Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Setiaman, Agus; Sugiana, Dadang; Mahameruaji, Jimi Narotama
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.647 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v1i2.6044

Abstract

Tingkat kebutuhan informasi akan meningkat jika informasi memberikan sesuatu yang bermanfaat pada sipencarinya, seperti menyelesaikan masalah atau memecahkan persoalan, memberikan ide-ide baru untuk sebuah program baru, kebutuhan pada pengetahuan, atau melakukan pengawasan pada sesuatu yang sedang berjalan. Kemampuan penyeleggara pemerintahan menyiapkan sediaan informasi dengan berbagai infrastruktur dan konten yang memadai, disertai dengan sikap keterbukaan dan mekanisme serta prosedur yang memadai, akan memudahkan masyarakat memberikan konstribusi atau partisipasi secara positif. Masyarakat tidak akan mudah terpancing isu atau informasi yang simpang siur seandainya mereka mudah mandapatkan iformasi yang memadai. Hasil penelitian menunjukkan bhawa sebagian besar masyarakat Kota Bandung kurang atau belkum memahmai keterbukaan informasi publik, bahkan sebagian besar warga Kota belum atau kurang mehami bentuk informasi yang digunakan oleh Pemkot sebagai upaya implementasi keterbukaan informasi publik. Sebagian warga Kota tahu bahwa setiap ada pekerjaaan pembangunan sarana publik tersedia pengumuman tentang batas waktu pengerjaaan, biaya, dan sebagainya tapi mereka tidak tahu bhawa hal itu sebagai bagian dari kebijakan keterbukaan informasi publik dari pemegang kenbijakan publik kepada warganya. Masih kurangnya sosialiasasi tentang keterbukaan informasi publik yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung merupakan salah satu dampak dari kurangnya pemahaman warga Kota terhadap berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota dalam implementasi keterbukaan publik.
PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT PERDESAAN MELALUI PENDEKATAN ORGANISASI MASYARAKAT SETEMPAT SETIAMAN, AGUS; MULYANA, SLAMET; TRESNAWATY, BETTY
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.461 KB)

Abstract

Kunci kearah keberhasilan pembangunan adalah keikut sertaan rakyat dalam proses pembangunan, hal ini berarti perspektif atau paradigma tentang pembangunan harus diubah, masyarakat bukan sebagai objek pembangunan melainkan sebagai pelaku-pelaku pembangunan itu sendiri. Kesadaranakan keberadaan rakyat sebagai pelaku sentral dalam menentukan strategi pembanguunan dan dalam perwujudannya. Masyarakat pedesaan dapat dipandang sebagai modal, daya dan potensi pembangunan, oleh karena itu dalam pelaksanaan pembangunan di pedesaan hendaknya diarahkan pada usaha pengembangan dan peningkatan prakarsa dan swadaya gotong royong masyarakatnya. Didalam menyatukan dan mempertemukan kebutuhan masyarakat dengan kepentingan pemerintah, diperlukan sarana di antaranya suatu wadah yang dapat menampung partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan yang telah diprogramkan oleh pemerintah. Wadah partisipasi masyarakat hendaknya selain dapat menampung dan memenuhi aspirasi maupun inisiatif masyarakat, juga merupakan sarana komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah maupun antarwarga masyarakat itu sendiri, sehingga setiap usaha dan kegiatan masyarakat dapat dikoordinasikan dengan sebaik-baiknya. Berdasar pola pembangunan yang bersifat Bottom Up ini maka pembangunan pada dasarnya dari, oleh dan untuk rakyat. Dalam kerangka pembangunan yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk rakyat maka dibentuklah organisasi masyarakat setempat yang berfungsi sebagai lembaga perumus kebijakan pembangunan dan sekaligus sebaga lembaga pelaksana dan pengawas proses pembangunan yang dilaksanakan. Keberadaan lembaga ini menjadi penting dan strategis karena proses pembangunan pada dasarnya ditentukan oleh hasil musyawarah masyarakat desa yang terlembagakan dalam Organisasi Masyarakat Setempat (OMS).
KARAKTERISTIK DAN PERAN KYAI DALAM SOSIALISASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI PESANTREN Uud Wahyudin; Agus Setiaman
Manajemen Komunikasi Vol 3, No 2 (2019): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.002 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v3i2.20637

