Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA KACANG KEMAS Ignasius Radix A.P. Jati; Thomas Indarto Putut Suseno; Theresia Intan Putri
SABDAMAS Vol 1 No 1 (2019): SABDAMAS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unika Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.841 KB)

Abstract

Industri rumah tangga (IRT) di bidang pangan merupakan industri yang memberikan pengaruh besar terhadap penghidupan masyarakat. Industri tersebut dikelola oleh anggota keluarga atau tetangga terdekat sebagai tenaga kerja sehingga mampu memberikan efek nyata bagi kesejahteraan keluarga. Akan tetapi, IRT memiliki kelemahan, yaitu kualitas produk yang rendah dan tidak konsisten. Hal itu dipengaruhi oleh rangkaian proses produksi mulai dari penyediaan bahan baku sampai dengan penyimpanan dan pemasaran. Tugas akademisi adalah membantu menyelesaikan permasalahan IRT berdasarkan kepakaran yang dimiliki. IRT yang menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah industri kacang kemas. Tujuan kegiatan abdimas ini untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing IRT. Metode yang dilakukan adalah memberikan pelatihan, pendampingan, dan perencanaan dan pengadaan alat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas produk. Hasil yang diperoleh adalah pengembangan varian rasa dari kacang kemas, seperti rasa rendang dan gulai. Selain itu, kandungan lemak produk kacang yang dihasilkan dapat diturunkan dengan penggunaan spinner. Umur simpan produk menjadi lebih lama karena perbaikan kemasan dan penyediaan tempat penyimpanan. Selain itu, dengan bimbingan pemasaran, produk dapat menembus pasar moderen di Surabaya. Simpulan kegiatan abdimas ini adalah IRT memiliki potensi yang besar untuk dapat dikembangkan dengan pendampingan yang baik dan konsisten.
Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Kalsium Laktat Terhadap Sifat Fisikokimia Dan Organoleptik Sereal Sarapan Beras Hitam Pisang Kepok Merah Kevin Christanto; Thomas Indarto Putut Suseno; Ignasius Radix Astadi Praptono Jati
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 2, No 1: September 2019
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v2i1.1922

