Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Penyuluhan Kosmetik yang Aman dan Notifikasi Kosmetik Agustina, Lia; Shoviantari, Fenita; Yuliati, Ninis
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kosmetik merupakan sediaan topikal yang ditujukan untuk memelihara atau memperbaiki penampilan, salah satunya adalah lipstik. Tujuan: Memberikan pengetahuan tentang notifikasi kosmetik, cara penyimpanan yang baik dan usia guna kosmetik. Metode : Pendekatan personal melalui kegiatan penyuluhan dan pengukuran kefahaman peserta melalui pemberian kuisioner. Hasil : 71% peserta tidak mengetahui bahwa dalam kosmetik (khususnya lipstik) dapat mengandung bahan yang berbahaya, sebanyak 86% peserta tidak mengetahui tentang notifikasi kosmetik dan 86% tidak mengetahui usia guna dari lipstik. Setelah diberikan penyuluhan, terjadi peningkatan pemahaman dari peserta penyuluhan yaitu pemahaman akan bahan-bahan berbahaya dalam kosmetik meningkat sebesar 81%, pemahaman akan notifikasi kosmetik yaitu 86% dan pemahaman terhadap usia guna kosmetik sebesar 86%. Kesimpulan : Pemberian penyuluhan meningkatkan pengetahuan peserta akan bahan berbahaya, notifikasi dan usia guna kosmetik (lipstick).
PENYULUHAN PENCEGAHAN KANKER KULIT DENGAN PENGGUNAAN TABIR SURYA Shoviantari, Fenita; Agustina, Lia
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya paparan sinar matahari terhadap kulit, maka diperlukan suatu penyuluhan kepada masyarakat. Paparan sinar matahari dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi kulit, salah satunya adalah kanker kulit. Salah satu cara dalam meningkatkan perlindungan kulit terhadap dampak buruk matahari adalah dengan menggunakan tabir surya. Tabir surya dapat menghalangi penetrasi sinar UV ke dalam kulit. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya sinar UV. Metode: Metode yang digunakan pada penyuluhan ini adalah metode ceramah, praktek, dan ditambah dengan pre dan post test kepada seluruh peserta penyuluhan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal dan keberhasilan penyampaian materi penyuluhan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2019 dengan sasaran peserta adalah wali murid di TK Dharma Wanita Tosaren 2 di RW 10 Dusun Tirtoudan Kelurahan Tosaren, Kota Kediri. Hasil:  Dari hasil pre dan post test dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan setelah pre dan post test dari rata – rata 25 menjadi 70. Kesimpulan: Kegiatan penyuluhan pencegahan kanker kulit dengan penggunaan tabir surya mampu meningkatkan pengetahuan peserta kegiatan. 
Penerapan Protokol Kesehatan Mahasiswa Perguruan Tinggi Bidang Kesehatan Selama Pandemi Selama Melakukan Mobilitas Ratna Frenty Nurkhalim; Indah Susilowati; Endah Retnani Wismaningsih; Lia Agustina
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 21, No 1 (2022): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v21i1Supp.5540

Abstract

Sebagai salah satu kota yang memiliki beberapa perguruan tinggi yang cukup bonafit dan ternama, Kediri juga merupakan kota terbesar ketiga di Provinsi Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang. Studi ini ingin mencari tahu bagaiamana mobilitas kalangan mahasiswa dan perilakunya dalam menerapkan protokol kesehatan selama menggunakan transportasi umum di era new normal, khususnya di wilayah kota Kediri. Penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan responden seluruhnya mahasiswa IIK Bhakti Wiyata Kediri berjumlah 169 orang. Teknik sample yang diterapkan dalam penelitian ini ialah voluntary sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah penetapan New Normal, sebagian besar responden jadi lebih sedikit keluar rumah dibangkan saat sebelum pandemik (62%). Alasan paling banyak ialah untuk melakukan pekerjaan (44%). Pada saat meninggalkan rumah, mode transportasi yang paling umum digunakan oleh responden ialah ojek online/pangkalan (54%) dan bus (16%). Faktor-faktor yang mendorong mobilitas ini ialah kebutuhan mahasiswa untuk menyelesaikan urusannya di kampus, untuk kebutuhan sosial dan untuk berwisata. Alat transportasi yg paling umum digunakan oleh para mahasiswa IIK Bhakti Wiyata Kediri untuk bermobilisasi ialah transportasi umum berbasis aplikasi atau ojek online. Dalam bermobilisasi mahasiswa hendaknya selalu waspada dan tetap mematuhi protokol kesehatan
Formulasi dan Evaluasi Sabun Mandi Cair dengan Ekstrak Tomat (Solanum Lycopersicum L.) sebagai Antioksidan Lia Agustina; Mia Yulianti; Fenita Shoviantari; Indra Fauzi Sabban
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.315 KB)

