Putu Ayu Sita Saraswati
Departemen Fisioterapi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,Denpasar,Bali

Published : 49 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor Risiko Terjadinya Forward Head Posture R Gusti Haryo Budi Pangestu; Made Hendra Satria Nugraha; Putu Ayu Sita Saraswati
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v5i2.140

Abstract

Forward head posture adalah salah satu kelainan postur dimana kepala mengarah ke depan pada bidang sagital menjauhi dari garis vertikal bahu, ini dapat ditandai dengan tidak segarisnya kepala dengan bahu. Forward head posture sangat memengaruhi kehidupan manusia dimana dalam jangka panjang dapat menyebabkan nyeri leher kronis, gangguan ketegangan otot dan berpengaruh juga pada keseimbangan. Oleh karena itu identifikasi lebih lanjut terkait faktor dari forward head posture diperlukan untuk mengurangi angka kejadian di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko dari terjadinya forward head posture. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dengan menggunakan data dari jurnal-jurnal ilmiah yang didapat dari berbagai database jurnal ilmiah yang ada di internet. Jurnal ilmiah yang ditinjau adalah jurnal yang membahas topik tentang forward head posture, seperti definisi, faktor-faktor risiko dan prevalensi pada populasi. Berdasarkan hasil telaah jurnal didapatkan hasil bahwa forward head posture dapat terjadi apabila seseorang melakukan pekerjaan dengan postur atau sikap yang salah yaitu menekuk leher dan mencondongkan leher ke depan saat bekerja dan berulang kali dalam jangka waktu yang lama, dengan rerata durasi pekerjaan lebih dari 1 – 2,8 jam per hari. Jenis pekerjaan yang banyak menimbulkan forward head posture adalah penggunaan gawai, bekerja di depan komputer, membawa tas yang berat, dan pengoperasian mesin jahit.
THE EFFECTIVENESS OF BACK MASSAGE AND ULTRASOUND THERAPY COMBINED WITH HOME-BASED EXERCISE IN REDUCING DISABILITY IN MECHANICAL LOW BACK PAIN Putu Ayu SIta Saraswati; Sayu Aryantari Putri Thanaya; Made Hendra Satria Nugraha
Sport and Fitness Journal Vol 10 No 1 (2022): Volume 10, No. 1, January 2022
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/spj.2022.v10.i01.p04

Abstract

Low back pain (LBP) is a common problem and a leading cause of disability worldwide. Mechanical LBP is a cumulative process caused by physical workloads, errors when lifting, and poor posture while working, which causes the lower back to experience heavy mechanical stress. This can result in pain and limitation of motion in the lumbar spine, thereby increasing the level of disability. The combination of ultrasound therapy with back massage is often used in general to treat mechanical LBP. The addition of home-based exercise to this combination is expected to accelerate tissue repair, reduce pain, and increase the range of joint motion, and it is expected that disability will decrease. This study aimed to compare the combination of back massage and ultrasound therapy with or without home based exercise in reducing disability due to mechanical LBP. This single blinded randomized controlled trial was conducted for 4 weeks involving 24 subjects with mechanical LBP, who were randomly assigned to a treatment group or control group. Disability due to mechanical LBP was measured using the Modified Oswestry Disability Index (MODI), which was assessed at baseline and after the last treatment was given. After treatment, between-group analysis using the independent t-test found the mean reduction of MODI score significantly different between the intervention and control group after receiving the intervention. Therefore, it can be concluded that the addition of home-based exercise to back massage and ultrasound therapy can significantly reduce disability due to mechanical LBP.
PENAMBAHAN INTEGRATED NEUROMUSCULAR INHIBITION TECHNIQUE LEBIH MENURUNKAN DISABILITAS LEHER DARIPADA CONTRACT RELAX STRETCHING PADA INTERVENSI ULTRASOUND DALAM KASUS SINDROM MYOFASCIAL OTOT UPPER TRAPEZIUS Putu Ayu Sita Saraswati; I Putu Gede Adiatmika; Syahmirza Indra Lesmana; I Wayan Weta; I Made Jawi; Wahyuddin -
Sport and Fitness Journal Volume 6, No.1, Januari 2018
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.571 KB) | DOI: 10.24843/spj.2018.v06.i01.p09

