Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Gangguan fungsi sitoskeleton pada proses vitrifikasi keratinosit primer manusia Kusuma, Indra; Hadi, Restu Syamsul; Sandra, Yurika
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 25, No 2 (2017): MEI - AGUSTUS 2017
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.168 KB) | DOI: 10.33476/jky.v25i2.118

Abstract

Keratinosit basal memiliki sifat multipotent, dibutuhkan kultur bebas-serum agar terhindar dari diferensiasi spontan. Kultur keratinosit memberikan peluang untuk berbagai jenis aplikasi riset dan terapi seperti bioengineered skin. Penyimpanan sel dengan metode vitrifikasi terbukti dapat melindungi fungsi embrio pada layanan bayi tabung. Penggunaan vitrifikasi pada penyimpanan keratinosit diharapkan dapat menjadi melindungi fungsi sel.            Sampel kulit diperoleh dari preputium anak usia 4-9 tahun sebanyak 7 orang yang diperoleh dengan informed consent dari orang tua atau wali. Isolasi keratinosit menggunakan metode enzimatik dengan dispase dan trypsin/EDTA. Viabilitas dan proliferasi sel di ukur secara kalorimetrik dengan reagen WST-1 pada panjang gelombang 450 nm dan tehnik tryphan blue exclusion test. Data yang diperoleh diolah secara statistic dengan uji student t-test.            Kriopreservasi dengan tehnik vitrifikasi dapat mempertahankan viabilitas pasca thawing sebesar 80% tidak ada perbedaan bermakna dengan tehnik slow-freezing (p>0,05). Meski demikian hanya 30% dari sel tersebut dapat melakukan perlekatan. Hal ini jauh lebih rendah daripada tehnik slow-freezing yang dapat melakukan perlekatan hingga 70% (p<0,05). Fotomikrograph yang diambil pasca thawing menunjukkan keratinosit yang mengalami blebbing. Disfungsi sitoskeleton akibat syok hiperosmotik dapat menyebabkan cell blebbing.            Pembekuan sel dengan metode vitrifikasi mempengaruhi viabilitas, perlekatan dan kemampuan proliferasi sel dalam kultur. Syok hiperosmotik diperkirakan menyebabkan disfungsi sitoskeleton sehingga menjadi penyebab rendahnya kemampuan perlekatan dan hilangnya daya proliferasi pasca thawing yang dialami sel dengan perlakuan vitrifikasi. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan modifikasi komponen kriomedium yang dapat melindungi fungsi keratinosit.
Pengaruh Madu terhadap Migrasi dan Diferensiasi Sel Human Dermal Fibroblast (HDF ) sebagai Model Uji Luka In Vitro Rahmah Aprilia, Yoan; Nadira, Nadira; Syamsul Hadi, Restu
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 10, No 2 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1848.59 KB) | DOI: 10.33476/mkp.v10i2.725

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh madu terhadap kemampuan migrasi dandiferensiasi sel HDF sebagai model luka in vitro. Sel Human Dermal Fibroblast(HDF)ditanam dalam cawan kultur 6 sumuran untuk uji migrasi dengan scratch assay dan 24 sumuran untuk uji diferensiasi. Sel HDF untuk uji migrasi diberi madu dengan konsentrasi bervariasi selanjutnya diinkubasi selama 18, 44, dan 90 jam. Kecepatan penutupan model luka dihitung dengan prosentase. Untuk uji diferensiasi, sel HDF yang ditanam pada plate 24 dibagi menjadi 6 perlakuan yaitu kontrol tanpa serum dan medium adipogenesis (K1), kontrol serum dan medium adipogenesis (K2),. Setelah konfluens + 70%, diberikan perlakuan yang berisi medium tanpa serum dan madu dosis 0,5% (K3), 1% (K4), 2% (K5), dan 4% (K6) diinkubasi hingga hari ke-7. Kemudian sumuran yang berisi medium madu pada hari ke-8 diganti dengan medium adipogenesis. Pengamatan dilakukan pada hari ke-14, ke-21 dan dilanjutkan dengan pewarnaan Oil Red-O. Hasil penelitian menunjukkan pemberian madu dosis 1% mempercepat migrasi fibroblast sehingga mempengaruhi keberhasilan penyembuhan luka. Pemberian madu juga menyebabkan peningkatan jumlah diferensiasi sel HDF menjadi sel adiposit secara signifikan (p0,05) pada dosis madu 1%. Pemberian suplementasi madu dosis 1% dapat meningkatkan kemampuan migrasi dan diferensiasi sel HDF pada model luka in vitro.
PENGARUH PLATELET-RICH PLASMA (PRP) TERHADAP PROLIFERASI DAN VIABILITAS HUMAN DERMAL FIBROBLAST (HDF) DALAM KONSENTRASI GLUKOSA TINGGI Hadi, Restu Syamsul; Kusumah, Indra; Sandra, Yurika
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 15, No 2 (2019): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jbi.v15i2.3815

