Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

ANALISIS KONSEP - KONSEP MATEMATIKA PADA OKO MAMA MASYARAKAT KUANFATU KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Sani Beti; Irmina Veronika Uskono; Meryani Lakapu; Michael Fernandez; Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng
Asimtot : Jurnal Kependidikan Matematika Vol 3 No 2 (2021): Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika | Juni 2021 - November 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/asimtot.v3i2.1371

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk oko mama masyarakat Kuanfatu kabupaten Timor Tengah Selatan jika ditinjau dari aspek geometri dan konsep-konsep matematika apa saja yang ada pada oko mama masyarakat Kuanfatu kabupaten Timor Tengah Selatan. Penelitian dilakukan di Desa Kuanfatu, Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dengan Objek penelitiannya adalah oko mama masyarakat Kuanfatu dan subjek penelitian adalah pengrajin oko mama. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat konsep matematika pada oko mama jika ditinjau dari aspek geometri dan konsep-konsep matematika yang ada pada oko mama. Konsep geometri yang terdapat pada oko mama adalah sudut danbangun datar persegi panjang.
Pelatihan Penggunaan Alat Peraga Matematika bagi Guru SD GMIT Koro’oto, Kupang, Nusa Tenggara Timur Kristoforus Djawa Djong; Yohanes Ovaritus Jagom; Samuel Igo Leton; Yohana Rina Rowa; Irmina Veronika Uskono; Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng; Meryani Lakapu
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 6, No 3 (2021): August 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v6i3.5334

Abstract

Props are aids used to ease students understand well the mathematical concepts explained by the teacher. The elementary school level requires real concepts so that in concretizing abstract concepts the teacher should be able to use props to explain the concept. The purposes of the community service are teachers are able to produce props in learning activities and can instill basic concepts so that they are able to solve commonly faced problems in learning activities. The method used is a practical method. This community service was carried out at SD GMIT Koro’oto, Kupang Regency, East Nusa Tenggara. Based on the evaluation result of the community service, it shows that teachers participated actively in the activity shown by their responses and interactions. In addition, the teachers felt the importance of this training because they gained a lot of new knowledge in solving every problem in learning activities and were able to produce props that could help explain basic concepts to students.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI BANGUN DATAR Feliksitas M. Muda; Irmina V. Uskono; Yohanes O. Jagom; Meryani Lakapu; Samuel I. Leton
Asimtot : Jurnal Kependidikan Matematika Vol 4 No 1 (2022): Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika | Juni 2022 - November 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/asimtot.v4i1.1938

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan soal bangun datar khususnya persegi panjang dan jajargenjang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan wawancara. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulan data berupa soal tes berpikir kreatif dan pedoman wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah dua siswa yang berkemampuan tinggi. Indikator berpikir kreatif yang digunakan meliputi kefasihan (fluency), fleksibilitas (flexibility) dan kebaruan (novelty). Hasil penelitian disimpulkan berdasarkan tingkat kemampuan berpikir kreatif (TBK). Hasil penelitian menunjukan subjek hanya dapat memenuhi kedua indikator (kefasihan, fleksibilitas), sehingga digolongkan berada pada TBK 3 (kreatif).
ANALISIS BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSEGI PANJANG Marta Hepo Lado; Kristoforus D. Djong; Irmina V. Uskono; Yohana R. Rowa; Maria, M.G. Gawa
Asimtot : Jurnal Kependidikan Matematika Vol 4 No 1 (2022): Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika | Juni 2022 - November 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/asimtot.v4i1.1940

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berpikir kreatif matematis siswa SMP kelas VII dalam menyelesaikan soal segiempat khususnya persegi panjang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan wawancara. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulan data berupa soal tes berpikir kreatif dan pedoman wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah dua siswa yang berkemampuan tinggi. Indikator berpikir kreatif yang digunakan meliputi kefasihan (fluency), fleksibilitas (flexibility) dan kebaruan (novelty). Hasil penelitian disimpulkan berdasarkan tingkat kemampuan berpikir kreatif (TBK). Hasil penelitian menunjukan subjek pertama dapat memenuhi ketiga indikator (kefasihan, fleksibilitas, kebaruan), sehingga digolongkan berada pada TBK 4 (sangat kreatif), sedangkan subjek kedua dapat memenuhi satu indikator (kebaruan), sehingga digolongkan berada pada TBK 2 (cukup kreatif).
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Visual dan Realistik bagi Siswa Tunarungu Igo Leton; Meryani Lakapu; Kristoforus Djawa Djong; Yohanes Ovaritus Jagom; Irmina Veronika Uskono; Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng
JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1043.399 KB) | DOI: 10.33603/jnpm.v5i1.4614

