Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia

Efektivitas Ekstrak Daun Ruku-Ruku (Ocimum Tenuiflorum Linne) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella Enterica Sevoar Typhi Dan Tinjauan Nya Menurut Pandangan Islam Hanif Satria, Irsyad; Keumala Dewi, Intan; Djannatun, Titiek; Arsyad, Muhammad
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v3i02.518

Abstract

Bakteri Salmonella enterica sevoar typhi bersifat patogen bagi manusia. masuknya bakteri Salmonella enterica sevoar typhi ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dapat mengakibatkan terjadinya demam tifoid, yaitu penyakit infeksi sistemik akut dengan gejala yang bervariasi dari ringan berupa demam, lemas serta batuk ringan hingga gejala berat seperti gangguan gastrointestinal. Penanganan penyakit infeksi saat ini masih menggunakan antibiotika, namun intensitas penggunaan antibiotik yang tinggi dapat menimbulkan resistensi. Ruku-ruku (Ocimum tenuiflorum L.) merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai obat. untuk mengobati berbagai penyakit seperti demam, sariawan, panu, mual hingga muntah-muntah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun ruku-ruku sebagai antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella enterica sevoar typhi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan metode disk diffusion. Populasi penelitian ini adalah bakteri Salmonella Enterica Sevoar typhi dan sampel penelitian ini adalah daun ruku-ruku (Ocimum tenuiflorum Linne). Penelitian ini menggunakan data kuantitatif primer. Teknik analisis data yang digunakan adalah program SPSS 25.0, uji statistik parametrik One-Way ANOVA dan Uji Post hoc Tukey. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa DMSO 5% tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonella enterica sevoar typhi dengan tidak terbentuknya zona hambat pada kontrol negatif. Sehingga penelitian ini menyimpulkan bahwa efek antibakteri dari ekstrak daun Ruku-ruku masih belum bisa menggantikan antibiotik Ciprofloxacin yang memiliki diameter (mm) zona hambat yang cukup besar dengan rata-rata 41,47 mm. Artinya hasil penelitian ini belum dapat membuktikan bahwa ekstrak daun ruku-ruku memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri spesifik Salmonella enterica sevoar typhi.
Efektivitas Ekstrak Daun Ruku-Ruku (Ocimum Tenuiflorum Linne) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Shigella Dysenteriae Dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Rahmat Ramadhan, Fathan; Keumala Dewi, Intan; Djannatun, Titiek; Arsyad, Muhammad
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v3i02.519

Abstract

Bakteri Shigella dysenteriae merupakan penyebab disentri yang merupakan bakteri negatif Gram dengan bentuk batang pendek atau basil tunggal. Bakteri ini bersifat anaerob fakultatif dan memfermentasi glukosa serta tidak memfermentasi laktosa. Masalah pencernaan karena infeksi bakteri yang masih tinggi di Indonesia menyebabkan tingginya intensitas penggunaan antibiotik yang memicu berbagai permasalahan terutama resistensi. Termasuk bakteri Shigella dysenteriae yang telah menunjukan resistensi terhadap beberapa antibiotik diantaranya yaitu ampicilin, tetracycline, cefixime dan ciprofloxacin. Dengan demikian, maka diperlukan pengobatan alternatif tehadap penyakit disentri, salah satunya daun kuru-kuru (Ocimum tenuiflorum L.) yang memiliki kandungan terpenoid, alkaloid, flavonoid, dan senyawa aktif lain yang dapat mengobati disentri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan metode disk diffusion. Populasi penelitian ini adalah bakteri Shigella dysenteriae dan sampel penelitian ini adalah daun ruku-ruku (Ocimum tenuiflorum Linne). Penelitian ini menggunakan data kuantitatif primer. Teknik analisis data yang digunakan adalah program SPSS 25.0, uji statistik parametrik One-Way ANOVA dan Uji Post hoc Tukey. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas Ekstrak daun Ruku-ruku (Ocimum tenuiflorum Linne) terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae yaitu dengan ekstrak daun Ruku-ruku dengan konsentrasi 80.000 ppm, 100.000 ppm, 120.000 ppm, dan 140.000 ppm tidak menunjukkan adanya zona hambat terhadap bakteri Shigella dysenteriae. Sehingga menyimpulkan bahwa ekstrak daun Ruku-ruku yang digunakan dalam uji efektivitas antibakteri belum dapat menghambat pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae, yang artinya efek antibakteri dari ekstrak daun Ruku-ruku masih belum bisa menggantikan antibiotik ciprofloxacin.
Hubungan Personal Hygiene Wajah Terhadap Keparahan Acne Vulgaris Pada Remaja SMA Negeri 3 Jakarta Sundoro, Vanya Firsty; Djannatun, Titiek; Maharsi, Eri Dian
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 4 No. 9 (2024): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v4i9.614

Abstract

Acne vulgaris adalah penyakit peradangan kulit yang meskipun tidak membahayakan jiwa, dapat memengaruhi estetika dan rasa percaya diri, bahkan menyebabkan kecemasan dan depresi, terutama pada remaja. Prevalensi tertinggi acne vulgaris terjadi pada usia 16 hingga 18 tahun, baik pada remaja laki-laki maupun perempuan. Salah satu faktor yang memengaruhi acne vulgaris adalah kebersihan wajah atau Personal Hygiene. Kebersihan wajah yang buruk menyebabkan kulit kotor dan berminyak, sehingga bakteri Propionibacterium acnes mudah berkembang biak dan menyebabkan acne vulgaris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene wajah dan keparahan acne vulgaris pada remaja SMA Negeri 3 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan rancangan potong lintang pada 91 siswa yang dipilih secara consecutive sampling. Data personal hygiene dikumpulkan melalui kuesioner, sedangkan keparahan acne vulgaris diukur menggunakan Global Acne Grading System (GAGS). Hasil penelitian menunjukkan hubungan bermakna antara personal hygiene wajah dan keparahan acne vulgaris, dengan p-value 0,000 dan korelasi negatif tinggi (r = -0,610). Sebum berlebih yang bercampur dengan kotoran dapat menutup pori-pori, menyebabkan inflamasi dan acne vulgaris. Remaja laki-laki cenderung memiliki keparahan acne vulgaris lebih tinggi dibandingkan perempuan, karena perempuan lebih menjaga kebersihan wajahnya.