Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan (Journal of Soil Science and Environment)

Identifikasi Daerah Risiko Bencana Longsor di Kota Bogor: Identification of Landslide Risk in the City of Bogor M. Galih Permadi; Boedi Tjahjono; Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.181 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.2.86-94

Abstract

Landslide is one of the disasters that often hit Indonesia. Data collected from BPBD Office of Bogor City also shows that landslide events ranked first out of 6 types of disasters in Bogor City; in 2017 there were 179 landslides (40.5%) of the 442 recorded disaster events. To support development programs in the city, landslide risk research is needed. This study aimed to assess and map the risk of landslides in Bogor City and formulate mitigation recommendations. The method used is the Multi Criteria Evaluation where the weights and scores of each parameter are obtained from the Analytical Hierarchy Process (AHP). The results obtained show that the highest level of susceptibility and landslide hazard is in the South Bogor District, this is in accordance with the landform conditions in the region, where 60.5% of the area has landforms with steep slopes i.e. denudational volcanic cones, river banks, and valleys with alluvial terrace. However, for the highest risk, the extent area is located in North Bogor District. This is due to the dominance of residential and high population, so the vulnerability factor is an indicator of rising risk values. For Bogor City which is dominant with residential, recommended mitigation include 3 types of engineering, namely civil, vegetative, and social for medium and high risk classes. Bogor Selatan sub-district in this case is the district with the most extensive area to implement mitigation measures.
Analisis Pola Hujan untuk Mitigasi Aliran Lahar Hujan Gunungapi Sinabung: Analysis of Rainfall Pattern for Lahar Mitigation at Sinabung Volcano Supriyati Supriyati; Boedi Tjahjono; Sobri Effendy
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.674 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.2.95-100

Abstract

Lahar merupakan proses alami, namun menjadi berbahaya jika memberikan dampak bagi manusia dan lingkungan. Lahar yang terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi dan membentuk aliran merupakan bahaya sekunder gunung api. Gunungapi Sinabung yang meletus pada tahun 2010 hingga saat ini telah mengeluarkan material piroklastik lebih dari seratus juta kubik yang siap menjadi aliran lahar. Untuk mengantisipasi aliran lahar, perlu diketahui pola hujan di sekitar Gunungapi Sinabung. Informasi pola hujan dapat digunakan untuk menyusun rencana mitigasi menghadapi aliran lahar Gunungapi Sinabung. Analisis pola hujan menggunakan data hasil pengukuran Stasiun Klimatologi Sampali, Stasiun Geofisika Parapat dan Stasiun Geofisika Tuntungan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2017. Data curah hujan diuji dengan Rentang Buishand untuk mengetahui homogenitasnya, kemudian distribusi curah hujan ditampilkan dalam diagram batang. Analisis trend menggunakan regresi linier sederhana dengan waktu sebagai peubah bebas dan curah hujan sebagai peubah tak bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola hujan di Gunungapi Sinabung merupakan pola hujan equatorial dengan dua puncak musim hujan pada bulan Mei dan Oktober. Analisis trend kenaikan curah hujan yang cukup tinggi juga terjadi pada bulan Mei, sehingga upaya mitigasi menghadapi aliran lahar perlu ditingkatkan pada bulan Mei dan Oktober.
Analisis Bahaya Alami (Natural Hazards) Di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung Jawa Barat: Natural Hazards Analysis in Baleendah District, Bandung Regency, West Java Mazlan; Boedi Tjahjono; Baba Barus
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 22 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.22.1.1-9

