Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Alat Pembelah Buah Durian Untuk Memudahkan Penjual Durian dengan Metode Quality Function Deployment Adip Kurniawan; Akmal Suryadi
JUMINTEN Vol 2 No 1 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.458 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i1.203

Abstract

Durian adalah suatu tanaman yang banyak tumbuh didaerah tropis contohnya seperti di Indonesia. Durian memiliki ciri ciri yang khas yaitu kulitnya yang berduri dan memiliki aroma yang khas yang banyak disukai masyarakat. Selain sebagai makanan durian dapat diolah menjadi dodol,selai dan bahan pemberi aroma pada makanan contohnya pada biscuit roti dan permen. Perancangan alat ini akan dirancang memiliki fungsi membelah buah durian dengan lebih praktis dan efesien, sehingga produk ini lebih memiliki nilai tambah dimata masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan itu digunakan Metode Quality Function Deployment (QFD). Dengan hasil perhitungan antropometri didapatkan hasil ukuran alat pembelah durian dari antopometri tubuh konsumen dengan ukuran tinggi bahu = 56 cm jangkauan tangan= 18 cm Dengan hasil total atribut kuisioner sangat tidak sesuai 0,2%, tidak sesuai 0,72%, cukup sesuai 5,32%, sesuai 3,98%, sangat sesuai1,76%
Perancangan Produk Meja Belajar Tulis Untuk Siswa Usia Sekolah Dasar (6-12 Tahun) dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Fathur Rizki; Akmal Suryadi
JUMINTEN Vol 2 No 1 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.48 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i1.204

Abstract

Di zaman yang serba modern ini, semakin banyak inovasi-inovasi baru yang diciptakan untuk mempermudah manusia dalam menjalani rutinitas sehari- harinya. Belakangan ini trend untuk furniture mengarah ke model minimalis dan efisien, hal ini juga dapat didukung dengan perkembangan di tanah air dengan bentuk produk yang minimalis dan efisien. Perancangan meja belajar ini akan dirancang memiliki fungsi belajar, menulis, dan membaca. Meja belajar ini juga dirancang bisa di lipat untuk mempermudahkan menaruh atau menyimpan disaat kita sudah memakainya, sehingga produk ini lebih memiliki nilai tambah dimata masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan itu digunakan Metode Quality Function Deployment (QFD). Dengan hasil perhitungan antropometri didapatkan hasil ukuran meja belajar dari antopometri tubuh konsumen dengan ukuran lebar meja belajar = 60 cm, panjang meja belajar = 40 cm, tinggi meja belajar = 70 cm, tinggi tempat duduk = 41 cm, lebar kursi = 26 cm. Dengan hasil total atribut kuisioner sangat tidak sesuai 0,22%, tidak sesuai 0,7%, cukup sesuai 5,38%, sesuai3,92%, sangat sesuai1,78%.
Pengembangan Produk Wastafel Portable Secara Manual dengan Metode Design For Manufacture and Assembly (DFMA) Mohammad Emil Nazarudin; Akmal Suryadi
JUMINTEN Vol 2 No 2 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.768 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i2.228

Abstract

Menciptakan sebuah produk wajib melalui tahap pengembangan dan perancangan. Pada tahap ini seluruh komponen produk, biaya produksi, desain dan waktu perakitan diperhitungkan. Melalui desain dan evaluasi produk yang berkelanjutan, dimungkinkan untuk mengatasi tingkat kinerja perakitan produk dan kesulitan dalam proses perakitan, serta waktu dan biaya perakitan. Waftafel portabel secara manual merupakan konsep produk dimana alat yang dirancang lebih efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan higienitas daripada wastafel pada umumnya. Pada tahap pengembangan wastafel secara manual peneliti menambah fungsi dari sebuah wastafel yang semula proses keluarnya air dengan memutar kran dan dikembangkan dengan menambahkan pedal untuk menekan keluarnya air kran tersebut yang bernilai jualnya lebih tinggi sehingga pemanfaatkan barang yang tidak terpakai bisa menghemat biaya agar produk lebih ekonomis dan lebih efisien. Perancangan dan pengembangan produk ini menggunakan metode Design For Manufacturing and Assembly (DFMA). Metode DFMA merupakan metode yang digunakan untuk menentukan desain produk dengan waktu dan biaya yang terbaik. Secara umum, metode ini juga dapat digunakan dalam pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan mengukur peningkatan desain produk wastafel. juga mengggunakan pedal untuk mempermudah pengguna untuk mengoperasikan. Diharapkan wastafel termasuk dikembangkan efisiensi desain lebih tinggi daripada desain wastafel dengan harapan dapat memberikan alternatif desain produk dalam mencapai produk berkualitas dan biaya produksi rendah.
Pengembangan Produk Mesin Pencuci Telur Bebek Secara Semi Otomatis dengan Metode Design For Manufacture and Assembly (DFMA) Ardianto Ardianto; Akmal Suryadi
JUMINTEN Vol 2 No 2 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.599 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i2.231

