Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Pelatihan Pijat Oksitosin bagi Pendamping Ibu Nifas Sumiaty Sumiaty; Muliani Muliani; Lisnawati Lisnawati
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2978.687 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v1i1.74

Abstract

Inadequate milk production in the first days after delivery is caused by a lack of stimulation of the hormone prolactin and the hormone oxytocin. Decreasing milk production is caused by decreased stimulation of hormones prolactin and oxytocin. Efforts that can be made to stimulate the increase of hormone prolactin and oxytocin, including initiating early breastfeeding, expressing breast milk, and doing oxytocin massage, are practical and efficient in increasing milk production. Data from the Public Health Office of Palu in 2017 and 2018 showed that the average of exclusive breastfeeding coverage in 11 sub-districts in Central Sulawesi Province is <50% and specifically Kota Palu exclusive breastfeeding coverage only 49.6% in 2017 and then dropped to 49, 3% in 2018. Oxytocin massage training has never been conducted at the Tawaeli Community Health Center, especially for postpartum mothers companions such as Posyandu Cadres, Husbands, or Families. The method used in community service activities was discussions, simulations, and demonstrations using leaflet and audiovisual media. The number of puerperal mothers who attended the training was 25 people. The results of training activities for postpartum mothers in the Kayumalue Ngapa village obtained that the results of knowledge analysis overall increased in the knowledge of 25 participants after attending the training, with an average increase of 13 points. The p-value<0,001 results meant that statistically, there was a significant effect on the increase of knowledge of postpartum mothers companion after attending oxytocin massage training. To sum up that there is a significant increase in knowledge between before and after training on oxytocin massage in stimulating milk production. It is recommended that health workers need to be consistent and continuous in giving training to the companion of the postpartum mother (husband, family or cadre) in order to be able to assist the process of changing behavior for the postpartum mother to provide exclusive breastfeeding and conduct care during the postpartum period.
Bantuan Kemanusiaan Civitas Akademika Poltekkes Kemenkes Palu untuk Korban Banjir Bandang Rogo, Sigi - Sulawesi Tengah: Humanitarian Assistance from Palu Health Polytechnic for Flash Flood Victims of Rogo, Sigi - Central Sulawesi Fahmi Hafid; Nasrul Nasrul; Linda Linda; Siti Hadijah Batjo; Gusman Gusman; Amsal Amsal; Masudin Masudin; Mardiani Mangun; Rina Tampake; Selvi Alfrida Mangundap; Erlina Erlina; Mooammar Safari; Ros Arianty; Sova Evie; Hasni Hasni; Masda Masda; Dwi Yogyo Suswinarto; Azwar Azwar; Yasmin H; Sri Sutiwi; Ekasari Dewi Pertiwi; Raoda Raoda; Sitti Aminah; Hasdrini Hasdrini; Salman Salman; Hanum Sasmita; Andi Bungawati; Novarianti Novarianti; Ade Irma Yulianti Gunawan; Nurindah Nurindah; Hardin Hardin; Sumiaty Sumiaty; Muliani Muliani; Putu Candriasih; Lisnawati Lisnawati; Aminuddin Aminuddin; Dedi Mahyudin Syam; Christine Christine; Muhammad Yani; Niluh Nita Silfia; Wery Aslinda; Adinda Adinda; Sri Musriniawati Hasan; Diana N. Sinurat; Irawati Tampuyak; Sukmawati Sukmawati; Wijianto Wijianto; Dian Kurniasari; Rugayah Said; Eka S. Riyanto; Hastuti Usman; Sri Restu Tempali; Ansar Ansar; Adhyanti Adhyanti; Elvyrah Faisal; Nurjaya Nurjaya; Kadar Ramadhan; Hamsiah Hamsiah; Dian Mega Listiawati; Sumarni Sumarni; Zainul Zainul
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): Januari-Maret
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.106 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i1.529

