Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Stres Dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 4 Tuban Risa Nur Fadila; Su’udi; Titik Sumiatin; Wahyu Tri Ningsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menstruasi merupakan Masa pubertas pada wanita yang ditandai dengan dimulainya siklus menstruasi. Menstruasi terjadi karena peluruhan lapisan dalam dinding rahim (endometrium) yang terjadi secara berkala setiap bulan. Telah diketahui bahwa stres merupakan faktor penyebab (etiologi) gangguan siklus menstruasi pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dan siklus menstruasi pada remaja putri di SMAN 4 Tuban. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang menjadi fokus adalah seluruh remaja putri kelas XI di SMAN 4 Tuban yang berjumlah 130 siswi, dengan sampel sebanyak 98 siswi dan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner stres (DASS) dan kuesioner siklus menstruasi yang dibuat sendiri oleh penulis. Analis data menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja mengalami stres dengan kategori sedang dan sebagian remaja juga masih mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi. Dari analisis uji spearman Rank, ditemukan nilai p-value = 0,002 yang menunjukkan adanya korelasi antara tingkat stres dengan siklus menstruasi pada remaja putri di SMA Negeri 4 Tuban. Stres memiliki hubungan erat dengan siklus menstruasi. Artinya, jika seseorang mengalami stres, kemungkinan besar siklus menstruasinya juga akan terganggu, bagi remaja putri dianjurkan untuk meminimalkan stres guna mencegah ketidakteraturan siklus menstruasi. Stres sebaiknya dijadikan motivasi, bukan tekanan, untuk menghindari dampak negatif pada kesehatan, termasuk siklus menstruasi.
Dukungan Keluarga Dengan Upaya Pencegahan Komplikasi Pada Penderita Diabetes Melitus Di Puskesmas Tuban Irmanda Mufida; Su’udi; Titik Sumiatin; Binti Yunariyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus yang tidak terkontrol dan tidak diobati dengan tepat akan berkembang menjadi kondisi kronis dan menyebabkan timbulnya komplikasi, hingga saat ini faktanya terdapat peningkatan yang terjadi pada penderita diabetes melitus yang berpotensi meningkatnya komplikasi pada penderita diabetes melitus. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga pada penderita diabetes melitus dengan upaya pencegahan komplikasi di Puskesmas Tuban. Desain penelitian menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita diabetes melitus yang melakukan pemeriksaan pada 3 bulan terakhir ditahun 2023 sebanyak 57 orang. Dengan besar sejumlah 50 orang, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling. Intrumen penelitian berupa kuesioner dukungan keluarga beserta upaya pencegahan komplikasi. Analisa Uji Chi-Square yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruhnya keluarga penderita diabetes melitus memiliki dukungan keluarga dalam kategori baik dan sebagian besar memiliki upaya pencegahan komplikasi kategori baik. Hasil uji Chi-Square didapatkan p-value= 0,01 yang berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan upaya pencegahan komplikasi pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Tuban. Dukungan keluarga sangat penting diberikan kepada penderita diabetes melitus dalam upaya pencegahan komplikasi pada penderita diabetes melitus. Karena semakin baik dukungan keluarga, maka semakin baik pula upaya pencegehan komplikasi. Dengan dukungan kelurga akan lebih mudah bagi penderita diabetes melitus melakukan upaya pencegahan komplikasi diabetes melitus.
Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Di Puskesmas Semanding Kabupaten Tuban Konie Febrianingrum; Wahyuningsih Triana Nugraheni; Wahyu Tri Ningsih; Su’udi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi adalah salah satu penyakit yang tidak menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pola makan yang kurang dan aktivitas fisik yang ringan menyebabkan hipertensi sehingga berisiko menyebabkan kerusakan pada jantung, pembuluh darah hingga kematian. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Semanding Kabupaten Tuban. Desain penelitian menggunakan analisis korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota program prolanis yang berjumlah 50 orang di Puskesmas Semanding Kabupaten Tuban dengan besar sampel sejumlah 44 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pola makan (Food Frequency Questionaire) dan kuisioner aktivitas fisik (Baecke Physical Activity). Analisis data menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anggota prolanis memiliki pola makan kurang, seluruhnya memiliki aktivitas fisik ringan, dan sebagian besar menderita hipertensi. Hasil uji spearman rank didapatkan ada hubungan antara pola makan kurang dengan kejadian hipertensi dengan p-value = 0,001. Dan ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi didapatkan p-value = 0,001. Dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara pola makan dengan kejadian hipertensi dan adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi. Pola makan kurang dan aktivitas fisik ringan berkaitan dengan kejadian hipertensi seseorang. Artinya apabila pola makan kurang dan aktivitas fisik ringan menyebabkan hipertensi karena dengan makanan yang tinggi garam dan tidak melakukan aktivitas fisik secara rutin maka akan meningkatkan kerja jantung sehingga terjadi hipertensi.
