Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Induksi Kalus Gaharu dengan NAA dan BAP Secara In Vitro Amalina Wahyuni; Benni Satria; Aprizal Zainal
Agrosains : Jurnal Penelitian Agronomi Vol 22, No 1 (2020): Agrosains : Jurnal Penelitian Agronomi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.65 KB) | DOI: 10.20961/agsjpa.v22i1.36007

Abstract

Agarwood has a high economic value because they have many benefits that cause agarwood to be hunted to meet the increasing market demand and its presence in nature is decreasing due to unwise conventional retrieval systems.The research objectives were to study the effect and determine the best concentration of NAA and BAP in callus induction of agarwood (Aquilaria malaccensis Lamk.). This research was conducted in the Tissue Culture Laboratory, Faculty of Agriculture, Andalas University from October 2018 until January 2019. The leaves of Agarwood were used as explants. The method used was completely randomized design (CRD) with different combinations of NAA and BAP (1.5 + 0.5 ppm, 3.0 + 0.5 ppm, 1.5 + 1.0 ppm, and 3.0 + 1.0 ppm). Data were analyzed using the F test and continued with Duncan’s Multiple Range Test at a level of 5%. The results showed that there was the effects of combination of growth regulator substances NAA and BAP on callus induction of agarwood. The concentration of NAA 3.0 ppm + BAP 0.5 ppm was the best in inducing callus with the percentage of explants life and explants form callus with 100%. The color of callus obtained varies, yellow, brownish yellow and brown. All structures callus gained in this research was compact.  Yellow callus and compact structure could be utilized for organogenesis.
PERKECAMBAHAN BENIH KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) BERDASARKAN POSISI BUAH PADA TANDAN Mufti Gustrianda; Aswaldi Anwar; Aprizal Zainal
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 6, No 1 (2021): Jurnal AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v6i1.3803

Abstract

Buah kelapa sawit memiliki tingkat kematangan yang berbeda dalam satu tandan. Buah bagian pangkal tandan lebih muda dibandingkan ujung tandan, sehingga saat dikecambahkan benih tidak serempak pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan posisi buah terbaik untuk perkecambahan benih kelapa sawit. Penilitian berbentuk eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari 6 taraf, yaitu posisi buah : pangkal tandan spikelet dalam, pangkal tandan spikelet luar, tengah tandan spikelet dalam, tengah tandan spikelet luar, ujung tandan spikelet dalam, dan ujung tandan spikelet luar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa secara umum posisi buah di tandan belum meningkatkan daya berkecambah, first count test, nilai indeks kecambah
PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGNIK CAIR URIN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KENTANG (Solanum tuberosum L.) Sari Rahmadhini; Indra Dwipa; Aprizal Zainal
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 2 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i2.6463

Abstract

Urin kambing merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan ketersediaan serapan hara bagi tanaman yang mengandung mikroorganisme, Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui respon penggunanaan urin kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman beberapa varietas kentang (Solanum tuberosum L.).Percobaan ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumbar, Sukarami Kab. Solok. Waktu pelaksanaan percobaan mulai Juli- Oktober 2021. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini terdiri atas urin kambing, umbi bibit kentang turunan kedua (G2) varietas Granola, Atlantik dan Intan. Rancangan  percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok  (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor.  Perlakuan pertama yang digunakan adalah urin kambing terdiri dari 3 taraf :100 ml/l air, 200 ml/l air, 300 ml/l air  dan 400 ml/l air dan faktor kedua adalah varietas yang terdiri dari tiga varietas yaitu varietas Granola varietas Atlantik dan varietas Intan. Dengan demikian terdapat 12 interaksi perlakuan dan 3 ulangan maka terdapat 36 unit satuan percobaan. Susunan interaksi data yang diperoleh di analisis secara statitik dengan uji F dan jika di uji F hitung lebih besar dari F tabel 5 % maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT 5 %).%. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Pada pemberian konsentrasi urin kambing dapat berpengaruh terhadap pertumbuh tanaman, jumlah umbi dan bobot umbi pertanaman.
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KALSIUM OKSALAT TANAMAN TALAS PUTIH (Xanthosoma sp) Aprizal Zainal; Farhan Hasbullah; Nasrez Akhir; Dini Hervani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1934