Abstract

Abstract Black rice (Oryza sativa L. indica) is one of the varieties of rice that grow in Indonesia. Black rice for now still very rarely used in the processing of food products. The addition of red kepok banana (Musa paradisiaca L.) in breakfast cereals serves as the utilization of local materials Indonesia is still very rarely used for processed food products as well as the taste and aroma of the breakfast cereal. The ability to absorb water is an important parameter in breakfast cereal products. Ca2+ ions from calcium lactate can interact with cereal starch granules and affects the starch gelatinization. The concentration of calcium lactate were studied were at 0%; 0.1%; 0.2%; 0.3%; 0.4%; 0.5%; and 0.6%. The test results will be analyzed using ANOVA test with α = 5% to determine whether there is a significant difference due to the treatment. If there is a significant difference because of the treatment, the analysis is continued with DMRT. The results showed that there was an effect of difference of Ca-lactate addition to physicochemical and organoleptic characteristics. The result of rehydration rate test of temperature 300C has range 0,1495 - 0,2812 g water / second, temperature 400C 0,1754 - 0,3261, temperature 500C 0,2216 - 0,4552, temperature 600C for 0.7093 - 0.2812, temperature 700C for 0.3862 - 1.1039, temperature 800C for 0.4162 - 0.3290. The water absorpsion of 113,79%-167,28%; capacity water activity (aw) 0,36-0,49; and the colour conclusion is red purple. The best and lowest Ca-lactate usage level from organoleptic test is 0,5% and 0,2%. The total anthocyanin concentration of 0.5% was 0.2026 and 0.0845 0.2%. Antioxidant activity of 0.5% concentration was 88.24% and 89.83 for 0.2%. Beras hitam (Oryza sativa L. indica) merupakan salah satu varietas beras yang banyak tumbuh di Indonesia. Beras hitam saat ini masih jarang digunakan dalam pengolahan produk pangan. Padahal, beras hitam memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Penambahan pisang kepok merah (Musa paradisiaca L.) dalam sereal sarapan berfungsi sebagai pemanfaatan bahan lokal Indonesia dan juga sebagai pemberi rasa dan aroma pada sereal sarapan. Kemampuan menyerap air merupakan parameter yang penting dalam produk sereal sarapan. Ion Ca2+ dari Ca-laktat dapat berinteraksi dengan granula pati serealia sehingga mempengaruhi gelatinisasi pati. Gelatinisasi pati sendiri dapat mempengaruhi sifat fisikokimia dan organoleptik sereal sarapan. Konsentrasi kalsium laktat yang diteliti adalah sebesar 0%; 0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4%; 0,5%; dan 0,6%. Hasil pengujian akan dianalisis dengan ANOVA pada α = 5% untuk mengetahui ada tidaknya beda nyata. Bila terdapat perbedaan nyata, maka dilanjutkan dengan uji pada DMRT. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh perbedaan penambahan Ca-laktat terhadap karakteristik fisikokimia dan organoleptik. Hasil pengujian laju rehidrasi suhu 300C memiliki rentang 0,1495 - 0,2812 g air/detik, suhu 400C sebesar 0,1754 - 0,3261 g air/detik, suhu 500C sebesar 0,2216 - 0,4552 g air/detik, suhu 600C sebesar 0,7093 - 0,2812 g air/detik, suhu 700C sebesar 0,3862 - 1,1039 g air/detik, suhu 800C sebesar 0,4162 - 0,3290 g air/detik. Daya serap air sebesar 113,79%-167,28%, aktivitas air sebesar 0,36-0,49, dan kesimpulan pengujian warna adalah merah keunguan. Perlakuan terbaik dan terendah penambahan Ca-laktat dari pengujian organoleptik adalah 0,5% dan 0,2%. Total antosianin konsentrasi 0,5% sebesar 0,2026 dan 0,0845 untuk konsentrasi 0,2%. Aktivitas antioksidan konsentrasi 0,5% sebesar 88,24% dan 89,83 untuk 0,2%.
Peran rasio high fructose corn syrup terhadap sukrosa dalam mengatur sifat fisikokimia dan organoleptik snack bar beras merah Devondra Christabella Glenys Dealyn; Maria Goretti M. Purwanto; Ignasius Radix Astadi Praptono Jati; Erni Setijawati

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/tp.v13i1.2669

Abstract

A snack bar as a food product consumed by children and adults on various occasions is usually produced from flour or a mixture of rice puffs that have white rice as the main ingredient. However, this research aimed to determine the effect of High Fructose Corn Syrup (HFCS) to Sucrose ratio on red rice snack bar's physicochemical and organoleptic properties, as well as the best ratio to achieve desired characteristics such as being sturdy, compact, and easy-to-bite. An addition of hydrocolloids like gelatin (12%) is required to preserve the product’s chewiness, by aiding the texture's transformation into a compact and desirable shape, with soft and easy-to-bite characteristics. The result showed different HFCS:Sucrose ratios tend to affect moisture content, water activity, texture, taste preference, hardness, and stickiness of the red rice snack bar. Also, based on the organoleptic test, 12.5:27.5 was the best HFCS:Sucrose ratio used to obtain a final product with an average moisture content of 3.66%, a water activity of 0.403, texture score of 83.81N, and hedonic values 5.08 for taste, 4.75 for hardness, and 4.42 for stickiness.
Pelatihan Produksi Yogurt untuk Petani Susu “Gubug Lazaris”, Desa Sambirejo, Kediri, Jawa Timur Ig Radix AP Jati; Ira Nugerahani; Indah Kuswardani; Ig Jaka Mulyana; Lusia Permata Sari Hartanti
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v2i1.250

