Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

GAMBARAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH (Rattus novergicus Berkenhout 1769) AKIBAT ULKUS TRAUMATIK DENGAN PAPARAN EKSTRAK JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) Wahyuni, Ismiy Noer; Sabban, Indra Fauzi
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.404 KB)

Abstract

Latar belakang: Saat ini, berbagai bahan alam telah banyak diteliti dan dimanfaatkan sebagai pengobatan ulkus traumatik. Tujuan: untuk mengetahui gambaran berat badan tikus ulkus traumatik yang diberikan paparan ekstrak jamur tiram. Metode: Metode yang digunakan adalah metode deskrptif dimana untuk melihat gambaran berat badan tikus ulser yang diberikan paparan ekstrak jamur tiram. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan berat badan selama 14 hari pada kelompok 3 dari 220 gram menjadi 229 gram sedangkan pada kelompok 4 dari berat awalnya 221 gram menjadi 229 gram, sedangkan pada kelompok 1 tidak telalu ada perubahan dari berat awalnya 220 menjadi 221 gram jika dibandingkan dengan kelompok 1 yang mengalami penurunan berat dari berat awalnya adalah 222 gram menjadi 210 gram. Simpulan dan saran: Simpulan dalam penelitian ini bahwa berat bedan tikus ulser yang tidak diberikan paparan ekstrak akan mengalami penurunan sedangkan tikus ulser yang diberikan paparan ekstrak akan mengalami peningkatan berat badan dan Saran dalam penelitian ini agar dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap keadaan fisiologis tubuh dan pelu ditindak lanjuti lagi hubungan ulser traumatik dengan berat badan.
Pendampingan Pengetahuan Proses Pembuangan Sampah yang Baik dan Benar Wahyuni, Ismiy Noer; Sabban, Indra Fauzi
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Sampai saat ini, paradigma masyarakat dalam pengelolaan sampah yakni mengumpulkan sampah kemudian diangkut dan dibuang. Andalan utama sebuah kota dalam menyelesaikan masalah sampahnya adalah pemusnahan dengan landfilling pada sebuah TPA. Tujuan: Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam proses pembuangan sampah yang benar sehingga lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat. Metode: Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu pendekatan personal, ceramah, tanya-jawab, menonton video bersama, dan praktik membuang sampah yang benar. Hasil: Secara keseluruhan pengabdian kepada masyarakat ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon yang positif dari Siswa-siswi, Wali kelas, dan Kepala sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2018 bertempat pada SDN 3 Bawang Kecamatan Pesantren Kabupaten Kediri. Data yang diperoleh dan dianalisis secara deskriptif. Hasil pengabdian diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sikap yang awalnya tidak peduli dalam permasalahan sampah menjadi peduli terhadap permasalahan sampah dan berbanding lurus dengan peningkatan pengetahuan setelah dilakukan pembinaan secara personal. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang permasalahan sampah berbanding lurus dengan sikap yang baik dalam menangani sampah.
IbM KOMUNITAS DEWI SEKARTAJI PEJUANG PEMBELAJARAN KEAMANAN PANGAN TERPADU Yohanes Andy Rias; Indra Fauzi Sabban
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2017): DEDICATION: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prioritas khusus Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI adalah Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) sebagai indikator keamanan pangan. Program Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) ini bertujuan sebagai inovasi pengembangan dari komik (Kertajaya), ular tangga (Urlangga), scrabble (Gamble) yang berjuang bersama Dewi Sekartaji mensejahterakan masyarakat kota Kediri dengan meningkatkan knowledge and awarness siswa SD untuk mampu memilih jajanan pangan sehat. Target khusus dalam IbM merupakan pengembangan edukatif rekretif berbasis budaya lokal secara menyeluruh baik kognitif, afektif dan psikomotor. Adapun rencana metode pelaksanaan IbM dilakukan melalui tahap persiapan (observasi, survei lingkungan sasaran, sosialisasi internal, dan perijinan), tahap prapelaksanaan (studi pustaka, persiapan administrasi dan birokrasi, pembuatan media 3 Serangkai Dewi Sekartaji) dan tahap pelaksanaan selama 5 kali tatap muka (sosialisasi program sasaran, pelaksanaan program, pengawasan dan evaluasi). Hasil terdapat perubahan tingkat pengetahuan dan sikap responden. Program ini perlu adanya kerjasama dari stakeholder terkait untuk memperoleh luaran IbM yang berkualitas berupa: (1) Pembinaan Jasa kesehatan kader cilik dan komunitas Sekartaji; (2) Media Ajar 3 Pejuang Keamanan Pangan (Kertajaya, Urlangga, dan Gamble); (3) Paten Media Ajar 3 Pejuang Keamanan Pangan.
Formulasi dan Evaluasi Sabun Mandi Cair dengan Ekstrak Tomat (Solanum Lycopersicum L.) sebagai Antioksidan Lia Agustina; Mia Yulianti; Fenita Shoviantari; Indra Fauzi Sabban
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.315 KB)

Abstract

Latar belakang: Buah tomat (Solanum lycopersicum L.) mengandung banyak zat yang bermanfaat, salah satunya likopen yang berfungsi sebagai antioksidan. Kulit merupakan organ terluar tubuh yang seringkali terpapar pada radikal bebas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan membuat sediaan sabun cair yang mengandung ekstrak buah tomat (Solanum lycopersicum L.) Metode: Ekstraksi buah tomat dengan cara maserasi, pemekatan dengan rotary evaporator dan pengeringan dengan FBD (Fluid Bed Dryer). Optimasi formula dilakukan dengan memvariasikan jumlah carbopol. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan uji DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Hasil: Formulasi terbaik sabun menggunakan carbopol dengan konsentrasi 6%. Uji evaluasi yang dilakukan yaitu organoleptis dengan warna bau dan homogenitas yang baik., pH selama masa penyimpanan, stabilitas busa, serta viskositas menggunakan nilai SNI sebagai rujukan. Simpulan: Berdasarkan uji evaluasi yang telah dilakukan terhadap sabun cair maka dapat disimpulkan bahwa formula dengan konsentrasi carbopol 6% adalah yang terbaik.
EFEKTIVITAS HASIL PEWARNAAN SEDIAAN FESES DENGAN EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI PENGGANTI EOSIN Ismiy Noer Wahyuni; Indra Fauzi Sabban
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/wiyata.v9i2.620