Abstract

Penelitian yang berjudul faktor-faktor karakteristik dan peranan kyai dalam sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan pesantren ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan peranan kyai dalam sosialisasi PHBS. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menguji hubungan antar variabel untuk memperoleh hubungan antara faktor-faktor internal, faktor-faktor eksternal, pengetahuan dan sikap kyai terhadap PHBS dengan tingkat peranannya dalam sosialisasi PHBS di pesantren. Data diperoleh dengan penyebaran angket ke sejumlah kyai di beberapa pesantren di Kecamatan Jampang Tengah dengan menggunakan teknik sampling strata proporsional. Dari penelitian ini diharapkan akan muncul beberapa hubungan antara karakteristik dan peranan kyai dalam sosialisasi PHBS di pesantren. Sehingga memberikan gambaran mengenai kondisi kyai dalam peranannya sebagai komunikator sosialisasi PHBS di pesantren yang kemudian pada gilirannya gambaran ini diharapkan dapat dijadikan rujukan pengambil keputusan bidang kesehatan dalam melakukan kampanye komunikasi PHBS di institusi pendidikan/ pesantren secara lebih baik agar dapat menjadi komunikator kesehatan yang lebih persuasif.
Strategi komunikasi Aliansi Perempuan Disabilitas dan Lansia (APDL) Jawa Barat Agus Setiaman; Agung Setiawan; Iwan Koswara
Manajemen Komunikasi Vol 5, No 1 (2020): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jmk.v5i1.29774

Abstract

Perempuan adalah salah satu komponen pembangunan yang selama ini masih dianggap belum memberikan kontribusi optimal dalam proses pembangunan yang selama ini dilaksanakan terutama dalam konteks pembangunan secara fisik. Padahal di sisi lain, komposisi kaum perempuan berdasarkan jumlah di Indonesia menunjukkan jumlah yang besar bahkan lebih banyak daripada kaum laki-laki. Pembangunan menuntut peran serta masyarakat dari semua kalangan dan tidak terkecuali kaum perempuan dan para penyandang disabilitas. Peran serta mensyarakatkan tumbuh kembangnya pemberdayaan karena kata kunci dalam peran serta adalah masyarakat dapat berdaya, berupaya dan berperan serta dalam seluruh aktivitas pembangunan yang dilaksanakan utamanya pembangunan sumberdaya manusia. Sehubungan dengan hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi yang diterapkan dalam proses pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas di Lembaga Aliansi Perempuan Disabilitas dan Lansia (APDL) Jawa Barat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi komunikasi yang dilakukan di APDL Jabar melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Strategi komunikasi dilakukan untuk memudahkan advokasi dan memudahkan komunikasi saat melakukan koordinasi. Saran penelitian ini antara lain, APDL Jabar dapat menerapkan strategi komunikasi pemberdayaan kelompok serta evaluasi yang dilakukan secara tatap muka, tidak hanya melalui aplikasi WhatssApp untuk menghindari salah persepsi komunikasi.
TERPAAN TAYANGAN BERITA MENGENAI KASUS KORUPSI KADER PARTAI DEMOKRAT TERHADAP KEPERCAYAAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PADJAJARAN KEPADA PRESIDEN RI Azka Haria Fitra; Rubahatie HS Dick; Agus Setiaman
Manajemen Komunikasi Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol.2 No.1 Oktober 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.376 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v2i1.21278

Abstract

Penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Padjajaran Jl. Jatinangor-Sumedang Km 21 bertujuan untuk mengetahui bagaimana perhatian, Kapasitas, strategi fokus dan keterlibatan saat menonton berita tentang kasus-kasus korupsi yang menyebabkan kader Demokrat di legislatif yang ditayangkan oleh Metro TV tentang mahasiswa kepercayaan FISIP Unpad kepada Presiden RI. Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan teknik deskriptif dan analisis tabulasi silang. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, dan studi literatur. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran angkatan B 2009. Hasil penelitian ini adalah terpaannya berita di Metro TV tentang kasus korupsi yang menjerat kader Partai Demokrat dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan mahasiswa FISIP Unpad menjadi Presiden RI. Dari variabel kapasitas penelitian ini, fokus strategis, serta keterlibatan responden untuk menunjukkan dalam kategori sedang, hanya perhatian yang ada di kategori tinggi. Peneliti menyarankan agar siswa harus lebih berhati-hati dan kritis ketika mereka menonton berita di setiap media. Berpikir kritis memungkinkan kita untuk memilah informasi mana yang perlu kita jelajahi. Penting untuk menghindari dampak buruk jika kita tidak secara selektif menentukan informasi yang kita dapatkan dari televisi
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI Khoiruddin Muchtar; Iwan Koswara; Agus Setiaman
Manajemen Komunikasi Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol. 1 No.1 Otober 2016
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.375 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v1i1.10064

