I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti
Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Published : 50 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN IMT DENGAN KEKUATAN DAN KETAHANAN OTOT TUNGKAI PADA MAHASISWA PSSKPD UNUD ANGKATAN 2016 Ayu Indriyani Utami; I Made Krisna Dinata; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P02

Abstract

Pada mahasiswa kekuatan dan ketahanan otot tungkai sangat penting dalam mendukung, mempermudah, dan memperlancar aktivitas perkuliahan. Penelitian yang dilakukan pada 100 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menunjukkan bahwa 56% memiliki kebugaran jasmani kurang, 44% kebugaran jasmani sedang, dan 0% kebugaran jasmani baik. Penelitian ini dilakukan secara analitik observasional dengan rancangan cross-sectional study dengan 45 mahasiswa PSSKPD Universitas Udayana angkatan 2016. Random sampling digunakan dalam penelitian ini dengan mempertimbangkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Data dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 25. Berdasarkan hasil uji hubungan antara IMT dengan kekuatan dan ketahanan otot tungkai pada laki-laki didapatkan nilai p = 0,170 (p>0,05) dan nilai r = 0,296 untuk kekuatan otot tungkai serta nilai p = 0,636 (p>0,05) dan nilai r = 0,104 untuk ketahanan otot tungkai, artinya terdapat hubungan yang lemah dan tidak signifikan antara IMT dengan kekuatan otot tungkai dan hubungan yang sangat lemah dan tidak signifikan antara IMT dengan ketahanan otot tungkai pada laki-laki. Sementara pada perempuan didapatkan nilai p = 0,687 (p>0,05) dan nilai r = -0,091 untuk kekuatan otot tungkai serta nilai p = 0,210 (p>0,05) dan nilai r = 0,278 untuk ketahanan otot tungkai, artinya terdapat hubungan yang sangat lemah, terbalik dan tidak signifikan antara IMT dengan kekuatan otot tungkai dan hubungan yang lemah dan tidak signifikan antara IMT dengan ketahanan otot tungkai pada perempuan. Pada laki-laki terdapat hubungan linier antara IMT dengan kekuatan otot tungkai dan terdapat hubungan linier antara IMT dengan ketahanan otot tungkai. Pada perempuan terdapat hubungan terbalik antara IMT dengan kekuatan otot tungkai dan terdapat hubungan linier antara IMT dengan ketahanan otot tungkai. Kata kunci : IMT, Kekuatan otot tungkai, Ketahanan otot tungkai
HUBUNGAN SUHU TUBUH ISTIRAHAT DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Hanik Nuryanti; I Made Krisna Dinata; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.288 KB)

Abstract

Kondisi dimana lemak tubuh berlebih yang dapat digambarkan melalui indeks massa tubuh (IMT) disebutobesitas. Obesitas diakibatkan oleh kurangnya pengeluaran energi yang dipengaruhi oleh tingkat aktivitasdan olahraga secara umum serta metabolisme basal tubuh. Produksi panas yang dihasilkan darimetabolisme basal dapat diindikasikan oleh pengukuran suhu basal. Metode penelitian ini adalahpendekatan analitik potong lintang dengan melakukan pengukuran suhu tubuh istirahat, tinggi badan,berat badan dan perhitungan IMT. Uji analisis menggunakan uji non-parametrik Rank Spearman. Temuanpenelitian ini membuktikan adanya korelasi yang bermakna antara suhu tubuh istirahat dengan IMT,dengan nilai p sebesar 0,001. Koefisien korelasi didapatkan -0,878 menunjukkan hubungan tersebutberbanding terbalik. Suhu tubuh istirahat menandakan panas yang dihasilkan oleh proses metabolismebasal dan efek termik makanan. Proses metabolisme menggunakan lemak sebagai sumber energi panasdapat mengurangi kandungan lemak dalam tubuh. Kata kunci: suhu tubuh istirahat, IMT, metabolisme basal
PERBEDAAN TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI ANTARA PEKERJA SHIFT DAN NON-SHIFT DI TOKO DI DENPASAR SELATAN Ni Nyoman Nita Rosani; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti; I Made Krisna Dinata
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.595 KB) | DOI: 10.24843/eum.2020.v09.i01.p01