Abstract

Latar belakang: Buah tomat (Solanum lycopersicum L.) mengandung banyak zat yang bermanfaat, salah satunya likopen yang berfungsi sebagai antioksidan. Kulit merupakan organ terluar tubuh yang seringkali terpapar pada radikal bebas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan membuat sediaan sabun cair yang mengandung ekstrak buah tomat (Solanum lycopersicum L.) Metode: Ekstraksi buah tomat dengan cara maserasi, pemekatan dengan rotary evaporator dan pengeringan dengan FBD (Fluid Bed Dryer). Optimasi formula dilakukan dengan memvariasikan jumlah carbopol. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan uji DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Hasil: Formulasi terbaik sabun menggunakan carbopol dengan konsentrasi 6%. Uji evaluasi yang dilakukan yaitu organoleptis dengan warna bau dan homogenitas yang baik., pH selama masa penyimpanan, stabilitas busa, serta viskositas menggunakan nilai SNI sebagai rujukan. Simpulan: Berdasarkan uji evaluasi yang telah dilakukan terhadap sabun cair maka dapat disimpulkan bahwa formula dengan konsentrasi carbopol 6% adalah yang terbaik.
UJI IRITASI GEL LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) SECARA HISTOPATOLOGI Shofiatul Fajriyah; Fenita Shoviantari; Binti Nurkayati; Shafia Khairani; Lia Agustina
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Lendir bekicot (Acahtina fulica) mengandung glikokonjugat kompleks yaitu glikosaminoglikan dan proteoglikan yang memiliki banyak fungsi diantaranya dapat menyembuhkan luka. Salah satu syarat sediaan topikal yang baik adalah tidak mengiritasi kulit. Sediaan topikal yang mengiritasi kulit justru akan memperparah kondisi pada kulit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji mutu fisik dan efek iritasi dalam sediaan gel dari perbedaan konsentrasi lendir bekicot. Metode: Lendir bekicot diformulasikan dalam bentuk sediaan gel menggunakan gelling agent karbopol 940 dengan perbedaan konsentrasi dari lendir bekicot 10%, 15%, dan 20%. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh mutu fisik sediaan gel dengan perbendaan konsentrasi lendir bekicot. Hasil uji iritasi secara mikroskopis dari skor indeks pada preparat histologi kulit tikus jantan yang diwarnai dengan Hematoxillyn eosin menghasilkan bahwa sediaan gel pada formula 1 dan 2 sedikit mengiritasi serta pada formulasi 3 menghasilkan sediaan gel dengan iritasi sedang. Simpulan: dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perbedaan konsentrasi lendir bekicotengan rentang 10 – 20% tidak mempengaruhi hasil uji mutu fisik dan penggunaan lendir bekicot sampai dengan kadar 15% aman digunakan.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI MUCIN (ACHATINA FULICA) TERHADAP KUALITAS FISIK DAN STABILITAS MUCIN GEL Lia Agustina, M.S., Apt.; Fenita Shoviantari; Dimas Aditya
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.168 KB)