Abstract

Talas putih (Xanthosoma sp) berpotensi sebagai sumber pangan alternatif, namun dalam pemanfaatannya terdapat kendala berupa senyawa anti gizi berupa kalsium oksalat. Cahaya mempengaruhi pertumbuhan tanaman talas putih dan kandungan kalsium oksalat pada umbinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan kandungan kalsium oksalat, untuk mengetahui tingkat intensitas cahaya yang optimal terhadap pertumbuhan tanaman talas putih, dan untuk mengetahui intensitas cahaya yang optimal untuk menurunkan kadar kalsium oksalat pada tanaman talas putih. Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, dan di Laboratorium Non Ruminansia Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf, tanpa naungan (0%), naungan 25%, naungan 50%, dan naungan 75%, dengan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan uji F pada taraf 5% dan menggunakan Duncant Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman talas putih serta kandungan karbohidrat dan kalsium oksalat. Tingkat naungan 0% (tanpa naungan) menghasilkan kandungan karbohidrat tertinggi dan bobot umbi terberat. Penggunaan naungan 75% menghasilkan pertumbuhan pelepah tertinggi dan kandungan kalsium oksalat terendah.
PENERAPAN TEKNOLOGI PESTISIDA NABATI PADA BUDIDAYA PADI DAN CABAI DI NAGARI CAMPAGO KECAMATAN LIMAKOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN Aprizal Zainal; Silvia Permata S; Musliar Kasim; Auzar Syarif; Gustian Gustian; Benni Satria; Netti Herawati
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v5i2.538

Abstract

Nagari Campago is located in Limakoto Subdistrict, Kampung Dalam, Padang Pariaman Regency. The area has great potential in agriculture, because there is a large area of wetland agriculture for white rice cultivation and dry land for chili plants and other seasonal crops. However, the reality that happened to Nagari Campago was that several times the harvest period, farmers experienced pests and diseases that resulted in crop failure. Farmers have limited information on red rice cultivation. The purpose of this activity is for Nagari Campago farmers to gain knowledge and understanding about brown rice, farmers can recognize and be able to make vegetable pesticides that can be used to control plant pests and diseases, thereby reducing maintenance costs. This activity was carried out in Nagari Campago, Limokoto Subdistrict, Kampung Dalam, Padang Pariaman Regency, West Sumatra Province. The method used is lecture, demonstration, discussion, monitoring. Socialization of the benefits of brown rice and demonstration training on the manufacture of vegetable pesticides to partners of the “Bukik Caliak Indah” farmer group. The result of the implementation of the activity is that the community is very interested in the cultivation of organic red rice and chili. The community is able to make their own botanical pesticides to control plant pests and diseases. From the results of the activity, it can be concluded that farmers are aware of environmentally friendly cultivation, and alternative sources of food crops.
Pertumbuhan Dua Genotipe Pisang Ambon Lokal Rejang Lebong Hasil In Vitro pada Tahap Aklimatisasi Rini Suryani; Irfan Suliansyah; Warnita Warnita; Aprizal Zainal; Sukartini Sukartini
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i2.1114

Abstract

Aklimatisasi adalah faktor yang menentukkan keberhasilan pertumbuhan bibit hasil kultur jaringan.  Tujuan penelitian adalah mengevaluasi pertumbuhan 2 genotipe pisang ambon lokal Rejang Lebong hasil kultur jaringan. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor yaitu faktor genotipe pisang ambon lokal Rejang Lebong, yaitu ambon kuning dan ambon hijau. Setiap percobaan terdiri dari 3 ulangan, sehingga ada 6 unit percobaan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis varians pada taraf 5%. Uji lanjut yang digunakan untuk menguji nyata tidaknya perbedaan adalah BNT (beda nyata terkecil). Ambon kuning memberikan pertumbuhan yang terbaik pada peubah tinggi tanaman dan panjang daun. Rata rata tinggi bibit ambon kuning yaitu 19.74 cm sedangkan ambon hijau tinggi tanamannya 15.18 cm. Panjang daun ambon kuning 11.89 cm  dan ambon hijau 9.61 cm. Diharapkan bibit ambon kuning hasil kultur jaringan ini bisa dibudidayakan oleh petani Rejang Lebong. 
Induksi Kalus Tanaman Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) Pada Beberapa Konsentrasi 2,4-D Secara In Vitro Aprissilia Taifani Galuh Utomo; Aprizal Zainal; Yusniwati Yusniwati
Agroteknika Vol 7 No 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v7i2.263

