Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENAMBAHAN LAPISAN CAT PADA AGREGAT KASAR (BATU PUMICE) TERHADAP KEKUATAN LENTUR BALOK TIGA TUMPUAN Saputra, Bagus Arista; Dewi, Sri Murni; N, Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan bahan bangunan komposit yang terdiri dari agregat dan campuran semen. Agregat tersebut terdiri dari agregat kasar dan agregat ringan. Kualitas dan karakteristik beton akan sangat dipengaruhi oleh material penyusunnya tersebut. Untuk mengetahui karakteristik dari pengaruh agregat terhadap kekuatan yang dimiliki oleh beton maka perlu dilakukan penelitian.Salah satunya dengan penggunaan batu apung (pumice) sebagai agregat kasar menggantikan batu kerikil dalam campuran beton.Batu apung merupakan batuan vulkanik yang memiliki banyak rongga sehingga lebih ringan jika dibandingkan dengan batu kerikil.Serta penggunaan cat sebagai bahan pelapis permukaan batu apung (pumice) yang bertujuan untuk mengurangi penyerapan air pada agregat tersebut.Pada penelitian ini objek yang diamati yaitu: 1.) Balok beton tulang dengan agregat kasar batu kerikil, 2.)Balok beton bertulang dengan agregat kasar batu pumice tanpa pelapisan cat, 3.) balok beton bertulang dengan agregat kasar batu pumice dengan pelapisan cat. Masing - masing balok uji menggunakan 3 benda uji dengan dimensi balok 120x15x10 cm. Pembebananstatic vertical dilakukan pada seperempat dan tigaperempat bentang setelah balok beton berumur 28 hari. Balok diletakan diatas tiga tumpuan (sendi-sendi-rol).Benda uji diberi beban hingga mencapai runtuh lentur.Hasil pengujian agregat menunjukan penambahan lapisan cat pada agregat kasar batu pumice mampu mengurangi penyerapan air sebesar 3,9%. Balok beton bertulang menggunakan agregat kasar batu pumice berlapis cat memiliki nilai berat volume yang lebih kecil daripada balok  beton bertulang menggunakan agregat kasar batu pumice tanpa pelapisan cat. Proses pembebanan static verticalmenunjukan bahwa balok beton bertulang beragregat kasar batu pumiceyang berlapiskan cat mampu menahan beban yang lebih besar dibandingkan dengan balok beton bertulang beragregat kasar batu pumice tanpa lapisan cat. Dengan penambahan lapisan cat juga meningkatkan kekuatan lentur dari balok beton beragregat kasar batu pumice sebesar 6,76%. Kata kunci: beton, pumice, cat, berat volume,kuat lentur
KAJIAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PENYUSUN BATAKO BERLUBANG Khalis, Adli; Dewi, Sri Murni; ., Wisnumurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abu vulkanik Gunung Kelud adalah abu yang dihasilkan oleh letusan Gunung Kelud yang kemudian terbang ke segala arah sesuai dengan arah hembusan angin. Keberadaan abu vulkanik ini dianggap sebagai limbah yang dapat mencemari lingkungan dan mengganggu masyarakat sekitar. Untuk mengatasi hal itu maka dilakukan pengkajian untuk memanfaatkan material abu vulkanik. Abu vulkanik dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti pasir karena bersifat pozzolan dan dilihat dari ukuran butir yang memiliki kandungan silika yang relatif tinggi. Abu vulkanik pada penelitian ini akan digunakan sebagai pengganti sebagian pasir dalam pembuatan batako berlubang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan relatif kuat yang terbuat dari campuran pasir, semen dan air. Pengujian dilakukan dengan membuat benda uji batako dengan campuran pasir, semen dan abu vulkanik dengan variasi prosentasi pasir dan abu vulkanik. Kemudian dilakukan uji penyerapan air dan kuat tekan untuk mengetahui penyerapan air dan kuat tekan batako serta pengaruh dari penggunaan abu vulkanik. Penelitian ini menggunakan 15 buah benda uji dengan persentase abu vulkanik didalamnya sebesar 0%, 25% dan 50%, untuk masing-masing perlakuan dibuat 5 benda uji. Dari hasil pengujian penyerapan air dan kuat tekan didapatkan hasil bahwa abu vulkanik gunung kelud dapat dimanfaatkan sebagai pengganti sebagian pasir. Berdasarkan syarat dari SNI 03-0349, secara keseluruhan penyerapan air pada batako memenuhi standar penyerapan maksimal yaitu 25%. Untuk pengujian kuat tekan semua benda uji memenuhi SNI, komposisi abu vulkanik Gunung Kelud sebesar 0% dan 25%  tergolong dalam mutu I, sedangkan komposisi abu vulkanik Gunung Kelud sebesar 50% tergolong dalam mutu III, sehingga dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa abu vulkanik Gunung Kelud dapat digunakan sebagai alternatif bahan pengganti sebagian pasir pada pembuatan batako.   Kata Kunci : batako, abu vulkanik Gunung Kelud, penyerapan air, kuat tekan.
