Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENINGKATAN SARANA PRASARANA K3 DI BANK SAMPAH BECIK RESIK SUMBERMULYO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESELAMATAN KERJA Sulistyaningsih, Eka; Hariyanto, Satriawan Dini; Emaputra, Andrean
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 4 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i4.1966

Abstract

Waste banks are the activities that teach the community to sort waste and raise public awareness about wise waste management, which in turn will reduce the amount of waste transported to landfills. (Tempat Pembuangan Akhir). One of the actively operating waste banks in Bantul is the Bank Sampah Becik Resik. The Bank Sampah Becik Resik not only processes waste but is also often used as an educational place for waste management for those who want to learn how to process waste. However, in daily operations, the Becik Resik waste bank does not yet have Occupational Health and Safety facilities and infrastructure. (K3). Considering the situation and the issues, to address the limitations of K3 facilities and infrastructure, community service was conducted to improve K3 facilities and infrastructure as well as training on K3 and the use of fire extinguishers (APAR). The enhancement of K3 facilities and infrastructure is expected to raise awareness about the importance of K3 management. The facilities and infrastructure also aim to strengthen the role of the waste bank as an agent of change in environmental preservation efforts. The method of community service began with surveys and interviews with the managers regarding the K3 facilities and infrastructure needed, followed by floor painting according to K3 regulations, the provision of Fire Extinguishers (APAR), and K3 posters. The results of the Community Service (PkM) activities show that the Becik Resik Waste Bank room is now equipped with Occupational Safety and Health (K3) signs installed on the floor, Fire Extinguishers (APAR), and posters educating about K3 and waste management. In addition to the improvement of facilities, the team also provided K3 training and the use of fire extinguishers (APAR) to the partners. Through this training, the partners gained a deeper understanding of the importance of workplace safety and the emergency steps that need to be taken in case of a fire. With the enhancement of K3 facilities and the training provided, the partners' awareness in waste management and maintaining safety in the workplace has increased.
Usulan Penerapan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) pada Pembuatan Wuwung Hias Gerabah di Mrajak Keramik, Kasongan, Bantul, Yogyakarta Emaputra, Andrean; Mawadati, Argaditia; Sekarjati, Kartinasari Ayuhikmatin; Simanjuntak, Risma Adelina; Susetyo, Joko; Arbintarso, Ellyawan Setyo; Rusianto, Toto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 8, No 3 (2025): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v8i3.8884

Abstract

Kerajinan keramik berkembang pesat di Kasongan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu UKM yang memproduksi gerabah/ keramik di kawasan tersebut adalah Mrajak Keramik. Produk utama dari Mrajak Keramik adalah wuwung hias, selain itu, UKM tersebut juga menyediakan layanan edukasi pembuatan gerabah. Area kerja dari UKM tersebut masih perlu untuk mendapatkan perbaikan untuk mempercepat proses produksi dan meningkatkan kualitas produk. Oleh karena itu, tim dosen dan mahasiswa Universitas AKPRIND Indonesia melakukan kegiatan sosialisasi dan usulan penerapan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) pada UKM tersebut. Kegiatan ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu: tahap pertama, tim pengabdi melakukan sosialisasi kepada pemilik dan pekerja UKM tersebut, kemudian, tahap kedua, tim pengabdi memberikan usulan perbaikan lingkungan kerja berdasarkan prinsip 5S. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah pengetahuan pemillik dan pekerja terhadap lingkungan kerja yang bersih, rapi, dan teratur dapat meningkat. Selain itu, pemilik mendapatkan saran perbaikan untuk mempercepat proses produksi, menjaga kualitas produk wuwung hias, dan meningkatkan proses edukasi pembuatan gerabah. Hal utama yang dapat dilakukan untuk memperbaiki lingkungan kerja seperti pemilahan barang yang masih dipakai dan yang sudah tidak dipakai, pemberian label jenis barang pada rak yang tersedia, pemasangan nama area kerja, penambahan alas pencetakan produk, dan pemasangan slogan-slogan 5S dan K3 untuk mendisiplinkan karyawan. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi proses produksi dan kualitas produk wuwung hias.
Peningkatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Dapur Pada Ibu-Ibu Dusun Pucung dan Nglaos, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Emaputra, Andrean; Sulistyaningsih, Eka; Sekarjati, Kartinasari Ayuhikmatin; Yusuf, Muhammad; Saudah, Siti; Asih, Endang Widuri; Rif`ah, Mega Inayati; Saputro, Widodo
Jurnal Abdimas Jatibara Vol 4, No 1 (2025): Jatibara Vol.4 No.1 Agustus 2025
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jaj.v4i1.2266