Abstract

Sindrom myofascial pada otot upper trapezius merupakan nyeri otot yang ditandai oleh satu atau beberapa myofascial trigger point pada otot upper trapezius. Posisi kerja statis dalam jangka waktu lama memicu timbulnya masalah tersebutdan mengakibatkan nyeri dan keterbatasan gerak pada leher sehingga akan menimbulkan disabilitas leher. Penanganan fisioterapi berupa integrated neuromuscular inhibition technique (INIT) dan contract relax stretching yang dikombinasikan dengan modalitas ultrasound berdampak pada penurunan disabilitas leher. Tujuan: mengetahui metode yang lebih efektif dalam menurunkan disabilitas leher pada sindrom myofascial otot upper trapezius.Metode: Jenis penelitian eksperimental dengan rancangan randomizedpre test and post test group design. Sampel sebanyak 24 orang dibagi menjadi dua kelompok masing-masing 12 orang secara random. Kelompok perlakuan 1 dengan kombinasi INIT dengan ultrasound, sedangkan perlakuan 2 dengan contract relax stretching dengan ultrasound. Data diperoleh dengan mengukur disabilitas leher menggunakan Neck Disability Index(NDI), lingkup gerak sendi leher (LGS) dengan goniometerpada saat sebelum dan setelah perlakuan. Hasil:Diperoleh penurunan NDI22,50±2,43%(p<0,001) dan peningkatan LGS 5,083±1,0840 (p<0,001) pada Kelompok 1.Kelompok 2 juga terdapat penurunan NDI 17,33±3,05%(p<0,001) dan peningkatan LGS3,333±0,7780 (p<0,001). Hal ini berarti bahwa dalam setiap kelompok terjadi penurunan disabilitas leher secara bermakna. Hasil uji antar kelompok menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada penurunan NDI (p<0,001) dan peningkatan LGS (p<0,001). Simpulan: penambahan INIT lebih menurunkan disabilitas leher daripada contract relax stretching pada intervensi ultrasound dalam kasus sindrom myofascial otot upper trapeziusKata kunci : myofascial, trapezius, INIT, ultrasound, stretching, disabilitas leher
EFEKTIVITAS LOW POWER LASER TERAPI DAN PROPRIOCEPTIF NEUROMUSCULAR FACILITATION PADA ULKUS DIABETIKUM DERAJAT 2 Made Hendra Satria Nugraha; Nila Wahyuni; Putu Ayu Sita Saraswati
Sport and Fitness Journal Volume 7, No.2, Mei 2019
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.716 KB) | DOI: 10.24843/spj.2019.v07.i02.p06

Abstract

Diabetic ulcers are one of the most severe complications of diabetes in people with diabetes mellitus. When examined through the International Classification of Function (ICF) approach, there are several problems associated with diabetic ulcers, including: the presence of pain, limited movement, open wounds, loss of sensory sensation or motor ability. There are some modalities can be used to help these problems, namely by using laser and therapeutic approaches such as the application of proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF). The method of this paper is an article review by using secondary data taken from research journals which are related to the effectiveness of the use of low power laser therapy and proprioceptive neuromuscular facilitation in diabetic ulcer patients. The primary effect of laser usage on cell is increasing oxidative metabolism to produce more ATP, which ultimately leads to the normalization of cell function, pain relief, and wound healing. PNF is a method of enhancing neuromuscular movement and facilitation to facilitate muscle contraction. This method has the primary goal of achieving individual needs, and thus can perform functional movements, through facilitation, inhibition, strengthening and relaxation of muscle groups. Based on the literature review, it can be concluded that: (1) Low power laser therapy is effective in repairing wounds in patients with grade 2 diabetic ulcers, (2) Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) is effective in improving sensory and motor neuronal conduction associated with ankle movement in grade 2 diabetic ulcers, and (3) The combination of low power laser therapy and Proprioceptive Neuromuscular Facilitation is effective in improving the limitations of motion and function of grade 2 diabetic ulcers.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MYOFASCIAL RELEASE TECHNIQUE DENGAN MUSCLE ENERGY TECHNIQUE PADA INTERVENSI ULTRASOUND DALAM MENURUNKAN DISABILITAS Putu Ayu Sita Saraswati; Ni Komang Ayu Juni Antari; Anak Agung Gede Angga Puspa Negara
Sport and Fitness Journal Volume 7, No.3, September 2019
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.776 KB) | DOI: 10.24843/spj.2019.v07.i03.p01

