Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU TIDAK AMAN PADA CALON RADIOGRAFER DI JAKARTA SELATAN Saputro, Setio Adi; Djamalus, Hendra; Kuswoyo, Heri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48473

Abstract

Praktikum radiologi di Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 (PKJ2) memiliki risiko bahaya radiasi bagi calon radiografer. Perilaku tidak aman menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko kecelakaan. Faktor internal dan eksternal memengaruhi perilaku tidak aman. PKJ2 telah melakukan upaya pencegahan perilaku tidak aman, namun masih ditemukan perilaku tersebut saat praktikum radiologi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tidak aman pada calon radiografer serta mengetahui faktor yang paling berpengaruh. Penelitian ini, menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan kuisoner sebagai instrumen pengumpulan data. Data dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik berganda dengan 172 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,6% calon radiografer berperilaku tidak aman saat praktikum radiologi. Variabel seperti pengetahuan, persepsi, motivasi, dan dukungan rekan memiliki hubungan signifikan dengan perilaku tidak aman calon radiografer. Namun, dukungan sarana prasarana tidak memiliki hubungan signifikan. Variabel pengetahuan memiliki nilai odds ratio (OR) tertinggi, yaitu 3,039, sehingga pengetahuan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku tidak aman. Sebagai rekomendasi, PKJ2 perlu melakukan review kurikulum praktikum yang lebih fokus pada aspek keselamatan radiasi. Penting juga untuk mengintegrasikan keselamatan dalam kurikulum pendidikan serta mendorong kolaborasi dan komunikasi aktif antara calon radiografer selama praktikum. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan perilaku tidak aman dapat diminimalisir.