Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : INFORMASI

The social harmony of local religious groups Sulistyani, Hapsari Dwiningtyas; Rahardjo, Turnomo; Rahmiaji, Lintang Ratri
Informasi Vol 50, No 1 (2020): Informasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/informasi.v50i1.30169

Abstract

As a multicultural nation, minority groups are embedded in the discourse of nationality and social harmony in Indonesia. The term social harmony signifies that each race, ethnicity, or religion must be placed in an equal standing/position. The research focuses on understanding the identity negotiation strategies, in establishing the social harmony, that are used by adherents of local religions which are considered minorities in a community where the majority of people believe in formal religions. This study uses the Co-Cultural Theory and employs a phenomenology research method to explores the way in which co-cultural groups' members negotiate their cultural differences with the members of dominant groups. The groups that are chosen as the subject of this research are the religious groups that live in a relatively supportive community (Kawruh Jiwa) and the group that has experienced numerous clashes with other groups in the region (Sapta Darma). The result of the research indicates that communication strategies used by local religious believer groups in establishing social harmony are: educating others, self-censoring, and bargaining. Those three communication strategies create different co-cultural positions. Educating others creates an accommodation position, self-censoring produces surface assimilation, and bargaining strategy generates a situation where marginal groups are in a partial separation.Sebagai negara multikultural, kelompok minoritas berada dalam wacana kebangsaan dan keharmonisan sosial di Indonesia. Istilah harmoni sosial menandakan bahwa setiap ras, etnis, atau agama harus ditempatkan dalam posisi/kedudukan yang sama. Penelitian berfokus pada pemahaman strategi negosiasi identitas, dalam membangun sosial harmoni, yang digunakan oleh penganut agama lokal yang dianggap minoritas dalam sebuah komunitas di mana mayoritas orang percaya pada agama formal. Penelitian ini menggunakan teori co-cultural dan menggunakan metode penelitian fenomenologi untuk mengeksplorasi cara anggota kelompok budaya yang berbeda menegosiasikan perbedaan budaya mereka dengan anggota kelompok dominan. Kelompok-kelompok yang dipilih sebagai subjek penelitian ini adalah kelompok agama yang hidup dalam komunitas yang relatif mendukung (Kawruh Jiwa) dan kelompok yang telah mengalami banyak bentrokan dengan kelompok lain di wilayah tersebut (Sapta Dharma). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang digunakan oleh kelompok penganut agama setempat dalam membangun kerukunan sosial adalah: mendidik yang lain, menyensor diri sendiri, dan tawar menawar. Ketiga strategi komunikasi itu tercipta posisi co-cultural yang berbeda. Mendidik orang lain menciptakan posisi akomodasi, swasensor menghasilkan asimilasi permukaan, dan strategi perundingan menghasilkan situasi di mana kelompok marginal berada dalam pemisahan parsial.
Co-Authors Adi Nugroho Afriyani . Agustina Rahmawati Agustinus Mega Kurniatmastria Aldana, Dava Almanda Prinarenti, Aurelia Alya Azma Fazira Alya Purnomo, Fahrina Amida Yusriana Anastasya Yuca Venina Andrio, Bimo Anjani Salim, Siti Amira Aqila Nur Iswahyudi, Shima Ardani, Fransisca Asy’ary, M. Rizki Azzahra, Nabila Bayu Satwika, Jonathan Bayu Widagdo, Muhammad Bayu Wira Handyan Bela Nagari, Kaninda Bethsheba Graciella Jacinda Bizanti Ayuri Ganis Daulay Dameria Cathrine Danastri Janitra Seruni Dany Dwi Saputra Debora Gracia Deta Indira Puspita Diandra Pratisthita Indraswar, Ni Luh Ayu Dio Bagus Rudita Ahmad Dipa Wirayatama Diva Sinar Rembulan Djoko Setyabudi DR Sunarto Ernest Wuri Indri Penny Faiz Syarafullana, Mirwa Fendardi Yudha Pratama Geralda Mewengkang, Rafaela Hasibuan, Anra Muliasih Sah Bakti Hedi Pudjo Santosa Hedi Pudjo Santosa Ijlal Hibatullah, Alif Ika Putri Hanafi Isabela Laras Anindyo Kezia Dewi Fortuna, Dominica Khoirunnisa Nur Fithria Kusdwianti, Eviana Larassati Setiawan, Zahwa Lintang Ratri Rahmiaji Lusia Kusumaratih Pramudyawardani M Bayu Widagdo Maerel Dhalia Arumnisa Much. Yulianto Muchamad Yuliyanto Muhammad Bayu Widagdo Muhammad Fadhel Raditya Muhammad Fazer Mileneo Muhammad Rizki Mayrendra Muliawati, Ditha Nadhila Prisca Anjani M Nadia Tateanna Najla Assyifa Asayanda Gunawan Narayani Aberdeen, Avi Niken Siregar Nikolas Prima Ginting Nur Fauzi, Fikrii Nur Hasanah, Anisa Nur Suryanto Gono, Joyo Nurfindra Triembong Heningadi Nurul Hasfi Nurul Hidayah Nurwasilah Rizqan Zakiyah, Obed Cahya Putra Pratiwi, Silvi Primada Qurrota Ayun Putri Ariyani, Destria Qurrota Ayun, Primada Raihan Muhammad, Athar Renata Wardani Retnaningtyas Niken Hapsari Revana Meylani Revi Andrean Siregar Riesma Laylinisa Riris Arianti Rosa Humaira, Almira Rosa Yuli Anggraini S. Rouli Manalu Salsabila Alfi Rizq Putri Salsabilla Nadhira, Alifya Samuel Anderson Setya Putri, Larasati Shafa Amira Rezkananda Shafira Fairuuz Hasnaa, Elza Sri Budi Lestari Sunarto Sunarto Suryanto Gono, Joyo Nur Syifa Salsabila, Astrid Tandiyo Pradekso Taufik Suprihartini Taufik Suprihatini Tia Nanda Dwi Hernawati Triyono Lukmantoro Triyono Lukmantoro Turnomo Rahardjo Turnomo Rahardjo Utami Putri, Rizky Via Oktarina, Rafida Wiwid Noor Rakhmad Yanuar Luqman Yudi Agung Kurniawan Yusriana, Amida Zidni Auliya Hanifa