Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Isolasi dan Uji Antagonis Kapang Tanah terhadap Fusarium Patogen pada Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) di Lahan Pertanian Bocek, Jawa Timur Mawardika, Herlinda; Suharjono, Suharjono
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.224 KB)

Abstract

ABSTRAK Salah satu kegagalan dalam budidaya tanaman tomat disebabkan oleh penyakit layu Fusarium. Penyakit ini dapat diatasi dengan penggunaan kapang antagonis yang mampu menghambat pertumbuhan kapang patogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi Fusarium patogen dan kapang antagonis, serta mengetahui potensi kapang antagonis untuk menghambat pertumbuhan Fusarium patogen. Tahapan penelitian meliputi isolasi Fusarium patogen dan kapang antagonis, skrining kandidat kapang antagonis, dan uji antagonis dengan metode dual-culture. Data dianalisis ragam satu arah dengan α = 0,05. Dua isolat Fusarium patogen diperoleh dari batang tanaman tomat dan 19 kandidat kapang antagonis berasal dari sampel tanah. Kapang tanah yang berpotensi untuk menghambat pertumbuhan Fusarium yaitu  KT.7, KT.10. dan KT.16. Isolat KT.16 menunjukkan penghambatan tertinggi terhadap isolat FB.1, sedangkan isolat KT.7 menunjukkan penghambatan tertinggi terhadap isolat FB.2, yaitu berturut-turut 59,84 % dan 54,67 %. Kata kunci: antagonis, Fusarium, kapang tanah, tomat ABSTRACT One of the failure in tomato plants cultivation caused by Fusarium wilt disease. This disease can be overcome using antagonist mold which able to inhibit pathogenic Fusarium.  The purpose of this research were to isolation pathogenic Fusarium and antagonist mold and determine potency of antagonist mold to inhibit growth of pathogenic Fusarium. The research consist of isolation of pathogenic Fusarium and antagonist mold, screening of antagonis molds candidate, and antagonist test using dual-culture method. Data was analyzed One-way ANOVA at a significant level of α = 0.05. Two pathogenic  Fusarium were obtained from tomato plant stems and 19 candidate of antagonis molds were obtained from soil sample. Potential soil molds to inhibit growth of pathogenic Fusarium were isolates KT.7. KT.10, and KT.16. Isolate KT.16 showed the highest inhibition against isolate FB.1, whereas isolate KT.7 against isolate FB.2, 59.84 % and 54.67 % respectively. Key words: antagonist, Fusarium, soil molds, tomato
PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH MELALUI KONSUMSI JAMU DI ERA PANDEMI COVID-19 Mawardika, Herlinda; Istiqomah, Nurul
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID-19 merupakan permasalahan penting yang tengah dihadapi masyarakat saat ini karena memberikan dampak yang besar pada kesehatan individu maupun perekonomian keluarga. Konsumsi jamu tradisional yang merupakan ramuan bahan berupa tanaman herbal diketahui dapat memelihara kesehatan tubuh dan dipercaya oleh masyarakat dapat mencegah agen infeksi. Dengan meningkatnya jumlah pasien terinfeksi virus corona, masyarakat perlu terus dimotivasi untuk memperhatikan kesehatan diri dan keluarga. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan hal ini yaitu dengan pemberian edukasi terkait konsumsi jamu. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendukung program pencegahan COVID-19 melalui peningkatan konsumsi jamu oleh masyarakat di Desa Bandar Lor Kediri. Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu pembuatan dan pembagian jamu ke masyarakat di Desa Bandar Lor, Kediri serta pemberian penyuluhan secara langsung kepada perwakilan masyarakat untuk memberikan pemahaman seputar jamu dengan menerapkan protokol kesehatan. Evaluasi keberhasilan kegiatan ditentukan berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh peserta yang diberikan sebelum dan sesudah sosialisasi. Selama pelaksanaan kegiatan ini, telah dibagikan 2000 botol jamu yang diproduksi secara mandiri kepada masyarakat. Sesuai dengan penilaian kuesioner, kegiatan sosialisasi jamu dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sebesar 60% mengenai khasiat dan pentingnya jamu sebagai minuman kesehatan untuk mendukung sistem imun tubuh selama pandemi COVID-19. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan wawasan dan memberikan motivasi masyarakat untuk mengkonsumsi jamu di tengah wabah virus corona
EDUKASI PENGGUNAAN PROBIOTIK YANG TEPAT SEBAGAI IMUNOSTIMULAN DI ERA PANDEMI COVID-19 Herlinda Mawardika; Ira Oktavia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2021): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpmk.v4i1.1124