Hubungan Kecanduan Game Online Dengan Kualitas Tidur Pada Remaja Di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tuban Denny Eka Prasetyawan; Titik Sumiatin; Su’udi; Binti Yunariyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memainkan gim online menjadi hiburan yang mampu memberi rasa senang sebab bisa memberikan kepuasan tersendiri. Saking rutin memainkan gim online, muncul perasaan untuk terus mengulang dan memainkan permainan gim online sehingga bisa menyebabkan kecanduan pada seseorang yang memainkannya. Bahkan, permainan gim online ini dapat menurunkan kualitas tidur. Penelitian ini bermaksud guna menyelidiki hubungan kecanduan gim online dengan kualitas tidur pada remaja di Sekolah Menegah Atas Negeri 3 Tuban. Desain penelitian correlational mempergunakan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian ini, populasinya ialah seluruh remaja kelas X di Sekolah Menegah Atas Negeri 3 Tuban. Terdapat 245 dengan besar sampel sejumlah 152 pelajar dan dalam mengambil sampelnya mempergunakan simple random sampling. Adapun instrumen penelitiannya mempergunakan angket/kuesioner kecanduan game online dan kualitas tidur, sedangkan analisis datanya mempergunakan uji chi square. Temuan yang didapat memperlihatkan mayoritas siswa memiliki kecanduan gim online berat dan mayoritas siswa mempunyai kualitas tidur kurang. Sesuai uji chi square, memperoleh temuan p-value = 0,004 atau kecanduan gim online berhubungan dengan kualitas tidur pada remaja di Sekolah Menegah Atas Negeri 3 Tuban. Memainkan gim online memang tidak dilarang selagi tetap memprioritaskan durasi permainan dan tidak abai terhadap tanggung jawab sebagai generasi muda yang sedang berjuang untuk kemajuan. Kegagalan untuk terlibat dalam gim online dalam jangka waktu yang tidak wajar bisa menyebabkan dampak buruk, antara lain, penurunan motivasi dalam kegiatan akademis, terbatasnya interaksi sosial, gangguan kesehatan mata, motoric maupun psikologis, serta potensi kecanduan dan kualitas tidur yang memburuk. Peraturan diperlukan supaya sekolah bisa menerapkannya, terutama terkait pemakaian perangkat gawai.
Tingkat Stres Dengan Kejadian Insomnia Pada Lansia Di Puskesmas Wire Diana Eka Elina Putri; Su’udi; Titik Sumiatin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengatasi bahaya yang dihadapinya baik secara mental, fisik, dan emosional,. Stres secara fisiologis sendiri memiliki keterkaitan hubungan dengan pola tidur, yang akan dapat menaikkan beberapa hormon tertentu, diantaranya yaitu hormone norefinefri, yang dapat menyebabkan reaksi kegiatan dalam system saraf simpasis menjadi terganggu, dengan kat lain dapat mengakibatkan insomnia dan mengalami penurunan kemampuan untuk tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat stress dengan kejadian insomnia pada lansia di puskesmas wire. Desain penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang aktif diposyandu lansia puskesmas wire sebanyak 140 lansia, untuk besar sampel 104 lansia, pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, variable penelitian menggunakan Independen Tingkat Stres dan dependen Kejadian Insomnia, instrument penelitian ini menggunakan kuisioner tingkat stress dengan skala DASS dan kuisioner Kejadian insomnia dengan skala IRS, analisis data menggunakan uji sperman rank. Hasil penelitian menunjukkan Lansia mengalami stress ringan dan sedang, serta sebagian besar lansia mengalami insomnia ringan. Hasil uji sperman rank didapatkan p-value = 0,001 yang berarti ada hubungan antara tingkat stress dengan kejadian insomnia pada lansia di puskesmas wire. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang cukup besar antara tingkat stress dengan kejadian insomnia. Tingkat dengan hubungan positif ringan. Upaya pencegahan stres dapat dilakukan dengan cara rutin mengikuti posyandu lansia dan berbincang-bincang dengan sesamalansia, menjalankan kegiatan seperti jalan-jalan pagi disekitar rumah bersama keluaga dan bincang-bincang sesame keluarga itu dapat menjadi solusi untuk menghilangkan stress.
