Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

ANALISIS POTENSI DAN KARAKTERISASI MOLEKULER GEN 16S rRNA BAKTERI SELULOLITIK YANG DIISOLASI DARI MAKROALGA Eucheuma sp. DAN Sargassum sp. SEBAGAI PENGHASIL ENZIM SELULASE Muhammad Luthfi Ramadhan; Ibnu Dwi Buwono; Yuniar Mulyani
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 3 (2012): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mencari bakteri selulolitik yang bersimbiosis pada makroalga Eucheuma sp dan Sargassum sp. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif terhadap parameter uji, identifikasi molekuler gen 16S rRNA dan aktivitas selulolitik. Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu kultivasi bakteri, uji aktivitas selulolitik dan analisis molekuler gen 16S rRNA. Hasil penelitian didapatkan 16 isolat murni bakteri dengan 5 diantaranya memiliki aktivitas selulolitik, isolat bakeri dengan kode B.1.2 menghasilkan indeks selulolitik 2,477 mm dan kode C.2 menghasilkan indeks selulolitik 6,102 mm. Dari hasil karakterisasi molekuler gen 16S rRNA diketahui spesies bakteri pada kode isolat B.1.2 adalah Bacillus subtilis dan kode isolate C.2 adalah Bacillus thuringiensis. Kata kunci : Bakteri selulolitik, Makroalga, Zona Bening, 16S rRNA
Deteksi Keragaman Genotip Hibrid Ikan Lele Sangkuriang, Mutiara Transgenik dan Mutiara Non Transgenik pada Keturunan Pertama Asri Ulfah Lathifah; Ibnu Dwi Buwono; Ujang Subhan
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi keragaman genotip dari lele sangkuriang, mutiara transgenik, mutiara non transgenik dan hibridnya dengan marka RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) menggunakan 6 macam primer (OPA-03 OPA-07, OPA-09, OPA-11, OPA-16 dan OPA-06). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental secara eksploratif dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil amplifikasi menunjukkan primer OPA-03 (5’-AGTCAGCCAC-3’) merupakan primer terbaik yang memvisualisasikan fragmen (polimorfik dan monomorfik) pada seluruh sampel. Isolasi DNA genom ikan uji menggunakan Wizard® Genomic DNA Purification Kit (Promega). Hubungan kekerabatan dari ikan uji ditunjukkan dalam bentuk fenogram menggunakan program NTSYSpc. Hasil analisis dari fenogram OPA-03 menunjukkan keturunan pertama hasil persilangan lele jantan mutiara transgenik dan betina sangkuriang memiliki keragaman genotip dibanding persilangan lainnya.  Keturunan pertama dari hasil persilangan induk dari strain yang sama (sangkuriang dan sangkuriang) memiliki kekerabatan sebesar 70% (keragaman genotip 30 %), hasil persilangan antara mutiara non transgenik dengan sangkuriang memiliki kesamaan genetik 79%. Indeks kesamaan genetik tertinggi (82%) diperoleh dari keturunan pertama hasil persilangan mutiara transgenik dengan sangkuriang.
