Daya tarik kehidupan perkotaan dan semakin tingginya tuntutan hidup menyebabkan semakin banyak masyarakat Indonesia yang beralih untuk tinggal dan beraktivitas di perkotaan. Sehubungan dengan hal tersebut, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan akan semakin meningkat dari tahun ke tahun, pada akhir tahun 2026 jumlahnya akan mencapai sekitar 60% dari total penduduk Indonesia. Meningkatnya konsentrasi penduduk di perkotaan perlu disikapi dan diantisipasi secara matang mengingat adanya beberapa permasalahan yang akan timbul di perkotaan, permasalahan tersebut seringkali menjadi masalah laten yang tidak tertangani secara maksimal. Penelitian ini berupaya mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan lahan untuk fasilitas perumahan dan permukiman di lokasi tersebut selama 10 tahun ke depan dengan menggunakan data kuantitatif. Selain itu peneliti juga menggunakan data kualitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata-kata atau penjelasan. Berdasarkan hasil penelitian, ketersediaan lahan untuk perumahan di Kecamatan Sukmajaya sampai dengan tahun 2036 tidak mencukupi dan perlu diperhatikan pola sebaran permukiman agar lahan yang tersedia dimanfaatkan secara efektif dan efisien serta mengurangi keberadaan lahan kosong. tapi sulit diakses. Pertimbangan juga harus diberikan pada penggunaan model permukiman vertikal agar lahan yang ada dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau.