Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KUNCI DETERMINASI Ardiyanti, Yusi
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.366 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v5i2.8544

Abstract

Masalah pokok yang di analisis dalam penelitian ini adalahPembelajaran  Berbasis Masalah (PBM)berbantuan kunci determinasi dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA, metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak dua siklus dengan masing-masing siklus terdapat dua pertemuan. Dari PTK tersebut di dapat hasil yang menunjukan bahwa terdapat peningkatan rata-rata hasil pembelajaran yaitu dari 62,89 (siklus I) menjadi 73,42 (siklus II), begitupun dengan setiap indikator pada berfikir kritis terjadi kenaikan, yaitu: indikator memberikan penjelasan dasar mengalami peningkatan sebesar 0,06 (kategori rendah), indikator membangunketerampilan dasar mengalami peningkatan sebesar 0,9 (kategori tinggi) dan indikator menyimpulkan mengalami peningkatan sebesar 0,4 (kategori sedang). Peningkatan ini di hitung berdasarkan rumus gain. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah berbantuan kunci determinasi dapat meningkatkan berfikir kritis siswa SMA.
FINDING MATRIX CONCEPTS BASED ON COGNITIVE LOAD THEORY ON MATHEMATICS LEARNING ABILITY TO IMPROVE MATHEMATICS LITERACY Asmara, Andes Safarandes; Ardiyanti, Yusi; Suparman, Tarpan
JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia) Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.242 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v7i2.13703

Abstract

This research aimed at improving mathematical literacy among vocational high school students. The subject was students in class X. This qualitative research used tests, observation sheets, questionnaires, and interviews. The result shows that there was a limitation in our brain to process complex contents. Therefore, according to cognitive load theory, in the studying process, the teacher should minimize intrinsic cognitive load and stimulate germane cognitive theory, thus improving students' literacy.
Contextual Learning on Mathematical Subjects to Enhance Student Motivation for Learning in Vocational High School Asmara, Andes Safarandes; Hardi, Hardi; Ardiyanti, Yusi
JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia) Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.496 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v8i2.13499

Abstract

The problem of learning in mathematics is because students always look at mathematics is difficult and usually exacerbated by the use of minimal learning aids. It needs to be given a fun learning solution for students to have the motivation and willingness to learn mathematics.  One of them is contextual learning. This research wants to see the extent to which contextual learning is able to improve student learning motivation. This study uses qualitative research with the type of action research class (PTK) using the implementation cycle to see increased motivation and student learning outcomes. The results showed an increase in the motivation percentage of learning to study as a whole for each indicator of the I cycle of 62, 89% to 73.42% motivation to study in cycle II for learning outcomes experienced Increase in high category with gain Sebsar 0.71. Based on the data it has been noted that with contextual learning it is able to improve student motivation and learning outcomes.
Effectiveness of Open Worksheet Based on Problems on Skills of Science Process and Creative Thinking of Junior High School Students Yusi Ardiyanti; Marsah Rahmawati Utami
Jurnal Sekolah Dasar Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Sekolah Dasar
Publisher : LPPM Universitas Buana Perjungan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jurnalsekolahdasar.v4i2.995

Abstract

The quality of education is a direct consequence of a change and development of learning at this time. To optimize learning that requires students to have science process skills and creative thinking (in accordance with 21st-century demands) it is necessary to develop more varied learning media. One way is to develop a problem-based open Worksheet that allows students to add information about a material systematically with reference to problem-based learning by covering several stages, including orienting students to problems, organizing students to learn, guiding individual investigations or group, develop and present data, and analyze and evaluate work results. That is expected to improve the skills mentioned above.
Contextual Learning on Mathematical Subjects to Enhance Student Motivation for Learning in Vocational High School Andes Safarandes Asmara; Hardi Hardi; Yusi Ardiyanti
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.496 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v8i2.13499

Abstract

The problem of learning in mathematics is because students always look at mathematics is difficult and usually exacerbated by the use of minimal learning aids. It needs to be given a fun learning solution for students to have the motivation and willingness to learn mathematics.  One of them is contextual learning. This research wants to see the extent to which contextual learning is able to improve student learning motivation. This study uses qualitative research with the type of action research class (PTK) using the implementation cycle to see increased motivation and student learning outcomes. The results showed an increase in the motivation percentage of learning to study as a whole for each indicator of the I cycle of 62, 89% to 73.42% motivation to study in cycle II for learning outcomes experienced Increase in high category with gain Sebsar 0.71. Based on the data it has been noted that with contextual learning it is able to improve student motivation and learning outcomes.
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI Yusi Ardiyanti; Marsah Rahmawati Utami
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 2 No 2 (2017): Biosfer: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.875 KB) | DOI: 10.23969/biosfer.v2i2.574