Verifikasi Gen Hormon Pertumbuhan Lele Dumbo Pada Calon Induk Hibrid Keturunan Pertama Lele Mutiara Transgenik (Clarias sp.) Tengku Alwie Petra Sya’bani; Ibnu Dwi Buwono; Iskandar -; Mochamad Untung Kurnia Agung
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.557 KB)

Abstract

Aplikasi teknologi transgenesis untuk mempercepat pertumbuhan telah berhasil diterapkan pada ikan lele dengan dihasilkannya lele mutiara transgenik yaitu lele yang disisipi gen eksogen berupa gen hormon pertumbuhan (GH) lele dumbo yang saat ini sudah mencapai keturunan pertama. Penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi gen GH lele dumbo pada lele mutiara transgenik keturunan pertama. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Basah Hatchery, Laboratorium Bioteknologi Perikanan, Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Molekuler FPIK UNPAD. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen eksploratif dan dianalisis secara deskriptif. Kegiatan dimulai dari isolasi DNA, amplifikasi, dan elektroforesis untuk mendeteksi GH lele dumbo. Primer Cg-F (5’ATGGCTCGAGTTTTGGTGCTGCT-3’) dan Cg-R (5’-CTACAGAGTGCAGTTGGAATCCA GGG-3’) digunakan untuk mengkopi sekuen gen GH lele dumbo. Ikan uji yang digunakan sebanyak 10 ekor dari 20 ekor F1 MTMNT (hasil persilangan F0 jantan mutiara transgenik dan betina lele mutiara non transgenik), 10 ekor dari 20 ekor F1 MTS (hasil persilangan F0 jantan mutiara transgenik dan betina sangkuriang), dan ikan F1 MNTS (hasil persilangan jantan mutiara non transgenik dan betina sangkuriang) sebagai kontrol. Hasil verifikasi menunjukkan munculnya pita di ikan F1 MTMNT sebanyak 2 pita pada ukuran fragmen 750bp dan 1000bp (ikan 1, 3, 5, 8, dan 10), sebanyak 3 pita pada ukuran fragmen 750bp, 1000bp, dan 1250bp (ikan 2, 4, 6, 7, dan 9). Pada ikan F1 MTS sebanyak 2 pita pada ukuran fragmen 750bp dan 1000bp (ikan 1-5), sebanyak 1 pita pada ukuran fragmen 1000bp (ikan 6-10) sementara pada kontrol tidak terdeteksi pita DNA. Analisis sekuens dengan software BioEdit versi 7.1.8 menunjukan bahwa sekuen GH lele dumbo (600bp) terkandung di dalam sekuen fragmen 750bp, 1000bp, dan 1250bp yang menyatakan bahwa 50% ikan uji F1 MTMNT (10 dari 20 sampel) dan 50% ikan uji F1 MTS (10 dari 20 sampel) teridentifikasi sebagai ikan lele mutiara transgenik. 
ANALISIS PEMASARAN IKAN MAS KOKI (Carassius auratus) DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN KALAPA CIUNG KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG Ira Septiara; Ine Maulina; Ibnu Dwi Buwono
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 3 (2012): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan Kalapa Ciung Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Pelaksanaannya dimulai dari bulan Januari-Mei 2012. Analisis pemasaran dilakukan untuk mengetahui saluran pemasaran ikan mas koki yang paling efisien dan struktur pasar di kelompok pembudidaya ikan Kalapa Ciung. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Metode pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan purposive sampling. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis finansial yang meliputi analisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C), analisis rasio keuntungan terhadap biaya, analisis Market Share, analisis saluran pemasaran, dan analisis struktur pasar. Hasil penelitian menunjukkan pola saluran pemasaran II memiliki tingkat efisiensi pemasaran tertinggi dengan market share sebesar 44,44% dan tingkat efisiensi pemasaran terendah terdapat pada saluran pemasaran I dengan market share sebesar 5,56%. Struktur pasar di kelompok pembudidaya ikan Kalapa Ciung mengarah pada struktur pasar monopolistik dan struktur pasar pada pelaku pemasaran mengarah pada pasar persaingan sempurna.   Kata kunci : Ikan Mas Koki, Kelompok Pembudidaya Ikan Kalapa Ciung, Pemasaran.
SUPLEMENTASI PROBIOTIK KOMERSIL PADA PAKAN BUATAN UNTUK INDUKSI PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) Ayu Mardhiana; Ibnu Dwi Buwono; Yuli Andriani; Iskandar -
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.088 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik komersial pada pakan buatan terhadap pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang. Penelitian ini dilakukan di Hatchery Gedung 4 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penelitian dilaksanakan pada selama 40 hari dari bulan April - Juni 2017. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 3 kali ulangan, yaitu perlakuan A (kontrol, perlakuan B (5 ml/kg), perlakuan C (10 ml/kg), perlakuan D (15 ml/kg), dan perlakuan E (20 ml/kg). Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup (SR), laju pertumbuhan harian (LPH), rasio konversi pakan (FCR), dan kualitas air. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dengan uji F dan perbedaan antar perlakuan diuji dengan uji jarak berganda Duncan dengan taraf kepercayaan 95%, kualitas air dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan terhadap standar kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan penambahan probiotik pada pakan memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan harian benih ikan lele sangkuriang dan rasio konversi pakan. Penambahan probiotik pada dosis 15 ml/kg pakan pada perlakuan D memberikan hasil tertinggi terhadap laju pertumbuhan harian yaitu 4,84% dan rasio konversi pakan terbaik sebesar 1,7. Namun pada kelangsungan hidup tidak berbeda nyata antar perlakuan.