Abstract

  Kunci komunikasi yang efektif antar budaya adalah pengetahuan. Hal utama yaitu penting bahwa orang-orang memahami permasalahan yang potensial dari komunikasi antar budaya, dan membuat suatu usaha yang sungguh-sungguh untuk mengatasi permasalahan ini. Dan yang kedua adalah penting untuk berasumsi bahwa sebuah usaha tidak akan selalu sukses, dan melakukan penyesuaian terhadap usaha tersebut dengan perilaku yang sewajarnya.Sebagai contoh, seseorang perlu selalu berasumsi bahwa ada kemungkinan penting mengenai perbedaan budaya akan menyebabkan permasalahan komunikasi, akan wajar dan layak dimaklumi, dan bukannya menjadi agresif dan bermusuhan, jika permasalahan berkembang. Sering kesalahan menafsir adalah sumber masalah. Maka dalam mengatasi konflik yang sedang memanas adalah untuk berhenti, mendengarkan, dan berpikir. Ini juga membantu dalam komunikasi lintas budaya.Mendengarkan secara aktif kadang dapat digunakan untuk memeriksa out–by berulang yang didengar, seseorang dapat mengkonfirmasikan bahwa seseorang memahami komunikasi tersebut dengan teliti. Jika kata-kata digunakan berbeda antar bahasa atau kelompok budaya mendengarkan aktif dapat mengabaikan kesalahpahaman Para perantara yang terbiasa dengan kultur keduanya dapat menolong situasi komunikasi antar budaya. Mereka dapat menterjemahkan kedua unsur dan cara dari apa yang dikatakan.Sebagai contoh, mereka dapat berbicara lebih pelan pada statemen kuat yang akan dipertimbangkan sesuai kultur yang satu tetapi tidak pada kultur yang lain, sebelum mereka diberikan kepada orang-orang dari kultur yang tidak berbicara bersama-sama dalam suatu cara yang kuat. Mereka dapat juga melakukan penyesuaian pemilihan waktu mengenai apa yang dikatakan dan yang dilaksanakan.Namun kadang-kadang para perantara dapat membuat komunikasi menjadi lebih sulit lagi. Jika perantara memiliki kultur atau kebangsaan yang sama dengan salah satu dari pembantah, tetapi yang lain tidak, ini akan memberikan penampilan yang menyimpang, bahkan ketika tidak ada yang ada. Bahkan ketika penyimpangan tidak diharapkan, adalah umum bagi perantara untuk lebih yang mendukung atau lebih memahamkan orang yang dari kulturnya, karena dia memahami orang tersebut dengan lebih baik. Namun ketika penengah dari sepertiga kelompok budaya, potensi untuk kesalah pahaman antar budaya meningkat lebih lanjut. Dalam hal ini sangat sesuai jika mulai bekerja ekstra tentang proses dan cara menyelesaikan diskusi, seperti waktu ekstra untuk menetapkan dan mengkonfirmasi ulang pemahaman pada tiap-tiap langkah dalam dialog atau proses negosiasi.
PENGGUNAAN INTERNET UNTUK KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI KALANGAN MAHASISWA Deri Rana; Agus Setiaman; Ira Mirawati
Manajemen Komunikasi Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol.2 No.1 Oktober 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.093 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v2i1.21274

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas, valensi, serta bobot informasi untuk keefektifan komunikasi interpersonal di kalangan mahasiswa. Metode yang digunakan adalah metode studi deskriptif yaitu memaparkan dan menganalisis data yang diperoleh. Data primer didapat melalui penyebaran angket dan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sampling acak sistematik.  Populasi dalam penelitian ini adalah anggota yang terdaftar sebagai pengguna jasa Jihadnet hingga Juni 2012. Jumlah responden adalah sebanyak 61 orang yang diperoleh berdasarkan teknik sampling acak sistematik. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan analisis deskriptif.Hasil dari penelitian ini, yaitu penggunaan internet di kalangan mahasiswa member Jihadnet cukup mendukung keterbukaan, empati, dukungan, sikap suportif, serta kesetaraan sebagai indikator keefektifan komunikasi interpersonal responden. Dua dari tiga variabel penggunaan internet, yaitu intensitas dan valensi diapresiasi tinggi oleh responden. Sementara bobot informasi diapresiasi sedang oleh responden
Komunikasi Pemasaran Olahraga Renang Dwini Hanika Reftari; Asep Suryana; Agus Setiaman
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.933 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v6i2.13221

