius (2018) yang merupakan salah satu kitab ajaran Konfusianisme. Dapat disimpulkan dari keseluruhan data yang sudah dianalisis, bahwa film Looking Up mengajarkan tentang ajaran konfusius mengenai pendidikan, kehidupan, dan sopan santun.   China is one of the countries with rich culture. People can know the culture of a country by watching movies from that country, including Chinese culture. Therefore, this research aimed to find out the teachings and culture that influence the teachings given by the father to his son in the movie Looking Up, or in Mandarin《银河补习班 Yínhé Bǔxíbān》. The movie Looking Up is one of many movies that can reflect the culture that influences what parents teach their children in China. The data of this research is the textual data in the movie Looking Up. This research data is in the form of conversations and monologues that describe the teachings of fathers to their children. The research method used in this paper is descriptive qualitative. The data will be analysed using Tang's theory (1992) which explains that Chinese culture is shaped by Confucianism. This research focuses on the influence of Confucianism. Eleven data were found relating to the teaching of fathers to children who were influenced by the teachings of Confucianism. The data found were then analysed using 论语 Lúnyǔ or Analects of Confucius (2018), which is one of the books of Confucianism teachings. From all the data analysed, it can be concluded that the movie Looking Up teaches about Confucian teachings on education, life and manners.
Exploring types and functions slang words in television series season 4 Yulia, Erin; Ningsih, Tri Wahyu Retno
Journal of Education, Social & Communication Studies Vol. 1 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : PT. MAWAMEDIA JAYAMUSTA BUANASIHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71028/jescs.v1i3.10

Abstract

Slang is an ever-evolving form of language that includes new vocabulary in phrases with extended meanings, often associated with younger generations. This study aims to discover the types and functions of slang words applied in On My Block TV Series Season 4 based on Allan and Burridge’s theory, the characters in On My Block TV Series Season 4 use slang in their daily or informal contexts. In this study, the writer used descriptive qualitative methods and utilized Allan and Burridge’s (2006) theory of types and functions of slang words to analyse the data. The research results showed 105 slang words used in On My Block TV Series Season 4 and identified 5 types of slang  words applied. There were 53 fresh and creative types, 23 flippant types, 6 imitative types, 14 acronym types, and 9 clipping types. The writer also collected 6 functions of slang words applied, which are 7 to addresses, 7 to humiliates, 7 to initiate relax conversations, 6 to form an intimate atmosphere, 4 to express impressions, and 7 to reveal angers. The function of slang words to show intimacy does not apply in this series. Fresh and creative slang types and to initiate relax conversation slang functions are used more often in On My Block TV Series Season 4.
Proses Komunikasi Interpersonal Terapis dan Anak Berkebutuhan Khusus untuk Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Rahayuni, Silvia; Ningsih, Tri Wahyu Retno
Jurnal Common Vol 7 No 1 (2023): Common
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/common.v7i1.8004

Abstract

Komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung di antara dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan kedekatan satu sama lain. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi simbolik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses komunikasi interpersonal antara terapis dan anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan paradigma konstruktivis. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Dalam penelitian ini terdapat tiga terapis yang menjadi informan untuk diwawancarai dan enam sampel anak berkebutuhan khusus dengan berbagai jenis gangguan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses komunikasi yang dilakukan terapis kepada anak berkebutuhan khusus di Sahabat Kecil Therapy & Learning Center perlu dilakukan pendekatan secara interpersonal. Pada saat terapi pun, terapis akan melakukan bonding kepada anak yaitu proses komunikasi melalui ikatan emosional. Hambatan dalam proses komunikasi interpersonal terapis dengan anak berkebutuhan khusus yaitu anak berkebutuhan khusus terkadang mengalami naik turun mood sehingga mengalami tantrum dan bisa dari orang tua anak tersebut yang kurang dapat diajak kerja sama untuk melakukan kegiatannya kembali dirumah.
WOMAN RESISTENCE IN A CHINESE DRAMA SERIES "SCARLET HEART 步步惊心 (BU BU JING XIN)" Ramadhanty, Ardhia Aulia; Fatmawati, Fatmawati; Ningsih, Tri Wahyu Retno
Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender Vol 23, No 2 (2024): MARWAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/marwah.v23i2.29699

Abstract

 Abstract:The aim of this study is to investigate the manifestations of resistance displayed by the main female character in the television series "Scarlet Heart 步步惊心" (Bu Bu Jing Xin), particularly Ruoxi/Zhang Xiao, using the feminist approach to power proposed by Naomi Wolf (1993). The method employed in this study was qualitative descriptive, with data sources consisting of words, phrases, sentences, and discourses encompassing elements of female resistance. The findings indicate that the main female character in this drama, Ruoxi/Zhang Xiao, exhibits resistance in alignment with the feminist perspective on power articulated by Naomi Wolf (1993), namely: 1) Affirming that men and women have equal worth in life. 2) Women have the right to take control of decisions that affect their lives. 3) Women's experiences deserve to be valued. 4) Women have the freedom to express themselves without hindrance, and 5) Women have the right to pursue and advocate for their needs as desired.Keywords: Resistance; Women; Drama; Feminism.
Attempt to Maintain Family Business as Chinese Ethnicity Identity in Cirebon City Tri Wahyu Retno Ningsih; Lu Li Qian Qian; Tiara Kurniawati Wahdah
Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol. 16 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v16i2.4133