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan hasil pertanian peternakan dan perikanan. Bebek merupakan salah satu komoditas unggas, sebagai penghasil telur dan daging memegang peranan penting dalam mendukung penyediaan protein hewani yang murah dan mudah didapat. Melalui desain dan evaluasi produk yang berkelanjutan, dimungkinkan untuk mengatasi kesulitan yang dialami oleh pelaku usaha maupun industri yang bergerak dibidang peternakan. Mesin Pencuci Telur Bebek secara semi otomatis merupakan sebuah alat yang dirancang untuk lebih efesien, praktis dan ekonomis sehingga dalam membersihkan telur tersebut dapat lebih muda dan cepat. Untuk proses pencucian serta sangat memakan cukup banyak waktu dan biaya listrik. Pada tahap pengembangan secara semi otomatis peneliti menambah kapasitas dan mengurangi komponen yang tidak di perlukan dari sebuah Mesin Pencuci Telur Bebek yang semula hanya memiliki kapasitas pencucian 4 butir telur menjadi 12 butir telur sehingga penjualan dan harga jual telur semakin meningkat. Perancangan dan pengembangan produk Mesin Pencuci Telur Bebek secara semi otomatis ini menggunakan metode design0for0manufacturing0and0assembly (DFMA). Metode DFMA merupakan metode yang digunakan untuk menentukan desain produk dengan waktu dan biaya yang optimum. Metode ini juga dapat digunakan dalam perancangan dalam meningkatkan kualitas dan mengukur perbaikan desain dari produk Mesin Pencuci Telur Bebek pada umumny. Mesin Pencuci Telur yang telah dikembangkan memiliki desain yang fungsional diharapkan dapat membantu pembersihan telur dengan hasil efisiensi waktu dan tenaga bagi peternak bebek.
Perancangan Meja Belajar Multifungsi Ergonomis dengan Metode Pahl And Beitz Guna Mendukung Aktivitas Belajar di Rumah Fathur Razaq Khusnu Syahputra; Akmal Suryadi; Erlina Purnamawati
JUMINTEN Vol 2 No 4 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.626 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i4.238

Abstract

Meja belajar multifungsi merupakan salah satu produk furniture berbentuk meja yang memiliki banyak fungsi dan dapat menampung banyak barang. Work from Home adalah istilah untuk bekerja di rumah. WFH terkadang membuat sebagian mahasiswa merasa tidak nyaman belajar di rumah karena fasilitas yang tidak memadai. Oleh karena itu, dalam penelitian ini ide suatu produk furniture dirancang untuk meningkatkan kenyamanan saat WFH. Berdasarkan permasalahan tersebut, perancangan ini menggunakan metode Pahl dan Beitz untuk menyelesaikannya. Prinsip kerja metode Pahl and Beitz adalah dalam perancangan sebuah produk dibutuhkan gambaran produk yang akan melewati beberapa tahapan diantaranya perancangan konsep, perancangan bentuk dan perancangan detail produk. Dalam melakukan tahapan tersebut dilakukan pengujian melalui kuesioner yang akan diberikan kepada konsumen yang membutuhkan produk, agar perancangan ini sesuai apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Hasil yang diperoleh adalah sebuah rancangan meja belajar multifungsi dan produk inovasi yang ergonomis. Material dan bahan pada meja belajar ini adalah Multipleks dan Besi Persegi, dengan tipe finishing menggunakan cat duko. Dimensi keseluruhan dalam panjang, lebar dan tinggi adalah 146,5×67×135,5 cm. Dimana dimensi yang diperoleh dilakukan pengujian melalui kuesioner yang diberikan kepada konsumen yang membutuhkan produk ini, agar perancangan ini sesuai apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Pengembangan Produk Alat Pengayak Pasir Secara Manual dengan Metode Design For Manufacture and Assembly (DFMA) Rizky Syahrul Ikhwanda; Akmal Suryadi
JUMINTEN Vol 2 No 4 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.073 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i4.290