Abstract

Banjir bandang yang disertai material lumpur, batu dan kayu menerjang desa Rogo. Puluhan rumah warga tertimbun lumpur setinggi 1-2meter dan tidak layak huni. Dampak yang ditimbulkan seperti kekurangan makanan, air bersih serta kebutuhan dasar lainnya. Peran modal sosial dibutuhkan dalam upaya pemulihan pasca bencana banjir bandang. Upaya melibatkan masyarakat dengan donasi atau bantuan kemanusiaan. Oleh karena jumlah korban banjir bandang cukup besar dan kebutuhan korban banjir bandang yang mendesak maka melalui kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan bantuan kemanusiaan civitas akademika Poltekkes Kemenkes Palu untuk Korban Banjir Bandang Rogo, Kabupaten Sigi provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan penggalangan donasi dilakukan setelah informasi dari media sosial tentang kejadian banjir bandang di Desa Rogo. Pelaksanaan kegiatan dengan penyaluran sembako (Beras, minyak goreng, gula pasir, teh) nasi kuning, buah pisang, sayur-sayuran, Biskuit balita dan ibu hamil, popok, ember dan gayung. Kegiatan penggalangan donasi dan penyalurannya dilaksanakan pada tanggal 05-07 September 2021. Masyarakat Rogo yang terdampak banjir bandang menerima dengan baik bantuan yang diberikan dan pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar.
Edukasi Penggunaan Masker dan Pembagian Masker Kain dalam Pencegahan Penularan Covid-19 di Kota Palu: Education on the Use of Masks and Distribution of Fabric Masks for the Prevention of Covid-19 Transmission in Palu City Fahmi Hafid; Sumiaty Sumiaty; Muliani Muliani; Anna Veronica Pont; Selvi Alfrida Mangundap; I Wayan Supetran; Taqwin Taqwin; Yulianus Sudarman H Melangka; Zainul Zainul; Tjitrowati Djaafar; Nasrul Nasrul; Lisnawati Lisnawati; Gusman Gusman; Amsal Amsal; Masudin Masudin; Kadar Ramadhan; Aminuddin Aminuddin; Wijianto Wijianto; Hasnawati Hasnawati; Azizah Saleh; Saharudin Saharudin; Hasanudin Hasanudin; Andi Bungawati; Putu Candriasih; Nurjaya Nurjaya; Elvyrah Faisal; Unun Fadliah; Hamsiah Hamsiah
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): Januari-Maret
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (999.975 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i1.534

Abstract

Ketika pandemi Covid-19 berkembang di seluruh dunia, pemerintah, lembaga internasional, pembuat kebijakan dan pejabat kesehatan masyarakat mulai merekomendasikan penggunaan masker kain nonmedis secara luas untuk mengurangi penularan SARS-CoV-2. Selama pandemi Covid-19, penggunaan masker kain meningkat drastis karena kelangkaan masker medis. Oleh karena meningkatnya kebutuhan akan penggunaan masker dan pentingnya edukasi penggunaan masker kepada masyarakat melatarbelakangi kegiatan edukasi penggunaan masker dan pembagian masker kain untuk pencegahan penularan Covid-19 di Kota Palu. Pembagian masker kain sebanyak ±1000 masker kain dan edukasi penggunaan masker kain kepada pada pembeli dan pedagang di Pasar Tua Bambaru Kota Palu. Educator dari Dosen dan Staf Poltekkes Kemenkes Palu sebanyak 30 Orang. Masker kain yang dibagikan merupakan bantuan dari Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 03 September 2020 di Kota Palu. Penggunaan masker secara langsung dipraktikkan educator dan diikuti oleh (pembeli dan pedagang) masyarakat di Kota Palu. Pelaksanaan edukasi pengunaan masker dan pembagian masker kain dapat terlaksana dengan baik. Masyarakat menerima edukasi pengunaan masker serta menggunakan langsung masker kain yang dibagikan
Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Covid-19 Kerjasama Poltekkes Kemenkes Palu dengan Komisi IX DPR RI di Amurang Minahasa Selatan Sulawesi Utara Fahmi Hafid; Nasrul Nasrul; Aminuddin Aminuddin; Amsal Amsal; Andi Bungawati; Saharudin Saharudin; Hasanudin Hasanudin; Lisnawati Lisnawati; Zainul Zainul; Junaidi Junaidi; Gusman Gusman; Masudin Masudin; Putu Candriasih; Nurjaya Nurjaya; Elvyrah Faisal; Sumiaty Sumiaty; Muliani Muliani; Anna Veronica Pont; Hanum Sasmita; Irsanty Collein; Taqwin Taqwin; Kadar Ramadhan
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Juli - September
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.052 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i3.1143