Abstract

This research was initiated by Chinese ethnicity who carried out entrepreneurial activities in the Chinatown area of Cirebon city. The purpose of this study was to describe a family business run by Chinese ethnicity in the Chinatown area of Cirebon City. The research method used was a qualitative method. The results of this study were the descriptions of the types of business fields and family businesses occupied by Chinese ethnicity in the Chinatown area of Cirebon city. Types of entrepreneurship occupied by Chinese ethnicity in the Chinatown area of Cirebon city include culinary, fashion, and household needs. The Chinese ethnicity family business in the Chinatown area of Cirebon City had been carried out for decades, even when the Dutch still colonized Indonesia. The family business occupied by the majority of Chinese ethnicity in the Chinatown area of Cirebon city belonged to the Family Business Enterprise (FBE) category, that was the family business activities that are only managed by their own family members without the help of a professional. Some of the 8 shops that belonged to family businesses had entered the 4th and 5th generations of the family. Most of the business fields that had been carried out had changed from the previous business fields, some were being developed more, and some were being narrowed down.
Students Ability to Analyze Homophones in the Animation Video 端午节 Duānwǔ jié (Dragon Boat Festival) on the YouTube Channel 三淼儿童官方频道 Sān miǎo értóng guānfāng píndào Andini, Batari; Rahmawati, Vina Dwi; Ningsih, Tri Wahyu Retno
Bambuti Vol 7 No 1 (2025): Bambuti : Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53744/bambuti.v7i1.130

Abstract

Abstract. Homophones are the similarities in sound that occur in a word regardless of its spelling. In Mandarin, homophones are the similarity of sounds and tones in different Han characters and have different meanings. The purpose of this study was to determine the ability of Grade 2 students on homophonic words in the 端午节Duānwǔ jié (Dragon Boat Festival) Animation Video on the 三淼儿童官方频道Sān miǎo értóng guānfāng píndào Youtube Channel. The research method used is qualitative which is described descriptively. There are 10 test questions that are used to determine the ability of grade 2 students to homophonic words. The result of this study is that the majority of students have understood homophonic vocabulary. Keywords: Homophones, 端午节Duānwǔ jié (Dragon Boat Festival) Animation Video on the 三淼儿童官方频道Sān miǎo értóng guānfāng píndào Youtube Channel. Abstract (in Bahasa). Homofon adalah kesamaan bunyi yang terjadi pada sebuah kata tanpa memperhatikan ejaannya. Dalam bahasa Mandarin, homofon merupakan kesamaan bunyi dan ton pada suatu karakter Han yang berbeda dan makna yang berbeda pula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan Mahasiswa Tingkat 2 dalam menganalisis Homofon Pada Video Animasi 端午节Duānwǔ jié (Festival Perahu Naga) Di Kanal Youtube 三淼儿童官方频道Sān miǎo értóng guānfāng píndào. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diuraikan secara deskriptif. Terdapat 10 soal tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa tingkat 2 dalam menganalisis kata berhomofoni. Hasil dari penelitian ini adalah mayoritas mahasiswa telah memahami kosa kata yang berhomofoni. Kata kunci: homofon, Video Animasi 端午节Duānwǔ jié (Festival Perahu Naga) Di Kanal Youtube 三淼儿童官方频道Sān miǎo értóng guānfāng píndào.
Studi Netnografi pada Pola Komunikasi dan Interaksi Komunitas pada Instagram @batikrumahmerah Ningsih, Tri Wahyu Retno; Haryanti, Dwi Asih; Saptono, Debyo
Jurnal Communio : Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi Vol 14 No 2 (2025): July
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jikom.v14i2.9696

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi virtual pada komunitas Instagram @batikrumahmerah. Penelitian ini menggunakan Teori Computer Mediated Communication (CMC), pendekatan kualitatif dan metode netnografi. Perangkat lunak NVivo digunakan untuk menganalisis melakukan coding, kategorisasi tema, dan pemetaan pola komunikasi secara sistematis dan terstruktur. Data kualitatif berupa komentar, unggahan, dan interaksi lain pada akun Instagram @batikrumahmerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi komunitas pada akun @batikrumahmerah didominasi oleh narasi edukatif, afektif, dan kolaboratif. Melalui analisis NVivo, ditemukan tiga kategori utama dalam interaksi komunitas, yaitu (1) penguatan identitas budaya, (2) afiliasi emosional terhadap warisan lokal, dan (3) partisipasi kolektif dalam praktik digital budaya. Selain itu, visualisasi hubungan antar kode mengungkapkan adanya keterkaitan antara intensitas interaksi dan persebaran narasi budaya. Dari visualisasi jaringan interaksi, ditemukan jenis konten yang banyak diakses oleh penguna adalah konten jenis konten cerita sejarah, motif batik, proses pembuatan batik, dan kegiatan promosi.
Perbedaan Fungsi dan Makna Simbolis Pada Ornamen Naga di Empat Vihara Wilayah Jakarta, Bogor, dan Bekasi Maharani, Deliana Putri; Hukmawati, Hukmawati; Ningsih, Tri Wahyu Retno
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fungsi dan makna warna ornamen naga yang terdapat di dalam empat Vihara di wilayah Jakarta, Bogor, dan Bekasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui rangkaian tahapan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses wawancara ini dilakukan dengan pihak informan yang berasal dari 4 vihara yang dikunjungi oleh peneliti. Vihara-vihara yang dipilih sebagai subjek penelitian adalah Vihara Sian Djin Ku Poh dan Vihara Dharma Persada, yang merupakan Vihara tertua di wilayah Karawang, Vihara Dhanagun, sebagai salah satu Vihara tertua di Bogor, serta Vihara Toa Se Bio yang juga merupakan Vihara tertua di Jakarta. Dalam analisisnya, penulis memanfaatkan kerangka teori representasi untuk menganalisis fungsi, jenis, bentuk, serta warna dari ornamen naga tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa ornamen naga dalam lingkup vihara atau kuil Buddha memuat makna simbolis. Fungsi dari ornamen naga dalam konteks vihara mampu bervariasi, tergantung pada lokasi penempatannya serta kekhasan budaya lokal yang melingkupinya.