Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS KADAR VITAMIN C DAN FRUKTOSA PADA BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) VARIETAS PODANG URANG DAN PODANG LUMUT METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Yuliati, Ninis; Kurniawati, Evi
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.896 KB)

Abstract

Latar belakang: Buah mangga mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari air, karbohidrat dan berbagai macam asam, protein, lemak, mineral, zat warna dan tanin dan karbohidrat. Salah satu karbohidrat yang terdapat dalam buah mangga podang adalah fruktosa. Asam askorbat atau yang disebut dengan vitamin C adalah senyawa kimia yang mempunyai rumus molekul C6H8O6. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C dan gula buah (fruktosa) pada buah mangga podang varietas urang dan mangga podang varietas lumut dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Metode: Parameter metode validasi dalam penelitian ini meliputi uji presisi, uji linearitas, batas deteksi, batas kuantifikasi, uji sampel, dan uji akurasi. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapat panjang gelombang yang terpilih untuk asam askorbat adalah 260 nm dan untuk fruktosa adalah 520 nm. Dari hasil penelitian didapatkan kadar vitamin C sari mangga podang urang, dan podang lumut berturut-turut sebesar  122,82 mg/100 g dan 111,39 mg/100 g. Sedangkan kadar fruktosa pada buah mangga podang urang dan podang lumut berturut-turut sebesar 1,086 g/100 g dan 0,901 g/100 g. Simpulan dan saran: Tidak ada perbedaan yang siqnifikan kadar vitamin C pada buah mangga podang urang dan podang lumut, serta tidak ada perbedaan yang signifikan kadar fruktosa pada buah mangga podang urang dan podang lumut.
Formulasi and Evaluasi Stabilitas Fisik Suspensi Ubi Cilembu (Ipomea batatas L.) dengan Suspending Agent CMC Na dan PGS Sebagai Antihiperkolesterol Fitriani, Yeyen Nor; INHS, Cikra; Yuliati, Ninis; Aryantini, Dyah
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.887 KB) | DOI: 10.33508/jfst.v2i1.699

Abstract

Drug which has small solubility in water is one of the problems that cause instability of pharmaceutical preparations. One drug practically insoluble in water is cilembu (Ipomoea batatas L.). So cilembu (Ipomoea batatas L.) made in form of suspension in order to produce stable preparations in liquid form. Making of the suspension cannot be separated from the suspending agent. CMC Na (Carboxymethylcellulose Sodium) and PGS (pulvis gummosus) is suspending agent which have been studied to produce a stable suspension. Accordingly, this study was conducted to know the suspension evaluation stability cilembu (Ipomoea batatas L.) with a suspending agent CMC Na and PGS as antihypercholesterol. Method of manufacture is dispersion method. Evaluation of physical stability test was conducted on the organoleptic, homogeneity, pH, density, viscosity, sedimentation volume, and redispersion. Data were analyzed with repeated measures and shelflife. Evaluation of physical stability the suspension cilembu with a suspending agent CMC Na and PGS on observations organoleptic, homogeneity, density and redispersion showed no difference, while the pH, viscosity and sedimentation volume were not significant differences (p< 0.05) during 30 days of storage.
Penyuluhan Kosmetik yang Aman dan Notifikasi Kosmetik Agustina, Lia; Shoviantari, Fenita; Yuliati, Ninis
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kosmetik merupakan sediaan topikal yang ditujukan untuk memelihara atau memperbaiki penampilan, salah satunya adalah lipstik. Tujuan: Memberikan pengetahuan tentang notifikasi kosmetik, cara penyimpanan yang baik dan usia guna kosmetik. Metode : Pendekatan personal melalui kegiatan penyuluhan dan pengukuran kefahaman peserta melalui pemberian kuisioner. Hasil : 71% peserta tidak mengetahui bahwa dalam kosmetik (khususnya lipstik) dapat mengandung bahan yang berbahaya, sebanyak 86% peserta tidak mengetahui tentang notifikasi kosmetik dan 86% tidak mengetahui usia guna dari lipstik. Setelah diberikan penyuluhan, terjadi peningkatan pemahaman dari peserta penyuluhan yaitu pemahaman akan bahan-bahan berbahaya dalam kosmetik meningkat sebesar 81%, pemahaman akan notifikasi kosmetik yaitu 86% dan pemahaman terhadap usia guna kosmetik sebesar 86%. Kesimpulan : Pemberian penyuluhan meningkatkan pengetahuan peserta akan bahan berbahaya, notifikasi dan usia guna kosmetik (lipstick).
Formulasi Sediaan Nutrasetikal Teh Celup Kombinasi Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) dan Bunga Kenop (Globe amaranth) dengan Variasi Konsentrasi Stevia sebagai Perasa Agustina, Lia; Amaranggana, Amalia Putri; Yuliati, Ninis; Damayanti, Nita
Health & Medical Sciences Vol. 1 No. 3 (2024): Mei
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/phms.v1i3.220