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu kewajiban bagi dosen yang dirancang berdasarkan rekam jejak hasil penelitian yang menjadi keahlian dosen untuk diterapkan di masyarakat guna mengatasi persoalan praktis yang dihadapi. Posisi masyarakat dalam kegiatan pengabdian adalah sebagai mitra dari perguruan tinggi. Salah satu kelompok mitra pengabdian adalah kelompok masyarakat produktif yang telah memiliki usaha yang akan dikembangkan. Mitra kegiatan abdimas ini adalah petani susu yang dikoordinasi dalam wadah Gubug Lazaris, yang merupakan sebuah tempat pertanian organik di Desa Sambirejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Permasalahan yang dihadapi mitra dan telah teridentifikasi adalah pengolahan susu menjadi produk yang lebih tahan lama dan bernilai ekonomis yang lebih tinggi. Selain itu, manajemen usaha kelompok peternak susu perlu untuk diperbaiki. Kegiatan abdimas ini memberikan pelatihan produksi yoghurt dan faktor-faktor terkait yaitu kebersihan atau sanitasi pasca panen susu, cara pengolahan susu, dan manajemen usaha kelompok petani. Hasil yang diperoleh, petani susu memahami cara penanganan susu setelah dipanen, kebersihan lingkungan, kebersihan tempat dan alat penyimpanan, alat produksi yang tepat untuk susu pasterurisasi. Selain itu petani susu mampu memproduksi yoghurt dan menghitung modal yang diperlukan serta proyeksi penjualannya. Hasil pengabian masyarakat ini penting untuk meningkatkan taraf hidup petani melalui perbaikan mutu dan diversifikasi produk olahan susu.
PENGEMBANGAN PRODUK BUBUK TOMAT DENGAN PENGERING KABINET MENGGUNAKAN ENKAPSULAN MALTODEKSTRIN DAN NATRIUM CARBOXYMETHYL CELLULOSE Ricky Gonardi; Erni Setijawaty; Ignasius Radix A.P. Jati
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 23 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.501 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtp.2022.023.02.2

Abstract

           Buah tomat adalah buah yang rentan mengalami kerusakan. Untuk mengatasi kerugian akibat kerusakan, maka buah tomat dapat diolah menjadi bubuk. Salah satu kelebihan bentuk bubuk adalah mudah untuk diaplikasikan pada berbagai olahan pangan. Pembuatan bubuk tomat memerlukan proses pengeringan. Untuk membantu proses pengeringan berlangsung cepat dan dapat mempertahankan komponen aktif di dalamnya, maka diperlukan penyalut atau enkapsulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh jenis enkapsulan Natrium Carboxymethyl Cellulose (Na-CMC) dan maltodekstrin serta perbedaan konsentrasinya terhadap sifat fisikokimia bubuk tomat yang dihasilkan. Pada penelitian ini parameter yang diinvestigasi adalah kadar air, higroskopisitas, kadar fenol, aktivitas antioksidan, warna, dan nilai pH. Untuk analisis statistik, dilakukan uji ANOVA pada α = 5% dan uji lanjutan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Dari hasil investigasi, diketahui jenis enkapsulan yang bebeda berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter. Perbedaan konsentrasi Na-CMC (2,5%; 5%; 7,5%) berpengaruh pada rentang kadar air yang dihasilkan yaitu 1,43-3,17%, higroskopisitas (19,35-20,65%), kadar fenol (203,18-613,41 mg GAE/kg bahan), aktivitas antioksidan (43,42-87,27% penangkapan radikal/RSA), dan warna yaitu lightness (48,1-55,7); chroma (22,5-25,8); ⁰hue (39,9-40,7), serta pH (5,70-6,18). Sementara itu untuk maltodekstrin, perbedaan konsentrasi (6%, 12%, 18%) menghasilkan rentang kadar air 3,40-4,54%, higroskopisitas 18,55-19,16%, kadar fenol 345,23-795,23 mg GAE/kg bahan, aktivitas antioksidan 57,33-88,67% penangkapan radikal/RSA, warna yaitu lightness 52,1-58,6; chroma 28,7-45,8; ⁰hue 41,3-47,8, serta pH 5,30-5,55                                                                            Tomato is a fruit susceptible to damage resulting in a postharvest loss. Tomatoes can be processed into powder to reduce the potential risk of damage. One of the advantages of the powder form is that it is easy to be applied to various food products. The production of tomato powder requires a drying process. A coating or encapsulation is needed to improve the drying process's efficiency and protect its active components. This study aimed to examine the effect of the encapsulant types of Sodium Carboxymethyl Cellulose (Na-CMC) and maltodextrin and their concentration variation on the physicochemical properties of the tomato powder. This study investigated moisture content, hygroscopicity, phenol content, antioxidant activity, color, and pH value. For statistical analysis, the ANOVA test was performed at = 5% and continued with Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The investigation results show that the different encapsulants have a significant effect on all parameters. The difference in the concentration of Na-CMC (2.5%; 5%; 7.5%) has an effect on the moisture content (1.43-3.17%), hygroscopicity (19.35-20.65%), phenol content (203.18-613.41 mg GAE/kg material), antioxidant activity (43.42-87.27% radical scavenging/RSA), and color which are lightness (48.1-55.7), chroma (22.5 -25.8), and hue (39.9-40.7), and also pH (5.70-6.18). Meanwhile for maltodextrin, the difference in concentration (6%, 12%, 18%) resulted in a moisture content range of 3.40-4.54%, hygroscopicity 18.55-19.16%, phenol content 345.23-795.23 mg GAE/kg sample, antioxidant activity 57.33-88.67% radical scavenging/RSA, colors, which are lightness 52.1-58.6; chroma 28.7-45.8; hue 41.3-47.8, and also pH 5.30-5.55.    
Pelatihan Pembuatan Produk Sambal Kemasan Siap Wirausaha bagi Tenaga Kerja Cleaning Service Ignatius Radix Astadi Pranoto Jati; Farida Lanawati Darsono; Lisa Soegianto; Kuncoro Foe
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v2i2.374