PENGARUH PENAMBAHAN CAT PADA AGREGAT KASAR BATU PUMICE TERHADAP KEKAKUAN BALOK BETON BERTULANG DUA TUMPUAN Kurniawan, Ari Tri; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah suatu bahan bangunan dan konstruksi yang sifat-sifatnya dapat ditentukan lebih dahulu dengan mengadakan perencanaan dan pengawasan yang teliti terhadap bahan yang dipilih.Hasil penelitian didapatkan  bahwa balok beton bertulang menggunakan agregat kasar normal dapat menahan beban 1620,677 kg, balok beton bertulang menggunakan agregat kasar batu pumice tanpa pelapisan cat dapat menahan beban 1487,343 kg, Balok beton bertulang menggunakan agregat kasar normal  memiliki nilai berat volume sebesar 2519,444 kg/mm3, balok  beton bertulang menggunakan agregat kasar batu pumice tanpa pelapisan cat memiliki berat volume sebesar 2134 kg/mm3, balok  beton bertulang menggunakan agregat kasar batu pumice dengan pelapisan cat memiliki berat volume sebesar 2080,556 kg/mm3. Balok beton bertulang menggunakan agregat kasar normal  memiliki nilai kekakuan sebesar 213,9202 kg/mm, balok  beton bertulang menggunakan agregat kasar batu pumice tanpa pelapisan cat memiliki nilai kekakuan sebesar 187,287 kg/mm, balok  beton bertulang menggunakan agregat kasar batu pumice dengan pelapisan cat memiliki nilai kekakuan sebesar 179,406 kg/mm3. Dari hasil kekakuan yang diperoleh nilai perbandingan selisih antara kekakuan balok beton bertulang menggunakan agregat kasar normal dengan balok beton bertulang menggunakan agregat kasar batu pumice tanpa pelapisan cat sebesar 14,22%, nilai perbandingan selisih antara kekakuan balok beton bertulang menggunakan agregat kasar normal dengan balok beton bertulang menggunakan agregat kasar batu pumice dengan pelapisan cat sebesar 19,238%, nilai perbandingan selisih antara kekakuan balok beton bertulang menggunakan agregat kasar batu pumice tanpa pelapisan cat dengan balok beton bertulang menggunakan agregat kasar batu pumice dengan pelapisan cat sebesar 4,393%. Kata kunci: balok beton, agregat kasar batu pumice berlapis cat, kekakuan, berat volume
ANALISIS KUAT LENTRUK STRUKTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN LUBANG HOLLOW CORE PADA TENGAH PENAMPANG BALOK Permana, Muhamad Hilman; Dewi, Sri Murni; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah material penyusun suatu struktur. Penggunaan beton di Indonesia pertama kali pada abad ke-7. Benteng Indrapatra milik kerajaan Lamuri adalah infrastruktur pertama yang menggunakan beton. Dalam penggunaannya, beton digabung dengan baja tulangan untuk menahan gaya tarik yang terjad. Beton bertulang dapat digunakan untuk segala macam struktur bangunan, seperti balok, kolom, pelat, dan pondasi. Dalam penggunaannya dilapangan, berat beton yang telah mengeras dapat mencapai 2400 kg/m3. Dalam penelitian ini, akan diuji penggunaan struktur beton ringan dengan membuat lubang hollow core di dalam balok. Pengujian difokuskan pada struktur balok. Dalam pengujian ini, digunakan benda uji balok beton penampang persegi dengan tiga buah lubang persegi dengan arah memanjang balok di tengah struktur balok beton. Lubang ini diisi oleh styrofoam, diletakkan dibawah garis netral penampang, tepatnya pada bagian tarik. Dengan asumsi, penggunaan beton pada bagian tarik kurang efisien dan penggunaan bahan beton pada bagian tarik hanya untuk mendistribusikan gaya yang diterima oleh struktur balok tersebut. Hasil dari penelitian menunjukkan berat volume beton dengan lubang ukuran 5 x 10 x 60 cm mengalami pengurangan sebesar 13.9%, sedangkan balok dengan lubang ukuran 7 x 10  60 cm dan 9 x 10 x 60 cm berturut – turut mengalami penurunan sebesar 15% dan 18.9%. Kuat lentur balok beton bertulang dengan lubang hollow core tidak mengalami penurunan dikarenakan lubang hollow core ditempakan pada daerah tarik balok. Daerah tarik balok ditahan oleh baja tulangan, sehingga jika lubang hollow core ditempatkan pada daerah ini, tidak berpengaruh terhadap kuat lentur balok. Nilai kuat lentur balok beton bertulang dengan lubang hollow core sebesar 2287.5 kgm, 2100 kgm dan 2167.5 kgm, berturut – turut untuk balok dengan lubang hollow core ukuran 5 x 10 x 60 cm, 7 x 10 x 60 cm dan 9 x 10 x 60 cm. Kata kunci: balok beton, lubanghollow core, kuat lentur, berat volume
