Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

INDOKTRINASI PARA FIGUR DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI DI PROVINSI ACEH Wirduna Wirduna; Saifuddin Saifuddin; Sanusi Sanusi; Ramli Ramli
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2019): PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v9i1.8523

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengakaji nasionalisme masyarakat Aceh berdasarkan pemikiran para tokoh masyarakat Aceh yang terdiri atas (1) tokoh perempuan, (2) tokoh ulama, (3) tokoh masyarakat adat, dan (4) tokoh pers. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode wawancara. Berdasarkan indikator nasionalisme yang terdiri atas (1) keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas, (2) keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya, (3) keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualisme, keaslian, atau kekhasan,  dan (4) keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise masyarakat Aceh menujukkan masyarakat Aceh sejak prakemerdekaan hingga sekarang bersikap nasionalisme terhadap Indonesia dan memiliki nilai nasionalisme yang tinggi. Bentuk gerakan penyimpangan terhadap nasionalisme Indonesia hanya dilakukan oleh sekelompok oknum di Aceh yang mencoba memperjuangkan keadilan karena menganggap pemerintah pusat tidak proaktif terhadap kesejahteraan rakyat Aceh.Selanjutnya, Sikap patriotisme ditinjau dari indikator (1) kesetiaan terhadap NKRI (2) keberanian dalam mempertahankan NKRI, dan (3) kecintaan pada bangsa dan NKRI, masyarakat Aceh merupakan pejuang kemerdekaan sejak masa penjajahan. Oleh karena itu, sikap perjuangan masyarakat Aceh terhadap NKRI sangat kental. Kata Kunci: nasionalisme, patriotisme, indoktrinasi, NKRI, pemberotakkan Aceh
Kajian Tipologi dan Pemanfaatan Sumber Daya Air di Provinsi Aceh Ahmad Nubli Gadeng; Ramli Ramli; Muhammad Okta Ridha Maulidian; Furqan Ishak Aksa; Dede Rohmat; Mirza Desfandi
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 18, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.18.2.333-341

Abstract

Air merupakan material yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup yang ada di bumi, tanpa apa air kehidupan tidak dapat berlangsung dengan sempurna. Akan tetapi ketersediaan air di setiap daerah berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tipologi dan pemanfaatan sumber daya air di Aceh. Metodologi yang digunakan yaitu library research (penelitian kepustakaan). Hasil yang didapatkan yaitu, Aceh memiliki berbagai tipologi sumber daya air, Pertama, memiliki 14 CAT (Cekungan Air Tanah), ada yang skala kabupaten/Kota, skala lintas kabupaten/kota bahkan skala lintas provinsi. Kedua, memiliki 10 Sungai, 11 WS (Wilayah Sungai), 15 DAS (Daerah Aliran Sungai) dan 7 Danau. Berbagai sumber daya air tersebut yang dimanfaatkan oleh penduduk Aceh berjumlah 5.189.466 jiwa, dengan jumlah kepala rumah tangga (kepala keluarga) 1.231.058 KK, dan tingkat kepadatan penduduk 91 Jiwa/Km², sehingga dapat dipastikan dengan sumber daya air yang sangat melimpah, pasokan air yang dibutuhkan oleh masyarakat akan selalu tercukupi. Terlebih lagi dalam hal pemanfaatan air untuk berbagai keperluan masyarakat, seperti MCK (mandi, cuci, kakus), keperluan ibadah, keperluan pertanian, perkebunan, peternakan, perindustrian, dan berbagai keperluan lainnya dalam rangka menunjang kebutuhan hidup masyarakat yang terdapat di Aceh.
ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM WAKTUNYA INDONESIA BERCANDA DI NET TV Vera Agusriyanda; Ramli Ramli; Siti Sarah Fitriani
Master Bahasa Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Master Bahasa
Publisher : Master Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24173/mb.v8i1.22154

Abstract

KONTRIBUSI SASTRA ANAK BAGI PERKEMBANGAN NILAI PERSONAL ANAK DALAM BUKU CERITA ANAK INDONESIA Yusrawati JR Simatupang; Mohd. Harun; Ramli Ramli
Master Bahasa Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Master Bahasa
Publisher : Master Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24173/mb.v9i2.22174

Abstract

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL 33 SENJA DI HALMAHERA KARYA ANDARU INTAN Nova Rahmi; Mohd. Harun; Ramli Ramli
Master Bahasa Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Master Bahasa
Publisher : Master Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24173/mb.v9i1.22170

