Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

HUBUNGAN SANITASI LINGKUGAN DALAM RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DUSUN PERANG DESA CIRENGKABUPATEN MANGGARAI TAHUN 2018 Dewi, Claudia Fariday; Sardin, Eduardus
Wawasan Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2018): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan sanitasi lingkungan dalam rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Dusun Perang, Desa Cireng, Kabupaten Manggarai tahun 2018. Infeksi respiratori akut (IRA) merupakan penyebab terpenting mordiditas dan moratalitas pada anak. Yang dimaksud infeksi respiratori akut adalah infeksi mulai dari respiratori atas dan adeknosanya serta infeksi respiratori bawah atau parekim paru, infeksi respirarori atas terdiri dari rinitis, faringitis, tonsilitis rinosinussitis dan otitis media, sedangkan ifeksi respiratori bawa terdiri dari: epiglositis, bronkitis, bronkiolitis dan pneumonia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dalam rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Dusun Perang, Desa Cireng, Kabupaten Manggarai tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan dengan desain analitis survey. Desain penelitian yaitu cross sectionals study, lokasi penelitian di Dusun Perang, jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 40 responden dengan teknik total sampling instrumen yang digunakan pedoman wawancara dan observasi. Hasil uji statistik chi- square di peroleh p value 0,000 (< 0,05), hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan dalam rumah dengan kejadian ISPA pada balita. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran orang tua akan penting menjaga kondisi sanitasi lingkugan dalam rumah yang dapat menyebabkan terjadinya kejadian ISPA pada kelompok usia balita.
PENYEBAB DAN MANIFESTASI STRES PADA KELOMPOK GURU SMK DI RUTENG, KABUPATEN MANGGARAI Dewi, Claudia Fariday
Wawasan Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Wawasan Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres kerja guru merupakan perasaan tertekan akibat profesi yang dijalani sebagai seorang guru yang dimanifestasikan secara fisik dan psikis. Faktor penyebab stres merupakan variabel penting yang perlu diteliti untuk menentukan intervensi yang tepat dalam mengatasi stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penyebab stres kerja yang dirasakan oleh tenaga kerja guru. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah 75 guru Sekolah Menengah Kejuruan yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Pengukuran stres guru dilakukan dengan menggunakan kuesioner Teacher Stress Inventory yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menemukan responden memiliki nilai rata-rata tingkat stres adalah stres sedang (2,52±0,51). Penyebab stres tertinggi berasal dari stressor yang berkaitan langsung dengan pekerjaan (2,96±0,84). Stres kerja yang dialami guru Sekolah Menengah Kejuruan sebagian besar masuk dalam katagori stres sedang. Perlu adanya upaya promotif dan preventif untuk mencegah dampak buruh stres kerja.
HUBUNGAN STRESS DAN MEKANISME KOPING LANSIA DENGAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KEHILANGAN PASANGAN HIDUP DI DESA NUCA MOLAS TAHUN 2019 Irdawati, Irdawati; Dewi, Claudia Fariday; Handi, Heribertus
Wawasan Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2020): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stress merupakan respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang memicu pada (stressor). Stress juga suatu bagian dari hidup manusia yang tidak bisa dihindari oleh siapapun. Jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,04 juta orang atau sekitar 8,05% dari seluruh penduduk Indonesia, dan pada tahun 2014 jumlahnya meningkat menjadi 20,24 juta jiwa atau sekitar 8,03% dari seluruh penduduk Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stress dan mekanisme koping lansia dengan penyesuaian diri terhadap kehilangan pasangan hidup.Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan melibatkan 55 lansia yang kehilangan pasangan hidup yang di ambil menggunakan teknik purposive sampling, tempat penelitian dilakukan di Desa Nuca Molas Satar Mese Barat, waktu penelitian dilaksanakan pada 15 maret sampai dengan 18 april 2019. Hasil penelitianmenunjukan stress normal 3 orang (5,5%), stress ringan 11 orang (20,0%), stress sedang 11 orang (20,0%), stress berat 14 orang (25,5%) dan stress sangatberat 16 orang (29,1%). Analisis data menggunakan uji chi square, antarastress dan mekanisme koping dengan hasil uji nilai p value 0,000 <(ɑ 0,05), uji chi square antara stress dan penyesuaian diri dengan hasil uji nilai p value 0,000 <(ɑ 0,05), dan uji chi square antara mekanisme koping lansia dengan penyesuaian diri pada lansia dengan hasil uji nilai p value 0,000 <(ɑ 0,05). Hasil analisis statistik didapatkan bahwa ada hubungan antara stress dan mekanisme koping lansia, stress dengan penyesuaian diri pada lansia, dan mekanisme koping lansia dengan penyesuaian diri pada lansia. Kesimpulannya semakin baik tingkat stress pada lansia maka semakin baik penyesuaian diri yang dilakukan oleh lanjut usia.
Pencegahan Stunting melalui Parenting Class di Desa Sambi Daar, Gabriel Fredi; Dewi, Claudia Fariday; Janggu, Jayanti Petronela
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/jam.v3i1.32