Abstract

Tujuan pelatihan ini adalah memberikan bekal kepada para peserta mulai dari pemahaman terkait kualitas dan pemilihan jenis bahan baku serta proses pembersihan dan pengemasan untuk produk sambal kemasan Pelatihan diharapkan mampu membuat para peserta mampu membuat secara mandiri produk sambal kemasan dan siap untuk dipasarkan sebagai calon wirausaha. Pelatihan proses pembuatan dan pengemasan untuk produk sambal kemasan dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 25 Mei 2022. Metode pelaksanaan dengan memberikan penyuluhan di awal dan dilanjutkan dengan praktek secara langsung. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa pemahaman dan pengembangan wawasan peserta terkait dengan proses pembuatan sambal dalam kemasan meningkat, sebagaimana ditunjukkan dengan peningkatan nilai indikator pre dan post test meskipun belum memenuhi angka indikator target, yaitu seluruh peserta berhasil membuat sampai mengemas produk sambal yang telah dibuatnya
A Sago Positive Character: A Literature Review Budhi Setiawan; Fetriyuna Fetriyuna; Sri Murniani Angelina Letsoin; Ratna Chrismiari Purwestri; Ignasius Radix A.P. Jati
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Vol 11, No 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.122 KB) | DOI: 10.30742/jikw.v11i2.2443

Abstract

Sago is a carbohydrate-rich food that contains resistant starch. In some parts of Indonesia, Malaysia, and Papua New Guinea, sago is a common staple food. Studies have been performed to elucidate the physicochemical and structural properties of sago starches. The paper's objective is to review potential positive physiological responses to sago-based product consumption from previous records. This study is a literature review of preceding published articles related to sago intake in human subjects’ research. The literature search was performed through databases with assigned keywords combination and then selection of the articles based on the criteria. The outcomes of this review concluded that sago had a lower glycemic index with immediate intestinal absorption. Sago-based products could provide a suitable energy source for sustaining physical performance and promoting faster recovery after exercise. It can be an appropriate alternative as an energy source for active healthy individuals.
Pengaruh perbedaan konsentrasi maltodekstrin dan Na-CMC terhadap sifat fisikokimia bubuk buah semangka merah Ignasius Radix A.P. Jati; Birgitta Artadila Kusuma; Erni Setijawaty; Rachel Meiliawati Yoshari