PENGARUH KOMPOSISI SEMEN SLAG DAN RASIO SEMEN AGREGAT TERHADAP MODULUS ELASTISITAS DAN BERAT VOLUME MORTAR Aprillinda, Sylvia; Dewi, Sri Murni; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi-teknologi baru di bidang konstruksi cenderung berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah pada material konstruksi dimana bermunculan inovasi-inovasi baru yang diharapkan dapat memberikan hasil yang efektif dan efisien di dunia teknik sipil. Bahan-bahan material konstruksi yang merupakan hasil dari inovasi-inovasi diharapkan dapat memberikan nilai yang ekonomis, ramah lingkungan,  dan memiliki kekuatan yang tinggi. Pada penelitian ini bahan yang digunakan pada campuran mortar adalah semen slag yaitu ground granulated blast furnace slag (GGBFS) yang dimana merupakan hasil dari limbah pabrik baja yang diolah kembali menjadi semen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  pengaruh komposisi semen slag dan rasio semen agregat terhadap modulus elastisitas dan berat volume mortar. Penelitian ini memiliki 3 variasi rasio semen agregat yaitu 1:3:0,3; 1:4:033 dan 1:5:0,35. Semen yang digunakan adalah ordinary portland cement (OPC) dan ground granulated blast furnace slag (GGBFS) dengan variasi komposisi semen slag 0%; 10%; 40% dan 70%. Sampel yang digunakan adalah kubus dengan ukuran tiap sisinya sepanjang 10 cm. Uji berat volume dan modulus elastistisitas dilakukan ketika mortar berumur 7 hari, 28 hari dan 56 hari.Berdasarkan hasil pengujian berat volume variasi komposisi semen slag dan rasio semen agregat memiliki pengaruh terhadap berat volume kubus mortar. Hasil analisis statistik dengan uji analisis ragam dua arah menghasilkan bahwa variasi komposisi semen slag dan rasio semen agregat memiliki pengaruh terhadap berat volume mortar. Hasil analisis statistik dengan uji analisis ragam dua arah menghasilkan bahwa variasi komposisi semen slag dan rasio semen agregat memiliki pengaruh terhadap modulus elastisitas mortar. Kata Kunci: mortar, berat volume, modulus elastisitas, semen slag
PENGUJIAN PASANGAN DINDING BATAKO INTERLOCK AKIBAT GAYA IN-PLANE Dini, Hanita Nurilina; Dewi, Sri Murni; Susanti, Lilya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia sangat diperlukan bangunan rumah tinggal yang aman terhadap gempa. Salah satu cara menciptakan rumah tinggal yang aman dengan meningkatkan kinerja dinding agar tidak runtuh saat terjadi gempa. Untuk itu dibuat batako interlock yang memiliki lips pengunci pada sisi-sisinya untuk digunakan sebagai bahan penyusun dinding rumah tinggal. Pada penelitian ini dibuat dinding dengan tulangan dan tanpa tulangan menggunakan batako interlock yang memiliki tinggi 80 cm, panjang 75 cm dan tebal 12,5 cm.Pada dua lubang tepi dinding yang terisi tulangan ditutup dengan mortar.Sedangkan pada lubang yang tidak diisi tulangan ditutup menggunakan gabus.Selain itu juga dibuat benda uji batako interlock satuan dan batako interlock susun. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui mutu batako interlock, kuat tekan batako interlock susun, kuat tekan, kuat geser horizontal dan kuat geser diagonal pasangan dinding batako interlock. Hasil yang diperoleh nantinya akan dibandingkan dengan bahan penyusun dinding lain yang biasa digunakan.Pengujian dinding dilakukan dengan memberi beban dari arah vertikal, horizontal dan diagonal. Hasil pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan rata-rata pasangan dinding batako interlock sebesar 0,796 Mpa,kuat geser horizontal rata-rata pasangan dinding batako interlock sebesar 0,118 MPa dan kuat geser diagonal rata-rata pasangan dinding batako interlock sebesar 0,226 Mpa. Kata Kunci :batako interlock, pasangan dinding, kuat tekan, kuat geser horizontal, kuat geser diagonal