Abstract

KARAKTERISTIK BAHASA GURU DALAM INTERAKSI BELAJAR-MENGAJAR PADA SISWA DISABILITAS DI SMPLB YPPC BANDA ACEH Meri Yulizar; Ramli Ramli; Razali Razali
Master Bahasa Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Master Bahasa
Publisher : Master Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24173/mb.v7i2.22147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk(1) mendeskripsikan karakteristik bahasa guru dalam interaksi belajar-mengajar pada siswa disabilitas tunarungu, tunanetra, tunagrahita, dan autis. dan (2) mendeskripsikan hambatan yang dialami guru saat berkomunikasi dengan siswa disabilitas di SMPLB YPPC Banda Aceh. Sumber data dalam penelitian ini adalah lima guru yang mengajar di kelas A,B, dan C. Pada setiap kelas memiliki rombel yang sesuai dengan jenis keterbatasan siswa, antara lain tunarungu, tunagrahita, tunanetra, dan autis. Data dalam penelitian ini adalah tuturan yang mengandung karakteristik bahasa guru berdasarkan penggunaan kalimat yang dihasilkan. Pengumpulan data dilakukan sebanyak 10 kali pertemuan selama 2 bulan, yaitu mulai periode 7-14 Agustus 2018 sebanyak lima kali pertemuan dan 19-25 September 2018 sebanyak lima kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, simak bebas libat cakap (SBLC), dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, karakteristik bahasa guru yang ditemukan berbentuk pengulangan. Repitisi atau pengulangan dilakukan guru sebagai bentuk usaha untuk menegaskan saat menyampaikan materi. Guru sering menggunakan pengulangan pada siswa dengan jenis keterbatasan tunarungu dan tunagrahita. Hal tersebut disebabkan oleh siswa tunarungu ini membutuhkan waktu untuk memahami maksud yang guru berikan. Kedua, komponen komunikasi yang paling sedikit muncul yaitu efek dan umpan balik, kedua hal ini menjadi penghambat komunikasi yang dilakukan oleh guru, karena siswa tidak memberikan efek dan umpan balik saat kegiatan pelajaran berlangsung.
KAJIAN REPRESENTASI ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA, NOVEL PULANG KARYA TERE LIYE, DAN NOVEL BURUNG TERBANG DI KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR Maghfira Wisniati; Mohd. Harun; Ramli Ramli
Master Bahasa Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Master Bahasa
Publisher : Master Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24173/mb.v9i2.22176

Abstract

KORELASI ANTARA MINAT BACA DAN KEBIASAAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MAHASISWA PBSI FKIP UNIVERSITAS SYIAH KUALA Ririn Rahayu; Rajab Bahry; Ramli Ramli
Master Bahasa Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Master Bahasa
Publisher : Master Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24173/mb.v9i1.22168

Abstract

Prinsip Kerja Sama pada Tindak Tutur dalam Persidangan di Pengadilan Rahmad Nuthihar; Mohd. Harun; NFN Ramli; R.N. Herman; NFN Mursyidin
SUAR BETANG Vol 17, No 1 (2022): June 2022
Publisher : Balai Bahasa Kalimantan Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/surbet.v17i1.271

Abstract

The objective of this study is to examine the cooperative principle contained in the trials at Banda Aceh District Court. The cooperative principle examined in this study consists of the maxim of quality, the maxim of quantity, the maxim of manner, and the maxim of relevance. Data for the study was drawn from nine court cases involving specific and general crimes. Data collection was carried out by recording the trials with a voice recorder. Triangulation of data was carried out by linking the cooperative principle contained in the trial with the cooperative principle theory and comparing them with the findings of other researchers. The writer concluded that the maxims of quality and quantity contained in the trial are confirmation questions. This is because the judge already knows the answer because it is in the minutes. The defendant's answers were informative and did not exceed the judge's expectations. At the same time, the application of the maxim of the manner in the trial can occur because the information provided regarding the judge's questions is answered by the speech partner clearly and regularly. This is equivalent to the maxim of relevance which requires the exchange of information to be in accordance with the topic expected by the questionnaire.AbstrakPenelitian ini bertujuan mengkaji prinsip kerja sama yang terdapat dalam persidangan di Pengadilan Negeri Banda Aceh. Prinsip kerja sama yang diteliti dalam penelitian ini terdiri atas maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim cara, dan maksim relevansi. Data penelitian berupa sembilan perkara persidangan yang meliputi pidana khusus dan pidana umum yang disidangkan. Pengumpulan data dilakukan dengan merekam persidangan dengan alat bantu perekam suara. Triangulasi data dilakukan dengan cara mengaitkan prinsip kerja sama yang terdapat dalam persidangan dengan teori prinsip kerja sama dan membandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lainnya. Penulis menyimpulkan bahwa maksim kualitas dan kuantitas yang terdapat dalam persidangan merupakan pertanyaan konfirmasi sebab hakim sudah mengetahui jawaban tersebut karena terdapat dalam berita acara. Jawaban yang diberikan oleh terdakwa bersifat informatif dan tidak melebihi ekspektasi hakim. Penerapan maksim cara dalam persidangan terjadi karena informasi yang diberikan dijawab oleh mitra tutur secara jelas dan teratur. Hal itu sejajar dengan maksim relevansi yang mengharuskan pertukaran informasi haruslah sesuai dengan topik yang diharapkan oleh penanya.
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN MENYIMAK MODEL DICTOGLOSS PADA GURU PESERTA PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRA-JABATAN FKIP UNIVERSITAS SYIAH KUALA Teuku Alamsyah; Ramli Ramli; Maya Safhida
Jurnal Dedikasi Pendidikan Vol 7, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/dedikasi.v7i1.3692

Abstract

This study aims to (1) implement the dictogloss listening learning strategy and (2) record the advantages and disadvantages of the strategy based on the implementation results, and (3) produce recommendations for the feasibility of using this strategy to improve listening skills in learning Indonesian and English at the school level. medium. The sources of study data are Indonesian language subject teachers and English subject teachers who are members of the Pre-Occupational Teacher Professional Education (PPG) Batch I of 2022, FKIP Universitas Syiah Kuala. Research uses qualitative principles. Data was collected using documentation, observation, and interview techniques. Data analysis of the results of the study was carried out using the principles of qualitative data analysis. The results of the study show that the learning strategy for listening to the dictogloss model: (1) is in accordance with the demands of creative, innovative, and collaborative Indonesian and English learning as expected in the 2013 Curriculum, (2) is effective and efficient in its implementation, (3) can involve all students at the same time to be active in learning, (4) facilitate individual learning and group work, (5) activate schemata and cognitive aspects of students when reconstructing texts, (6) easy to design and implement by teachers, (7) precise and effective for a tool to measure students' listening skills, and (8) teachers can apply this dictogloss model listening learning strategy at all grade levels by making adjustments to reading texts based on Basic Competency demands