Dukungan Keluarga Pada Pasien Odha Di Poli Edelweis Rsud Dr. R. Koesma Tuban Vellsa Zarohtul Cahyani; Yasin Wayurianto; Teresia Retna P; Su’udi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human Immunodeficiency Virus & Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV-AIDS) merupakan salah satu masalah kesehatan global yang jumlah penderitanya meningkat setiap tahunnya. Ini adalah masalah kesehatan global. Sebagai support system utama bagi ODHA, keluarga memegang peranan penting sebagai pendamping dalam aktivitas sehari-hari dan pengambilan keputusan pengobatan. Kelangsungan hidup ODHA mendapat manfaat dari dukungan atau perhatian. ODHA mungkin akan mendapatkan semangat baru dari keluarganya, sehingga mereka akan merasa lebih percaya diri untuk menjalani hidup sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai program dukungan keluarga yang diberikan kepada pasien ODHA di RSUD Dr. R Koesma Poliklinik Edelweis Tuban. Penelitian ini memiliki desain deskriptif. Populasi penelitian adalah sebagian pasien ODHA yang rata-rata menerima pengobatan setiap bulannya adalah 50. Purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel yang diterapkan. Dukungan keluarga pada pasien ODHA menjadi variabel penelitian. Caranya dengan menggunakan penyebaran kuesioner untuk mengumpulkan data. Tabel frekuensi digunakan untuk analisis data deskriptif. Hasil penelitian ini diperoleh oleh penderita ODHA di Poli Edelweis RSUD dr.R Koesma Tuban sebagian besar (64%) berusia 26-45. Sebagian besar (62%) pasien ODHA berjenis kelamin laki-laki, hampir setengah (44%) pasien ODHA berpendidikan menengah atas. Sebagian besar (66%) pasien ODHA bekerja. Sebagian besar (64%) dukungan keluarga pada ODHA kurang. Sebagian besar (75%) pasien ODHA yang berusia 12-25 tahun memiliki dukungan keluarga dalam kategori kurang, sebagian besar (73%) pasien ODHA yang berpendidikan SMA memiliki dukungan keluarga dalam kategori kurang, dan hampir seluruh (79%) pasien ODHA yang bekerja memiliki dukungan keluarga dalam kategori kurang. Hasil dari memberi dan menerima bantuan dari anggota keluarga seperti pasangan, orang tua, mertua, dan istri kepada anggota keluarga lainnya disebut dengan dukungan keluarga. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan keluarga bagi pasien HIV yang menerima pengobatan, karena pasien yang memiliki dukungan keluarga yang kuat akan lebih mampu mematuhi rejimen pengobatannya, menanamkan semangat baru pada ODHA, dan memiliki rasa percaya diri untuk menjalani hidup sehat.
Penggunaan Gadget Dan Perubahan Perilaku Remaja Di Sekolah Menengah Atas Tuban Julia Novita Putri; Titik Sumiatin; Su’udi; Binti Yunariyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia menjadi negara kecanduan gadget nomor satu di dunia dengan menghabiskan waktu paling lama untuk melihat gadget. Menurut survei yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia, lebih dari 19% remaja di Indonesia diketahui mengalami kecanduan gadget. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan gadget dan perubahan perilaku remaja di Sekolah Menegah Atas Tuban. Metode: Desain penelitian ini diklasifikasikan sebagai studi deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi yang diteliti terdiri dari 349 siswa, dengan jumlah sampel sebanyak 186 siswa yang dipilih menggunakan teknik quota sampling. Data diolah dengan analisa data deskriptif dengan tabel distribusi frekuensi dan presentase. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 186 siswa, setengahnya masuk kategori penggunaan gadget tinggi sebanyak 94 orang (50%) dan hampir seluruhnya masuk kategori perubahan perilaku negatif sebanyak 180 orang (97%). Simpulan: Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang cenderung bersifat individualis atau menyendiri. Ketika remaja terlalu terpaku pada gadget, mereka mengabaikan dan kurang peduli terhadap lingkungan sekitar, sehingga mungkin kehilangan pemahaman etika bersosialisasi dengan orang di sekitarnya.