Abstract

ABSTRACTThe administration of Platelet Rich Plasma (PRP) is expected to be a supplement for treatment of diabetic wounds and hyperglycemia by increasing growth factors. The purpose of this study was to examine the effect of Platelet Rich Plasma (PRP) on the proliferation and viability of human dermal fibroblast (HDF) in high glucose conditions, as a model for healing diabetic wounds in vitro. HDF cells are grown in DMEM medium containing high glucose which are then with PRP. To measure the effect of PRP on the HDF cell proliferation, CCK-8 kit was used and evaluated by using a microplate reader. To evaluate the viability of HDF, an automated cell counter. The results of the research showed that PRP stimulate the HDF cells proliferation. The optimal dose of PRP to increase HDF cell proliferation is at dose of PRP 10%.  Supplementation of PRP is significantly increased cell viability and HDF cell counts within 48 hours. The results showed PDGF growth factor secreted by PRP is increased significantly. The conclusion is PRP stimulated HDF cell proliferation and viability in a high glucose condition. This finding support the used of PRP as a therapy for diabetic wounds.  Keywords: proliferation, viability, human dermal fibroblast, platelet-rich plasma, diabetic
PENGARUH PLATELET-RICH PLASMA (PRP) TERHADAP PROLIFERASI DAN VIABILITAS HUMAN DERMAL FIBROBLAST (HDF) DALAM KONSENTRASI GLUKOSA TINGGI Hadi, Restu Syamsul; Kusumah, Indra; Sandra, Yurika
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 15, No 2 (2019): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jbi.v15i2.3815

Abstract

ABSTRACTThe administration of Platelet Rich Plasma (PRP) is expected to be a supplement for treatment of diabetic wounds and hyperglycemia by increasing growth factors. The purpose of this study was to examine the effect of Platelet Rich Plasma (PRP) on the proliferation and viability of human dermal fibroblast (HDF) in high glucose conditions, as a model for healing diabetic wounds in vitro. HDF cells are grown in DMEM medium containing high glucose which are then with PRP. To measure the effect of PRP on the HDF cell proliferation, CCK-8 kit was used and evaluated by using a microplate reader. To evaluate the viability of HDF, an automated cell counter. The results of the research showed that PRP stimulate the HDF cells proliferation. The optimal dose of PRP to increase HDF cell proliferation is at dose of PRP 10%.  Supplementation of PRP is significantly increased cell viability and HDF cell counts within 48 hours. The results showed PDGF growth factor secreted by PRP is increased significantly. The conclusion is PRP stimulated HDF cell proliferation and viability in a high glucose condition. This finding support the used of PRP as a therapy for diabetic wounds.  Keywords: proliferation, viability, human dermal fibroblast, platelet-rich plasma, diabetic
Evaluasi Kemampuan Proliferasi, Diferensiasi dan Viabilitas Sel Punca Asal Pulpa Gigi Manusia Pasca Vitrifikasi Hadi, Restu Syamsul; Kusuma, Indra
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 11, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v11i1.951

Abstract

Sejumlah keterbatasan sumber sel pulpa gigi manusia diantaranya harus dari pulpa gigi sehat dengan jumlah sangat terbatas. Teknologi penyimpanan sel dan pengembangan metode vitrifikasi pada DPSC dan MSC sangat bermanfaat untuk keperluan terapi. Penelitian ini  bertujuan mengkaji pertumbuhan, proliferasi dan diferensiasi serta pengaruh simpan beku metode vitrifikasi terhadap sel punca asal pulpa gigi. Sampel yang digunakan adalah pulpa gigi yang diisolasi. Untuk mengukur proliferasinya digunakan Cell Proliferation Reagent WST-1 Absorbansi diukur menggunakan mikroplate ELISA Zenyth pada panjang gelombang 450 nm. Untuk proses simpan beku dengan metode vitrifikasi sel MSC dipanen dan di-cryopreservasi dengan dua langkah yaitu diberikan dengan Equilibration (EQ) dan vitrifikasi solutions (VS). Untuk diferensiasi sel adipogenik digunakan StemPro Adipogenesis dan diuji dengan pewarnaan Oil Red O. DPSC berhasil diisolasi dan tumbuh dengan baik pada medium alfa MEM dengan serum 10%. Kemampuan proliferasi sel DPSC pada inkubasi 24 jam lebih tinggi secara signifikan dibandingkan inkubasi 18 jam. DPSC dapat terdiferensiasi menjadi neural like cells dan pada sel MSC dengan pemberian differentiation Kit StemPro Adipogenesis, diferensiasi MSC ke arah sel adipogenik setelah pewarnaan menggunakan Oil Red O. Teknik vitrifikasi sebagai metode simpan beku pada MSC menunjukan viabilitas yang tinggi ( 80%) dan sel mampu berproliferasi dan berdiferensiasi dengan baik.
Pengaruh Glukosa Tinggi terhadap Proliferasi, Migrasi dan Ekspresi Gen OCT-4 pada Kultur Sel Dermal Fibroblast Manusia Hadi, Restu Syamsul; Sandra, Yurika
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 12, No 1 (2020): JUNI 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v12i1.1604