Analisis Pemasaran Ikan Cardinal Tetra (Paracheirodon axelrodi) Studi Kasus Di Kelompok Pembudidaya Ikan Tetra Abadi. Kecamatan Bojongsari Kota Depok Nuraya Asfariah Wangsapraja; Achmad - Rizal; Ibnu Dwi Buwono; Iwang - Gumilar
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. IX No. 2 /Desember 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.421 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaan saluran pemasaran ikan Cardinal Tetra (Paracheirodon axelrodi) dan menganalisis tingkat efisiensi pemasaran ikan Cardinal Tetra (Paracheirodon axelrodi) di Kelompok Pembudidaya Ikan Tetra Abadi Kecamatan Bojongsari, Kota Depok Jawa Barat. Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2017 hingga April 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sensus untuk responden pembudidaya yang telah diketahui berjumlah 9 orang, dan teknik Snowball Sampling yaitu dengan cara menggunakan rekomendasi dari pembudidaya tersebut untuk menentukan responden di tiap lembaga pemasaran. Analisis data yang dilakukan meliputi Analisis Finansial diantaranya analisis pendapatan usaha, Benefit Cost Ratio (BCR), serta dengan Analisis Efisiensi Pemasaran diantaranya adalah analisis Margin pemasaran, Market share, dan Farmer’s share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat saluran pemasaran di Pokdakan Tetra Abadi. Tingkat efisiensi pemasaran tertinggi ada pada saluran I dengan nilai BCR tertinggi 2,30 serta nilai Farmer’s share tertinggi 24,11%. Saluran 1 adalah satu-satunya saluran pemasaran untuk ekspor di Pokdakan Tetra Abadi. Sedangkan saluran pemasaran paling efisien untuk kegiatan di pasar lokal adalah saluran III karena memiliki nilai Market share tertinggi 60,26%.
APLIKASI POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) KONVENSIONAL DAN REAL TIME PCR UNTUK DETEKSI WHITE SPOT SYNDROME VIRUS PADA KEPITING Rina Novita Pranawaty; Ibnu Dwi Buwono; Evi Liviawaty
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari metode deteksi White Spot Syndrome Virus yang terbaik pada kepiting sebagai carrier WSSV yang menginfeksi udang windu dengan menggunakan PCR Konvensional dan Real Time PCR. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan analisis deskriptif kualitatif. Sampel kepiting diperoleh dari tambak udang windu di Kecamatan Pasekan dan Karangsong, Kabupaten Indramayu. Isolasi DNA menggunakan Kit Wizard Genomic DNA Purification (Promega), yang dilanjutkan dengan amplifikasi dan elektroforesis (PCR konvensional) serta kuantifikasi amplifikasi tanpa elektroforesis (real time PCR). Hasil penelitian menunjukkan 12 sampel positif WSSV terdeteksi dengan real time PCR, dibandingkan dengan PCR konvensional yang hanya mendeteksi 7 sampel positif WSSV dari total 14 sampel uji. Hal ini membuktikan Real Time PCR lebih mampu mendeteksi keberadaan WSSV pada kepiting tanpa gejala klinis dibandingkan dengan PCR konvensional.