Abstract

Introduction: A study shows the prevalence of musculoskeletal pain in the elbow most often diagnosed with elbow and forearm conditions is tennis elbow. Tennis Elbow, a common disease that can cause a decrease in productivity and economic losses. Treatment of physiotherapy that can be given for myofascial syndrome can be therapeutic modalities such as Ultrasound and manual therapy such as Muscle Energy Technique (MET) and Myofascial Release Technique (MRT). Method: This is an experimental study with pre and post test control group design. The number of samples was 24 people, which divided into 2 groups. Group I was given MRT with ultrasound, while Group II was given MET with ultrasound. Disability is measured by the Patient-Rated Tennis Elbow Evaluation Questionnaire. Results: Based on the results of the Paired Sample t-test in Group I and Group II the value of p <0.001 stated that there was a significant change after giving the exercise to each group. Furthermore, the comparison test between both groups used the independent sample t-test and p value <0.05. This shows that there are significant differences between groups. Conclusion: MRT further reduces disability due to tennis elbow compared to MET.Keywords: tennis elbow, disability, PRTEE, MET, MRT.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KOORDINASI MATA-TANGAN PADA PEMAIN SOFTBALL REMAJA DI BADUNG I Made Aditya Pramana Kasidi; I Made Niko Winaya; I Nyoman Adiputra; Putu Ayu Sita Saraswati
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 10 No 1 (2022): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2022.v10.i01.p12

Abstract

Pendahuluan: Softball merupakan olahraga pukul bola yang berasal dari Amerika Serikat. Memukul merupakan kemampuan yang sangat penting untuk memperoleh poin dalam permainannya. Kemampuan memukul dalam permainan softball dipengaruhi oleh kemampuan koordinasi mata-tangan. Koordinasi merupakan kemampuan mengintegrasikan sesuatu melalui gerakan yang selaras dan efektif sesuai dengan sasaran tertentu, sehingga menghasilkan gerakan yang akurat. Koordinasi mata-tangan dapat dipengaruhi oleh kecemasan. Individu yang mengalami kekhawatiran yang mendalam atau berkelanjutan dapat menimbulkan gangguan terhadap prilaku (eksekusi) yang bersifat ringan. Tujuan penelitian ini yaitu membuktikan bahwa terdapat hubungan negatif antara tingkat kecemasan terhadap koordinasi mata-tangan pada pemain softball remaja di Kabupaten Badung.Metode: Rancangan penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan melalui teknik consecutive sampling dengan jumlah sampel 46 orang dengan rentang umur 15-18 tahun jenis kelamin laki-laki.Hasil: Hasil penelitian ini yaitu kejadian cemas terjadi lebih tinggi yaitu 52,2% dari total sampel melalui pengukuran kuesioner T-MAS dengan skor ? 21 meliputi 24 orang dan koordinasi mata-tangan memperoleh nilai rata-rata cukup (9,85) dengan nilai baik 39,1% dari total sampel dengan skor 13-16 meliputi 18 orang melalui pengukuran lempar tangkap bola tenis ke tembok sasaran. Hasil uji bivariat memperoleh nilai p sebesar 0,008 untuk uji chi-square dan nilai p sebesar 0,003 untuk uji spearman’s rho dengan nilai koefisien korelasi -0,430.Simpulan: Terdapat hubungan negatif antara tingkat kecemasan dengan koordinasi mata-tangan. Kata Kunci: softball, kecemasan, koordinasi mata-tangan
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN STABILITAS POSTURAL PADA LANSIA DI DESA KUKUH, KERAMBITAN, TABANAN Ni Kadek Ayu Satya Dewanti; Putu Ayu Sita Saraswati; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra; Ni Made Linawati
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 9 No 3 (2021): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2021.v09.i03.p01

Abstract

Lansia merupakan seseorang yang memasuki tahap usia 60 tahun ke atas. Saat memasuki tahap lansia, akan terjadinya proses degeneratif dari perubahan fisik maupun neurologis yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Penyebab masalah kesehatan pada lansia salah satunya adalah kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi fungsi sensorimotor pada tubuh lansia sehingga akan berdampak pada stabilitas posturalnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan stabilitas postural pada lansia di Desa Kukuh, Kerambitan, Tabanan. Desain penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada bulan Februari-April 2021. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Total sampel penelitian ini sebanyak 66 orang. Variabel independen yang diukur adalah kualitas tidur yang diukur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index. Variabel dependen yang diukur adalah stabilitas postural yang diukur menggunakan Time Up Go Test. Uji hipotesis yang digunakan adalah chi-square untuk menganalisis hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil analisis data diperoleh nilai p=0,000 sehingga p<0,05. Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara kualitas tidur dengan stabilitas postural pada lansia di Desa Kukuh, Kerambitan, Tabanan. Sampel dengan kualitas tidur yang buruk (Global PSQI >=5) lebih dominan memiliki stabilitas postural berisiko jatuh (<=20 detik) dan sangat berisiko jatuh (<=30 detik), sedangkan sampel yang memiliki kualitas tidur yang baik (Global PSQI<5) memiliki stabilitas yang normal (<=10 detik). Kata kunci: Lansia, Stabilitas Postural, Tidur
HUBUNGAN PEMBERIAN MASSAGE TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI KELURAHAN TONJA DENPASAR UTARA Agung Avinda Dewi; Ni Luh Nopi Andayani; Putu Ayu Sita Saraswati; Made Hendra Satria Nugraha
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 9 No 1 (2021): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2021.v09.i01.p07