Abstract

Human dermal fibroblasts (HDF) termasuk sel mesenchymal yang diisolasi dari lapisan dermis kulit. HDF berpotensi digunakan untuk pengobatan penyembuhan luka berdasarkan pengobatan regeneratif. Peningkatan konsentrasi glukosa dapat merusak fungsi sel dan menghambat terapi penyembuhan luka. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh glukosa tinggi pada proliferasi, migrasi dan ekspresi gen OCT-4 sel HDF sebagai model penyembuhan luka diabetes in vitro. Pada penelitian eksperimental ini, fibroblast diisolasi dari kulit setelah sirkumsisi, kemudian ditumbuhkan dalam medium Minimal Essential Medium (DMEM) Dulbecco lengkap dengan serum 10%. Untuk menguji efek glukosa tinggi pada proliferasi sel HDF dilakukan dengan uji CCK-8. Migrasi sel HDF dievaluasi menggunakan uji scratch-assay. RT-PCR digunakan untuk menentukan ekspresi gen OCT-4.  Hasilnya menunjukkan bahwa glukosa tinggi (25 mM-50 mM) meningkatkan kemampuan proliferasi dan migrasi sel HDF. Efek glukosa tinggi tergantung pada dosis. Perlakuan glukosa pada dosis 75 mM akan menghambat kemampuan pertumbuhan HDF. Ekspresi gen OCT-4 meningkat secara bermakna pada pemberian glukosa dosis 25-50 mM. Hasil penelitian ini memberikan dasar untuk pengembangan terapi dalam kondisi diabetes bahwa terapi sel HDF dapat meningkatkan penyembuhan luka meskipun dalam kondisi glukosa tinggi.
Isolasi Sel Punca Pluripoten dengan Penanda CD105+ dan SSEA3+ dari Sel Fibroblas Kulit asal Jaringan Preputium CHURIYAH CHURIYAH; INDRA KUSUMA; SISKA A KUSUMASTUTI; RESTU SYAMSUL HADI; AGUNG ERU WIBOWO; FAIZA KARA FABIOLA
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 14 No 2 (2016): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2117.621 KB)

Abstract

Perkembangan penelitian dan pengetahuan tentang sel punca terus meningkat, kini sel punca berpeluang menjadi terapi modern dengan pendekatan regeneratif yang memberi harapan kesembuhan untuk berbagai jenis penyakit yang sulit untuk disembuhkan seperti penyakit genetik, degeneratif, trauma dan keganasan.Tujuan penelitian ini adalah melakukan isolasi sel punca pluripoten dari sel fibroblas kulit asal jaringan preputium secara enzimatis dan eksplan yang dilanjutkan dengan karakterisasi penanda khas cluster differentiation (CD) 105 dan surface-stage embryonic antigen (SSEA)-3 menggunakan sistem pemurnian berbasis magnet (MACS). Hasil isolasi sel fibroblast secara enzimatik maupun eksplan diperbanyak secara kultur ekspansi dengan variasi medium dan pasase sel serta dikarakterisasi untuk mendapatkan subpopulasi sel dengan CD 105+ dan SSEA3+. Penggunaan conditioned medium, tingkat pasasi yang rendah dan konfluensi yang tinggi meningkatkan persentase subpopulasi sel CD105+ dibandingkan dengan medium standar, tingkat pasase yang lebih tinggi dan konfluensi yang lebih rendah.Subpopulasi sel CD 105+ dan SSEA3+ yang dikultur dan diekspansi menampakkan respon terhadap pewarna Alkalin fosfatase yang menunjukkan adanya populasi stem cell.
Effect of Green Tea Extract to the Degree of Knee Joint Damage and Nitric Oxide Levels in the Rabbit Osteoarthitis Model Tri Panjiasih Susmiarsih; Restu Syamsul Hadi; Achmad Sofwan; K Kuslestari; Intan Razari
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2019: Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Osteoathritis (OA) is characterized by degeneration of articular cartilage, subchondral bone, synovial fluid and synovium. Nitric oxide (NO) is proinflammatory cytokine that play a significant role in the pathogenesis of OA via cartilage and bone degradation by synovial inflammation. Green tea is a novel functional food for treating osteoarthritis and inhibiting the production of inflammatory mediators such as nitric oxide. This study aimed to evaluate the effects of green tea extract to the nitric oxide levels and degree of knee joint damage in the rabbit osteoarthitis model. The Freud’s adjuvant complete was performed to induce OA, as many as sixteen male rabbits (New Zealand white) were randomly divided into four groups: adjuvant injection, adjuvant and green tea (injection), adjuvant and green tea (per oral), and control group. The control group only received drinking water, the Freud adjuvant (0.2 ml) and green tea extract (200 mg/kg bw) were orally and injection administered for eight weeks. The articular cartilage damage was evaluated histologically according to MANKIN score. NO levels were determined by nitric oxide assay. Data was analysed by Chi square test. The result of this study showed the surface structure damage of cartilage increased after adjuvant-induced. Green tea extract decrease significantly (p=0.02) the degree of knee joint damage after adjuvant-induced in rabbit osteoarthritis models. NO levels increased after OA induction. The green tea extract administration (via injection) can significantly (p = 0.038) decrease NO levels compare to adjuvant group. Green tea extract decrease the knee joint damage and NO proinflamantory levels in rabbit of osteoarthritis model
Pengaruh Fermentasi Madu (Apis Mellifera) Terhadap Histologi Pankreas Tikus Yang Diinduksi Cisplatin dan Tinjaunnya Menurut Pandangan Islam Maudina Mahlani; Restu Syamsul Hadi; Firman Arifandi; Samsul Mustofa
Junior Medical Journal Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Junior Medical Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i1.3806