Abstract

Occupational Health and Safety (OHS) is very important to be implemented in the household environment, especially in the kitchen. Mothers in Pucung and Nglaos, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, Special Region of Yogyakarta carry out cooking activities for daily needs and process products from seaweed. These activities have potential hazards, such as fire, burns, exposure to sharp objects, etc. Therefore, these mothers need to receive training on OHS to maintain their health and safety at work in the kitchen. To fulfill this, a team of lecturers and students from AKPRIND Indonesia University conducted community service activities on OHS. This activity was carried out through three stages, namely: (1) delivery of material on occupational health and safety OHS, (2) questions and answers about the material, and (3) cooking demonstrations in accordance with OHS rules. This activity received very high enthusiasm and was attended by 40 participants and was able to increase their knowledge of occupational health and safety OHS in the kitchen. Things that need to be done to maintain OHS in the kitchen are providing a light fire extinguisher (APAR), burn ointment, face field, apron, lighting, ventilation, sink, mop, red medicine, trash can, and emergency lights.
Pelatihan Penerangan Jalan Umum yang Ergonomis bagi Pegawai PUPR Sumatera Utara Emaputra, Andrean; Kusuma Astuti, Kurnia
Jurnal Abdimas Mandiri Vol. 9 No. 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v9i2.5522

Abstract

Penerangan jalan umum yang baik dan ergonomis diperlukan pengguna jalan raya baik yang menggunakan kendaraan bermotor, seperti mobil dan motor, dan pejalan kaki. Salah satu pegawai pemerintah yang memiliki tugas untuk memberikan pelayanan penerangan jalan umum yang baik adalah pegawai Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumatera Utara. Akan tetapi pengetahuan pegawai tersebut masih terbatas terkait penerangan jalan umum sehingga pegawai tersebut perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang penerangan jalan umum yang baik berdasarkan kaidah-kaidah ergonomi dan SNI 7391:2008. Oleh karena itu, dosen dari Universitas AKPRIND Indonesia dan LPK Frasta Era Teknologi Cemerlang melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tersebut kepada pegawai PUPR Sumatera Utara. Kegiatan ini dilaksanakan melalui tiga tahap, pertama, tim dosen melakukan penyampaian tentang pencahayaan yang baik di jalan raya. Kedua, sesi diskusi, tanya jawab, dan pemberian cindera mata kepada peserta yang aktif. Ketiga, kegiatan ditutup dengan penyampaian kesimpulan tentang pentingnya pencahayaan yang baik dan sesi foto bersama. Beberapa hal yang menjadi fokus perhatian dalam penerangan yang baik di jalan raya adalah jenis lampu yang digunakan dan standar minimal intensitas penerangan yang direkomendasikan (lux) berdasarkan jenis jalan yang berbeda. Selain itu, terdapat usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan energi, seperti penggunaan lampu LED, panel surya, dan sensor yang mengatur intensitas cahaya saat ada dan tidak ada objek yang membutuhkan pencahayaan. Kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan pegawai PUPR rata-rata sebesar 35%. Pegawai tersebut diharapkan dapat mendesain dan menerapkan kaidah penerangan jalan umum yang ergonomis agar masyarakat merasa aman dan selamat saat berada di jalan raya.
Perancangan dan Pengembangan Produk Baju Seragam Taman Kanak-Kanak (TK) Menggunakan Kano Model dan Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus UKM XYZ) Damayanti, Isywana Yupie; Emaputra, Andrean; Asih, Endang Widuri
Teknoin Vol. 29 No. 1 (2024)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol29.iss1.art1