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/tp.v14i1.3305

Abstract

???????????? ???????????????????????????????????????? ???????? ???????????????????????????????? ???????????????????????? ???????? ???????????????????? ???????????? ???????????????????? ???????? ????????????????????. ???????? ???????????????????? ???????? ???????????????????????????? ???????????? ???????????? ???????? ????????????????????????????????????????, ???????? ???????????? ???????????????? ???????? ???????????????????????????????????? ???????????????? ????????????????????????. ???????????? ???????????????????????????? ???????? ???????????????? ???????????????????????????????? ???????????? ???????? ???????????????????????????????????? ???????????? ???????????????????????? ???????? ???????????????????????????????????? ???????????????????? ???????? ???????????????????????????????????????????????????? ???????????? ???????????????????????????????????????????????????????? ???????? ???????????????????????????????????????????????? ???????????? ????????-???????????? ???????? ???????????? ???????????????????????????????????????????????????????????? ???????????????????????????????????????? ???????? ???????????????????????????????????????? ????????????????????????. ???????? ???????????????? ????????????????????????????????, ???????????? ???????????? ???????????????????????????????????????? ???????????????????? ???????????????? ???????????????????? ???????????????? ???????????????????????????????????????????????? ???????????? ????????-???????????? ???????? ???????????????????????????????????????????????? ???????????? ???????????????????? ???????????????????? ???? ???????????????????????????? ???????????????????? ???????? ???? ???????????????????????????????????????????? ???????? 60-65°???? ???????????? 6 ????????????????????. ???????????? ???????????????????????????????????? ???????????????????????? ???????? ???????????????????????????????????????????????? ???????????????? 6%, 12% ???????????? 18%, ???????????????????? ???????????? ????????-???????????? ???????????????????????? ???????????? 2.5%, 5% ???????????? 7.5%. ???????????? ???????? ???????????? ???????????????????????????????????????? ???????????????? ???????????????????????????????? ???????????????????? ????????????????????. ???????????? ???????????????????? ???????????????????????????? ???????????? ???????????????????????????????? ???????????????????????????????? ????????????????????????????, ???????????????????????????????????????????? ????????????????????, ???????????????????? ????????????????????????, ???????????????????????????????????????????? ????????????????????????????????, ???????????????????? ???????????? ????????. ???????????? ???????????????????????????? ???????????????????????? ???????????????? ???????????? ???????????? ???????????????????????????????????????? ???????????????????????? ???????????????? ???????????? ???????????????????????????????? ???????? ???????????????????????????????????????????????? ???????????? ???? ???????????????????? ???????????????????????????? ???????? 1.68-3.65%; ???????????????????????????????????????????? ???????????????????? ???????????????????????????? 9.27-11.56%; ???????????????????? ???????????????????????? ???????????????????????????? ???????? 437.9543-887.9543 ???????? ????????????/????, ???????????????????????????????????????????? ???????????????????????????????? ???????? 34.15-75.79% , ???????????????????? ???????? ????=49,.0-61,; ????=25.4-28.2; ????=33.6°-35.7° ???????????? ???????? ???????????????????? ???????? 6.14-6.34. ????????????????????????????????????, ???????????? ???????????????????????????????????????? ???????????????????????? ???????????????? ???????????? ???????????????????????????????? ???????? ????????-???????????? ???????????? ???? ???????????????????? ???????????????????????????? ???????? 2.85-3.67%; ???????????????????????????????????????????? ???????????????????? 16.87-23.65%; ???????????????????? ???????????????????????? 224.3183-673.1820 ???????? ????????????/????, ???????????????????????????????????????????? ???????????????????????????????? 23.51-72.71% ????????????, ???????????????????? ???????????????? ????=42.8-46.0;????=27.8-30.1; ????=26.4°-28.7°, ???????????? ???????? 7.10-7.51.????????????????????????????????????, ???????????????????????????????????????????????? ???????????? ????????-???????????? ???????????? ???????????????????????????????????????????? ???????? ???????????????? ???????????? ???????????????????????????????????????????????????? ???????? ???????????? ???????????????????????????????????????? ????????????????????????.
KARAKTERISTIK BUBUK BUAH PEPAYA DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI ENKAPSULAN GUM ARAB DAN HYDROXY PROPYL METHYL CELLULOSE (HPMC) Tanaya, Mechyel Clarita; Setijawaty, Erni; Jati, Ignasius Radix AP
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.545 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v8i1.30036