Abstract

Understanding the concept of biology is necessary in the integration of nature and technology in everyday life, if the concept of understanding is strong, students can develop and understand higher concepts. But sometimes students have a different understanding of concepts with scientifically accepted concepts and that will lead to misconceptions. The purpose of this study is to determine whether there is misconception in students and sub-concept what most misconception in reproduction system material. To calculate the misconception level of the Certainty of Response Index (CRI) method with the subjects of the study were students of class XI SMA 2 Cikampek. The data can show students misconception for some sub-concepts. The highest misconceptions exist in the menstrual subconses, which is 32.5% while the lowest is in the 10% gamete formation subconsep. This is because students interpret their own understanding of a material based on a text book that is read and an explanation from the teacher.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) Lutfi Nursyifa; Haerudin Haerudin; Yusi Ardiyanti
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1b (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menelaah peningkatan kemampuan pemecahan matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran TGT lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. 2) menelaah perbedaan motivasi belajar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran TGT dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Untuk menjawab rumusan penelitian yang telah dirumuskan, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII pada salah satu SMP Negeri di Kabupaten Karawang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah teknik nonprobability sampling, dengan pengambilan sampel yang dilakukan secara purposivesampling dipilih dua kelas yaitu kelas VII B (N = 40) sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran TGT dan kelas VII E (N = 38) sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran TGT lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh dengan uji Mann-Whitney sebesar 0,0005 <?= 0,05. 2) terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran TGT dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional yang diperoleh dengan uji Mann-Whitney sebesar 0,0000 <?= 0,05.
PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP Nelis Adelia; rafiq zulkarnaen; yusi ardiyanti
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1a (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah sangat penting dimiliki oleh siswa, karena pemecahan masalah merupakan tujuan umum pembelajaran matematika. Pemecahan masalah meliputi metoda, prosedur dan strategi merupakan proses inti dalam kurikulum matematika. Beberapa peneliti terdahulu menyimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih rendah dalam merumuskan masalah matematis, menyusun model matematis, menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching (kelas eksperimen) dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung (kelas kontrol). Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah postets-only. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Rawamerta, dengan pengambilan sampel dilakukan secara purposive, dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas VII-A sebagai kelas eksperimen (N=42) dan kelas VII-B sebagai kelas kontrol (N=42). Instrumen yang digunakan adalah bentuk tes uraian terdiri dari empat soal. Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh kesimpulan bahwa pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching lebih baik dari siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PROBLEM-BASED LEARNING Noviar Noviar; rafiq zulkarnaen; yusi ardiyanti
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1a (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan penalaran matematis sangat penting dimiliki siswa karena kemampuan penalaran merupakan tujuan dari pembelajaran matematika. Salah satu kecendrungan yang menyebabkan siswa gagal menguasai pokok-pokok bahasan matematika diakibatkan oleh siswa kurang menggunakan nalar yang logis dalam memahami soal, menyelesaikan permasalahan soal matematis yang diberikan. Tujuan  penelitian  ini untuk menelaah  perbedaan  pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran matematis antara siswa yang memperoleh perlakuan pembelajaran model problem-based learning dengan siswa yang memperoleh model pembelajaran langsung. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian  pretest-posttest control grup. Populasi dalam penelitian ini adalah  seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 6 Karawang Barat.  Pengambilan  sampel  dilakukan  secara  purposive  yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII D yang berjumlah 39 siswa sebagai kelas eksperimen yang memperoleh perlakuan model problem-based learning dan kelas VII E yang berjumlah 41 siswa sebagai kelas kontrol yang memperoleh perlakuan model pembelajaran langsung. Instrumen  yang  digunakan  enam soal uraian. Uji statistik inferensial parametrik yang digunakan yaitu uji-t dan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa pencapaian kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh perlakuan pembelajaran model problem-based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran langsung dan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh perlakuan pembelajaran model problem-based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran langsung.
Analisis Kesulitan Siswa dalam Menentukan Klasifikasi Makhluk Hidup Menggunakan Kunci Determinasi Yusi Ardiyanti; Indra Budiman; Heru Puspito; Novi Sofia Kahirani
Journal of Research in Science and Mathematics Education (J-RSME) Vol. 1 No. 1 (2022): August
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.645 KB) | DOI: 10.56855/jrsme.v1i1.11

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh temuan bahwa dalam pelajaran biologi ada salah satu materi yang dianggap sulit bagi siswa Kelas X adalah Menentukan Klasifikasi Hewan Dengan Menggunakan Kunci Determinasi. penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pada tahapan penyelesaian apa siswa mengalami kesulitan, Dalam penelitian ini tahapan penyelesaian yang diteliti adalah menentukan nilai dari kingdom sampai spesies pada klasifikasi hewan dengan bantuan kunci determinasi menggunakan symbol T1-7 untuk setiap tingkatan takson. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 32 orang. Dari hasil analisis, maka dapat disimpulkan rata-rata persentase kesulitan hanya ada pada (T3) sebesar 64,37% berarti siswa mengalami kesulitan dalam menentukan penaman kelas; (T4) sebesar 100% yang berarti seluruh siswa mengalami kesulitan dalam menentukan ordo; (T5) sebesar 90,62% berarti hampir sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menentukan famili; (T6) sebesar 75% berarti siswa mengalami kesulitan dalam menentukan genus; serta (T7) sebesar 56,52% berarti siswa mengalami kesulitan dalam menentukan spesies. Hasil analisis menunjukkan apabila siswa menemui kesulitan dalam menentukan penamaan untuk setiap takson, maka ada kecenderungan siswa mengalami kesulitan dalam menentukan klasifikasi hewan.