Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Manajemen Komunikasi

Selebriti dalam Digital Activism Tentang KekerasanTerhadap Perempuan di YouTube Eni Maryani; Sarah Astari
Manajemen Komunikasi Vol 3, No 1 (2018): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.55 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v3i1.20656

Abstract

Penelitian ini membahas keterlibatan para selebriti dalam film ’16 days of Activism’ terkait isu kekerasan terhadap perempuan yang diunggah dalam you tube. Isu kekerasan terhadap perempuan masih perlu disebarluaskan ke masyarakat akan tetapi kuatnya nilai-nilai patriarki menjadikan isu ini cenderung terpinggirkan. Merujuk pada fenomena tersebut maka penggunaan beragam media dan aktor menjadikan sangat penting bagi proses advokasi untuk melawan tindak kekerasan terhadap perempuan. Metode yang digunakan studi kasus dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Penelitian mengungkapkan bahwa sinergi sebagai survivor, selebriti dan juga aktivis menjadi kekuatan bagi Hannah Ar Rashid untuk mengangkat wacana tentang kekerasan terhadap perempuan dan melibatkan selebriti lain dalam produksi filmnya untuk advokasi, You tube adalah salah satu media digital yang mampu mempermudah advokasi melalui film. Film ‘16 Days of Activism’ di you tube merupakan salah satu bentuk digital activism yang dilakukan para selebriti. Film advokasi yang melibatkan para selebriti mampu menjadi daya tarik bagi khalayak untuk menerima dan memahami isu kekerasan terhadap perempuan
Keberlangsungan MQ TV sebagai media lokal nonjaringan di Bandung, Indonesia Eni Maryani; S. Kunto Adi Wibowo; Reksa Anggia Ratmita
Manajemen Komunikasi Vol 6, No 1 (2021): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jmk.v6i1.35652

Abstract

Penelitian ini melakukan kajian terhadap MQ TV sebagai satu-satunya televisi lokal nonjaringan yang masih tersisa di kota Bandung. Televisi lokal lainnya seperti STV, IMTV, GarudaTV, BandungTV, PegiaTV telah beralih menjadi televisi berjaringan atau Stasiun Siaran Jaringan (SSJ). MQ TV didirikan tahun 2006 dengan Abdullah Gymnastyar sebagai pemilik atau investor pendiriannya. Pertanyaannya yang muncul adalah bagaimana MQ TV dapat bertahan sebagai media lokal nonjaringan?. Apakah pilihan sebagai TV lokal berbasis agama menjadi kekuatan bagi MQ TV? Melalui focus group discussion dan wawancara mendalam penelitian ini berupaya menggali dan menganalisis keberadaan MQ TV serta tantangan dan peluang yang dimilikinya sebagai media lokal nonjaringan di era digital. Hasil Penelitian menemukan bahwa MQ TV mengalami tantangan yang berat dan sempat terpuruk dengan hanya memiliki lima orang praktisi media yang terus menjaga agar MQ TV terus beroperasi. Terdapat beberapa faktor penting yang mendukung keberlangsungan MQ TV yaitu adanya investor lokal yang berkomitmen terhadap keberadaan MQ TV dan penggunaan media digital yang dapat terus memfasilitasi proses pengumpulan, pengolahan dan distribusi konten di MQ TV. Sementara itu keberlangsungan tersebut juga tidak lepas dari tantangan yang dimiliki seperti masalah keuangan, sumberdaya, dan respon khalayak yang masih terbatas. Adapun salah satu peluang yang menarik adalah penggunaan media digital oleh MQ TV dapat memberikan data terkait kunjungan khalayak pada MQ TV secara digital. Melalui data ini maka MQ TV memiliki data akurat sebagai dasar untuk menawarkan porogramnya pada pengiklan di media digital.
KOMUNIKASI VERBAL PADA ANGGOTA KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK INDIGO Gregorius Fendi Arkandito; Eni Maryani; Detta Rahmawan; Teddy K. Wirakusumah
Manajemen Komunikasi Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol. 1 No.1 Otober 2016
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.747 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v1i1.9955

Abstract

      Gregorius Fendi Arkandito, 2016. “Komunikasi Pada Anggota Keluarga Yang Memiliki Anak Indigo”. Dibantu oleh Achwan Noorlistyo Adi, S.I.Kom selaku rekan peneliti dan Duddy Zein, Drs., M.Si selaku dosen Program Studi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui komunikasi verbal pada keluarga dengan anak indigo. 2) Untuk mengetahui mengapa komunikasi verbal tersebut digunakan. 3) Untuk mengetahui proses penyampaian masalah anak indigo pada anggota keluarga lain. 4) Untuk mengetahui pengambilan keputusan pada keluarga tersebut.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus. Teknik utama dalam mengumpulkan data yaitu observasi, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa komunikasi verbal yang digunakan anggota keluarga yang belum mempelajari indigo lebih dalam, lebih memilih komunikasi satu arah dan komunikasi verbal bersifat memerintah. Anggota keluarga lebih intens mendekati jika anak indigo mengalami atau melakukan hal negatif. Serta pembinaan yang digunakan adalah pembinaan pedagogi. Sedangkan anggota keluarga yang mempelajari indigo secara dalam, menggunakan komunikasi verbal yang lebih instruktif dan informatif. Tetap menjaga kadar emosi dari anak indigo tersebut agar tidak melewati batas wajar dan menggunakan pola pembinaan andragogi.Kata Kunci       : Komunikasi, Komunikasi Keluarga, Anak, Indigo
REPRESENTASI LAKI-LAKI METROSEKSUAL DALAM IKLAN VASELINE MEN FACE MOISTURIZER Mellawatie Arnie; Eni Maryani; Nindi Aristi
Manajemen Komunikasi Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol.2 No.1 Oktober 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.927 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v2i1.21277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang perwakilan metroseksual dalam Vaseline Men Face Mousturizer TVC dari makna dennotasi dan konotasi, serta mengetahui perwakilan mitos metroseksual dalam Vaseline Men Face Mouisturizer TVC. Penelitian ini menggunakan metode semiotika oleh Roland Barthes. Analisis Semiotik diimplementasikan pada TVC (Televisi Komersial) versi Vaseline Men Face Moisturizer Darius Sinathrya. Analisis ini difokuskan pada adegan-adegan yang mengandung tanda-tanda dominan metroseksual. Hasil penelitian menemukan karakteristik pria metroseksual yang terkandung dalam iklan Vaseline Men Face Moisturizer. Tanda yang dapat diartikan sebagai kebiasaan pria metroseksual adalah pria yang memiliki tubuh atletis dan berolahraga di pusat kebugaran, pria yang memiliki kulit wajah cerah dan tidak memiliki noda hitam, pria yang menggunakan produk kosmetik, dan pria metroseksual yang menjadi idola pria. Berdasarkan analisis tanda-tanda denotasi dan konotasi, yang dilakukan oleh para peneliti, ditemukan bahwa mitos metroseksual adalah mitos maskulinitas dalam konsep metroseksual, dan mitos pria metroseksual adalah idola pria.