Abstract

Pepaya tergolong buah klimaterik dimana pemanfaatan dan umur simpannya terbatas. Pepaya dapat dikembangkan menjadi papaya bubuk. Pada pembuatan bubuk pepaya perlu ditambahkan enkapsulan untuk mempercepat proses pengeringan dan melindungi komponen aktif. Enkapsulan yang digunakan adalah gum arab dan HPMC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enkapsulan terhadap sifat fisikokimia bubuk pepaya melalui pengujian kadar air, tingkat higroskopis, total fenol, aktivitas antioksidan, warna, dan pH. Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain faktorial tunggal (konsentrasi enkapsulan). Pengacakan sampel dilakukan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK). Taraf perlakuan yang digunakan adalah 2,5%, 5%, dan 7,5% dengan pengulangan sebanyak empat kali. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan ANOVA pada α=5% untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nyata dan jika ada akan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi gum arab dapat meningkatkan kadar air (1,90-4,94%) dan nilai chroma (39,4-42,9), namun menurunkan tingkat higroskopis (16,29-24,12%), total fenol (2.812,50-3.240,44 mg GAE/kg), %RSA (46,06-78,62%), nilai lightness (43,2-46,6) dan pH (5,21-5,65). Peningkatan konsentrasi HPMC dapat meningkatkan pH (6,19-6,52) dan nilai chroma (41,3-47,7), namun menurunkan kadar air (2,35-4,95%), tingkat higroskopis (16,28-22,84%), total fenol (1.563,97-3.368,38 mg GAE/kg), %RSA (48,24-78,48%), dan nilai lightness (45,3-56,2). Nilai ohue pada penambahan gum arab antara 42,9-46,3, sedangkan pada penambahan HPMC antara 42,3-48,9.
Pelatihan Pembuatan Produk Pangan Potensi Tersimpan Beku Bagi UMKM Di Desa Keboananom, Gedangan, Sidoarjo Ignasius Radix A.P. Jati; Tarsisius Dwi Wibawa Budianta; Erni Setijawaty
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v3i1.547

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bekerjasama dengan mitra pemilik usaha maupun calon pengusaha UMKM yang berada di wilayah Kelurahan Keboananom, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Terdapat 6 mitra yang terlibat dalam kegiatan ini. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan identifikasi masalah dan diskusi bersama mitra mengenai peluang usaha frozen food dan bagaimana mitra dikenalkan dengan produk-produk yang dapat diproduksi dan disimpan dalam bentuk frozen. Setelah diskusi maka mitra dilatih untuk membuat produk yang dapat disimpan beku. Pada kegiatan praktek ini, mitra diberikan formula dan cara kerja serta mempraktekkan pembuatan bakso dan sosis premium dan ekonomis, serta dessert kekinian berbahan ubi jalar ungu, serta perhitungan harga pokok produksi dan perkiraan harga jual. Dari hasil kegiatan, pengetahuan mitra akan produk yang dibekukan, ketrampilan dalam pembuatan produk, dan kemampuan perhitungan harga pokok produksi meningkat. Setelah pelatihan diharapkan mitra dapat meningkatkan ketrampilan dengan mempraktekkan di tempat usaha masing-masing dan menangkap peluang membuat unit usaha baru.