Abstract

Shift kerja merupakan pengaturan waktu kerja yang tidak menentu atau di luar jadwal kerja normal. Shift kerja dapat menyebabkan perubahan ritme sirkadian yang akan mempengaruhi tekanan darah dan denyut nadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah dan denyut nadi antara pekerja shift dan non-shift. Rancangan penelitian yang digunakan analitik cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah pramuniaga yang bekerja sebagai pekerja shift dan non-shift toko di Denpasar Selatan. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling. Jumlah sampel adalah 64 orang. Penelitian dilakukan dengan pemeriksaan fisik palpasi untuk mengukur denyut nadi dan menggunakan alat sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah. Perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik dianalisis dengan uji Mann-Whitney, sedangkan perbedaan denyut nadi dianalisis dengan independent t-test. Hasil penelitian tekanan darah sistolik dan diastolik menunjukkan nilai p <0,05 yaitu 0,000 dan 0,000 yang artinya terdapat perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik pada kedua kelompok. Hasil penelitian denyut nadi menunjukkan nilai p <0,05 yaitu 0,012, artinya terdapat perbedaan denyut nadi pada kedua kelompok. Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tekanan darah dan denyut nadi antara pramuniaga yang bekerja sebagai pekerja shift dan non-shift di Denpasar Selatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk mencari faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah dan denyut nadi sehingga diperoleh hasil pengukuran yang lebih akurat. Kata Kunci: Shift Kerja, Tekanan Darah, Denyut Nadi
Hubungan Kebiasaan Olahraga Aerobik Terhadap Dismenore Primer pada Mahasiswi 18-24 Tahun Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Agung Ary Sutawinata; Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.251 KB)

Abstract

Some research have been done on the last two decades. The result showed correlation of exercise and primary dysmenorrhea significantly reduce pain caused by symptoms arising and reduce drug use, but did not reduce bleeding out. The purpose of this research is to find out the relationship between aerobic exercise habit with primary dysmenorrhea in female medical students of Faculty of medicine 2016 age 18-24 years. The design of the research is a descriptive research analytical method with cross sectional approach. The sample in this study are women ages 18-24 years at the medical faculty Udayana University 2016 Generation of 2013 with a total of 96 respondents obtained via simple random sampling techniques, namely the sampling technique in which every Member or unit of the population gets the same opportunity for selected as samples. This research use instrument in the form of a detailed questionnaire for both variables, good habits of primary dysmenorrhea or exercise. The Results of the statistical tests by using test chi square value of the significance of p = 0,05. On the suggestion term of sport and incidence of dysmenorrhea retrieved value p<0,05 (p < a). Concludes there is a meaningful relationship between the duration of aerobic exercise with primary dysmenorrhea wuith p<0,05. Keyword : Primary Dysmenorrhea, Aerobic Exercise, type of exercise , Exercise Frequency , Exercise Duration Frequency
GAMBARAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK PENDERITA HIPERTENSI DI DENPASAR Virgilya S; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti; I Putu Adiartha Griadhi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i4.P02