Abstract

Flood disasters in Baleendah District (Bandung Regency) which occur every year often cause hundreds of hectares of paddy fields to fail in harvesting. Meanwhile, rapid land use changes occurred in the plain area has caused many paddy fields have turned into settlements, while many of slopes of hills area have turned into barelands caused by rock mining activities. This kind of activity can reduce slope stability and facilitate landslides in the future. Studying the natural hazards for this region becomes important for disaster mitigation needs in the future. The purpose of this study is to map land use and assess flood and landslide hazards in Baleendah District. The research method includes land use visual interpretation from Quickbird imagery, Pairwise Comparison analysis to obtain the weight and score of flood and landslide hazards parameters, and Multi Criteria Evaluation (MCE) analysis to assess the natural hazards. The results showed that the interpretation of Quickbird imagery produced 12 types of land use dominated by settlement types (31.17%) and rice fields (30.90%). From Pairwise Comparison analysis, it was found that the sequence of weights of flood hazard parameters were inundation duration (0.50), inundation frequency (0.33), and inundation depth (0.17), while for landslide hazards were slope steepness (0.50), land use (0.33), and slope form (0.17). Based on the participatory flood-prone mapping, it was found that flood-prone areas were only spread in one village, i.e. Andir Village, while for landslide-prone areas were spread in 5 villages. The results of Multi Criteria Evaluation (MCE) analysis showed that the high and medium class of flood hazards covered 128.99 ha and 34.76 ha respectively, while high, medium and low class of landslide hazards covered ​​281.62 ha, 940.84 ha and 124.69 ha respectively. Controlling land use change is a good choice to do in this region to reduce natural hazards in the future.
Bahaya Longsor di Kabupaten Sukabumi berbasis Metode Weight of Evidence (WoE), Logistic Regression (LR) dan Kombinasi WoE-LR: Landslide Hazard in Sukabumi Regency based on Weight of Evidence (WoE), Logistic Regresion (LR) and WoE-LR Combination Methods Sumardani Kusmajaya; Boedi Tjahjono; Baba Barus
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 22 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.22.2.101-106

Abstract

Tingginya kejadian longsor di Kabupaten Sukabumi menjadi penyebab diperlukannya data dan informasi kawasan yang memiliki potensi longsor. Identifikasi potensi longsor dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan dimana metode statistik adalah pendekatan yang paling banyak digunakan untuk pemetaan longsor. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah memprediksi longsor di Kabupaten Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Weight of Evidence (WoE), Logistic Regression (LR), dan kombinasi WoE-LR. Hasil pengujian menunjukkan bahwa parameter yang layak digunakan menjalankan model adalah jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari patahan, SPI, TWI, Elevasi dan Lereng. Hasil metode WoE menunjukkan bahwa parameter elevasi <300 m, jarak dari jalan >200 m dan jarak dari sungai >100 m merupakan kelas parameter yang tidak baik untuk memprediksi longsor. Sebaliknya, parameter lereng 8–15%, jarak dari jalan 31–70 m dan elevasi 700–800 baik digunakan untuk memprediksi longsor. Pada metode LR, parameter elevasi dan jarak dari jalan secara signifikan berpengaruh terhadap longsor. Hasil metode kombinasi WoE-LR menunjukkan bahwa parameter jarak dari jalan dan SPI merupakan parameter yang kurang baik untuk memprediksi longsor. Sebaliknya, parameter lereng dan TWI merupakan parameter yang paling baik untuk memprediksi bahaya longsor. Berdasarkan pengujian ketiga metode tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode kombinasi WoE-LR adalah metode yang paling baik dalam memprediksi bahaya longsor di wilayah penelitian.
Pemantauan Jasa Ekosistem untuk Tata Air DAS Cisangkuy Hulu dan Tengah Hidiya, Miesriany; Giofandi, Eggy Arya; Tunggadewi, Andini Tribuana; Ratnawati, Beata; Tjahjono, Boedi
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 27 No 2 (2025): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.27.2.102-114