Abstract

Tanaman Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Robx.) mengandung senyawa metabolit sekunder seperti katekin, floursein, asam catechutannat dan quercetin yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami, antioksidan, dan biopestisida. Tanaman gambir diperbanyak secara generatif melalui biji sehingga anakan yang dihasilkan memiliki tingkat variabilitas genetik yang tinggi. Teknologi kultur jaringan melalui kultur kalus mampu menyediakan kebutuhan bibit dalam jumlah yang banyak dengan sifat seragam dalam waktu singkat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi 2,4-D terbaik serta pengaruhnya terhadap proses pembentukan dan pertumbuhan kalus eksplan gambir. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan pemberian 2,4-D yang terdiri dari 5 taraf perlakuan yaitu 0; 0,5; 1; 1,5; dan 2 mg/L. Hasil penelitian menunjukan bahwa eksplan daun gambir mampu membentuk kalus pada seluruh konsentrasi 2,4-D yang diberikan. Terbentuknya kalus tercepat didapatkan pada pemberian konsentrasi 2,4-D 0,5 mg/L pada 17,86 HST dengan warna kalus putih kekuningan sebesar 56,7% dan bertekstur remah sebesar 76,7%.
Eksplorasi dan Karakterisasi Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium Jiringa) di Kabupaten Agam Sumatera Barat Nissa, Ayu Khairun; Yusniwati, Yusniwati; Zainal, Aprizal
JURNAL AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS ANDALAS Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jagur.6.1.9-16.2024

Abstract

Shallot (Allium ascolanicum L.) is one of the horticultural crops that is widely consumed by humans. This study aims to obtain interaction the type of mulch and doses of chicken manure on the growth and yield of shallots. This Research was conducted at Panai Pasir Talang , Muara Labuh, South Solok Regency with a height of ± 430 meters above sea level, in December 2018 to February 2019. The research method is an experiments used factorial complete randomized design with two factors. Factors I is the type of mulch (black plastic mulch, silver plastic mulch, rice straw mulch) and factors II is chicken manure (10 tons / ha, 20 tons / ha and 30 tons / ha).. The results showed that there was no interaction between the use of several types of mulch with chicken manure doses on the growth and yield of shallots. The use of black plastic mulch yielded the best results on fresh tuber weight per plot and per hectare of onion namely 1,643 kg / plot and 11.74 tons / ha. The dose of chicken manure of 20 tons / ha gave the best influence on plant height, number of leaves, fresh tuber weight per clump, per plot and per hectare as well as wind dry weight per clump, per plot and per hectare of onion.
HUBUNGAN KEKERABATAN PISANG AMBON LOKAL DI KABUPATEN REJANG LEBONG BERDASARKAN KARAKTERISASI MORFOLOGI Suryani, Rini; Suliansyah, Irfan; Warnita; Zainal, Aprizal; Sukartini
Akta Agrosia Vol 26 No 1 (2023)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Fakultas Pertanian, Universitas Bengkkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/aa.26.1.41-49

Abstract

Morphological characterization is initial information in finding diversity and determining desired superior characters. The purpose of the research is to conduct morphological characterization and determine the relationship of local Ambon banana in Rejang Lebong District. Neko77 This study was conducted during September to October 2019, utilizing a field survey method with purposive sampling to investigate the morphological characterization and determine the relationship of local Ambon bananas in Rejang Lebong District. The kinship relationship of each type of local banana, Ambon เว็บสล็อต | R4shub Curup consists of 3 related groups, where 1st group belongs toAmbon Kuning (1), Ambon Curup (7), Ambon Hijau (2) and Ambon Lumut (6), 2nd group is Ambon Pendek (5), and the 3rd group belongs toAmbon Putih (3), and Ambon Dingin (4). The closest kinship is between Ambon Kuning (1) and Curup (7), with a similarity level of 93,67 %, while the Ambon Curup owns the farthest kinship level with Ambon Pendek (5), which is 48,37%. The high genetic diversity is caused by the frequent occurrence of random inter-species mating. Keywords: Identification, morphology, kinship relationship, local ambon banana, Rejang Lebong
OPTIMIZATION OF BREAKING DORMANCY OF SUGAR PALM SEEDS (Arenga Pinnata Merr.) THROUGH PHYSICAL SCARIFICATION WITH POSITION VARIATIONS Afrima Sari; Aswaldi Anwar; Nugraha Ramadhan; P.K. Dewi Hayati; Aprizal Zainal; Pagil Prawinata; Atzim Baitur Rahman
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3815

Abstract

The germination process is the key to plant phenology, which significantly influences the success of early plant growth. Some seeds have a dormancy, so the germination process is hampered or does not occur. However, dormancy-breaking treatments in plants have been widely reported, such as breaking the dormancy of sugar palm seeds through physical scarification. This research aims to determine the best scarification position to break the dormancy of sugar palm seeds. This research was carried out at the Seed Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, Universitas Andalas from July to October 2023. The design was completely randomized with scarification in two position variations, the operculum (A1) and dorsal (A2) points, repeated thrice. The results showed that the position of seed scarification affected the emergence time of cotyledon petioles and coleoptiles, germination capacity, and seed moisture content. Scarification at the operculum point requires a dormancy break of 16 DAP (Days After Planting) compared to 29 DAP for the dorsal. Seed viability was good in seeds sacrificed at the operculum point, with a germination percentage of 81.94%. Keywords: dorsal, operculum, cotyledon petiole