Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Agro-Industri

OPTIMASI MANISAN BUAH PEPAYA KERING Herlina Wati; Jaka Darma Jaya; Ema Lestari
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.755 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v3i1.6

Abstract

Pepaya (Carica papaya L.) adalah salah satu jenis tanaman buah-buahan yang daerah penyebarannya berada di daerah tropis. Manisan buah adalah buah-buahan yang direndam dalam larutan gula selama beberapa waktu. Manisan kering yang setelah air gula pekat yang dikeringkan dibawah sinar matahari atau menggunakan oven pengering. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi terbaik dari pembuatan produk manisan buah papaya. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa manisan buah papaya kering dengan perlakuan terbaik adalah H16 perendaman 30 menit, gula 30% dan perebusan 10 menit. Analisis yang dilakukan pada produk manisan buah pepaya kering yaitu uji organoleptik dan uji umur simpan produk. Hasil uji organoleptik diolah menggunakan uji ANOVA. Produk manisan buah pepaya kering dapat bertahan selama 15 hari di dalam freezer.Kata kunci: buah pepaya, manisan, manisan buah, manisan kering
Analisis Mutu Minyak Pangan dari Biji Karet (Havea brasiliensis) dengan Mengadopsi Metode Pembuatan Minyak Kelapa Tradisional Mufrida Zein; Nuryati Nuryati; Adzani Ghani Ilmannafian; Ema Lestari
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v8i1.137

Abstract

Karet (Havea brasiliensis) merupakan salah satu komuditas perkebunan yang banyak sekali di Indonesia khususnya di Kalimantan Selatan. Sebagian besar masyarakat petani tanaman karet, hanya memanfaatkan getah karet sebagai sumber penghasilan mereka, padahal masih ada selain getah karet yang dapat dimanfaatkan yaitu biji karet yang mengandung minyak sekitar 40%-50% minyak nabati. Tingginya kandungan minyak pada biji karet tersebut dapat dimanfaatkan menjadi minyak goreng. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguraikan proses pengolahan minyak dari biji karet sampai menjadi minyak goreng dan menganalisis kualitas minyak goreng dari biji karet. Metode penelitian ini yaitu pengolahan minyak biji karet dengan mengadopsi metode pembuatan minyak kelapa tradisional dan melakukan analisa pengecekan minyak yang meliputi rendemen minyak, kadar air dan bilangan asam. Hasil minyak yang paling banyak rendemennya yaitu pada minyak biji karet dengan perendaman selama 2 hari yaitu sebesar 8,15%. kadar air terbaik yang sesuai standar SNI pada perendaman satu hari sebesar 0,12%, sedangkan nilai bilangan asam pada semua perlakuan belum memenuhi SNI.
Analisis Swot Pemasaran Produk Kerupuk Buah di UD. Sukma Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Raden Rizki Amalia; Ema Lestari; Meldayanoor Meldayanoor
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.337 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v6i2.103

Abstract

UD. Sukma merupakan industri pengolahan kerupuk buah. Permasalahan yang terjadi pada UD. Sukma yaitu dalam menjual produknya belum adanya identifikasi strategi bauran pemasaran yang dilihat dari faktor produk, lokasi, harga dan promosi untuk meningkatkan penjualan produk kerupuk buah yang menghasilkan kontinuitas terhadap penjualannya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor yang paling mempengaruhi bauran pemasaran kerupuk buah secara internal dan eksternal serta menentukan strategi pemasaran kerupuk buah menggunakan metode SWOT. Metode penelitian yang digunakan yaitu identifikasi faktor-faktor marketing mix, wawancara, kuisioner, analisis faktor IFAS dan EFAS, dan analisis SWOT. Faktor internal yang paling mempengaruhi kekuatan (strength) yaitu merk yang digunakan sudah diketahui masyarakat sekitar dan sudah memiliki P-IRT, serta sudah mendapatkan label halal dari MUI. Kelemahan dalam faktor internal yaitu kemasan yang digunakan kurang menarik, belum memiliki standar pengolahan produk yang menyebabkan ketidakkonsistenan kualitas produk kerupuk buah, dan tidak adanya promosi menggunakan media sosial. Sedangkan pada faktor eksternal peluang yaitu pengiriman produk tepat waktu pada distributor, mempromosikan produk melalui instansi pemerintah. Adapun ancamannya yaitu kemasan produk lain yang sejenis lebih menarik, terdapat pesaing dengan produk yang sama disatu tempat penjualan dan kerupuk UD. Sukma sudah dijual sampai luar daerah namun merk berbeda. Strategi yang tepat mengatasi pemasalahan UD. Sukma yaitu menggunakan strategi Strength-Oppurtunity (SO) yaitu dengan adanya label halal dan P-IRT merupakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yaitu dengan mempertahankan hubungan yang baik dengan distributor, memperluas area penjualan, serta adanya dukungan dari pemerintah baik melalui promosi berbentuk baliho, maupun mengikutkan pameran agar dikenal masyarakat luas.
KARAKTERISASI TEPUNG KACANG HIJAU DAN OPTIMASI PENAMBAHAN TEPUNG KACANG HIJAU SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN KUE BINGKA Ema Lestari; Mariatul Kiptiah; Apifah Apifah
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.048 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v4i1.45