Abstract

Telah dilakukan penelitian formulasi nutrasetikal sediaan teh celup kombinasi bunga rosella (Hibiscus sabdarifa) dan bunga kenop (Globe amaranth) dengan variasi konsentrasi stevia sebagai perasa. Stevia dalam formulasi berfungsi sebagai pengganti gula dan memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh konsentrasi stevia pada kesukaan responden. Formula teh celup terdiri atas 0,7% bunga Rosella (Hibiscus sabdarifa) dan 1% bunga kenop (Globe amaranth) dengan variasi konsentrasi konsentrasi stevia yaitu 1,3% (Formula 1), 1% (Formula 2) dan 0,7% (Formula 3). Ekstrak bunga rosella (Hibiscus sabdarifa) dan bunga kenop (Globe amaranth) dievaluasi kandungan metabolit sekundernya. Formula teh celup dievaluasi dengan uji organoleptis, uji kadar air dan kesukaan responden. Hasil skrining fitokimia menunjukkan ekstrak bunga Rosela dan bunga Kenop mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bunga Rosella dan bunga Kenop dapat digunakan dalam formulasi nutrasetikal teh celup. Evaluasi organoleptis dari ketiga formula menunjukkan karakteristik bau khas teh, warna merah kecoklatan dan kadar air kurang dari 10% (sesuai dengan persyaratan dalam Materia Medika Indonesia). Hasil kesukaan pada responden menunjukkan bahwa warna, rasa, dan bau khas sediaan teh celup herbal dapat diterima. Dari hasil uji kesukaan juga menunjukkan bahwa formula kedua adalah yang paling banyak disukai oleh responden.
Interaction Affinity Between Flavonoids Against Cytokines Interleukin 12 in Diabetes Mellitus Wuryandari, MM. Riyaniarti Estri; Yuliati, Ninis; Sutikno, Ekawati; Mohamed, Saad A
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 12 No 2 (2023): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v12i2.1060