Abstract

ABSTRAKPandemi COVID-19 adalah salah satu masalah utama yang sedang dihadapi masyarakat karena memberikan dampak yang besar di bidang kesehatan maupun perekonomian. Dalam mengatasi infeksi COVID-19, masyarakat dianjurkan untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun, serta menjaga imunitas tubuh melalui olahraga dan konsumsi makanan atau minuman yang baik untuk kesehatan. Selain jamu, probiotik dapat menjadi pilihan yang tepat untuk dikonsumsi selama pandemi COVID-19. Probiotik adalah kultur mikroba hidup yang baik untuk sistem pencernaan dan diketahui berperan dalam mempengaruhi sistem imun tubuh. Probiotik dapat diperoleh dari produk-produk fermentasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan informasi kepaa masyarakat tentang penggunaan probiotik yang tepat untuk peningkatan imunitas tubuh di era pandemi COVID-19. Kegiatan ini dilakukan melalui sosialisasi di Desa Duwet Kabupaten Malang. Keberhasilan pengabdian masyarakat ditentukan dari penilaian kuesioner yang diberikan ke peserta. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa pengabdian kepada masyarakat ini berlangsung dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu sosialisasi dapat meningkatan pemahaman dan kesadaran peserta untuk mengkonsumsi probiotik.Kata Kunci: Probiotik, Imune system, COVID-19 ABSTRACTPandemic COVID-19 is one of the main problems faced by society because it causes a huge impact in the field of health and economy. In overcoming the infection of COVID-19, people are encouraged to apply health protocols such as wearing mask, keeping a distance, washing hands with soap, as well as maintaining the immunity of the body through exercise and the consumption of foods or drinks that are good for health. In addition to herbs, probiotics can be the right choice to be consumed during the pandemic COVID-19. Probiotics are cultures of live microbes that are good for digestive system and have been found to influence the immune system. Probiotics can be obtained from the fermentation products. The objective of this community service was to provide information for the public about the proper use of probiotic to increase the body's immunity in the era of pandemic COVID-19. This activity was carried out by socialization in Duwet Village Malang Regency. The success of the community is determined based on the assessment of participants’questionnaire. The results showed that this community service was going well and achieved the expected goal, socialization increased participants’ awareness and understanding of probiotic consumption. Keywords: Probiotics, Immune system, COVID-19
Karakterisasi Makroskopis Dan Mikroskopis Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) Sebagai Bahan Alam Berkhasisat Obat Dwi Wahyuni; Herlinda Mawardika; Winda Aulia Riski; Shita Ayu Pitaloka
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 2 No. 2 (2023): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman jeruk purut (Cytrus hystrix DC) banyak dibudidayakan oleh masyarakat tetapi pemanfaatannya masih sangat kurang padahal mengandung senyawa metabolit yang sangat bermanfaat. Buah dan daun jeruk purut (Cytrus hystrix DC) sejak dahulu sudah dikenal oleh masyarakat untuk digunakan sebagai obat tradisional. Secara umum pemanfaatannya dilakukan dengan teknik sederhana berdasarkan pengetahuan empiris Pemanfaatan bahan alam harus terlebih dahulu melewati tahap pengujian untuk menentukan komponen seluler secara spesifik sebagai pedoman standarisasi suatu tanaman obat. Tujuan: untuk mengetahui karakter  makroskopis dan mikroskopis pada daun, dan buah jeruk purut (Cytrus hystrix DC) .Metodepenelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian berdasarkan karakter makroskopis dan mikroskopis menunjukkan hasil bahwa karakter-karakter tersebut tidak terlalu berbeda dengan karakter yang ada di buku Materia Medika Indonesia. Terdapat fragmen spesifik berupa stomata type anomositik, sel litokis, kristal kalsium oksalat bentuk prisma. Tidak kalah penting  adanya kelenjar minyak atsiri yang merupakan bagian dari struktur sekretori yang berpotensi sebagai obat. Struktur sekretori tersebut dapat diindikasikan mengandung senyawa metabolit sekunder yang baik untuk perkembangan fitofarmakologi dalam bidang kesehatan, maupun pengobatan herbal.
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol dan N-Heksana Daun Labu Kuning (Cucurbita moschata D.) terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis Herlinda Mawardika; Lia Agustina; Ovie Resta Vanesha
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 11, No 1 (2023): June
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v11i1.7687