PENGUJIAN PASANGAN DINDING BATAKO INTERLOCK AKIBAT GAYA LATERAL OUT-PLANE Novriadi, Ilham; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan Negara yang permasalahan infrastrukturnya semakin kompleksSelain permasalahan kurangnya bangunan yang tahan gempa. Permasalahan ini disertadengan kebutuhan semen yang melonjak tinggi. Untuk itu dibuat material batako interlockyang dapat meminimalisir penggunaan semen dan memiliki lips pengunci pada sisi-sisinyauntuk digunakan sebagai bahan penyusun dinding rumah tinggal. Pada penelitian ini dibuadinding dengan tulangan menggunakan batako interlock yang memiliki tinggi 150 cmpanjang 75 cm dan tebal 12,5 cm. Pada dua lubang tepi dinding yang terisi tulangan ditutup dengan mortar. Sedangkan pada lubang yang tidak diisi tulangan ditutup menggunakan gabus. Selain itu juga dibuat benda uji batako interlock satuan dan batakointerlock susun. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui mutu batako interlock,  dankuat lentur pasangan dinding batako interlock. Hasil yang diperoleh nantinya akandibandingkan dengan bahan penyusun dinding lain yang biasa digunakan. Pengujiandinding dilakukan dengan memberi beban dari arah lateral diluar bidang dinding. Hasilpengujian yang dilakukan pada batako interlock individu didapatkan mutu batako singleinterlock adalah 4,983 Mpa dan batako double interlock adalah 9,872 Mpa. Hasipengujian kuat lentur rata- rata untuk ketiga benda uji pasangan dinding batako interlockadalah 0,845 Mpa, dan hasil perthitungan kuat lentur teoritis sebesar 2,128 Mpa. Kata Kunci : Batako Interlock, Dinding, Kuat Lentur.
PENGARUH KOMPOSISI SEMEN SLAG TERHADAP KEKAKUAN BALOK DENGAN VARIASI RASIO TULANGAN Maulana, Farhana Irvan; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu pengembangan dalam penggunaan dan pemanfaatan limbah industri. Contohnya adalah pemanfaatan limbah kerak hasil pembuatan Baja yaitu Granulated Blast Furnace Slag (GBFS) sebagai pengganti semen dengan cara digiling halus.  Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh komposisi semen slag dan rasio tulangan terhadap kekakuan balok beton bertulang. Benda uji yang digunakan berupa balok dengan dimensi 15 x 15 x 100 cm. Komposisi semen slag yang dibandingkan dalam penelitian kali ini adalah 0%, 10%, 40%, dan 70%. Sedangkan variasi rasio tulangan yang dibandingkan adalah rasio tulangan minimum, setengah maksimum, dan maksimum. Terdapat dua mutu beton yang diteliti  yaitu K-350 dan K-275. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, secara umum pada rasio tulangan setengah maksimum () untuk kedua mutu dan rasio tulangan maksimum () untuk mutu beton K-275 (22,83 MPa), semakin besar komposisi semen Slag, maka semakin besar kekakuannya. Sedangkan pada rasio tulangan minimum () untuk kedua mutu dan rasio tulangan maksimum () untuk mutu beton K-350 (29,05 MPa), semakin besar komposisi semen Slag, maka semakin kecil kekakuannya. Berdasarkan analisis varian dua arah (Anova), pada mutu beton K-275 (22,83 MPa) hanya terdapat pengaruh dari variasi rasio tulangan terhadap kekakuan balok. Sedangkan pada mutu K-350 (29,05 MPa), belum terdapat pengaruh dari komposisi semen Slag, variasi rasio tulangan, maupun interaksi antara keduanya terhadap kekakuan balok. Kata Kunci: Semen Slag, Rasio Tulangan, Balok Bertulang, Kekakuan.