Abstract

Latar belakang: Lendir bekicot mengandung glycosaminoglycan yang dapat mepercepat penyembuhkan luka dan protein achasin sebagai antibakteri. Lendir bekicot dapat dibuat dalam bentuk sediaan gel. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi sediaan gel  mucin Achatina fulica dan melakukan evaluasi sediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi sediaan gel  mucin Achatina fulica dan melakukan evaluasi sediaan. Metode: Optimasi formula dilakukan dengan memvariasikan jumlah mucin A. fulica bekicot yang digunakan yaitu 9.5% (Formula 1), 10.5% (Formula 2), dan 11.5% (Formula 3). Formula dalam sediaan gel mucin bekicot meliputi HPMC (gelling agent), metil dan propil paraben (pengawet), mucin bekicot (zat aktif), gliserin (pelembab), parfum dan aquadest (pelarut). Evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji iritasi, uji daya sebar. Hasil: Sediaan yang dihasilkan homogen dan tidak mengalami perubahan warna dan konsistensi sediaan. pH sediaan yaitu 6,84 – 7,68 dengan hasil uji iritasi negatif. Sediaan memiliki kemampuan sebar yaitu 5 – 6,8. Simpulan: Mucin Achatina pada konsentrasi yang digunakan (9,5; 10,5; 11,5% tidak mempengaruhi kualitas fisik gel yang dihasilkan. Gel yang dihasilkan stabil selama masa simpan.
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI POTENSI BIJI SORGUM (Sorgum bicolor L. Moench) SEBAGAI SERAT SECARA IN VITRO Lia Agustina; Ninis Yuliati; Finda Oktavianasari S.Farm.; Multia Ranumsari
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang:  Sorgum merupakan salah satu sumber pangan potensial yang mengandung metabolit primer berupa karbohidrat, protein dan serat. Tujuan:  Mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder pada sorgum dan uji aktivitas serat dari sampel biji sorgum dengan dan tanpa pericarp. Metode: Kandungan metabolit sekunder dianalisa menggunakan metode analisa kualitatif berdasarkan perubahan warna atau timbulnya endapan setelah penambahan reagen spesifik. Aktivitas serat diuji dengan kemampuan serat mengikat air, menahan air dan mengikat lemak. Hasil: Skrining fitokimia menunjukkan bahwa sorgum mengandung alkaloid, polifenol dan steroid-triterpenoid. Sorgum memiliki kemampuan menahan dan mengikat air, mengembang dan mengikat minyak yang lebih tinggi dari pembanding. Sorgum dengan pericarp menunjukkan potensi serat yang lebih baik dari sorgum dengan pericarp. Simpulan: Sorgum mengandung beberapa metabolit sekunder dan menunjukkan kemampuan yang lebih baik sebagai sumber serat dibandingkan kontrol.
Formulasi dan Karakteristik Fisik Soothing Gel Kombinasi Lidah Buaya dan Buah Naga Dyah Aryantini; Lia Agustina; Ida Kristianingsih; Evi Kurniawati; Ilham Khawarizmy
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 4, No 1 (2020): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v4i1.51

Abstract

Sediaan yang sedang digemari oleh masyarakat dalam mengembalikan hidrasi kulit adalah soothing gel. Soothing merupakan sediaan yang lazim disebut hydrogel dibuat dengan bahan aktif berkonsentrasi tinggi yang  diharapkan dapat bekerja maksimal dalam mengembalikan kelembapan kulit. Lidah buaya telah banyak dimanfaatkan untuk melembabkan kulit. Kombinasi lidah buaya dan buah naga diharapkan bahwa kandungan kimia dari golongan flavonoid dalam buah naga dapat memberikan kontribusi sebagai antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data sifat fisik Formula I (FI) dan Formula II (FII) soothing gel dengan bahan aktif kombinasi lidah buaya dan buah naga konsentrasi 85% dan 95% yang meliputi  organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, dan daya lekat. Penelitian ini juga diujikan terhadap panelis untuk mengetahui responnya terhadap formula yang disukai. Metode yang dilakukan untuk mendapatkan data yakni dengan penapisan fitokimia untuk mengetahui kandungan kimia masing-masing zat aktif, evaluasi sifat fisik untuk mengetahui bahwa sediaan yang dibuat memenuhi syarat sediaan setengah padat. Selanjutnya data dianalisa secara kualitatif  dan kuantitatif secara statistik melalui uji T. Uji kesukaan terhadap sediaan oleh panelis dilakukan terhadap 10 orang panelis berusia 18-25 tahun. Hasil dari penapisan kimia menunjukkan bahwa lidah buaya positif mengandung flavonoid dan saponin, sedangkan buah naga positif mengandung flavonoid, alkaloid, terpenoid, saponin. Evaluasi sifat fisik terhadap organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat, dan pH menunjukkan bahwa FI dan FII memiliki sifat yang memenuhi persyaratan sediaan setengah padat. Berdasarkan kesukaan panelis  menunjukkan bahwa FI lebih disukai yakni oleh 80% responden  dan FII sebanyak 20%.
Uji Aktivitas Tonik Rambut Nanoemulsi Minyak Kemiri (Aleurites moluccana L.) Fenita Shoviantari; Zefia Liziarmezilia; Adventa Bahing; Lia Agustina
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 6 No. 2 (2019): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v6i22019.69-73