Abstract

Jasa ekosistem pengaturan air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisangkuy bagian tengah dan hulu mempunyai peran penting untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lain di wilayah bawahnya. Hal ini terkait dengan kebutuhan air sehari-hari ataupun terkait dengan ancaman bencana, dikarenakan kerusakan ekosistem di wilayah atas dapat mendatangkan bencana banjir seperti yang selama ini terjadi di daerah penelitian. Penelitian ini bertujuan memantau jasa ekosistem pengatur air berdasarkan karakteristik biofisik wilayah. Pendekatan yang digunakan berbasis Multi Criteria Evaluation (MCE) terhadap tiga parameter utama yaitu Topographic Wetness Index (TWI), Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), dan kemiringan lereng. Data utama yang digunakan adalah DEM SRTM 30m dan citra satelit Landsat 5 TM dan 8/9 OLI-TIRS periode 2000–2024. Hasil kajian menunjukkan bahwa nilai TWI daerah penelitian secara keluasan didominasi oleh kelas “tinggi” (40,72 %) dan “sangat tinggi” (36,79 %). Adapun untuk kelas lereng didominasi oleh kelas “agak curam” (23,09%) dan “curam” (23,07%). Sementara itu untuk kerapatan vegetasi (NDVI) terjadi perubahan luasan yang cukup dinamis. Kelas “sangat rapat” mengalami penambahan luas cukup signifikan dari 0,43 % (2000) menjadi 1,19 % (2004), dan meningkat tajam menjadi 45,26 % (2024). Sementara itu pada kelas “rapat” sempat naik dari 30,53 % (2000) menjadi 38,58 % (2004), namun mengalami penurunan menjadi 26,16 % (2024). Untuk kelas kerapatan “sedang” sempat naik dari 45,05 % (2000) menjadi 47,43 % (2004) namun turun menjadi 18,47% (2024). Dinamika perubahan luas ini berdampak pada nilai jasa ekosistem pengatur air dimana kelas “tinggi” sempat turun dari 37,95% (2000) menjadi 17,23 % (2004), namun meningkat kembali menjadi 37,76 % (2024). Temuan ini menegaskan bahwa telah terjadi perbaikan ekosistem DAS Cisangkuy bagian tengah dan hulu dalam kurun waktu 20 tahun (2004 ke 2024). Diharapkan kondisi ekosistem tetap terjaga atau membaik sehingga dapat menekan dampak banjir wilayah hilir di masa mendatang. 
Co-Authors A Kasno A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdjad Asih Nawangsih Achmad, Alfredian Alamin Yang First Alfin Murtadho Amalia Ratnasari Andini Tribuana Tunggadewi, Andini Tribuana Andrea Emma Pravitasari, Andrea Emma Annajmi, Nabila ANTONIUS KASNO Asdar Iswati Atang Sutandi Aufa H. A. Syafril, Aufa H. A. Baba Barus Bambang Hendro Trisasongko Bambang Hero Saharjo Beata Ratnawati Budi Marwoto Chiharu Hongo, Chiharu D.P. Tejo baskoro Darmawan Despry Nur Annisa Ahmad, Despry Nur Annisa Diah Listyarini Dinik Indrihastuti Dinik Indrihastuti Dwi Putro Tedjo Baskoro Dwi Putro Tejo Baskoro Dwi Shanty Apriliani Gunadi Dyah R Panuju Dyah R. Panuju Dyah R. Panuju Edwin Hidayat, Edwin Ema Suhaema Enni Dwi Wahjunie Ernan Rustiadi Euis Sunarti Fadillah, Rakhmad Febria Heidina, Febria Fifi Gus Dwiyanti Firdiana, Indah Giofandi, Eggy Arya H.A. Syafril, H.A. Hakim, Dede Nurrahman Hanudin Hanudin Hari Wijayanto Haris, Fikri Dwi Hermanto Siregar Hidiya, Miesriany I Nengah Surati Jaya Ikqra Ikqra Ilham iwan Tona Imas Sukaesih Sitanggang Irzaman, Irzaman Iskandar Lubis Khursatul Munibah Komarsa Gandasasmita Kukuh Murtilaksono Kukuh Murtilaksono Kukuh Murtilaksono Lailan Syaufina Lia Meyana LILIK BUDIPRASETYO Luluk Dwi Wulan Handayani M. Galih Permadi Mahir Rachman, Latief Mahmud A. Raimadoya Mahmud A. Raimadoya Mazlan Muhaimin Muhaimin Muhamad Rizal Gojali Muhammad Fitrah Irawan Muhammad Pramulya Muya Avicienna Nabila Annajmi NINA WIDIANA DAROJATI Nuniek Sutanti Nurwajedi Nurwajedi Panuju, Dyah R. Rival Rahman, Rival Rusdi Mahardi Sakti, Harry Hardian SANTUN R.P SITORUS Santun R.P Sitorus Saputra, Roby Sigit, Gunardi Siti Faizah Zauhairah Sobri Effendy Sri Harini Sri Mulatsih Sumardani Kusmajaya Supriyati Supriyati Supriyati Supriyati Suria Darma Tarigan Susanti, Dwi Rahayu Syaiful Anwar Turmudi Uciningsih, Winda Untung Sudadi Wicaksono Tri Wuryanto Widiatmaka Wistha Nowar Z. Karim, Taufik Zulham Husein