Abstract

Background: Interleukin 12 can destroy insulin-producing cells, suppresses IL4 production, and can stimulate the formation of Thelper1. Quercetin is a flavonoid suitable to be chosen as the lead compound for development of safe anti-diabetic agent because in addition to its anti-diabetic effect, quercetin shows also protective effect in pancreas track.Objective: This research aims to study the docking models of certain flavonoids and to predict the quercetin and triterpene derivatives inhibition activity on Interleukin12.Method: The molecular docking method was used using the PyRx program with the Autodock Vina menu.Results: IL-12 bond affinity with Dextromethoorpene results -7 kcal/mol as the highest affinity value energy while the lowest energy is -6.1 kcal/mol, IL-12 bond affinity value with Quercetin with the highest affinity value energy is -9 kcal/mol, and the lowest energy is -7.8kcal/mol. The affinity value IL-12 bond and triterpene with the highest affinity value is energy -7 .9 kcal/mol, and the lowest energy is -7.4 kcal/molConclusion: Quercetin, has hydrogen bonds and hydrophobic bonds, where the ligand of the Quercetin compound is the ligand that has the ability to form the best interactions and bonds with IL-12 receptors (4OG9)
Inovasi Produk Olahan Tahu dan Pengemasannya serta Pengembangan Pemasaran dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Perajin Tahu di Desa Karanganyar Kecamatan Wates Kabupaten Kediri: Innovation in Processed Tofu Products and Their Packaging and Marketing Development in an Effort to Increase the Income of Tofu Crafters in Karanganyar Village, Wates District, Kediri Regency Purwanto, Bambang Tri; Ekowati, Juni; Widiandani, Tri; Hariyadi, Dewi Melany; Hendradi, Esti; Yusuf, Helmy; Purnomo, Ahmad Toto; Ramadhani, Firmansyah Ardian; Siswandono, Siswandono; Wiyono, Anang Setyo; Yuliati, Ninis; Kristianingsih, Ida; Savitri, Orchidea Meidy Nurintan; Maulia, Arwinda; Rahman, Ave
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 11 (2024): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v9i11.8698

Abstract

MSMEs in the food sector are among the main supporters of Indonesia's economic activities. As a food production center in the form of tofu products, Kediri Regency is well known to the public, with white, yellow, silk, and other tofu products. Most of the tofu production carried out to date is only in the form of tofu products in their original form. This is because tofu craftsmen have not utilized other processed tofu products to increase their income. This community service activity aims to introduce innovations in processed tofu products, packaging, marketing, and processing of liquid tofu waste into new products which are expected to increase the income of tofu makers in Karanganyar village, Wates District, Kediri Regency. This community service activity was carried out using the media of presenting several materials and carrying out two-way interactive discussions. Evaluation of this activity was carried out with pre- and post-tests from the participants by answering 10 questions related to the three materials. The results obtained after being analyzed using the SPSS program showed differences between the pre-and post-tests of the participants, whereas the post-test results showed that the participants had understood the material provided during this activity. Thus, it can be concluded that this activity can be proven to be understood by the participants regarding innovation in processed tofu products and processing of tofu liquid waste.
Uji Aktivitas Antioksidan Okara (Ampas Tahu) dan Formulasi Sediaan Face Scrub dengan Bahan Aktif Okara (Ampas Tahu) Agustina, Lia; Widianti, Riska Widianti; Yuliati, Ninis; Lestari , Tri Puji; Soehartono , David R.
Jurnal Riset Sains dan Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 3 (2025): Mei-Jun
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/jrski.v2i3.373

Abstract

Kulit merupakan organ pelindung utama tubuh dari paparan sinar ultraviolet (UV), sekaligus berfungsi dalam proses ekskresi, pengaturan suhu tubuh, dan sebagai indera peraba. Agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal, kulit membutuhkan antioksidan yang berperan dalam menetralisir efek merugikan dari radikal bebas. Antioksidan merupakan senyawa yang berfungsi menghambat reaksi oksidasi dengan menetralkan radikal bebas. Ampas tahu (okara) merupakan hasil samping produksi tahu yang memiliki kandungan isoflavons ebagai antioksidan. Face scrub merupakan salah satu bentuk sediaan topical yang berfungsi mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan wajah melalui proses eksfoliasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur aktivitas antioksidan dari okara melalui metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl), serta evaluasi mutu fisik sediaan face scrub. Sediaan face scrub dibuat dalam empat formulasi: F0 (tanpa zat aktif), F1 (2,5% okara), F2 (5% okara), dan F3 (7,5% okara).  Hasil uji karakteristik sediaan yang meliputi uji homogenitas, iritasi, organoleptis, pH, dan stabilitas menunjukkan bahwa seluruh formulasi memenuhi persyaratan mutu. Hasil uji aktivitas antioksidan okara menunjukkan IC50 sebesar 477,636 ppm (antioksidan lemah). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa okara dapat digunakan sebagai bahan dalam formulasi face scrub dan memiliki potensi aktivitas antioksidan.
Formulasi and Evaluasi Stabilitas Fisik Suspensi Ubi Cilembu (Ipomea batatas L.) dengan Suspending Agent CMC Na dan PGS Sebagai Antihiperkolesterol Fitriani, Yeyen Nor; INHS, Cikra; Yuliati, Ninis; Aryantini, Dyah
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v2i1.699