Abstract

Latar belakang: Pemeriksaan sitologi merupakan teknik pemeriksaan yang paling banyak digunakan untuk diagnosis kesehatan awal. Hal ini dikarenakan proses pengerjaan yang sangat mudah. Salah satu teknik pemeriksaan sitologi adalah pembuatan sediaan feses dengan metode direct. Pemeriksaan dengan metode ini biasanya menggunakan eosin sebagai pewarna dalam mewarnai sediaan. Akan tetapi kelemahan eosin terletak pada biaya yang cukup mahal dan eosin juga merupakan bahan kimia berbahaya. Maka dari itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menemukan pewarna alami yang dapat menggantikan eosin sebagai zat warna. Pewarna alami yang sudah dikenal secara umum saat ini adalah buah naga merah. Warna merah yang dihasilkan betasianin tersebut telah banyak diteliti sebagai peluang menjadi zat warna alami. Penelitian ini adalah penelitian dasar eksperimen dimana peneliti telah melakukan survei pusktaka sebelumnya untuk memasktikan bahwa buah naga merah memiliki potensi sebagai pewarna sediaan, dalam penelitian ini TKT yang diajukan adalah TKT 2-3 dimana peneliti akan melakukan pengujian secara in vitro pada sediaan feses. Pertama-tama buah naga merah dibuat ekstraki dengan menggunakan beberapa pelarut yakni: air, etanol, metanol dan etil asetat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari kualitas warna yang dihasilkan pada sediaan. Setelah ekstraksi dilakukan. Kemudian sediaan feses dibuat dengan menggunakan metode direct feses dan sediaan yang telah dibuat diwarnai menggunaan pewarna ekstrak buah naga serta dilakukan perbandingan dengan eosin. Setelah itu, dilakukan pencatatan hasil dan uji statistik. Hasil tersebut akan dipublikasi dalam jurnal nasional terakrediatasi sinta dan data-data pendukung lainnya akan dimasukan dalam luaran TTG panduan praktikum.
IbM KOMUNITAS DEWI SEKARTAJI PEJUANG PEMBELAJARAN KEAMANAN PANGAN TERPADU Yohanes Andy Rias; Indra Fauzi Sabban
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2017): DEDICATION: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prioritas khusus Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI adalah Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) sebagai indikator keamanan pangan. Program Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) ini bertujuan sebagai inovasi pengembangan dari komik (Kertajaya), ular tangga (Urlangga), scrabble (Gamble) yang berjuang bersama Dewi Sekartaji mensejahterakan masyarakat kota Kediri dengan meningkatkan knowledge and awarness siswa SD untuk mampu memilih jajanan pangan sehat. Target khusus dalam IbM merupakan pengembangan edukatif rekretif berbasis budaya lokal secara menyeluruh baik kognitif, afektif dan psikomotor. Adapun rencana metode pelaksanaan IbM dilakukan melalui tahap persiapan (observasi, survei lingkungan sasaran, sosialisasi internal, dan perijinan), tahap prapelaksanaan (studi pustaka, persiapan administrasi dan birokrasi, pembuatan media 3 Serangkai Dewi Sekartaji) dan tahap pelaksanaan selama 5 kali tatap muka (sosialisasi program sasaran, pelaksanaan program, pengawasan dan evaluasi). Hasil terdapat perubahan tingkat pengetahuan dan sikap responden. Program ini perlu adanya kerjasama dari stakeholder terkait untuk memperoleh luaran IbM yang berkualitas berupa: (1) Pembinaan Jasa kesehatan kader cilik dan komunitas Sekartaji; (2) Media Ajar 3 Pejuang Keamanan Pangan (Kertajaya, Urlangga, dan Gamble); (3) Paten Media Ajar 3 Pejuang Keamanan Pangan.
GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL MENGGUNAKAN SERUM DAN PLASMA EDTA PADA SUSPEK DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAHA HUSADA KOTA KEDIRI Indra Fauzi Sabban Sabban; Erlinda Magdalena; Siska Wardani; Ismiy Wahyuni
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 1 (2023): Februari: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v2i1.536

Abstract

Typhoid fever is a systemic infection of the digestive system caused by the bacteria Salmonella typhi and Salmonella paratyphi. This disease is still a major health problem in the world. One of the tests for typhoid fever is the slide method widal test which measures antibodies to Salmonella typhi antigens. The most frequently used specimen is serum, but some hospitals use plasma as a substitute for serum. The purpose of this study was to compare the results of the widal examination using EDTA serum and plasma in suspected typhoid fever at Daha Husada General Hospital, Kediri City. The research design used a comparative study with a total population of 54 people. The study sample consisted of 15 patients using the quota sampling method. Analysis of research data used the Lilliefors test to test data normality and the Wilcoxon test to determine whether there was a comparison of the results of the widal examination using EDTA serum and plasma. The results showed that there were differences in the results of the widal examination using EDTA serum and plasma. The conclusion of the study was that there was a comparison of the results of the widal examination using EDTA serum and plasma in suspected typhoid fever at Daha Husada General Hospital, Kediri City.
PENYULUHAN KESEHATAN LANSIA Sabban, Indra Fauzi; Wahyuni, Ismiy Noer
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan penampilan fisik sebagai bagian dari proses penuaan pada umumnya, antara lain munculnya uban, kerutan wajah, berkurangnya ketajaman panca indera, dan menurunnya sistem kekebalan tubuh yang merupakan ancaman terhadap integritas lansia. Upaya promotif juga dapat dilakukan untuk lansia, keluarga dan masyarakat sekitarnya, meliputi penyuluhan tentang perilaku hidup sehat, nutrisi untuk lansia, teknik degeneratif termasuk katarak dan depresi. Upaya Pencegahan ini bertujuan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyakit dan sakit kepala akibat strategi degeneratif. olah raga berupa deteksi dini dan pemantauan kebugaran lansia dapat dilakukan di kelompok lanjut usia (posyandu lanjut usia) atau fasilitas kesehatan masyarakat dengan menggunakan Kartu Sehat Lanjut Usia (KMS).
Pemeriksaan Mikroskopis Scabies (Sarcoptes scabiei) dengan Metode Kerokan Kulit Pada Santri di Pondok Pesantren Hermawan, Rizal; Sabban, Indra; Rokim, Moch; Fasmalaningrum, Afriska
Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya Vol 4 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56399/jst.v4i2.147