Abstract

Penelitian ini berfokus terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen pada baju seragam TK, untuk meningkatkan penjualan yang berarti pula meningkatkan omzet perusahaan. Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahap dengan jenis produk yang dipilih sebagai objek penelitian adalah baju seragam TK. Pertama, atribut kualitas baju seragam TK diidentifikasi. Kedua, tingkat penting atribut kualitas baju seragam TK tersebut dicari dengan kuesioner. Ketiga, atribut kualitas baju seragam TK tersebut dikelompokkan ke dalam klasifikasi atribut kualitas Model Kano, dan Keempat hasil pengelompokkan Model Kano tersebut yang digunakan sebagai kebutuhan konsumen dalam pembuatan rumah kualitas pada QFD. Penelitian ini memberikan beberapa hasil, Pertama, terdapat enam dimensi atribut produk yaitu (1) estetika, (2) fitur, (3) kinerja, (4) kehandalan, (5) kesan kualitas, (6) ketahanan. Kedua, survei Model Kano tersebut menunjukkan bahwa dari 20 atribut yang telah disebarkan, terdapat 10 atribut yang masuk dalam kategori attractive, 9 atribut kategori indifferent dan 1 kategori one dimensional. Ketiga, atribut kualitas yang masuk dalam attractive dan one dimensional inilah yang dikembangkan untuk mendapatkan baju seragam TK yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Sosialisasi Green Manufacturing Pada Siswa-Siswi SMK Kanisius 1 Pakem Sekarjati, Kartinasari Ayuhikmatin; Joko Susetyo; Andrean Emaputra; Agus Hindarto Wibowo
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 13 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelangkaan terkait sumber daya dan manajemen limbah menjadi hal yang krusial untuk setiap industri, sehingga tantangan terkini yang dihadapi oleh industri berkaitan dengan isu lingkungan. Peraturan mengenai lingkungan semakin ketat dan permintaan akan produk yang ramah lingkungan juga meningkat. Namun, industri belum menerapkan manajemen lingkungan dengan baik. Hal ini akan berdampak pada pencemaran lingkungan yang luas serta membahayakan kehidupan manusia dan ekosistem. Oleh karena itu, sosialisasi green manufacturing dilakukan pada siswa-siswi SMK Kanisius 1 Pakem. Diharapkan dengan sosialisasi tersebut, sebelum memasuki dunia industri khususnya industri otomotif, siswa-siswi SMK Kanisius 1 Pakem dapat meningkatkan pemahaman mengenai green manufacturing pada dunia industri tempat bekerja nantinya. Sosialisasi dilakukan dengan memberikan penjelasan materi green manufacturing dan aplikasi green manufacturing pada kasus di industri otomotif. Setelah sosialisasi, maka dilakukan penyebaran kuesioner kepada siswa-siswi SMK Kanisius 1 Pakem untuk mengetahui perbandingan tingkat pemahaman green manufacturing sebelum dan sesudah dilakukannya sosialisasi. Melalui kuesioner tersebut, didapatkan peningkatan pemahaman siswa-siswi SMK Kanisius 1 Pakem  sebesar 48%.
Success Strategy for the Trans Jogja to Leverage its Services post COVID-19 Pandemic using Kano Model Emaputra, Andrean; Nagara, Achmad Odyk Akbar; Mawadati, Argaditia; Sulistyaningsih, Eka
JDM (Jurnal Dinamika Manajemen) Vol 14, No 1 (2023): March 2023
Publisher : Department of Management, Faculty of Economics and Business, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jdm.v14i1.38625

Abstract

Trans Jogja is the public bus Special Region of Yogyakarta Local Government has developed. The number of bus users declined during the COVID-19 pandemic because of mobility restrictions and online activities like schools and offices. This study aims to identify what quality attributes Trans Jogja should have to leverage its customer satisfaction and the customer number using the services. This study used the Kano model. The respondent number of respondents is 100 people. Eighty percent of the respondents have used the Trans Jogja more than twice. There are thirteen attractive quality attributes. For example, the bus provides free Wi-Fi internet access and an excellent passenger seat. There are four one-dimensional quality attributes Trans Jogja should consider. For instance, the bus has become convenient mass transportation. The only must-be quality attribute is that Trans Jogja guarantees safety. It is expected that the higher customer satisfaction, the higher the number of customers using the bus services..
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERAJIN ECOPRINT DARUSSALAM, BANTUL MENGGUNAKAN ALAT STEAMER BERKAPASITAS 200 LITER Hariyanto, Satriawan Dini; Emaputra, Andrean; Sulistyaningsih, Eka
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.40839