Abstract

The Healthy Community Movement (Germas) is a systematic and planned action that is carried out jointly by all components of the nation with awareness, willingness and ability to behave in a healthy manner to improve the quality of life. The purpose of community service is the socialization of healthy community movement in the era of adaptation to new habits of Covid-19 in collaboration with the Poltekkes Kemenkes Palu with Commission IX of the Indonesian House of Representatives in Amurang, South Minahasa, North Sulawesi. The Participatory Action Research activity method is in the form of socialization and education based on theory and practice related to proper and proper hand washing, proper and proper use of masks, distribution of masks, hand sanitizers and soap and COVID-19 vaccination. The Healthy Community Movement socialization presented resource person Felly Estelita Runtuwene, SE Chair of Commission IX DPR RI in Amurang, South Minahasa Regency, North Sulawesi, Monday, October 23, 2021. The participants were 200 people from the South Minahasa community, North Sulawesi Province. After the socialization activity, participants understood Germas better during the Covid-19 period. Implementation of healthy community movement socialization in the Era of Adaptation to New Covid-19 Habits The collaboration between the Poltekkes Kemenkes Palu in Palu and Commission IX of the Indonesian House of Representatives in Amurang, Minahasa, South, North Sulawesi, went well and public health achievements increased.   ABSTRAK Germas merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Tujuan Pengabdian masyarakat adalah sosialisasi Germas di era adaptasi kebiasaan baru Covid-19 kerjasama Poltekkes Kemenkes Palu dengan Komisi IX DPR RI di Amurang Minahasa Selatan Sulawesi Utara. Metode kegiatan Participatory Action Research berupa sosialisasi dan edukasi berbasis teori dan praktik terkait cara mencuci tangan yang baik dan benar, cara memakai masker yang baik dan benar, pembagian masker, hand sanitizer dan sabun serta vaksinasi covid-19. Sosialisasi Germas menghadirkan narasumber Felly Estelita Runtuwene, SE Ketua Komisi IX DPR RI di Amurang Kabupaten Minahasa Selatan Sulawesi Utara pada Senin 23 Oktober 2021. Peserta sebanyak 200 orang berasal dari masyarakat Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara. Setelah kegiatan sosialisasi, peserta semakin memahami Germas di masa Covid-19. Pelaksanaan Sosialisasi Germas di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Covid-19 Kerjasama Poltekkes Kemenkes Palu dengan Komisi IX DPR RI di Amurang Minahasa Selatan Sulawesi Utara berjalan dengan baik dan capaian kesehatan masyarakat meningkat.  
Pelatihan Pemanfaatan Terapi Komplementer sebagai upaya Penanganan Dismenorhoe pada Remaja Putri Sumiaty Sumiaty; Putri Mulia Sakti; Hasnawati Hasnawati
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Juli - September
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.224 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i3.1256

Abstract

Most women who have menstruated often experience menstrual pain (dysmenorrhea). As many as 12.5% ​​of teenage girls in Denpasar have been absent from school activities due to their dysmenorrhea. Other studies have shown that untreated dysmenorrhea will cause problems such as absenteeism from school, decreased academic achievement, adolescents tend to withdraw from relationships, and restrictions on daily activities. The purpose of this service activity is to increase the knowledge, understanding, and skills of young women regarding the use of complementary therapies as an effort to treat dysmenorrhea. Methods of conducting counseling about dysmenorrhea and its handling as well as training in the use of complementary therapies (warm water compresses, ginger water decoction, and exercise). The results of this activity were, of 30 teenagers around 96% experienced an increase in knowledge, understanding, and skills in overcoming dysmenorrhea non-pharmacologically (complementary therapy). The complementary therapy that was chosen the most by adolescents was warm water compresses (42%) then ginger water decoction (32%) and the rest chose exercise (22%). Suggestions for the Puskesmas It is better to provide counseling and training related to adolescent problems because one of the characteristics of adolescents is high curiosity so to avoid wrong information it must be facilitated with the right source of information. ABSTRAK  Sebagian besar wanita yang telah menstruasi sering mengalami nyeri haid (dismenorhoe), Sebanyak 12,5% remaja putri di Denpasar pernah absen dari kegiatan sekolahnya akibat dismenore yang dialami. Penelitian lain menunjukkan bahwa dismenorhoe yang tidak di obati akan menimbulkan masalah seperti ketidakhadiran remaja di sekolah, penurunan prestasi akademik, remaja cenderung menarik diri dari pergaulan dan adanya pembatasan aktivitas sehari – hari. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta keterampilan para remaja putri terkait pemanfaatan terapi komplementer sebagai upaya penanganan dismenore. Metode pelaksaan penyuluhan tentang dismenorhoe dan penanganannya serta pelatihan pemanfaatan terapi komplementer (kompres air hangat, rebusan air jahe dan senam). Hasil dari kegiatan ini, dari 30 remaja sekitar 96% mengalami peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam mengatasi dismenorhoe secara non farmakologi (terapi komplementer). Adapun terapi komplementer yang paling banyak dipilih oleh remaja adalah kompres air hangat (42%) kemudian rebusan air jahe (32%) dan selebihnya memilih senam (22%). Saran bagi pihak Puskesmas Sebaiknya memberikan penyuluhan dan pelatihan yang terkait dengan permasalah remaja karena salah satu karakteristik remaja adalah rasa ingin tahu yang tinggi sehingga untuk menghindari informasi yang keliru harus difasilitasi dengan sumber informasi yang benar.
Edukasi Mitigasi Kesehatan Reproduksi pada Masyarakat Desa Sibalaya Utara dan Sibalaya Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah: Education on Reproductive Health Mitigation in the Community of North and South Sibalaya Villages, Sigi Regency, Central Sulawesi Sumiaty Sumiaty; Siti Hadijah Batjo; Taqwin Taqwin; Widya Pani; Niluh Nita Silfia; Hastuti Usman; Kadar Ramadhan; Dwi Erma Kusumawati; Wery Aslinda; Metrys Ndama; I Wayan Supetran; Mohamad Fadli Dg. Patompo; Baharuddin Condeng; Junaidi Junaidi; Fajrillah Kolomboy; Zainul Zainul; Djunaedil Syukur Sulaeman; Novarianti Novarianti; Saharudin Saharudin; Ni Made Ridla Nilasanti
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Januari-Maret
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.225 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v4i1.1654