Abstract

ABSTRAK Prevalensi hipertensi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini mendorong peningkatan upaya pencegahan dan penanganan hipertensi baik secara farmakologi dan nonfarmakologi. Peningkatan aktivitas fisik merupakan salah satu rekomendasi manajemen awal dari sisi nonfarmakologi. Saat ini belum banyak data yang menggambarkan tingkat aktivitas fisik penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat aktivitas fisik penderita hipertensi di Denpasar. Rancangan penelitian adalah deskriptif potong lintang dengan pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Subjek penelitian terdiri atas 100 pasien hipertensi yang melakukan kunjungan ke empat puskesmas di Denpasar. Data penelitian merupakan data primer yang didapat dari hasil wawancara berdasarkan kuesioner aktivitas fisik Baecke. Dari 100 subjek penelitian, 95% diantaranya melakukan aktivitas fisik sedang dan 5% melakukan aktivitas fisik ringan. Proporsi aktivitas fisik ringan tertinggi ditemukan pada subjek dengan karakteristik umur < 60 tahun (80%), jenis kelamin perempuan (60%), dan indeks massa tubuh (IMT) pada kategori obesitas I (60%). Selain itu, subjek yang beraktivitas fisik ringan paling banyak memiliki hipertensi tingkat 2. Sementara itu, proporsi aktivitas fisik sedang tertinggi ditemukan pada subjek dengan karakteristik umur > 60 tahun (58,9%), jenis kelamin perempuan (65,3%), dan IMT pada kategori normal (35,8%). Selain itu, subjek yang beraktivitas fisik sedang paling banyak memiliki hipertensi tingkat 1. Tidak ada dari subjek penelitian yang memiliki aktivitas fisik berat. Kata Kunci: hipertensi, aktivitas fisik, umur, jenis kelamin, IMT, tekanan darah
PREVALENSI NYERI PUNGGUNG PADA SISWA SEKOLAH DASAR YANG MENGGUNAKAN BACKPACK DI KOTA NEGARA KABUPATEN JEMBRANA Putu Andrie Setiawan; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.736 KB)

Abstract

Nyeri punggung adalah nyeri yang disebabkan karena berbagai macam sebab (multifactorial) dan merupakan salah satu jenis nyeri yang paling banyak diderita oleh pekerja industri. Siswa sekolah dasar rentan untuk terkena nyeri punggung karena menggunakan backpack melebihi 10% berat badan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa banyak siswa sekolah dasar di Kota Negara Kabupaten Jembrana yang menggunakan backpack melebihi 10% berat badan dan mengalami nyeri punggung karena hal tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi deskriptif cross-sectional (studi prevalensi) dengan menggunakan siswa sekolah dasar di Negara sebagai subjek dengan mengukur berat badan, berat backpack, dan keadaan nyeri punggung menggunakan kuesioner. Dari Penelitian ini didapatkan bahwa siswa sekolah dasar di Kota Negara Kabupaten Jembrana yang menggunakan backpack sebanyak 77,4% mengeluhkan nyeri punggung dengan tiga kategori variasi. Sisanya sebanyak 22,6% tidak mengeluhkan nyeri punggung. Dapat disimpulkan bahwa rerata siswa sekolah dasar di Kota Negara Kabupaten Jembrana membawa backpack dalam batas normal, yaitu hanya 9,3% dari berat tubuh. Namun perlu diperhatikan karena ada siswa yang membawa backpack hingga 27% dari berat tubuh. Data menunjukkan 112 (39%) orang subjek menggunakan backpack melebihi 10% berat badan dan dari 39% tersebut 75,9% diantaranya mengeluhkan nyeri punggung dengan tiga kategori nyeri
HUBUNGAN ANTARA SARAPAN DENGAN TINGKAT KONSENTRASI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2011 DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA I.G.N Bagus Hindra D; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.377 KB)

Abstract

Concentration is part of cognitive function. Concentration makes people can focus in doing something in the given time. There are many things that can influence concentration. This study was conducted to know the relationship between breakfast and the degree of concentration in teenager. This study is analytic observational study with cross sectional approach. The samples was taken with consecutive sampling method. The samples in this study was from 2011 college student in Medical Faculty of Udayana University which is either doing breakfast or not, and willing to participate in this study by signing the informed consent. From 83 samples, 56 was doing breakfast and 27 was not. After the test using Continuous Performance Task (CPT) was done, we found the number of people which have good concentration in breakfast group are 12 and 44 have bad concentration in breakfast group. Meanwhile in non breakfast group, one has good concentration, and 70 have bad concentration. After the hypothesis testing was done with fischer method, we get the p>0.05 which show that there are no difference in the degree of concentration between breakfast and non breakfast group. Thus, it is concluded that there is no relationship between breakfast and the degree of concentration. The results of this research could be applied as a basis for further research in searching factors that can influence the degree of concentration. Keywords : Breakfast, concentration, Continuous Performance Task
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN RISIKO KEMUNCULAN SINDROM DE QUERVAIN PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Elvina Veronica; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti; I Putu Gede Adiatmika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i4.P08