Abstract

Kelompok perajin Ecoprint Darussalam merupakan komunitas ibu-ibu di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memproduksi kain ecoprint. Selama ini, proses pembuatan kain masih dilakukan secara manual, yang meliputi tahapan pembersihan kain, penataan daun pada kain, penggulungan kain, perebusan kain, dan pengeringan. Salah satu tahapan yang memerlukan perhatian khusus adalah proses penggulungan kain, yang saat ini dilakukan secara manual menggunakan tangan dengan durasi sekitar 6 menit. Metode manual ini menyebabkan tingkat kekencangan kain tidak merata dan membutuhkan tenaga dari setidaknya dua orang. Oleh karena itu, diperlukan alat bantu untuk mempercepat proses penggulungan kain. Selain itu, produktivitas kelompok perajin ecoprint juga dipengaruhi oleh kapasitas perebusan kain. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, kapasitas perebusan kain berhasil ditingkatkan dari semula 60 liter menjadi 200 liter per proses. Hasil dari kegiatan ini adalah terciptanya mesin steamer berkapasitas 200 liter yang mampu meningkatkan kapasitas produksi dari semula 12 lembar menjadi 60 lembar kain. Dengan demikian, alat ini mampu mempercepat proses produksi kain dan mengurangi waktu pengerjaan secara signifikan.
Perancangan dan Pengembangan Produk Kopi pada UMKM Cening Jaya dengan Model Kano dan Quality Function Deployment (QFD) Febry Kustriyanto, Kelvin; Emaputra, Andrean; Indri Parwati, Cyrilla
Journal of Manufacturing in Industrial Engineering & Technology Vol 3 No 1 (2024): Journal of Manufacturing in Industrial Engineering & Technology
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/mine-tech.v3i1.22686

Abstract

Along with the development of the times, human needs are increasingly developing and complex, these increasing needs are not accompanied by an expansion of existing employment opportunities, QFD is a tool/method used to focus attention on things that are the needs and desires of consumers in preparing service standards. QFD used to capture the voice and desires of customers, then convert them into the right strategy and the products and processes needed. Expectations from customers are translated into specific needs into strategic planning directions and technical actions. The canoe model was made with the aim of categorizing a product or service attribute based on the level of customer satisfaction. The survey was used to obtain information from respondents in the form of attitudes, opinions, or perceptions about an attribute. These attributes will later become the basis for the assessment indicators in determining the steps that must be taken by the company. Data processing using QFD obtains a priority scale that is used to increase customer interest in buying products from UMKM Cening Jaya.
PENERAPAN 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE) PADA PENGECORAN LOGAM IKM WINTOLO DI YOGYAKARTA Emaputra, Andrean; Minan, Nafi’ul; Astanti, Ririn Diar; Mawadati, Argaditia; Sekarjati, Kartinasari Ayuhikmatin; Wibowo, Agus Hindarto; Kustriyanto, Kelvin Febry; Amami, Ichza Nur; Ridho, Muhammad
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.11475

Abstract

Lima S (5S) merupakan metode yang digunakan untuk meningkatkan kebersihan, keteraturan, dan kedisiplinan di lingkungan kerja. Terdapat kerja sama antara UPT Logam Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Yogyakarta, BKSTI Korwil 5 DIY, dan Prodi-Prodi Teknik Industri di DIY untuk meningkatkan kinerja IKM-IKM logam di Kota Yogyakarta. Salah satu IKM logam tersebut bernama IKM Wintolo yang terletak di Umbulharjo, DIY. Penataan alat-alat produksi di IKM Wintolo tersebut masih belum baik oleh karena itu IKM tersebut membutuhkan pelatihan dan penerapan 5S. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kecepatan produksi dari IKM tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan September-November 2022. Kegiatan ini dimulai dengan survai kondisi lingkungan kerja di IKM tersebut, pemberian materi tentang 5S, pemasangan rak dan labelnya di area kerja, serta penempatan barang-barang tersebut pada rak yang telah disediakan. Materi pelatihan dan rak penyimpanan barang dapat diterima dengan baik oleh IKM tersebut. IKM tersebut dapat melakukan aktivitas produksi dengan lebih cepat karena posisi alat-alat produksi sudah mudah ditemukan karena sudah memiliki tempat penyimpanan sendiri-sendiri. Kegiatan pelatihan dan penerapan 5S ini sangat bermanfaat bagi IKM tersebut karena dapat meningkatkan kecepatan proses produksi produk logam. Kolaborasi antara UPT Logam, BKSTI Korwil 5 DIY, dan prodi Teknik Industri dalam meningkatkan link and match di antara pelaku industri dan pelaku akademik sangat bermanfaat dalam memajukan IKM tersebut. Kegiatan kolaborasi seperti diharapkan dapat terus terjaga dan berlanjut demi kemajuan bersama antara pelaku industri dan pelaku akademik.