Abstract

Di zaman yang serba modern ini, sudah banyak alat pengayak pasir inovasi-inovasi baru yang diciptakan untuk memudahkan penggunanya dalam aktivitas sehari-hari. Akan tetapi, banyak produsen pengayak pasir yang fokus tertuju kepada produk yang efektif dan efisien. Banyak pekerja bangunan yang mengalami ke capekan dan ketidak nyamanan yang membutuhkan inovasi produk lebih dari pengayak pasir saat ini. Sementara itu pada saat ini tidak ada alat pengayak pasir yang efektif dan efisien dengan harga yang terjangkau. Pengayak pasir ini juga dirancang untuk mengurangi jumlah tenga kerja, sehingga produk ini memiliki nilai tambah di masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan itu digunakan metode Design For Manufacturing And Assembly (DFMA). Design For Manufacturing And Assembly (DFMA) adalah suatu metode untuk perancangan dan pengembangan produk. Design For Manufacturing And Assembly (DFMA) juga didefinisikan oleh sebagai suatu metode terstuktur untuk melakukan perancangan dan pengembangan produk sesuai yang diinginkan oleh konsumen serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Perancangan Mesin Pengayak Daun Kering Bahan Baku Pupuk Organik di CV. Global Bumi Putra dengan Pendekatan Metode Pahl and Beitz Yuan Ridho Hadi Putra; Akmal Suryadi
JUMINTEN Vol 2 No 4 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.95 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i4.293

Abstract

Dalam kondisi teknologi yang lebih maju saat ini, segala pekerjaan akan terasa mudah dengan munculnya berbagai peralatan baru yang mempunyai daya guna lebih dari dasar kemampuaan alat sebelumnya. Semakin canggih alat tersebut maka semakin ringan pula pekerjaan yang dilakukan selama proses produksi. CV. Global Bumi Putra merupakan salah satu pabrik pupuk organik di kota jember masih melakukan proses pengayakan dengan cara yang masih tradisonal. Untuk meningkatkan hasil produksi pupuk organik daun kering maka dibuatlah mesin pengayak daun kering. Metode yang digunakan untuk merancang mesin ini ialah metode Pahl and Beitz. Terdapat 4 tahap perancangan dalam metode ini, yaitu perencanaan dan penjelasan tugas, Perancangan konsep produk, perancangan bentuk produk, dan fase terakhir perancangan detail. Dari hasil perancangan menggunakan metode pahl and beitz diperoleh rancangan mesin pengayak daun kering dengan rangka mesin menggunakan material besi, berbentuk kubus untuk bagian luar. Penggerak motor AC dengan sumber daya energi listrik, transmisi menggunakan belt dan puli. Desain mesin minimum dengan ukuran P=2 m, L=1.5 m, T=2 m. Pengayak pada mesin berbentuk tabung, ukuran jaring ayakan yaitu 4 cm. Rata - rata hasil ayakan 2 karung daun cacah menggunkan alat pengayak manual ialah 5,36 kg dalam waktu 10,31 menit. Sedangkan dari hasil uji coba mesin pengayak yang dibuat, rata - rata hasil ayakan 2 karung daun cacah ialah 5,92 kg dalam waktu 03,49 menit.
Pengembangan Produk Alat Pengemas Padi Kering dengan Metode Design For Assembly (DFA) Moh Rizki Firdaus; Akmal Suryadi
JUMINTEN Vol 2 No 5 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.3 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i5.326