Abstract

Pumpkin leaf plant (Cucurbita moschata D.) is commonly used to treat gastric pain, jaundice, hipercholesterol, and contains antibacterial compounds. Nature products derived from plants are often used to treat facial skin disease by inhibiting acne-causing bacteria. Staphylococcus epidermidis has important role in acne formation. This research aims to determine the antibacterial activity, Minimum Inhibitory Concentration (MIC), and Minimum Bactericidal Concentration (MBC) of 70% ethanol extract and n-hexane against Staphylococcus epidermidis. Pumpkin leaf extracts were obtained by maceration technique then diluted to obtain the extracts with concentrations of 10%, 25%, and 50%. The antibacterial activity test of pumpkin leaves was carried out in vitro by well diffusion method on Mueller Hinton Agar (MHA) media, while MIC and MBC was determined by dilution method using different concentration of extract. The results of this research showed that there was inhibition zone formed at concentration 10%, 25%, and 50% of 70% ethanol extract of yellow pumpkin leaves. According to the result, the largest inhibition zone was obtained at concentration of 50% (20.02 ± 0,28 mm). The MIC value was found at concentration of 12.5% and MBC value was determined at 50% concentration of ethanol extract. Meanwhile, n-hexane extract of yellow pumpkin leaves has no antibacterial activity against S. epidermidis. It can be concluded that ethanol extract of yellow pumpkin leaves has potent antibiotic material for S. epidermidis.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Kombinasi Starter Kultur dan Enzim Bromelin Terhadap Karakteristik Sensori Keju Kacang Tolo (Vigna unguiculata L.) Herlinda Mawardika; Lia Agustina; Ninis Yuliati; Dwi Sutanti
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 1 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang merupakan bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena mengandung protein dan lemak yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penambahan kombinasi starter bakteri dan enzim bromelin dengan konsentrasi berbeda terhadap karakteristik keju nabati kacang tolo. Susu kacang tolo difermentasikan dengan kombinasi starter bakteri L. bulgaricus, L. acidophilus dan S. thermophillus (2,5%, 5% dan 10%). Selanjutnya enzim bromelin (2%, 4%, dan 6%) ditambahkan ke curd dari formulasi terbaik. Evaluasi yang dilakukan meliputi uji organoleptik, rendemen, uji kadar pH, analisis protein kualitatif dan uji hedonik. Hasil menunjukkan bahwa keju memiliki tekstur lunak, warna putih kekuningan, rasa asin, dan aroma khas kacang tolo. Kombinasi starter bakteri sebesar 10% dan enzim renet 6% menghasilkan keju dengan rendemen terbesar (36,78%). Keju diketahui memiliki rentang pH 5,9-6,0 dan mengandung protein. Sesuai dengan persentase hasil uji hedonik, keju dengan tekstur lunak/lembut, warna putih kekuningan, memiliki rasa asin, dan beraroma khas kacang tolo lebih disukasi oleh panelis. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa penambahan kombinasi starter bakteri dan enzim bromelin berpengaruh terhadap karakteristik sensori keju nabati kacang tolo.
Gerakan Opimba (Orang Tua Pintar Minum Obat): Penyuluhan dan Kaderisasi Orang Tua Cerdik dan Cermat dalam Penggunaan Obat Cair Shoviantari, M.Farm., Apt., Fenita; Saputra, Sony Andika; Kurniawati, Evi; Widyaningrum, Esti Ambar; Lestari, Tri Puji; Pertiwi, Krisna Kharisma; Sugiyartono, Sugiyartono; Mawardika, Herlinda
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obat yang berbentuk liquida atau obat cair merupakan obat yang banyak digunakan oleh anak – anak dan juga lansia atau pasien yang memiliki kesulitan untuk menelan obat padat. Obat ini dianggap lebih praktis dan tepat dalam dosis penggunaannya karena dilengkapi dengan sendok takar sehingga dosis yang dapat diberikan lebih variatif bergantung pada kondisi pasien. Sebuah survei yang dilakukan terhadap pasien yang sedang menunggu di ruang tunggu dokter menunjukkan bahwa 73 persen pasien menggunakan sendok makan atau sendok teh untuk mengukur dosis obat cair, bukan menggunakan sendok/mangkuk ukur yang biasanya diberikan bersama obat cair. Pengukuran menggunakan sendok makan atau sendok teh yang sangat tidak akurat dapat menyebabkan masalah, seperti terlalu banyak atau terlalu sedikitnya obat yang dikonsumsi. Untuk itu, penting sekali untuk memberikan edukasi kepada Masyarakat mengenai pentingnya menggunakan sendok atau gelas takar yang disediakan di dalam kemasan obat Ketika menggunakan obat cair. Pengabdian Masyarakat yang bekerja sama dengan Sekolah Islam Terpadu (SIT) Permata Ummat Trenggalek ini memberikan materi mengenai macam sediaan cair, cara penggunaan obat cair, cara membaca brosur obat cair, dan cara pemusnahan obat cair. Kegiatan pengabdian diawali dengan pre test dan diakhir dengan post test untuk mengukur pengetahuan Masyarakat sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan pengmas. Dari hasil evaluasi pre dan post test didapatkan peningkatan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan penyuluhan.
UJI AKTIVITAS REPELLENT EKSTRAK ETANOL DAUN BUNGA KERTAS (Zinnia elegans) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti Wahyuni, Dwi; Mawardika, Herlinda; Masruroh, Ani
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2022): Volume 1, Nomor 4, Desember 2022
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v1i4.236