Abstract

Kanker adalah perubahan yang abnormal dalam perkembangan sel yang berkembang menjadi keganasan dalam jaringan manusia. Sel-sel ini berkapasitas untuk memperbanyak diri serta menyebar ke berbagai bagian tubuh yang berakibat mematikan. Cisplatin sebagai terapi kanker juga memiliki efek samping pada jaringan pankreas. Sehingga madu digunakan sebagai peminimalisir efek samping. Penelitiaan ini adalah penelitian eksperimental yang dengan design “posttest-only control group design” yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh fermentasi madu terhadap gambaran histologi jaringan pankreas akibat paparan cisplatin. Penelitian ini menggunakan 4 kelompok kontrol eksperimen dari tikus putih galur wistar jantan berumur 2,5 tahun sebagai populasi dan sampel penelitian yang akan diberikan fermentasi madu dengan variasi dua dosis (5% dan 10%) dan diamati selama 10 hari lalu diinduksi cisplatin dengan dosis 5ml/kgbb. Analisis data menggunakan one way ANOVA dan Uji Pos Hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbaikan gambaran histopatologi pankreas tikus terjadi pada kelompok 3 dengan pemberian fermentasi madu 5% dan luas pulau langerhans kelompok yang diberikan fermentasi madu 5% dan 10% memiliki luas yang paling mirip dengan kelompok normal. Sehingga menyimpulkan bahwa pemberian fermentasi madu 5% sebagai dosis efektif mampu memperbaiki jaringan pankreas. Dalam pandangan islam, pengobatan diperbolehkan dengan tujuan yang baik yaitu mengobati sebagaimana halnya cisplatin. Fermentasi madu sebagai pengobatan alami yang diciptakan Allah SWT dapat meminimalisir efek samping cisplatin.
Potential of Soursop Leaf Extract as an Antioxidant in MCF-7 Cells Mustofa, Muhammad Samsul; Hadi, Restu Syamsul; Rahmah, Nunung Ainur; Pendrianto, Pendrianto
Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & Society for Indonesian Biodiversity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/biomedich.2024.131.265-269

Abstract

The frequency of breast cancer tends to increase. Malondialdehyde (MDA) is a marker of oxidative stress as an end product from the chain reaction of lipid peroxidation. The use of traditional medicine soursopleaf (Annona muricata L.) has been reported for a long time because of its bioactivity as an antioxidant. This study analyzes the relationship between MDA levels and glutathione enzymes in MCF-7 cells given the methanol extract of soursop leaves. The methanol extract of soursop leaves was carried out by infusion method. The methanol extract of soursop leaves was given to cancer cells at several doses with an incubation of 24 hours. The cytotoxic test was carried out using the MTT method. Measurement of MDA levels was carried out using the thiobarbituric acid reactive substance (TBARS/TBA) reactivity test method. GSH measurements used the colorimetric method. The results showed that the ethanol extracts of soursop leaves have cytotoxic activity in the MCF-7 breast cancer cell line with IC50 values of 23.96 ppm. Ethanol extract of soursop leaves increased levels of MDA inhibition and GSH level. Soursop leaf extract could increase MDA inhibition GSH level in human breast cancer cells MCF-7.