Abstract

Berat badan merupakan indikator dan ukuran antropometrik terpenting dalam memenuhi nutrisi yang digunakan saat pemeriksaan kesehatan bayi pada semua kelompok usia. Bertambahnya berat badan dan tinggi badan bayi dapat dikatakan sehat. Peningkatan berat badan pada bayi dapat dilakukan dengan memberikan stimulus berupa massage. Massage pada bayi dilakukan dengan memberikan sentuhan dan usapan halus pada kulit bayi dengan beberapa gerakan dan sentuhan lembut yang dapat membuat bayi merasa tenang. Massage dapat dilakukan oleh orang tua bayi sendiri. Massage bertujuan untuk memperlancar peredaran darah dan mampu meningkatkan metabolisme sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dari pemberian massage terhadap peningkatan berat badan pada bayi usia 3-6 bulan di Kelurahan Tonja Denpasar Utara yang dilakukan pada bulan Mei-Juni 2019. Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan metode pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling dengan jumlah sampel 56 bayi yang dimana terdiri atas dua kelompok. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur berat badan bayi pre dan post pemberian massage pada kelompok perlakuan dan tanpa perlakuan dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) sebagai tolak ukur dari peningkatan berat badan bayi. Uji analisis data yang digunakan adalah uji statistik Chi Square yang berfungsi untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu massage dengan variabel dependen yaitu berat badan bayi, diperoleh hasil nilai p = 0,000 yang artinya bahwa nilai p < 0,005 maka penelitian ini bermakna secara statistik. Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistik diatas, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pemberian massage terhadap peningkatan berat badan pada bayi usia 3-6 bulan di Kelurahan Tonja Denpasar Utara pada Tahun 2019. Kata kunci : massage, berat badan bayi, stimulasi, nutrisi
HUBUNGAN KEBUGARAN FISIK TERHADAP KECEPATAN BERJALAN PADA LANSIA DI DESA SUMERTA KELOD DENPASAR TIMUR Desak Nyoman Puspa Indah Saraswati; Putu Ayu Sita Saraswati; Ni Wayan Tianing; I Putu Gede Adiatmika
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 2 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.545 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2020.v08.i02.p10

Abstract

Seseorang yang telah mengalami penambahan usia memiliki sebutan lanjut usia. Kesehatan penduduk lansia harus menjadi perhatian karena dampak dari penuaan, lansia mengalami banyak perubahan dari segi struktur dan fungsi tubuh, mental dan psikososial.Salah satu yang mempengaruhi kesehatan lansia adalah kebugaran fisik.Seiring dengan perubahan yang terjadi pada lansia, kebugaran fisik dari lansia pun cenderung akan menurun. Salah satu komponen dari kebugaran fisik yang berhubungan dengan keterampilan motorik adalah kecepatan. Pola jalan pada lansia mengalami perubahan terutama pada kecepatannya. Mengukur kecepatan berjalan pada lansia merupakan salah satu cara untuk menilai dan memantau status fungsional dan kesehatan secara keseluruhan pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebugaran fisik dengan kecepatan berjalan pada lansia di Desa Sumerta Kelod Denpasar Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Maret - April 2019. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 40 orang. Variabel dependen yang diukur adalah kecepatan berjalan dengan 4 Meters Gait Speed Test. Variabel independen yang diukur adalah kebugaran fisik dengan menggunakan 2 Minutes Step Test. Diperoleh hasil penelitian dengan nilai p sebesar 0,03 (p < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kebugaran fisik terhadap kecepatan berjalan pada lansia di Desa Sumerta Kelod Denpasar Timur. Kata kunci: lansia, kebugaran fisik, kecepatan berjalan.
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA WANITA LANSIA DI DENPASAR TIMUR Made Adelia Pradnya Saraswati; Putu Ayu Sita Saraswati; I Putu Gede Adiatmika; Luh Putu Ratna Sundari
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 1 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.979 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2020.v08.i01.p10

