Pendahuluan: myalgia merupakan bagian penting untuk memfasilitasi terselenggaranya perubahan kondisi. kesehatan masyarakat demi peningkatan kondisi kesehatan yang sebaik-baiknya. Salah satu gangguan kerja yang paling sering terjadi pada perawat Puskesmas yaitu ketika perawat bekerja dengan postur kerja duduk atau berdiri dalam waktu yang lama, dengan tubuh membungkuk dan menunduk, sehingga postur kerja seperti itu dapat meningkatkan kemungkinan keluhan ketidaknyamanan leher pada otot upper trapezius. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang mendalam mengenai hubungan postur kerja dan masa kerja dengan keluhan myalgia upper trapezius pada perawat rawat inap di Puskesmas Kabupaten Ngawi.Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain observasional serta pendekatan cross-sectional yang mana peneliti mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan melakukan pengukuran sesaat. Populasi dalam penelitian ini yaitu 91 orang yang diambil dari Puskesmas Rawat Inap di Kabupaten Ngawi. Sementara jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 47 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara mengisi kuesioner NDI atau wawancara langsung dengan perawat pada saat ini,Hasil: Teknik analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji Chi-square. Diperoleh nilai p= 0,012 pada uji chi-square keluhan dengan postur kerja dan nilai p= 0,013 pada uji chi-square keluhan dengan masa kerja ,dimana nilai p<0,05.Simpulan: Disimpulkan bahwa ada hubungan antara postur kerja (p-value = 0.012) dan masa kerja (p-value = 0.013) dengan keluhan myalgia upper trapezius pada perawat rawat inap puskesmas di Kabupaten Ngawi.