Abstract

Komunikasi pemasaran memiliki peran penting dimana pemasaran olahraga menjadi salah satu kajian akademik yang menjelma menjadi sebuah bidang kajian yang menarik dan strategis dalam mendukung pembangunan, baik dalam pengertian pembangunan olahraga. Suatu organisasi menggunakan berbagai bentuk komunikasi pemasaran untuk mempromosikan apa yang mereka tawarkan dan mencapai tujuan finansial. Akan tetapi pada penelitian ini, organisasi PB PRSI adalah organisasi non-profit yang tujuan akhirnya tidak menghasilkan finansial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan strategi promosi yang dilakukan oleh organisasi PB PRSI dalam mempromosikan olahraga renang; serta untuk mengetahui alasan organisasi PB PRSI yang mengalami kendala dalam menjalankan strategi promosi olahraga renang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dapat mendeskripsikan, memahami, dan mengembangkan komunikasi pemasaran olahraga bagi organisasi PB PRSI. Data yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan enam informan dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Observasi dengan cara mendapatkan video serta foto berupa sponsorship yang bekerjasama dengan PB PRSI; serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melaksanakan strategi promosi organisasi PB PRSI dalam mempromosikan olahraga renang di Indonesia ialah dengan berbagai macam cara mulai dari media sosial, media cetak, media televisi, serta melalui komunikasi pemasaran terpadu: berupa event. Cara mempromosikannya melalui beberapa konsep dari komunikasi pemasaran serta pemasaran olahraga seperti iklan, public relations, dan personal selling. Dalam melaksanakan strategi promosi organisasi PB PRSI terdapat beberapa kendala, diantaranya yakni fasilitas olahraga, prestasi yang sedang menurun, sponsorship, serta anggaran dana.
Communication Pattern of Women Migrant Workers Family at Sliyeg District in Indramayu - West Java Slamet Mulyana; Duddy Zein; Agus Setiaman
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 2, No 2 (2017): December 2017 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.996 KB) | DOI: 10.25008/jkiski.v2i2.88

Abstract

The purpose of this study was to determine and analyze factors that affect communication families of migrant workers, the level of relations of parents and children in a migrant worker family communication, and communication styles of communication parents in families of migrant workers in the district of Indramayu district Sliyeg. The benefits and outcomes of this research is an article that would be presented as a study in the scientific journal, both the national level and international level, as well as teaching material in several courses ie Interpersonal Communication and Social Communication Development.The method used in this research is descriptive quantitative method, with research areas in the District Indramayu regency Sliyeg persuasive selection. The collection of data obtained through questionnaires, interviews and observations of respondents as many as 40 heads of families of migrant workers.The results showed that the characteristics of the heads of families of migrant workers, namely age, education level, occupation, income level, number of children and the number of dependents is the driving factor that causes him to allow his wife to become migrant workers. The physical environment and the social environment are important factors that affect patterns of interaction and communication patterns of families of migrant workers. Level relationships of parents and children in a migrant worker family communication going pretty well. Style of parent communication in communication families of migrant workers support their mutual communication between parents and children.
MEDIA LITERACY LEARNING FOR CHILDREN SCHOOL IN BANDUNG Agus Setiaman; Kismiyati El Karimah; Dadang Sugiana
-
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.543 KB)

Abstract

The presence of media in the midst of human life certainly had an impact on our behavior patterns, either in the form of understanding, mental attitudes, as well as concrete actions. In every use of the media must be contained messages or accompanying information and consciously accepted by its users, which in turn will affect their behavior. This study aims to identify and obtain an overview about media literacy study conducted in the Junior High School. The method used in this research is qualitative method with case study approach. While the theory used in this research is the theory of the Media Literacy by Potter. The results of this study found that basically media literacy is an alternative that aims to empower the public in the middle of the media siege. This concept has the aim to educate the public to be able to interact and use the media intelligently and critically, so that the public does not easily "fooled" and exploited by the media's interests are not aligned on the needs of the public. Meanwhile, the teenager mentally junior high school students are very vulnerable public to easily affected by media content, while seen from the number of media they use the most widely used.