Abstract

Kurangnya pengetahuan dan pemahaman orang tua tentang cara mendidik, merawat, dan memberikan makanan bergizi kepada anak pada 1000 hari pertama kehidupan berdampak pada ketidakmampuan orang tua dalam memberikan pendidikan dan pengasuhan yang positif. Hal ini menyebabkan anak tidak tumbuh dan berkembang secara optimal bahkan menderita stunting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menambah ruang pemahaman orang tua tentang pendidikan dan pengasuhan anak pada 1000 hari pertama kehidupan di desa Sambi, yang diharapkan berkontribusi dalam menurunkan angka stunting. Kegiatan dilakukan melalui parenting class kepada wanita usia subur, wanita hamil dan orang tua yang memiliki anak usia PAUD. Penelitian pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dialog dan sharing praktik baik. Berdasarkan evaluasi lisan, hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah bahwa hampir semua orang tua siswa beranggapan faktor gizi merupakan satu-satunya faktor penyebab stunting pada anak di desa Sambi. Anggapan ini memperkuat kebiasaan menerapkan pola asuh negatif pada anak dan kebiasaan tidak memperhatikan pendidikan dan pengasuhan anak. Berdasarkan pengakuan orang tua, pengetahuan tentang pendidikan dan pengasuhan positif bagi anak merupakan informasi baru yang membantu mereka untuk memberikan pendidikan dan pengasuhan yang tepat sehingga anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang ideal sesuai dengan usianya. Pelaksanaan pendidikan dan pengasuhan positif kepada anak pada usia 1000 hari pertama kehidupan dan pada usia Paud secara konsisten, akan berkontribusi pada penurunan angka stunting di Sambi, NTT.
PANDANGAN TENTANG KANKER PAYUDARA: STUDI DARI PARA BIARAWATI DI KABUPATEN MANGGARAI PROVINSI NTT Wea, Lidwina Dewiyanti; Handi, Heribertus; Dewi, Claudia Fariday; Demang, Fransiska Yuniati
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3 No 2 (2020): JURNAL MUTIARA NERS
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study collect information on nuns in Manggarai whom categorized as nulliparity. 6 nuns are participated on this research. Qualitative study were used to browse themes related to the perception on breast cancer. Data were collected using interview recorded with voice recorder. Study findings emphasized several important facts that influencing their behavior on giving opinion of breast cancer. There were 4 themes obtained. First theme was the lack of knowledge. The theme represented by the findings that the majority of the participant could not answer the question on definition, etiology, sign and symptom, and the cancer treatment. The second theme was belief. Majority of participant belief that they could not possibly suffer from breast cancer because they are unmarried and their life style within the monastery is being maintain better. The third theme was the habituality. The statement supporting this theme was within the monastery there were no discussion on reproductive health, they thought that the said discussion was not the priority on the monastery life. The fourth theme was hope. This theme was appear as the majority of participant wished for the health education on reproductive health especially on breast cancer. Thus, the findings on this research explain that the participants had not yet obtained the proper information of breast cancer. Belief and habits orelated to breast cancer also appear in the study findings, that also related to culture and custom going on for a long period of time. Wishful response stated by participants was the findings need to be noticed by all involved stakeholder. Participant needed the accurate information on reproductive health specifically, breast cancer.
Psychoeducation on Mental Health and Psychological Well-Being of Students and Teachers at SMAS Santu Klaus Werang, West Manggarai District Nur Dafiq; Demang, Fransiska Yuniati; Dewi, Claudia Fariday; Iwa, Kornelia Romana; Momang, Hendrianus Dwianot
Teumulong: Journal of Community Service Vol. 3 No. 1 (2025): Teumulong: Journal of Community Service
Publisher : Institute of Education and Social Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62568/jocs.v3i1.140

Abstract

The community service activity conducted at SMAS Santu Kalus Werang, West Manggarai District, East Nusa Tenggara (NTT) aims to provide psychoeducation regarding mental health for both teachers and students within the school environment. The focus of this activity is to impart knowledge about mental health to students and teachers. This effort is aimed at increasing awareness and problem-solving skills regarding mental health issues among teachers and students. The methods employed in this activity include lectures, discussions, and Q&A sessions with the goal of creating a school environment that supports students and teachers in experiencing a mentally healthy atmosphere and attaining psychological well-being. Thus, this psychoeducation lecture activity on mental health serves as an initial and concrete step towards realizing the vision and mission of Education as well as contributing to the goal of a mentally and physically healthy Indonesia.
Family Support and Loneliness in The Elderly: Their Influence on Quality of Life Dewi, Claudia Fariday; Marlina, Yolanta Freesneti; Dafiq, Nur
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 13 No 1 (2025): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jdk.v13i1.781

Abstract

Loneliness significantly affects the quality of life among older adults. Family support plays a crucial role as a protective factor in maintaining the health and well-being of the elderly. Positive family support is recognized as one of the key determinants in enhancing the quality of life of older individuals. This study aims to analyze the relationship between family support and the quality of life in elderly individuals experiencing loneliness. A quantitative approach was used, employing a correlational design with a cross-sectional method. A total of 80 elderly respondents were selected using purposive sampling. Data were collected using the UCLA Loneliness Scale, the Family Support Questionnaire, and the WHOQOL-BREF questionnaire. The results showed that 70.0% of the elderly respondents received adequate family support, and 80.0% had a moderate level of quality of life. Family support was found to have a significant influence on the quality of life among elderly individuals who experience loneliness. It is recommended that families provide consistent care and support to their elderly members, enabling them to feel accompanied and valued in their later years, thereby improving their overall well-being.