Abstract

Drug which has small solubility in water is one of the problems that cause instability of pharmaceutical preparations. One drug practically insoluble in water is cilembu (Ipomoea batatas L.). So cilembu (Ipomoea batatas L.) made in form of suspension in order to produce stable preparations in liquid form. Making of the suspension cannot be separated from the suspending agent. CMC Na (Carboxymethylcellulose Sodium) and PGS (pulvis gummosus) is suspending agent which have been studied to produce a stable suspension. Accordingly, this study was conducted to know the suspension evaluation stability cilembu (Ipomoea batatas L.) with a suspending agent CMC Na and PGS as antihypercholesterol. Method of manufacture is dispersion method. Evaluation of physical stability test was conducted on the organoleptic, homogeneity, pH, density, viscosity, sedimentation volume, and redispersion. Data were analyzed with repeated measures and shelflife. Evaluation of physical stability the suspension cilembu with a suspending agent CMC Na and PGS on observations organoleptic, homogeneity, density and redispersion showed no difference, while the pH, viscosity and sedimentation volume were not significant differences (p< 0.05) during 30 days of storage.
Implementasi Sustainable Development Goals: Upaya Pemberdayaan Pengrajin Tahu Melalui Pengolahan Limbah Industri Tahu Menjadi Nata De Whey Hardjono, Suko; Ekowati, Juni; Widiandani, Tri; Poernomo, A.Toto; Siswandono; Soeratri, Widji; Agil, Mangestuti; Yuliati, Ninis; Setyo Wiyono, Anang; Suwarno Putra, Adryansyah; Elkania Putri, Safira; Eko Pujiono, Feri
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 2 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v6i2.24123

Abstract

Kelurahan Tinalan,  Kecamatan Pesantren Kota Kediri, yang menjadi sentra produksi tahu oleh masyarakat. Limbah cair tahu yang selama ini dibuang begitu saja, akan dimanfaatkan untuk pembuatan Nata de Whey yang sehat dan enak dimakan. Upaya pemberdayaan pengrajin tahu serta pemanfaatan dan pengolahan limbah industri tahu telah dilakukan oleh para Apoteker di Tinalan Kediri untuk meningkatkan nilai ekonomis limbah tahu. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dikenalkan varian tahu yang lebih beragan serta variasi kemasan yang semakin menarik. Metode pelaksanaan yang dilakukan terdiri dari 3 tahapan, yaitu:1) pemanfaatan limbah cair tahu dengan memberikan ceramah dan pemutaran video pembuatan Nata de Whey; 2) informasi tentang varian produk tahu, pengemasan dan label yang menarik dilakukan melalaui ceramah dan memberikan contoh pengemasan produk tahu; 3) cara pemasaran online dilakukan melalui ceramah kepada para pengrajin. Outcome yang diharapkan dari kegiatan adalah adanya peningkatan pemahaman para pengrajin yang ditandai dengan rata-rata nilai post test 60,05 %. Sedangkan output kegiatan berupa artikel di media massa, foto dan video dokumentasi, modul materi edukasi, serta artikel ilmiah yang terbit di jurnal nasional terindeks ISSN. Dengan meningkatnya pemahaman para pengrajin tahu tentang pemanfaatan dan pengolahan limbah cair tahu menjadi pangan sehat, maka diharapkan Sustainable Development Goals dapat tercapai khususnya kondisi good health and well-being serta partnership for goals di masyarakat.