Analisis Kekerabatan Genetik Hibrid Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) dan Ikan Mas (Cyprinus carprio L) Mengunakan PCR-RAPD Gilang Kesuma Mulyadi; Ibnu Dwi Buwono; Ujang Subhan
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan Unpad
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis kekerabatan generasi kedua hasil persilangan ikan mas (Cyprinus carprio) dan hibrid ikan nilem (Osteochilus hasselti) terhadap induknya dengan metode PCR-RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA – Polymerase Chain Reaction) menggunakan Primer jenis Operon, OPA-3 dan OPA-11. Metode penelitian dilakukasn secara ekploratif dan  dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil dari penggunaan primer OPA-11 memunculkan pita lebih banyak jika dibandingkan dengan OPA-3. indeks kekerabatan generasi keduanya sangat beragam, hasil persilangan hibrid ikan nilem jantan dengan ikan mas betina sebesar 70,5% mengarah kepada ikan mas. Hasil persilangan hibrid ikan nilem jantan dengan ikan nilem betina  memilki nilai kekerabatan sebesar 26% mengarah kepada hibrid ikan nilem. Fenotip yang dimunculkan dari generasi kedua ini mengarah pada indukan betina  seperti persilangan hibrid ikan nilem jantan dengan ikan mas betina lebih menyerupai ikan mas dibandingkan ikan nilem. Sedangkan Hasil persilangan hibrid ikan nilem jantan dengan ikan nilem betina menyerupai ikan nilem.
Uji Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Mas Mantap (Cyprinus carpio) Pada Rentang Suhu yang Berbeda Dyara Ridwantara; Ibnu Dwi Buwono; Asep Agus Handaka Suryana; Walim Lili; Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.761 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelangsungan hidup, pertunbuhan, tingkah laku dan konversi pakan benih ikan mas mantap pada rentang suhu yang berbeda terutama pada suhu rendah. Penelitian ini dilakukan di Desa Margaluyu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Penelitian dilaksanakan selama 30 hari dari bulan Oktober - Nopember 2018. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 7 kali ulangan, yaitu perlakuan A (20 ºC), perlakuan B (24 ºC) dan perlakuan C (28 ºC). Parameter yang diamati adalah derajat kelangsungan hidup, panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak, tingkah laku ikan, rasio konversi pakan dan kualitas air yang meliputi suhu, pH dan DO. Hasil penelitian menunjukkan pada perlakuan A, B dan C nilai kelangsungan hidup sebesar 100%, ikan pada perlakuan A memiliki laju pertambahan panjang dan bobot yang lambat, tingkah laku pasif dan nilai konversi pakan yang tinggi. Pertumbuhan terbaik ikan mas mantap terdapat pada perlakuan C dengan hasil pertambahan panjang mutlak dan bobot mutlak tertinggi serta nilai rasio konversi pakan terbaik dengan nilai berturut-turut sebesar 2,59 cm; 4,38 g dan 1,25
Penambahan Jahe Sebagai Flavor Dalam Pembuatan Kecap Udang Putih Secara Fermentasi Enzimatis Dini Maliha; Eddy Afrianto; Ibnu Dwi Buwono; Iis Rostini
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.233 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran serta Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi Institut Pertanian Bogor pada bulan April 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase jahe untuk menghasilkan kecap udang putih terbaik setelah dilakukan penambahan jahe dan dapat mengetahui tingkat kesukaan panelis serta uji kimia (kadar air dan kadar protein) dari kecap udang putih dengan persentase terbaik yang ditambahkan jahe tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, perlakuan penambahan jahe dengan persentase berdasarkan jumlah daging udang putih (Penaeus merguiensis) sebesar 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75% dan 1%. Pengamatan yang dilakukan terhadap karakteristik kimia seperti kadar air, kadar protein, dan karakteristik organoleptik seperti kenampakan, aroma, tekstur dan rasa kecap udang putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi jahe sebesar 0,5% adalah perlakuan yang menghasilkan kecap udang putih terbaik dengan nilai rata-rata kenampakan 7,6, nilai aroma 6,8, nilai tekstur 8, serta nilai rasa 6,9. Nilai alternatif kecap udang putih sebesar 7,79 serta nilai kadar air 17,04%, dan  kadar protein 6,74%.