Abstract

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia agar memiliki fungsi tubuh yang optimal. Kualitas tidur yang buruk dapat mengaktivasi sistem saraf simpatis yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. Penelitian sebelumnya di dapatkan hasil bahwa lansia yang memiliki kualitas tidur yang buruk cenderung memiliki tekanan darah tinggi dibandingkan dengan lansia yang memiliki kualiatas tidur yang baik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada wanita lansia di Denpasar Timur. Rancangan penelitian menggunakan cross sectional analitik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2019. Jumlah sampel adalah sebanyak 67 wanita lansia yang berusia 60-74 tahun. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Variabel independen adalah kualitas tidur seseorang dan variabel dependen adalah tekanan darah. Teknik analisis yang digunakan yaitu uji Chi-Square. Hasil penelitian kualitas tidur terhadap tekanan darah sistolik adalah 0,000 (p < 0,005) dan kualitas tidur terhadap tekanan darah diastolik adalah 0,001 (p < 0,005) yang berarti adanya hubungan kualitas tidur terhadap tekanan darah pada wanita lansia di Denpasar Timur. Kata Kunci: Kualitas Tidur, Tekanan Darah, Lansia.
Co-Authors Agung Avinda Dewi Anak Agung Gede Angga Puspa Negara Anak Agung Gede Eka Septian Utama Anak Agung Istri Trisia Anggunningrat Ari Wibawa Ari Wibawa Desak Nyoman Puspa Indah Saraswati Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti Dewa Ayu Made Dhyana Pradnyan Paramita Dewi, Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dwitia Putri, Thania Esra Nanda Rehulina Evi Happy Cintia Sihombing Fayza Angelica Mupti Gede Parta Kinandana Gede Parta Kinandana Gusti Ayu Nyoman Nanda Wulantika I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti I Dewa Gede Alit Kamayoga I Gusti Ayu Agung Anindya Maharani I Gusti Ayu Artini I Gusti Ayu Dea Rarassanti I Gusti Ayu Dea Rarassanti I Gusti Ayu Putu Armayanthi I Komang Riskita Sabda Prama Kawi I Made Aditya Pramana Kasidi I Made Jawi I Made Krisna Dinata I MADE MULIARTA . I Made Niko Winaya I Nyoman Adi Putra I Putu Adiartha Griadhi I Putu Gde Surya Adhitya I Putu Gede Adiatmika I Putu Radhe Bhakti Krisnanda I Putu Yudi Pramana Putra I Wayan Gede Sutadarma I Wayan Weta Ida Ayu Dewi Wiryanthini Ida Kurniawati Indah Pramita Indah Pramita Indira Vidiari Juhanna Inne Melani Kadek Rista Harjayanti Ketut Resa Indar Parwangsa Komang Embun Dini Hari l Made Niko Winaya Laili Nuriya Istiani Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Putu Ratna Sundari M Widnyana M Widnyana Made Adelia Pradnya Saraswati Made Hendra Satria Nugraha Made Widnyana Marcia Lolinha das Neves da Costa Muhammad Rival Verdian Muhammad Yasir Hidayat Ni Kadek Ayu Satya Dewanti Ni Kadek Ayu Satya Dewanti Ni Komang Ayu Juni Antari Ni Luh Ade Utari Ni Luh Ayu Srianti Dewi Ni Luh Nopi Andayani Ni Luh Putu Gita Karunia Saraswati Ni Made Linawati Ni Made Rika Puriyanti Ni Nyoman Ratnaningsih Ni Nyoman Rinda Pravidayanti Ni Putu Ayu Dika Utami Ni Putu Septiarini Yuana Putri Ni Putu Sukma Nathania Ni Wayan Bintang Mida Suputri Ni Wayan Krisnawati Naraswari Ni Wayan Tianing Nila Wahyuni Nila Wahyuni Putu Rina Indahsari R Gusti Haryo Budi Pangestu Rifqy Fatara Rolyta Triasari Purba Sayu Aryantari Putri Thanaya Sherly Lena Waromi Sutha Nurmawan Syahmirza Indra Lesmana Vimala Krishna Prasada Wahyuddin, Wahyuddin