Abstract

Kudis atau biasanya disebut skabies (scabies) adalah penyakit menular akibat infestasi dan kerentanan terhadap variasi Sarcoptes scabiei hominis. Dalam mendiagnosis penyakit skabies pada santri di pesantren yaitu melalui pemeriksaan mikroskopis, kerokan kulit merupakan salah satu cara pemeriksaan yang sederhana dan praktis. Pemeriksaan kerokan kulit memberikan hasil yang bagus jika ditemukan tungau Sarcoptes scabiei. Desain penelitian ini adalah penelitian observasi dengan menggunakan Teknik cross-sectional dengan penggunaan pendekatan full sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 responden, empat orang berjenis kelamin perempuan dan enam orang berjenis kelamin laki-laki, berusia antara 12-14 tahun. Jumlah hasil efektif skabies dengan metode kerokan kulit adalah 1 orang (10%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah diperoleh hasil luar biasa dari penggunaan metode kerokan kulit dalam mendiagnosis skabies.
Gambaran Kadar Trigliserida Pada Mahasiswa D3 TLM Angkatan 2022 di IIK Bhakti Wiyata Kediri Yang Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji (Junk Food) ROKIM, MOCH ABDUL; Sabban, Indra; Hermawan, Rizal; Navisa, Aini
Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya Vol 5 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56399/jst.v5i1.174

Abstract

Makanan cepat saji (Junk food) adalah makanan yang diolah dengan metode yang tidak sehat seperti digoreng, minyak untuk menggoreng tersebut sudah digunakan berulang kali sehingga dapat merusak kandungan nutrisinya. Salah satu dampak dari konsumsi junk food adalah meningkatnya kadar trigliserida. Sehingga meningkatnya kadar trigliserida dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar trigliserida pada mahasiswa D3 TLM Angkatan 2022 yang mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food). Metode penelitian ini deskriptif dengan teknik purposive sampling sebanyak 20 responden. Sampel penelitian ini serum dari darah vena mahasiswa D3 TLM Angkatan 2022 yang mengkonsumsi junk food lebih dari sama dengan 7 kali/minggu. Pemeriksaan gambaran kadar trigliserida ini menggunakan metode GPO-PAP dengan alat Fotometer Sinowa BS-3000M. Hasil dari penelitian ini didapatkan 8 responden atau 40% mahasiswa memiliki kadar trigliserida yang normal, 6 responden atau 30% mahasiswa memiliki kadar trigliserida yaang sedang dan 6 responden atau 30% mahasiswa memiliki kadar trigliserida yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan 30% mahasiswa yang mengkonsumsi makanan cepat saji mempunyai kadar trigliserida yang sedang dan 30% mahasiswa yang mengkonsumsi makanan cepat saji mempunyai kadar trigliserida yang tinggi.