Pengaruh Penambahan Fly Ash terhadap Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas Beton dengan Campuran Semen Slag Anggara, Rizal Tri; Dewi, Sri Murni; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infrastuktur merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan suatu negara. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia modern ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Hal tersebut dibuktikan dengan bertambah banyaknya bangunan yang didirikan, berbagai bentuk dan jenis bangunan dan berbagai teknologi baru yang telah ditemukan. Pada penelitian ini akan dianalisis pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan dan modulus elastisitas beton yang telah menggunakan campuran semen slag dan semen portland. Komposisi semen slag yang akan digunakanan adalah 40% dan semen portland 60%, sedangkan komposisi penambahan fly ash yang akan digunakan adalah 10% dan 20% dari berat jumlah semen portland dan semen slag. Serta memvariasikan umur beton yaitu 7 hari, 28 hari, dan 56 hari, dengan perlakuan curing yang sama. Dalam penelitian ini dibuat satu jenis benda uji yaitu benda uji silinder untuk diuji modulus elastisitas dan kuat tekan. Benda uji silinder memiliki ukuran diameter 15 cm tinggi 30 cm. Masing-masing benda uji diberikan variasi komposisi semen portland, semen slag, fly ash, dan agregat. Jumlah benda uji kubus adalah 60 buah dengan jumlah tiap variasi adalah 5 buah Pengaruh Fly Ash terhadap kuat tekan beton dengan campuran semen portlan 60% dan semen slag 40%, penambahan Fly Ash 20% lebih tinggi kuat tekanya daripada penambahan Fly Ash 10%. Pada pengujian kuat tekan  dihasilkan kuat tekan yang paling besar terdapat pada mutu benton K-350 dengan penambahan Fly Ash 20% pada umur 56 hari dengan nilai 42,14 Mpa. Sedangkan pengaruh penambahan Fly Ash terhadap modulus elastisitas beton dengan campuran semen portland 60% dan semen slag 40% adalah penambahan Fly Ash memberikan pengarh yang berbeda-beda pada setiap umur yang di rencanakan terhadap nilai modulus elastisitas beton. Kata Kunci : modulus elastisitas, kuat tekan, semen slag.
PENGARUH KOMPOSISI SEMEN SLAG DAN RASIO SEMEN AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR Taffareld, Muhammad Firhand; Dewi, Sri Murni; Susanti, Lilya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infrastruktur merupkan salah satu aspek penting dalam perkembangan suatu negara. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia modern ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun dalam aspek teknologi, software dan bahan material. Dalam pembuatan beton dan mortar kita memperlukan beberapa bahan seperti agregat, semen portland dan air. Namun dalam produksi pasti ada dampak buruk terhadap lingkungan. Pada penelitian ini yang akan dibahas adalah semen portland. Bahan baku utama semen portland adalah kapur dan tanah liat yang merupakan bahan alam yang tidak dapat diperbaharui, Maka dari itu perlu penelitian lebih lanjut terhadap semen limbah ramah lingkungan yang disebut dengan semen slag. Semen slag adalah limbah yang dihasilkan dari hasil samping proses peleburan bijih logam. Kandungan komposisi kimia dominan dalam slag mengandung oksida besi dan kalsium silikat (CSH). Secara fisik dan komposisi kimia slag mirip dengan terak/clinker, sehingga slag dapat ditambahkan dalam penggilingan akhir semen di finish mill sebagai bahan subtitusi tambahan. Penambahan Blast Furnace Slag (BFS) memiliki sifat seperti terak yang mengandung oksida besi dan kalsium silikat (CSH) maka akan memberikan pengaruh terhadap kuat tekan suatu campuran dari semen portland dan bahan pembentuk mortar.Pada penelitian ini akan dianalisis pengaruh kombinasi komposisi  semen slag dan semen portland terhadap kuat tekan mortar. Tidak menutup kemungkinan nantinya semen slag dapat dijadikan alternatif subsitusi terhadap semen portland. Komposisi semen slag yang akan digunakanan adalah 0%, 10%, 40%, dan 70%. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa komposisi semen slag dan rasio agregat yang baik dalam menahan kuat tekan adalah benda uji dengan komposisi semen slag 40% dengan rata-rata kenaikan 74,81% (umur 28 hari) dan 30,62% (umur 56hari) yang dapat menahan kuat tekan compression test paling tinggi sebesar 39,94 Mpa menggunakan rasio semen agregat 1:3. Kata kunci: Semen Slag, Rasio Agregat, Beban, Kuat Tekan.