Abstract

Pendahuluan: Minyak kemiri (Aleurites moluccana L.) mengandung asam oleat yang tinggi dan memiliki aktivitas sebagai perangsang pertumbuhan rambut yang telah banyak digunakan secara turun temurun sebagai tonik rambut.  Pada penelitian ini, minyak kemiri diformulasikan menjadi sediaan kosmetik dengan sistem penghantaran nanoemulsi yang memiliki tujuan untuk meningkatkan penetrasi dan aktivitasnya. Nanoemulsi adalah sediaan emulsi transparan yang memiliki ukuran droplet kurang dari 100 nm. Tujuan: Untuk mengetahui aktivitas nanoemulsi minyak kemiri dalam mempercepat pertumbuhan rambut pada kelinci jantan. Metode: Nanoemulsi yang dibuat menggunakan minyak kemiri 5%, dicampur dengan Span 80 serta Tween 80 sebagai surfaktan, etanol 96% sebagai ko-surfaktan, dan pembawa air suling. Evaluasi mutu fisik nanoemulsi meliputi organoleptis, ukuran droplet, polydispersity index, pH, dan tipe nanoemulsi. Uji aktivitas dilakukan secara in vivo menggunakan kelinci jantan dengan 4 kelompok perlakuan (kelompok minyak konvensional, nanoemulsi, kontrol positif dan negatif) selama 21 hari. Hasil: Hasil uji mutu fisik nanoemulsi didapatkan nanoemulsi dengan tipe minyak dalam air yang jernih dengan ukuran droplet 21,1 nm dan polydispersity index 0,338 dengan pH 5,47 ± 0,029. Hasil uji aktivitas menunjukkan bahwa kelinci yang diberi perlakuan nanoemulsi minyak kemiri memiliki panjang dan tebal rambut yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya. Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nanoemulsi minyak kemiri dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan rambut dibandingkan dengan minyak kemiri konvensional.
FORMULASI DAN UJI MUTU FISIK GEL EKSTRAK TOTAL BLACK GARLIC (Allium sativum Linn.) DENGAN GELLING AGENT (CMC-Na) Lia Agustina Agustina, M.S., Apt.; Siska Kusuma Wardani; Dina Sectio Ficky Aulia
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/wiyata.v9i2.619

Abstract

Latar belakang: Hematoma adalah kumpulan darah di luar pembuluh darah yang dapat terjadi karena adanya luka. Selanjutnya, tubuh akan melakukan proses penghancuran hematoma melalui fibrinolisis. Bawang putih (Allium sativum Linn.) mengandung flavonoid yang memiliki aktivitas fibrinolisis dengan cara menstimulasi tissue plasminogen activator (t-PA). Tujuan: Memformulasikan ekstrak total black garlic (BG) dan mengetahui apakah perbedaan konsentrasi ekstrak total BG mempengaruhi mutu fisik sediaan. Metode: BG dibuat dengan memanaskan bawang putih pada suhu terkontrol (50-70°C) selama sepuluh hari. Skrining fitokimia dilakukan untuk mengevaluasi keberadaan flavonoid. Sediaan gel dioptimasi dengan variasi konsentrasi BG. Evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji daya sebar, uji daya lekat, uji pH dan uji stabilitas. Hasil: BG dapat dihasilkan setelah 10 hari pemanasan dan skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak total BG mengandung flavonoid. BG diformulasikan menjadi sediaan gel dengan variasi konsentrasi ekstrak total BG (12, 14 dan 16%). Formulasi gel menunjukkan bau khas, konsistensi semi solid dan tekstur homogen. pH sediaan adalah 5,0-5,1, daya sebar 6,5-7,2, daya lekat 2,03-4,48. Uji stabilitas menunjukkan hasil yang stabil. Simpulan: Variasi konsentrasi ekstrak total BG mempengaruhi mutu fisik sediaan. Formulasi ketiga dengan konsentrasi total BG 16% merupakan formula optimal.