Abstract

Tanaman padi tersebar luas di seluruh dunia dan tumbuh di hampir semua bagian dunia yang memiliki cukup air dan suhu udara cukup hangat. Hampir setengah dari penduduk dunia terutama dari negara berkembang termasuk Indonesia sebagian besar menjadikan padi sebagai makanan pokok yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan pangan setiap harinya. Alat pengemas padi kering secara mekanik merupakan sebuah alat yang dirancang untuk lebih memudahkan pekerjaan petani yang sedang melakukan pengemasan padi kering. Caranya padi dikumpulkan menjadi satu disalah satu sisi lahan penjemuran, lalu petani mengambil padi dengan piring dan memasukkannya ke dalam karung. Dari cara tradisional tersebut terdapat banyak kelemahan dan banyak resiko yang ditimbulkan seperti resiko cidera, waktu yang relatif lama, dan hanya orang yang tenaganya kuat yang bisa mengoperasikannya. Dari keluhan tersebut perlu dibuat sebuah alat bantu yang inovatif untuk memasukkan padi kering ke dalam karung secara mekanik karena agar dapat mempermudah para petani dalam proses pengemasan padi. Berdasarkan penjabaran diatas didapatkan tujuan untuk membuat atau mengembangkan produk alat pengemas padi kering yang lebih praktis, efisien, dan mempunyai kapasitas lebih besar. Alat pengemas padi kering secara mekanik ini menggunakan metode design for assembly (DFA). Metode DFA merupakan pendekatan yang digunakan dalam menentukan rancangan produk dengan waktu dan biaya yang optimum. Berdasarkan hasil pengembangan produk alat pengemas padi kering secara manual inovasi yang relatif murah dari produk sebelumnya dengan selisih Rp. 310.900,00. Dari segi produktivitas produk inovasi mengalami peningkatan dibuktikan dengan rata-rata waktu proses kerja memasukkan gabah ke dalam karung mengalami penurunan sebesar 49,15%.
ANALISIS TINGKAT BEBAN KERJA OPERATOR AUTOMATED STACKING CRANE (ASC) DENGAN METODE NASA-TLX (NATIONAL AERONAUTICS AND SPACE ADMINISTRATION TASK LOAD INDEX) DI PT. TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA Akmal Suryadi; F.I. Zadi; Dwi Sukma D.
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 13 No 2 (2018): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.318 KB) | DOI: 10.33005/tekmapro.v13i2.40

Abstract

PT. Terminal Teluk Lamong merupakan perusahaan dibidang jasa terminal multipurpose dan bongkar muat petikemas curah kering dengan sarana dan prasarana teknologi terkini semi otomatis pertama di Indonesia. Pembagian area operator ASC (Automated Stacking Crane) masih belum efisien, dimana satu operator ASC menjalankan 5 s.d 6 crane sedangkan normalnya adalah 3 s.d 4 crane, sehingga tingkat konsentrasi yang dibutuhkan oleh operator ASC (Automated Stacking Crane) sangat tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis beban kerja mental operator ASC (Automated Stacking Crane) dalam aktivitas bongkar muat container dari area lapangan untuk kemudian diletakkan ke truck atau sebaliknya dan memberikan respon teknis untuk perbaikan kenerja operator.Berdasarkan analisis hasil menggunakan metode NASA-TLX diperoleh nilai rata-rata beban kerja yaitu sebesar 28, dimana nilai tersebut berada pada pada interval 10-29 yang menunjukkan bahwa beban kerja pada operator ASC (Automated Stacking Crane) adalah sedang. Indikator yang paling mempengaruhi beban kerja operator ASC (Automated Stacking Crane) adalah Performansi Kerja (PK) yaitu sebesar 255,5, dan Kebutuhan mental (KM) yaitu sebesar 229,25
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK GAS UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE CLARKE & WRIGHT SAVING DI CV. SURYA INTI GAS Rina Wahyu J; Didi Samanhudi; Akmal Suryadi
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 13 No 1 (2018): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.602 KB) | DOI: 10.33005/tekmapro.v13i1.64