Co-Authors ., Claudia Abadiah, Yuli Nur Achfas Zacoeb Adinda Maharani, Ghea Nabila Afrizal, Danny Zuan Agostinho Francisco Pinto, Agostinho Francisco Ahmad Fitri Sujatmiko, Ahmad Fitri Aji Wijaya, Dwi Prasetyo Alangnabil, Muhammad Alfianto, Alif Alhadad, Muhammad Alista, Fenty Putri Alwafi Pujiraharjo AmbarPratiwi, Isma Arum Anderson, Jordi Anggara Putra, Dyorizky Imaduddin Anggara, Rizal Tri Anugrah, Ahmad Yuri Aprillinda, Sylvia Ari Wibowo Aulia, Rahmi Bestari, Afif Zuhair Carina Riando, Shabrina Bella Chiquita, Theadeira Christin Remayanti Christin Remayanti N Christin Remayanti N. Desinta Nur Lailasari, Desinta Nur Dessanda, Ryan Radya Desy Setyowulan Devi Nuralinah Devi Nurlinah, Devi Dini, Hanita Nurilina Dwi Putra, Bagus Ginanjar Dwijo Wibowo, Christoforus Aditya Eva Arifi Faizal, Muhammad Fathurrohman, Muhammad Fauzi, Rifqi Eka Hamzah, Muhammad Hendro Suseno Herdianto, Muhammad Irfan Imran Jamaran Indra Waluyohadi, Indra Indradi Wijatmiko Insani, Muhammad Hanif Iqbal, Faishal Kamilah, Fauziyah Khalis, Adli Khamal Barlev Ruslie Khusnul Prianto, Khusnul Kurniawan, Ari Tri Kurniawan, Fajri Lilya Susanti Mahendra, Muhammad Reza Maulana, Farhana Irvan Maulidianto, Mohammad Irvan Ming Narto Wijaya Morrida, Adam Akbar Mufika, Neyla Rohmah Muttaqin, Abdillah Najida, Izza Abhan Narayana, Jalu Nawawi, Imam Novriadi, Ilham Nugroho, Bagus Prasetyo Nugroho, Mahening Desantoro Nugroho, Rahadian Dwi NUR HAFIDHI, MUHAMMAD MUSYFIQ Pambudi, Aji Kukuh Pangestu, Rizki Ayu Paramita, Riezka Prilly Permana, Muhamad Hilman Prasetyo, Ferry Singgih Prastyo, Roni Dwi Prayoga, Yopi Adi Purwaningsih, Anis Puspitasari, Linda Andita Putri, Nanda Kartika Rachman, Muhammad Arif Ramadhani, Candra Kurniawan Ramadhani Ridho, Achmad Ali Robertus, Aristo Yonghy Roland Martin Simatupang S, Rinaldi S.Utami, Putri Dewanti Sani, Firzi Maulana Saputra, Bagus Arista Sasmita, Mochamad Hadi Setiawan, Ronny Shoufika, Alifinia Sitanggang, Gilbert Siti Nurlina Sugeng P. Budio Susanti, Lilya Susanti Taffareld, Muhammad Firhand Tedy Wonlele Tennyson, Albany W., Ming Narto Wicaksono, Ananta Dzaky Widya A, Erwin Wisnumurti Wisnumurti . Wresniwira, Sastria Yanuar, Lucky