Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Optimalisasi Produktivitas Perajin Ecoprint Melalui Pemanfaatan Alat Steamer Berkapasitas 200 Liter Hariyanto, Satriawan; Emaputra, Andrean; Sulistyaningsih, Eka
CARE: Journal Pengabdian Multi Disiplin Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/care.v3i2.40157

Abstract

Kelompok perajin Ecoprint Darussalam merupakan komunitas ibu-ibu di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memproduksi kain ecoprint. Selama ini, proses pembuatan kain masih dilakukan secara manual, yang meliputi tahapan pembersihan kain, penataan daun pada kain, penggulungan kain, perebusan kain, dan pengeringan. Salah satu tahapan yang memerlukan perhatian khusus adalah proses penggulungan kain, yang saat ini dilakukan secara manual menggunakan tangan dengan durasi sekitar 6 menit. Metode manual ini menyebabkan tingkat kekencangan kain tidak merata dan membutuhkan tenaga dari setidaknya dua orang. Oleh karena itu, diperlukan alat bantu untuk mempercepat proses penggulungan kain. Selain itu, produktivitas kelompok perajin ecoprint juga dipengaruhi oleh kapasitas perebusan kain. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, kapasitas perebusan kain berhasil ditingkatkan dari semula 60 liter menjadi 200 liter per proses. Hasil dari kegiatan ini adalah terciptanya mesin steamer berkapasitas 200 liter yang mampu meningkatkan kapasitas produksi dari semula 12 lembar menjadi 60 lembar kain. Dengan demikian, alat ini mampu mempercepat proses produksi kain dan mengurangi waktu pengerjaan secara signifikan.
PENINGKATAN SARANA PRASARANA K3 DI BANK SAMPAH BECIK RESIK SUMBERMULYO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESELAMATAN KERJA Sulistyaningsih, Eka; Hariyanto, Satriawan Dini; Emaputra, Andrean
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 4 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i4.1966

Abstract

Waste banks are the activities that teach the community to sort waste and raise public awareness about wise waste management, which in turn will reduce the amount of waste transported to landfills. (Tempat Pembuangan Akhir). One of the actively operating waste banks in Bantul is the Bank Sampah Becik Resik. The Bank Sampah Becik Resik not only processes waste but is also often used as an educational place for waste management for those who want to learn how to process waste. However, in daily operations, the Becik Resik waste bank does not yet have Occupational Health and Safety facilities and infrastructure. (K3). Considering the situation and the issues, to address the limitations of K3 facilities and infrastructure, community service was conducted to improve K3 facilities and infrastructure as well as training on K3 and the use of fire extinguishers (APAR). The enhancement of K3 facilities and infrastructure is expected to raise awareness about the importance of K3 management. The facilities and infrastructure also aim to strengthen the role of the waste bank as an agent of change in environmental preservation efforts. The method of community service began with surveys and interviews with the managers regarding the K3 facilities and infrastructure needed, followed by floor painting according to K3 regulations, the provision of Fire Extinguishers (APAR), and K3 posters. The results of the Community Service (PkM) activities show that the Becik Resik Waste Bank room is now equipped with Occupational Safety and Health (K3) signs installed on the floor, Fire Extinguishers (APAR), and posters educating about K3 and waste management. In addition to the improvement of facilities, the team also provided K3 training and the use of fire extinguishers (APAR) to the partners. Through this training, the partners gained a deeper understanding of the importance of workplace safety and the emergency steps that need to be taken in case of a fire. With the enhancement of K3 facilities and the training provided, the partners' awareness in waste management and maintaining safety in the workplace has increased.
Usulan Penerapan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) pada Pembuatan Wuwung Hias Gerabah di Mrajak Keramik, Kasongan, Bantul, Yogyakarta Emaputra, Andrean; Mawadati, Argaditia; Sekarjati, Kartinasari Ayuhikmatin; Simanjuntak, Risma Adelina; Susetyo, Joko; Arbintarso, Ellyawan Setyo; Rusianto, Toto
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 8, No 3 (2025): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v8i3.8884