Abstract

The preparation of individual equipment in reproductive health mitigation during disasters is not known by the community. The people of Sibalaya Village have never received education on reproductive health mitigation kits during disasters. The purpose of community service is to prepare the community in reproductive health mitigation during disasters in Sibalaya Village, Tanambulawa Sub-district, Sigi, Central Sulawesi. The service method is health education and demonstration on reproductive health mitigation kits. The service was carried out in North and South Sibalaya Villages, Sigi Regency, Central Sulawesi, from October 19 to October 24, 2022. The target audience are pregnant women, mothers with toddlers, adolescent girls, and couples of reproductive age, with a total of 38 participants. The education media used a PowerPoint presentation with an LCD projector. Evaluation was conducted through pre and post-tests using a questionnaire. The service results showed that 100% of participants knew about the risk groups during disasters, >70% knew about the color of the kit, 92.11% knew about the contents of the kit, and 97.37% knew about the availability of transportation during referrals. The post-test was conducted by asking participants directly, and those who answered correctly were given a reproductive health mitigation kit as a prize. Two participants were able to demonstrate the use of the mitigation kit. The conclusion of the service is that there is an increase in knowledge, and participants can demonstrate the use of reproductive health mitigation kits. It is recommended to form a village reproductive health mitigation team and provide training.
Co-Authors Ade Irma Yulianti Gunawan Adel Vita Masya Dupa Adhyanti Adinda Adinda Aminuddin Amsal Andi Bungawati Anna Veronica Pont Ansar Ansar Ansar Asrawaty Asrawaty Azizah Saleh Azwar Azwar Candriasih, Putu Christina Entoh Christine Christine Condeng, Baharuddin Dedi Mahyudin Syam Dewie, Artika Dian Kurniasari Dian Mega Listiawati Diana N. Sinurat Djunaedil Syukur Sulaeman Dwi Erma Kusumawati Dwi Yogyo Suswinarto Eka S. Riyanto Ekasari Dewi Pertiwi Erlina Erlina Evie, Sova Fahmi Hafid Faisal, Elvyrah Fajrillah Kolomboy Febti Kuswanti Gusman Hamsiah Hamsiah Hanum Sasmita Hardin Hardin Hasanudin Hasanudin Hasdrini Hasdrini Hasfany Asike Hasnawati Hasnawati Hasni Hasni Hastuti Usman I Wayan Supetran I Wayan Supetran Irawati Tampuyak Irsanty Collein Junaidi Junaidi Kadar Ramadhan Kartini Lasman Lili Suryani Lili Suryani Linda Linda Lisnawati Mardiani Mangun Masda Masda Masudin Masudin Masudin Masudin Mohamad Fadli Dg. Patompo Mooammar Safari Muhammad Yani Muliani Nasrul Ndama, Metrys Ni Ketut Hendriani Ni Made Ridla Nilasanti Niluh Nita Silfia Novarianti Novarianti Nur Annisa Nurfatimah Nurfatimah Nurindah Nurindah Nurjaya Putri Mulia Sakti Rahmawati Tangahu Raoda Raoda Rina Tampake Ros Arianty Rugayah Said Saharudin Saharudin Salman Salman Sarliana Sarliana Selvi Alfrida Mangundap Silfia, Niluh Nita Siska Farlina Siti Hadijah Batjo Sitti Aminah Sri Musriniawati Hasan Sri Restu Tempali Sri Sutiwi Sri Yanti Kusika Suastira Sudarman H Melangka, Yulianus Sukmawati Sukmawati Sumarni Sumarni Taqwin Taqwin Tjitrowati Djaafar Tondong, Henrietta Imelda Udin Udin Unun Fadliah Wery Aslinda Wery Aslinda Widya Pani Wijianto Yasmin H Yuli Admasari Yuli Vebrianti Yuni Sartika Yuyuk Eva Fitriyanti Zainul