Abstract

ABSTRACT The intensity of smartphone usage among students is high because the presence of smartphones that support our activities. Many negative effects caused by the intensity of excessive smartphone usage such as musculoskeletal disorders. De Quervain's syndrome is a painful condition of the stiloid processus due to synovial wrapper sheath trauma or inflammation that surrounds the abductor polllicis longus muscle and extensor pollicis brevis muscle in the hand due to excessive repetitive movements. This study was an analytic study with a cross-sectional method to determine the relationship of the intensity of smartphone usage with the risk of de Quervain's syndrome appearance in undergraduate female medical students of Udayana University. Conducted in February-March 2020 at the Faculty of Medicine, Udayana University with 100 undergraduate female medical student of Udayana University class of 2018 and 2019 as respondents who filled DQST (de Quervain Screening Tool) questionnaire on both hands and a questionnaire about intensity of smartphone usage. This research variable consists of independent variable intensity of smartphone usage, dependent variable de Quervain syndrome of both hands, and control variable age, gender, and medical study program. Somers’ D bivariate test results showed no relationship (p> 0.05) between intensity of smartphone usage and risk of de Quervain appearance on both hands. This condition was influenced by position when using a smartphone, type of smartphone, and other factors. Further research is needed related to other factors that influence the risk of de Quervain syndrome appearance and other musculoskeletal disorders. Keywords: de Quervain syndrome, intensity of smartphone usage, pain
TINGKAT KETAHANAN KARDIORESPIRASI PADA PELATIH KEBUGARAN DI PUSAT KEBUGARAN “X" William Abraham S; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti; I Made Krisna Dinata
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i7.P18

Abstract

ABSTRAK Kebugaran jasmani seseorang dapat di uji dengan cara menguji ketahanan kardiorespirasi ataupun daya tahan kardiorespirasi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan kardiorespirasi pelatih kebugran di pusat kebugaran “X”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan dengan teknik pengambilan data menggunakan uji ketahanan kardiorespirasi. Populasi adalah seluruh pelatih kebugaran yang berada di pusat kebugaran “X” sejumlah 15 orang yang terdiri 11 pria dan 4 wanita yang diambil dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur ketahanan kardiorepirasi pada penelitian ini adalah dengan tes cooper. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang di representasikan dalam bentuk persentase. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Tingkat ketahanan kardiorespirasi pada pelatih kebugaran pria di pusat kebugaran “X” di Denpasar, Bali berada pada kategori “kurang baik“ sebesar 18,18 % ( 2 orang), kategori “cukup” sebesar 63,64% ( 7 orang), kategori “baik” sebesar 18,18% (2 orang). (2) Tingkat ketahanan kardiorespirasi pada pelatih kebugaran wanita di suatu pusat kebugaran di Denpasar, Bali berada pada kategori “kurang baik“ sebesar 25% ( 1 orang), kategori “cukup” sebesar 50% ( 2 orang), kategori “baik” sebesar 25% (2 orang). (3) Tingkat ketahanan kardiorespirasi pada pelatih kebugaran pria dan wanita di suatu pusat kebugaran di Denpasar, Bali berada pada kategori “kurang baik“ sebesar 20% (3 orang), kategori “cukup” sebesar 60% ( 9 orang), kategori “baik” sebesar 20% (3 orang). Kata Kunci : Ketahanan kardiorespirasi, Pelatih Kebugaran, Tes cooper.
HUBUNGAN DISABILITAS PADA LOW BACK PAIN DENGAN POSTUR KERJA PADA PEKERJA PENYAPU JALAN DI KOTA DENPASAR Wardatun Nugraheni; I Made Krisna Dinata; I D A Inten Dwi Primayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.842 KB)