Abstract

Kerajinan keramik berkembang pesat di Kasongan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu UKM yang memproduksi gerabah/ keramik di kawasan tersebut adalah Mrajak Keramik. Produk utama dari Mrajak Keramik adalah wuwung hias, selain itu, UKM tersebut juga menyediakan layanan edukasi pembuatan gerabah. Area kerja dari UKM tersebut masih perlu untuk mendapatkan perbaikan untuk mempercepat proses produksi dan meningkatkan kualitas produk. Oleh karena itu, tim dosen dan mahasiswa Universitas AKPRIND Indonesia melakukan kegiatan sosialisasi dan usulan penerapan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) pada UKM tersebut. Kegiatan ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu: tahap pertama, tim pengabdi melakukan sosialisasi kepada pemilik dan pekerja UKM tersebut, kemudian, tahap kedua, tim pengabdi memberikan usulan perbaikan lingkungan kerja berdasarkan prinsip 5S. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah pengetahuan pemillik dan pekerja terhadap lingkungan kerja yang bersih, rapi, dan teratur dapat meningkat. Selain itu, pemilik mendapatkan saran perbaikan untuk mempercepat proses produksi, menjaga kualitas produk wuwung hias, dan meningkatkan proses edukasi pembuatan gerabah. Hal utama yang dapat dilakukan untuk memperbaiki lingkungan kerja seperti pemilahan barang yang masih dipakai dan yang sudah tidak dipakai, pemberian label jenis barang pada rak yang tersedia, pemasangan nama area kerja, penambahan alas pencetakan produk, dan pemasangan slogan-slogan 5S dan K3 untuk mendisiplinkan karyawan. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi proses produksi dan kualitas produk wuwung hias.
Peningkatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Dapur Pada Ibu-Ibu Dusun Pucung dan Nglaos, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Emaputra, Andrean; Sulistyaningsih, Eka; Sekarjati, Kartinasari Ayuhikmatin; Yusuf, Muhammad; Saudah, Siti; Asih, Endang Widuri; Rif`ah, Mega Inayati; Saputro, Widodo
Jurnal Abdimas Jatibara Vol 4, No 1 (2025): Jatibara Vol.4 No.1 Agustus 2025
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jaj.v4i1.2266

Abstract

Occupational Health and Safety (OHS) is very important to be implemented in the household environment, especially in the kitchen. Mothers in Pucung and Nglaos, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, Special Region of Yogyakarta carry out cooking activities for daily needs and process products from seaweed. These activities have potential hazards, such as fire, burns, exposure to sharp objects, etc. Therefore, these mothers need to receive training on OHS to maintain their health and safety at work in the kitchen. To fulfill this, a team of lecturers and students from AKPRIND Indonesia University conducted community service activities on OHS. This activity was carried out through three stages, namely: (1) delivery of material on occupational health and safety OHS, (2) questions and answers about the material, and (3) cooking demonstrations in accordance with OHS rules. This activity received very high enthusiasm and was attended by 40 participants and was able to increase their knowledge of occupational health and safety OHS in the kitchen. Things that need to be done to maintain OHS in the kitchen are providing a light fire extinguisher (APAR), burn ointment, face field, apron, lighting, ventilation, sink, mop, red medicine, trash can, and emergency lights.
Pelatihan Penerangan Jalan Umum yang Ergonomis bagi Pegawai PUPR Sumatera Utara Emaputra, Andrean; Kusuma Astuti, Kurnia
Jurnal Abdimas Mandiri Vol. 9 No. 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v9i2.5522

Abstract

Penerangan jalan umum yang baik dan ergonomis diperlukan pengguna jalan raya baik yang menggunakan kendaraan bermotor, seperti mobil dan motor, dan pejalan kaki. Salah satu pegawai pemerintah yang memiliki tugas untuk memberikan pelayanan penerangan jalan umum yang baik adalah pegawai Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumatera Utara. Akan tetapi pengetahuan pegawai tersebut masih terbatas terkait penerangan jalan umum sehingga pegawai tersebut perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang penerangan jalan umum yang baik berdasarkan kaidah-kaidah ergonomi dan SNI 7391:2008. Oleh karena itu, dosen dari Universitas AKPRIND Indonesia dan LPK Frasta Era Teknologi Cemerlang melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tersebut kepada pegawai PUPR Sumatera Utara. Kegiatan ini dilaksanakan melalui tiga tahap, pertama, tim dosen melakukan penyampaian tentang pencahayaan yang baik di jalan raya. Kedua, sesi diskusi, tanya jawab, dan pemberian cindera mata kepada peserta yang aktif. Ketiga, kegiatan ditutup dengan penyampaian kesimpulan tentang pentingnya pencahayaan yang baik dan sesi foto bersama. Beberapa hal yang menjadi fokus perhatian dalam penerangan yang baik di jalan raya adalah jenis lampu yang digunakan dan standar minimal intensitas penerangan yang direkomendasikan (lux) berdasarkan jenis jalan yang berbeda. Selain itu, terdapat usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan energi, seperti penggunaan lampu LED, panel surya, dan sensor yang mengatur intensitas cahaya saat ada dan tidak ada objek yang membutuhkan pencahayaan. Kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan pegawai PUPR rata-rata sebesar 35%. Pegawai tersebut diharapkan dapat mendesain dan menerapkan kaidah penerangan jalan umum yang ergonomis agar masyarakat merasa aman dan selamat saat berada di jalan raya.