Abstract

Tanaman bunga kertas (Zinnia elegans) adalah tanaman yang berasal dari Mexico dan populer didunia terlebih pada lingkungan yang beriklim tropis. Tanaman bunga kertas juga merupakan tanaman yang kerap dikembangkan sebagai tanaman hias. Daun bunga kertas mengandung senyawa flavonoid, saponin, terpenoid dan tanin yang dapat digunakan sebagai repellent. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetaui aktivitas ekstrak etanol daun bunga kertas dalam menolak nyamuk. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Uji repellent dilakukan dengan lima kelompok perlakuan. kelompok 1 diberikan aquadest sebagai kontrol negatif, kelompok 2,3,4 diberikan ekstrak etanol daun bunga kertas dengan konsentrasi 5%,10%, 15%, sedangkan pada kelompok 5 diberikan soffel varian jeruk sebagai kontrol positif . Uji repellent dilakukan dalam waktu 30 detik pada setiap perlakuan untuk menghitung jumlah nyamuk yang hinggap pada lengan probandus. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun bunga kertas mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Ekstrak daun bunga kertas memiliki daya proteksi dalam menolak nyamuk. Hasil pengamatan terdapat perbedaan pemberian tiap konsentrasi dan kontrol yang bermakna (p<0,05)
Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antimikroba Bakteri Kandidat Probiotik dari Terasi Udang Rebon Herlinda Mawardika; Krisna Kharisma Pertiwi; Dwi Wahyuni; Qosania Wilda Aulia
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 11, No 2 (2023): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v11i2.8981

Abstract

Probiotics are live microorganisms that are widely used to help maintain a healthy digestive system. Some compounds secreted by these bacteria have a bactericidal effect on pathogenic and putrefactive bacteria. Various types of probiotic bacteria can be obtained from fermented foods and drinks. This research aims to characterize bacteria from rebon shrimp paste in Macajah Village, Tanjung Bumi District, Bangkalan Regency, East Java Province which have potential as probiotics and test their antimicrobial activity against pathogenic bacteria. Bacteria were isolated using the Pour Plate technique using de Man Rogosa Sharpe Agar media. The bacterial isolates were then characterized by observing colony morphology, cells and biochemical properties. Next, antibacterial activity was tested using the well diffusion method. The results showed that the four bacteria obtained from the samples were gram positive, round and rod shaped, catalase negative, homofermentative, grew at a temperature of 37-45°C, survived at NaCl concentrations of 4 and 6.5%, low pH, and bile salts. According to the characterization results, three bacterial isolates belonged to the genus Enterococcus and one other isolate belonged to the genus Bacillus. Bacillus isolate is a potential probiotic candidate, because it has inhibitory activity against Escherichia coli and Staphylococcus aureus.
Karakterisasi dan Potensi Ekstrak Daun Paitan (Tithonia diversifolia) sebagai Penolak Nyamuk Aedes aegypti Dwi Wahyuni; Hari Untarto Swandono; Herlinda Mawardika; Mega Yuliya Prana
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 11, No 2 (2023): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v11i2.8844

Abstract

The paitan plant (Tithonia diversifolia) contains alkaloids, saponins, flavonoids, tannins and phenolics which have the potential to prevent Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). This plant also has various insecticidal activities. In society, there are many mentions of the paitan plant, so people need to know the characteristics of this paitan plant. The aim of this research is to determine the morphological characterization and specific fragments of the paitan plant, as well as to determine the activity and effective concentration of the ethanol extract of paitan leaves as a repellent for the Aedes aegypti mosquito. Two types of methods were used, namely descriptive qualitative for observing morphology, specific fragments, pollen, and phytochemical screening, and experimental methods for mosquito repellent testing, and calculating the protective power of the ethanol extract of paitan leaves. The results obtained are flowers consisting of two shapes, namely ribbon flowers in the outer circle, infertile, and tube shapes in the inner circle. Stomata are anomocytic type, while trichomes are non-glandular multicellular type. Pollen characteristics, namely small size, colpate, number 3, aperture shaped trizonocolpate with echinate ornamentation. The screening results for the ethanol extract of paitan leaves were positive for containing metabolite compounds, such as flavonoids, alkaloids, tannins, saponins, terpenoids and phenolics. The results of the mosquito repellent test showed that the higher the concentration of the extract, the fewer mosquitoes that landed. Calculation of protective power shows that the most effective concentration in repelling mosquitoes is 15%, namely 93.64%. The conclusion is that paitan (Tithonia diversifolia) leaf extract has potential activity as a repellent against Aedes aegypti mosquitoes with the most effective concentration being 15%.