Abstract

Penelitian ini dibuat untuk mengatasi permasalahan rute distribusi yang ada di perusahaan. Perusahaan sudah memiliki rute sendiri untuk mendistribusikan produknya tetapi, tidak mempertimbangkan jarak terdekat. Hal ini mengakibatkan biaya distribusi yang mahal. Masalah ini akan diselesaikan dengan Metode Clarke and Wright Saving. Digunakannya metode Clarke and Wright Saving ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memecahkan persoalan rute distribusi sehingga diperoleh jarak terpendek atau jarak optimal yang akan menjadi rute pendistribusian produk gas, sehingga tidak mengakibatkan pemborosan dari segi waktu, jarak, dan biaya pendistribusian. Dari hasil pengolahan data rute distribusi Metode Clarke and Wright Saving didapat diketahui total jarak tempuh yang dilaui perusahaan yaitu 1298,1 Km, total waktu distribusi 2777,3 menit dan biaya distribusi yang dikeluarkan sebesar Rp. 444.534.192,-/tahun dan penghematan jarak sebanyak 37,2 Km, penghematan waktu sebesar 58,8 menit, untuk penghematan biaya sebesar Rp. 5.517.504,-/tahun. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa Metode Clarke and Wright Saving lebih baik dari metode awal perusahaan.
Co-Authors Abdurahman Abdurrahman Adip Kurniawan Adip Kurniawan Ahmah Jainul Firdaus Ahmah Jainul Firdaus Air Sulistiya Ramadhan Air Sulistiya Ramadhan Akhmad Triantono Akhmad Triantono Aland Nagara Y Aland Nagara Yanottama Ardianto Ardianto Ardianto Aura Diva Shafa Dharma Bayu Dedi Saputra Budianto Bima Putra Pratama Dannya Fatima H. W Debora, Sevialita Dhanu Ega Sentanu Dhifa Farah Miftah Didi Samanhudi Didik Samanhudi Dimas Anugerah Pratama Dimas Anugerah Pratama Dira Ernawati Dwi Agus Saputra Dwi Sukma D Dwi Sukma D. Earliawan Muhammad Irbah Zain Emon Leonardo N Erlang Kardyansyah Winata Erlang Kardyansyah Winata Erlina Erlina Erlina Purnamawati Erlina Purnamawati Erlina Purnamawati F.I. Zadi Farida Pulansari Farida Pulansari Fathur Razaq K.S. Fathur Razaq Khusnu Syahputra Fathur Rizki Fathur Rizki Fatimah Salsabillah Hentihu Fikgar Utoyo Fuad, Muhammad Shofil Gairwyn, Shannon Viona Giga Dewi Septiana Gilang Ramadhan Helmi Syaiful Haq Helmi Syaiful Haq Husen Zaini Husen Zaini Husin, M. Husin As ari Inggrid Bella Pratama Iqlal, Fadhil Muhammad Jasur Jasur Kalvin Edo Wahyudi Khasanah, Dewi Laksono Trisnantoro Leonard Nainggolan Mabrurotin, Mukhlishotul Mega Cattleya P.A. Islami Mega Cattleya PA Islami Mega Cattleya Prameswari Anissa Islami Mega Cattleya Prameswari Annissaa Islami Melani Pratiwi Munir Putri Melanida Agustin Moh Emil Nazarudin Fauzi Moh Rizki Firdaus Moh Rizki Firdaus Mohammad Emil Nazarudin Muhammad Asyrafi Syandana Muhammad Diaz Prasedio Muhammad Diaz Prasedio Muhammad Dwi Agus Saputra Muhammad Lutfi Muhammad Lutfi Muhammad Rifqi Hari Nugroho Novita Ramadayanti Nuzulatur Rahmah Prasetyo, Akbar Kurniawan Pratama, Dio Andika Nur Prima Lutfansa Prima Lutfansa Qanita Zahira Muhar Arifin Reina Anindita Putri Rina Wahyu J Rizky Syahrul Ikhwanda Rizky Syahrul Ikhwanda Rizqi Novita Sari Romadoni, Muhammad Ilham Salma Putria Nabila Sirli, Jeannica Salbillah Putri Sujatmiko, Bagus Syahrul Imam Taufiq Tranggono Tranggono Tranggono Tukiman, Tukiman Vify Elviana Vify Elviana Vina Dwi Sartika Wiranegara, Bayu Frastra Yoga Anunggita Yuan Ridho Hadi Yuan Ridho Hadi Putra Zahra Khania Putri