Abstract

Abstrak. Salah satu faktor penyebab pembelajaran matematika di SMPLB berjalan kurang maksimal adalah pengunaan bahan ajar. Bahan ajar yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran pada anak-anak tunarungu di SMPLB di Kota Kupang masih menggunakan bahan ajar yang sama dengan siswa normal. maka perlu adanya bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah buku matematika khusus untuk anak-anak tunarungu, yang berbasis pada visualisasi dan realistik. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan dengan model 4D rancangan Thaiagaradjan dimana terdiri dari empat tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran.  Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri atas enam macam, yakni (1) lembar validasi bahan ajar, (2) lembar keterbacaan bahan ajar, (3) lembar observasi aktivitas guru, (4) lembar observasi aktivitas anak-anak tunarungu, (5) angket respon anak-anak tunarungu dan (6) lembar tes tulis. Indicator penilaian dari penelitian pengembangan ini meliputi valid, praktis dan efektif. Hasil analisis menunjukkan bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif, sehingga bahan ajar tersebut berkulaitas baik dan dapat digunakan dalam pembelajaran matematika bagi siswa SMPLB Kelas VII.Kata Kunci: Tunarunggu, Bahan Ajar, Visual, Realistik, Matematika.
Buna Woven Fabric Based Teaching Materials: ADDIE Model Meryani Lakapu; Irmina Veronika Uskono; Maria Gracia Manoe Gawa; Agapitus Hendrikus Kaluge
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v12i3.2886

Abstract

Bahan ajar merupakan salah satu alat yang dapat membantu guru dan siswa mempelajari sesuatu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar berbasis budaya lokal yang berkualitas baik. Bahan ajar berbasis budaya lokal yang dikembangkan berfokus pada materi bangun datar untuk mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Kualitas bahan ajar ini diukur menggunakan beberapa instrumen, antara lain: (1) lembar validasi untuk mengumpulkan data kevalidan, (2) lembar observasi aktivitas dosen dan mahasiswa untuk mengumpulkan data kepraktisan, dan (3) soal pretest dan posttest digunakan untuk mengumpulkan data keefektifan hasil belajar mahasiswa. Simpulan dari penelitian ini adalah bahan ajar berbasis budaya lokal yang dihasilkan berkualitas baik karena memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Kelebihan dari bahan ajar ini adalah mudah dipahami karena memuat unsur budaya berupa kain tenun, memanfaatkan aplikasi geogebra dalam pengembangannya serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pelajar.Teaching materials are one of the tools that can help teachers and students learn something. This research aims to develop good quality local culture-based teaching materials. The local culture-based teaching materials developed a focus on flat building materials for Elementary School Teacher Education students. The quality of these teaching materials is measured using several instruments, including (1) validation sheets to collect validity data, (2) observation sheets of lecturer and student activities to collect practical data, and (3) pretest and posttest questions used to collect data on the effectiveness of student learning outcomes. This study concludes that the local culture-based teaching materials produced are of good quality because they meet the valid, practical, and effective criteria. The advantage of this teaching material is that it is easy to understand because it contains cultural elements in the form of woven fabrics, utilizes geogebra applications in its development, and is developed according to student needs.
Belajar Matematika Sambil Bermain Bersama Siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Meryani Lakapu; Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng; Irmina Veronika Uskono; Yohanes Ovaritus Jagom; Samuel Igo Leton; Kristoforus Djawa Djong
LOSARI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2023): Vol. 5 No.2 (2023) : Desember 2023
Publisher : LoSaRI Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53860/losari.v5i2.171

Abstract

The purpose of this activity is to improve students' numeracy skills by using fun methods. This activity starts from situation analysis, activity design, socialization, implementation, and evaluation of activities. The result of this activity is that it can improve students' numeracy skills. Students are faster in solving the problems given. The team hopes that tutoring activities like this can be carried out sustainably in the future. Students gave a positive impression and requested that this teaching and learning activity be sustainable because it really helped them in understanding basic concepts
Buna Woven Fabric Based Teaching Materials: ADDIE Model Meryani Lakapu; Irmina Veronika Uskono; Maria Gracia Manoe Gawa; Agapitus Hendrikus Kaluge
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 12 No. 3 (2023): July
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v12i3.837

Abstract

Bahan ajar merupakan salah satu alat yang dapat membantu guru dan siswa mempelajari sesuatu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar berbasis budaya lokal yang berkualitas baik. Bahan ajar berbasis budaya lokal yang dikembangkan berfokus pada materi bangun datar untuk mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Kualitas bahan ajar ini diukur menggunakan beberapa instrumen, antara lain: (1) lembar validasi untuk mengumpulkan data kevalidan, (2) lembar observasi aktivitas dosen dan mahasiswa untuk mengumpulkan data kepraktisan, dan (3) soal pretest dan posttest digunakan untuk mengumpulkan data keefektifan hasil belajar mahasiswa. Simpulan dari penelitian ini adalah bahan ajar berbasis budaya lokal yang dihasilkan berkualitas baik karena memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Kelebihan dari bahan ajar ini adalah mudah dipahami karena memuat unsur budaya berupa kain tenun, memanfaatkan aplikasi geogebra dalam pengembangannya serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pelajar. Teaching materials are one of the tools that can help teachers and students learn something. This research aims to develop good quality local culture-based teaching materials. The local culture-based teaching materials developed a focus on flat building materials for Elementary School Teacher Education students. The quality of these teaching materials is measured using several instruments, including (1) validation sheets to collect validity data, (2) observation sheets of lecturer and student activities to collect practical data, and (3) pretest and posttest questions used to collect data on the effectiveness of student learning outcomes. This study concludes that the local culture-based teaching materials produced are of good quality because they meet the valid, practical, and effective criteria. The advantage of this teaching material is that it is easy to understand because it contains cultural elements in the form of woven fabrics, utilizes geogebra applications in its development, and is developed according to student needs.
Sosialisasi Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika di Sekolah Menengah Pertama Dosinaeng, Wilfridus Beda Nuba; Fernandez, Michael; Rowa, Yohana Rina; Djong, Kristoforus Djawa; Uskono, Irmina Veronika; Lakapu, Meryani
Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um050v6i1p27-34