Pengetahuan Dengan Sikap Penderita Dalam Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Tuban Ahmad Yusuf Armanda; Titik Sumiatin; Su’udi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 9 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemenkes RI menyusun eliminasi TB Paru tahun 2020-2030 dan menargetkan penurunan insiden TB Paru pada tahun 2030 dengan 65 kasus per 100.000. Saat ini, Indonesia berada pada posisi ke-2 dengan jumlah TB Paru terbanyak di dunia setelah India. Hal ini terjadi karena salah satu faktornya adalah rendahnya tingkat pengetahuan yang memicu pada sikap dan perilaku penderita pada penyakit TB Paru. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap penderita dalam pencegahan penularan TB Paru di Puskesmas Tuban. Peneliti menggunakan desain penelitian kolerasi dengan pendekatan Crossectional. Adapun populasinya ialah semua penderita TB Paru pada 2023 di Puskesmas Tuban sejumlah 75 orang. Lebih lanjut, peneliti memanfaatkan teknik sampling berupa Simple Random sampling. Sample penelitiannya ialah sebagian Penderita Tuberkulosis Paru tahun 2023 di Puskesmas Tuban sejumlah 63 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan Spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh respondennya memiliki pengetahuan tentang pencegahan penularan TB Paru dalam kategori baik dan hampir respondennya mempunyai sikap pencegahan penularan TB Paru berkategori baik. Hasil uji spearman rank didapatkan p-value = 0,301 yang artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap penderita dalam tindakan mencegah penularan TB Paru di Puskesmas Tuban. Pembentukan sikap tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan tetapi juga faktor lain yaitu pengaruh lingkungan Masyarakat. Pengaruh lingkungan dengan pengetahuan baik dapat membuat seseorang yang pengetahuannya kurang untuk turut bersikap sama seperti lingkungannya. Sehingga, lingkungan yang berpengatahuan kurang juga bisa tetap menambah kemungkinan seseorang untuk mempunyai sikap yang baik.
Dukungan Petugas Kesehatan Dengan Kepatuhan Keluarga Penderita Tuberkulosis Dalam Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumurgung Lailatul Khotimah; Su’udi; Titik Sumiatin; Wahyuningsih Triana Nugraheni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 9 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam hal kematian dan morbiditas global, tuberkulosis (TB) menempati urutan pertama. Dengan meningkatnya jumlah kasus dan kematian, penyakit ini terus menjadi masalah kesehatan global yang signifikan. Sejumlah faktor berkontribusi terhadap peningkatan risiko tertular tuberkulosis, termasuk sosialisasi yang tidak merata tentang penyakit tersebut, tingkat deteksi kasus yang rendah, dan ketidakpatuhan terhadap pengobatan. Jumlah kematian kumulatif dari 2015 hingga 2019 adalah 14%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kepatuhan tenaga kesehatan terhadap rencana pengobatan pada pasien tuberkulosis (TB) yang menjalani terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) di Puskesmas Sumurgung. Desain penelitian berdasarkan korelasi dan menggunakan metode cross-sectional. Dengan menggunakan pendekatan purposive sampling, kami dapat mengumpulkan data dari 40 dari total populasi 44. Variable Independen yaitu dukungan petugas kesehatan dan variable dependen yaitu kepatuhan keluarga penderita TB dalam TPT. Analisis data menggunakan uji spearman rank. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian diketahui seluruh keluarga penderita TB memiliki dukungan petugas kesehatan yang baik dan seluruhnya anggota keluarga TB memiliki kepatuhan TPT yang patuh. Hasil uji Spearman Rank didapatkan p-value = 0,015 yang berarti ada hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan kepatuhan keluarga penderita tuberkulosis dalam TPT di wilayah kerja Puskesmas Sumurgung. Dukungan petugas kesehatan berkaitan erat dengan kepatuhan keluarga dalam TPT artinya semakin baik dukungan petugas kesehatannya, semakin patuh juga keluarga dalam TPT. Sehingga terwujudnya kualitas hidup yang lebih baik dan perilaku yang sehat.
Pengetahuan Dengan Tingkat Remaja Putri Tentang Dampak Pernikahan Dini Pada Kesehatan Reproduksi Di SMK Abdi Negara Tuban Rahmalia Alia Farida; Titik Sumiatin; Su’udi; Wahyuningsih Triana Nugrahaeni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 9 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan dini atau kawin muda sendiri adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan atau salah satu padangan yang masih dikategorikan remaja yang berusia dibawah 19 tahun. Indonesia menjadi salah satu negara dengan praktik pernikahan dini terbanyak di dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja putri tentang dampak pernikahan dini pada kesehatan reproduksi di SMK Abdi Negara Tuban. Indonesia menjadi salah satu negara dengan praktik pernikahan dini terbanyak di dunia. Praktik pernikahan dini masih ditemukan terjadi di Indonesia. Desain penelitian ini adalah corrrelational dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas 11,12 SMK Abdi Negara Tuban TA 2023/2024 dengan besar sampel sejumlah 98 siswi dan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan dan sikap. Analisis data menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruhnya remaja putri memiliki pengetahuan baik mengenai dampak pernikahan dini pada kesehatan reproduksi. Dan sebagian besar remaja putri memiliki sikap positif. Hasil uji spearman rank didapatkan p-value = 0,020 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja putri tentang dampak pernikahan dini pada kesehatan reproduksi di SMK Abdi Negara Tuban. Sikap berkaitan erat dengan Pengetahuan. Artinya, semakin baik pengetahuan seseorang, semakin memiliki sikap yang positif karena pengetahuan yang baik akan menjadikan seseorang mampu mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan sehingga terwujud perilaku yang sehat.