Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan soliditas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai penguasa di Indonesia dalam mengusung putra Presiden Joko Widodo dalam pemilihan Walikota Surakarta 2020. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Temuan dari penelitian ini adalah proses pengambilan keputusan dalam konteks pencalonan Wali Kota Surakarta oleh PDIP tersentralisasi kepada ketua umum sehingga sebagai organisasi politik lebih mengarah pada personalisasi institusi. Kemudian, PDIP juga tidak terbuka dalam proses rekrutmen calon yang akan diusung nya. Hal ini yang mengakibatkat ketidakharmonisan antara pengurus PDIP di tingkat Kota Surakarta dengan tingkat nasional. Partai ini sebenarnya lemah dalam hal kepemimpinan prosedural, mekanisme resolusi konflik dan kaderisasi sistematis. Dengan kata lain, meskipun PDIP merupakan partai penguasa di Indonesia, namun soliditas internalnya lemah ketika mencalonkan anak presiden aktif Indonesia dalam pemilihan walikota Surakarta yang merumakan wilayah basis massa nya.