Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Quasi-adat: An Ethnographic Study of Palm Oil Plantation in Bawan Village Indrizal, Edi; Ermayanti, Ermayanti; Irwandi, Ade
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v9i2.11859

Abstract

This paper highlights cultural issues arising from oil palm plantations and efforts to preserve customs amid global change. The purpose of this study is to examine complex issues and efforts to preserve customs in the context of oil palm plantations in Agam Regency. The method used is critical ethnography to uncover cultural practices that can shape and perpetuate injustice, as well as how dominant groups maintain their power (quasi-customary). The land ownership system is based on Babingkah Tanah (Entity Ownership). Therefore, only Basa Nan Barampek and Penghulu Nan Batujah have authority over customary land. However, not all Ninik Mamak were involved in the transfer of customary land to PT AMP Plantation. Thus, the land transfer was carried out with customary and political elements to control the land by PT AMP Plantation and to approach only the dominant Ninik Mamak.
Dilema Penyerahan Tanah Ulayat Indrizal, Edi; Ermayanti, Ermayanti; Irwandi, Ade
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol. 8 No. 5 (2025): Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/2hk1gx15

Abstract

This paper aims to explain the dilemma of handing over customary land for oil palm plantations in Nagari Kinali. This study uses a descriptive qualitative approach with data collection through in-depth interviews and literature studies. The results of the study show that there is dualism between the holders of the Tuanku Kinali title as leaders of the customary area in Nagari Kinali. As a result, internal conflicts between them occur. Additionally, conflicts with companies arise due to the lack of transparency in the distribution of plasma and plasma management. This has become a dilemma for the community. On the one hand, they conflict with Ninik Mamak, and on the other hand, they must resist companies taking away their rights. Therefore, this is inseparable from the influence of capitalism, which is marked by an increasing trend of commercialization and monetization that has penetrated the very fabric of traditional rural communities. Keyword: Customary Land, Dilemma, Handover, Kinali.  
Transformasi Gender dan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Kampung Sarugo Ermayanti, Ermayanti; Indrizal, Edi; Irwandi, Ade
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 19, No 2 (2025): Vol 19 No. 02 OKTOBER 2025
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v19i2.7058

Abstract

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi perempuan di sektor pariwisata pedesaan sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB Nomor 5 – untuk mencapai kesetaraan gender. Menggunakan studi kasus Kampung Sarugo, analisis ini meneliti tingkat partisipasi masyarakat, batasan keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata, dan komitmen masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata pedesaan. Untuk mencapai tujuan utama penelitian ini, pendekatan kualitatif dipilih sebagai metode penelitian. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus dengan 5 pengelola homestay perempuan, 2 pengelola pariwisata, 2 pejabat pemerintah desa, dan 5 pemimpin tradisional. Data dianalisis menggunakan analisis kualitatif dengan prioritas dan strategi alternative. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat setempat sangat antusias dalam mengembangkan pariwisata di Kampung Sarugo. Partisipasi perempuan telah memberikan dampak ekonomi terhadap pendapatan rumah tangga melalui pengembangan Rumah Gonjong sebagai homestay. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan pariwisata dengan partisipasi perempuan telah membawa perubahan dalam akses, di mana perempuan yang sebelumnya terbatasi di ruang privat kini beralih ke sektor publik. Keterlibatan perempuan dalam sektor pariwisata juga menunjukkan bahwa pariwisata pedesaan berbasis gender memberikan peluang untuk peningkatan ekonomi rumah tangga. Namun, tantangan saat ini meliputi batasan budaya, struktural, dan operasional, yang harus diantisipasi untuk meningkatkan keterlibatan komunitas dan menggerakkan upaya dalam pengembangan pariwisata.Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Pariwisata Berbasis Masyarakat, Gender, Kampung Sarugo