Abstract

Community Service Activities are based on the results of situation anlysis with mathematics teachers about what they need to be able to attract students' interest in learning mathematics and be able to create a learning process that produces. Ethnomatematics was chosen because it is rich in cultural values, contextual interactions, and in accordance with the 2013 Curriculum which emphasizes improving creative thinking skills and character education through integration in mathematics learning. The cultural element designated in this activity was lopo, one of the traditional Timorese houses that is close to the daily lives of students. Activities carried out in three stages, namely preparation, implementation, and evaluation. In preparation, the Team with the Mathematics Education Study Program students held a meeting that would be used when learning in class. Make this a learning medium to help students understand mathematical concepts specifically geometry. Learning begins with a brief description of lopo as a cultural artifact and then continues with a non-uncertain mathematical discussion through direct search and measurement on the lopo mockup. Overall this activity went well. In the evaluation activities, the subject teacher and students expressed enthusiasm for the activities that had been carried out. Learning mathematics using teaching aids has been done in class, but involving culture in learning mathematics is a new experience and adds insight to teachers and students of mathematics who are close to their daily lives. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini didasarkan pada hasil analisis situasi bersama para guru mata pelajaran matematika tentang dibutuhkannya suatu pendekatan yang dapat menarik minat para siswa dalam belajar matematika dan mampu menciptakan suatu proses pembelajaran yang bermakna. Pendekatan etnomatematika dipilih sebab kaya akan nilai budaya, bersifat kontekstual, dan sejalan dengan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir ilmiah dan pendidikan karakter melalui integrasinya dalam pembelajaran matematika. Unsur budaya yang diangkat dalam kegiatan ini yaitu lopo, salah satu rumah tradisional Suku Timor yang dekat dengan kehidupan keseharian para siswa. Kegiatan dilakukan dalam tiga tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Di tahap persiapan, Tim bersama mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika merancang maket berbentuk lopo yang akan digunakan pada saat pembelajaran di kelas. Maket ini berfungsi sebagai media pembelajaran untuk membantu para siswa dalam mempelajari konsep-konsep matematika khususnya geometri. Pembelajaran diawali dengan deskripsi singkat tentang lopo sebagai artefak budaya dan kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi unsur-unsur matematis melalui pengamatan dan pengukuran langsung pada maket lopo. Secara keseluruhan kegiatan ini berjalan dengan baik. Pada kegiatan evaluasi, guru mata pelajaran dan para siswa mengungkapkan antusiasme terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Mempelajari matematika menggunakan alat peraga sudah pernah dilakukan di kelas, namun melibatkan budaya dalam pembelajaran matematika merupakan suatu pengalaman yang baru serta menambah wawasan para guru dan siswa bahwa matematika sebenarnya dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari.
PROFILE OF ELEMENTARY SCHOOL TEACHER IN CONCEPT UNDERSTANDING OF GEOMETRY Samuel Igo Leton; Kristoforus Djawa Djong; Irmina Veronika Uskono; Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng; Meryani Lakapu
Jurnal Infinity Vol 9 No 2 (2020): VOLUME 9, NUMBER 2, INFINITY
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/infinity.v9i2.p133-146

Abstract

Students need teachers with a deep understanding of mathematical concepts to improve their mathematical knowledge and achievement. The observation results of several elementary school teachers showed that they still have a lack of understanding of the geometry concepts. This research is an exploratory study with a qualitative approach that aims to describe the performance of elementary school teachers in understanding the concepts of triangles and squares. The participants in this study were elementary school teachers across Soe City District. A description test deals with the geometry concept of two-dimensional shapes that were implemented to determine the most appropriate teachers to participate in the study. Thirty-three teachers were then selected based on this preliminary test results. In-depth interviews were also conducted with the participants. The data analysis showed that the participants had a lack of understanding of the concept of two-dimensional shapes and necessary arithmetic skills. Moreover, the data suggested that the participants held various perceptions regarding their understanding of certain concepts based on their experience in teaching the mathematical concept. Based on these results, some programs are recommended to improve professionalism and pedagogical competencies, such as a refresher training program for basic mathematical material and training in teaching aids used. These programs are expected to help prepare elementary school teachers in teaching mathematics.