Abstract

Pekerjaan penyapu jalan merupakan pekerjaan yang dilakukan secara repetitif. Faktor-faktorrisiko dalam pekerjaan diantaranya faktor postur, kontraksi otot statis, gerakan repetitive. Banyaknyafaktor risiko membuat pekerjaan penyapu jalan perlu dilihat dari sisi ergonomi sehingga produktivitasdan kesehatan para pekerjanya dapat ditingkatkan. Faktor risiko yang terdapat dalam proses kerjapekerja penyapu jalan yang dianggap meningkatkan faktor risiko terkenanya masalah MSDs. Untukmengetahui ada hubungan disabilitas pada low back pain dengan postur kerja pada pekerja penyapujalan di Kota Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancanganpenelitian analitik cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah pekerja penyapu jalan di kotaDenpasar tahun 2017 yang berjumlah 14 orang. Sampel pada penelitian ini diambil secara acakdengan menggunakan metode cluster sampling pada kelompok individu dalam populasi yang terjadisecara alamiah berdasarkan wilayah. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah postur pekerja yangdidapat menggunakan alat analisis REBA, variabel tergantung dari penelitian ini adalah disabilitaslow back pain yang diambil menggunakan alat kuesioner indeks disabilitas Oswestry. Uji statistikyang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Hasil analisis korelasi uji korelasi spearman diperolehnilai rho r sebesar 0,551 dan nilai p = 0,00. Hubungan yang searah, yaitu peningkatan nilai satuvariabel akan diikuti peningkatan nilai dari variabel yang lain. terdapat hubungan yang signifikanantara disabilitas pada low back pain dengan postur kerja pada pekerja penyapu jalan di KotaDenpasar pada tahun 2017. Kata kunci: Postur Kerja, Low Back Pain, Kuesioner Oswestry, REBA
Co-Authors AA Lanang Dananjaya Putra Dewa WA Ade Sugandhi Aditya Johan Romadhon Agung Ary Sutawinata Ali Imron Ari Wibawa Ayu Dilia Febriani Wisnawa Ayu Indriyani Utami AYU WULANDARI Azriel Siloam Bagus Komang Satriyasa Celine Setiawan Cindy Anastasia Okhotan Cindy Thiovany Soetomo Clara Ratu Angela Christi Darryl Rex Zaffyr Dewa Ayu Puspitasari Dewa Putu Gde Samatra Dewa Putu Gede Purwa Samatra Dio Septiyan Helmi Efraldo Yudistira Elvina Veronica Futi Nurul Destya Gede Dilajaya Robin Gusti Made Agung Mega Utama Hanik Nuryanti I Dewa Ayu Juniastari Putri I Dewa Putu Sutjana I G. M. Aman I Made Ady Wirawan I Made Jawi I Made Krisna Dinata I MADE MULIARTA . I Made Niko Winaya I Nengah Sandi I Nyoman Adi Putra I Nyoman Mangku Karmaya I Putu Adiartha Griadhi I Putu Gede Adiatmika I Wayan Gede Sutadarma I Wayan Weta I.G.N Bagus Hindra D Ida Ayu Dewi Wiryanthini Ida Ayu Priandini IGN Alit Hendra Wahyudi Intan Ayu Puspaningsih J. A. Pangkahila Kadek Rina Agustinawati Ketut Tirtayasa Komang Diah Kurnia Kesumaputri Luh Gede Ayu Sri Nadi Wahyuni Luh Made Indah Sri Handari Luh Made Indah Sri Handari Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Putu Ratna Sundari M. Ali Imron Made Hendra Satria Nugraha Md Ayu Puspita Citra Novelia Moh Ali Imron Muh. Ali Imron Muhammad Irfan Munawwarah, Muthiah N. Agus-Bagiada Ni Kadek Ira Maharani Putri Ni Kadek Yuni Lestari Ni Ketut Dewita Putri Ni Luh Nopi Andayani Ni Made Dwi Dayanti Martini Ni Nyoman Arista Febrianti Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Nyoman Nita Rosani Ni Putu Sukma Nathania Nyoman Virna Uginiari Putu Andrie Setiawan Putu Astawa Putu Ayu Savitri Putu Ayu Sita Saraswati Putu Satriya Yudha Permadi Putu Satyakumara Upadhana Rahma Cempaka Putri Reza Fatchurahman Rizki Novrianti Santi Bery Hastuti Selviani, Iit Sugijanto - Susy Purnawati Syahmirza Indra Lesmana Virgilya S Wahyuddin, Wahyuddin Wardatun Nugraheni William Abraham S