Abstract

Program penganekaragaman olahan dari kacang hijau dilakukan sebagai salah satu cara untuk memanfaatkan kacang hijau yang berlimpah pada musim panen dan mengembangkan produk pangan. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu pembuatan tepung kacang hijau untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada tepung kacang hijau dan mendapatkan formulasi penambahan tepung kacang hijau dalam pembuatan kue bingka. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkarakterisasi tepung kacang hijau dan menentukan optimasi terbaik tepung kacang hijau dalam pembuatan kue bingka. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pembuatan tepung kacang hijau, pengujian kadar air, protein dan lemak pada tepung kacang hijau dan pembuatan kue bingka berbagai formulasi. Hasil uji organoleptik dilakukan pengumpulan data selanjutnya dilakukan uji ANOVA yang dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kandungan yang terdapat pada tepung kacang hijau kadar air 1,564%, kadar lemak 1,055% dan proteinnya 22,75% dan perlakuan kue bingka terbaik adalah A4 100% tepung kacang hijau.
PENGARUH PENAMBAHAN CARBOXYMETHYL CELLULOSE (CMC) DAN AGAR-AGAR SEBAGAI PENGEMULSI PADA PEMBUATAN SOYGHURT BUAH NAGA Meirida Meirida; Ema Lestari; Dwi Sandri
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 3 No 2 (2016)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.141 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v3i2.2

Abstract

Kedelai sebagian besar dikonsumsi dalam bentuk olahan dan hanya sebagian kecil yang dikonsumsi secara langsung. Salah satu produk olahan kedelai adalah susu kedelai. Dengan sedikit suplementasi khusus, susu kedelai dapat menggantikan susu sapi secara baik). Keterbatasan dari susu kedelai karena cita rasa yang langu dapat dikurangi melalui proses fermentasi susu kedelai menjadi soyghurt yang lebih dikenal dengan istilah soyghurt. Yoghurt kedelai atau yang lebih dikenal dengan soyghurt biasanya lebih encer dari pada yoghurt dari susu sapi sehingga diperlukan bahan tambahan lain sebagai penstabil. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan bahan penstabil CMC dan agar-agar pada pembuatan soyghurt. Pada pembuatan soyghurt ada 2 tahapan yang dilakukan, tahap pertama pembuatan susu kedelai dan tahap kedua pembuatan soyghurt buah naga, kemudian dilakukan pengujian organoleptik, viskositas, pH dan kadar asam. Hasil terbaik pengujian organoleptik untuk hedonik dengan penambahan CMC dan Agar-agar sebanyak 0,06% sedangkan mutu hedonik parameter warna dengan penambahan CMC sebanyak 0,04% dan Agar-agar sebanyak 0,06%,, aroma dengan penambahan CMC 0,06% dan Agar-agar 0,04%, rasa dengan penambahan CMC sebanyak 0,06% dan Agar-agar sebanyak 0,04% dan tekstur dengan penambahan CMC dan Agar-agar sebanyak 0,10%. Uji pH yang telah dilakukan produk yang memenuhi kualitas yoghurt dengan pH 3,8-4,6 adalah pada perlakuan tanpa CMC dan agar-agar dengan nilai 4.57, pada perlakuan susu kedelai dengan agar-agar 0,10% 4,50, 0,06% 4,52, 0,04% 4,50 dan 0,02% 4,57. Sedangkan uji kadar asam semua produk sesuai standarisasi.Kata kunci : Susu kedelai, soyghurt, organoleptik, viskositas, pH dan kadar asam.
Pengaruh Penambahan Serbuk Daun Pegagan terhadap Karakteristik Sabun Padat Nuryati Nuryati; Ema Lestari
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v8i2.139

Abstract

Pegagan merupakan tanaman liar yang memiliki banyak manfaat yang baik bagi kesehatan. Salah satu manfaat pegagan yaitu dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan sabun, karena pegagan memiliki kandungan saponin yang mempunyai kemampuan untuk membersihkan. Tujuan penelitian ini adalah mengkarakterisasi sabun dengan penambahan ekstrak pegagan. Metode yang telah digunakan dalam pembuatan sabun ini yaitu eksperimental dengan perbedaan formulasi penambahan ekstrak pegagan. Karakterisasi sabun padat ekstrak pegagan menghasilkan nilai kadar air 3,82% - 4,47%, pH 9,03 – 9,38, asam lemak bebas 2,18% - 4,51% dan stabilitas busa 93,2% - 95,8%. Tingkat penerimaan panelis terhadap sabun padat dengan penambahan ekstrak pegagan berdasarkan uji kesukaan yang dilakukan yaitu panelis lebih suka sabun dengan dengan penamabahan ekstrak pegagan 0,2 gram dari segi warna sedang gram dari segi aroma dan tekstur panelis lebih suka penambahan ekstrak pegagan 0,3 gram.
Karakterisasi dan Analisis Ekonomi Pemanfaatan Limbah Industri Tahu di UD. Usaha Berkah, Pelaihari Jaka Darma Jaya; Ema Lestari; Riddy Yanuar Wicaksono
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.299 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v5i2.78

Abstract

Industri pengolahan tahu dalam proses produksinya menghasilkan limbah cair dan limbah padat. Limbah yang dihasilkan dari industri tahu dapat berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan apabila tidak ditangani dengan benar seperti timbulnya bau yang dapat mengganggu lingkungan sekitarnya dan pencemaran air. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi dan karakterisasi limbah yang dihasilkan dari proses produksi tahu di UD. Usaha Berkah, Pelaihari dengan menggunakan analisis neraca massa. Kemudian dilakukan analisis ekonomi pemanfaatan limbah tahu yang bertujuan mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi bagi usaha tahu. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan hasil analisis neraca massa, proses pengolahan tahu menghasilkan limbah padat ampas tahu 18 kg dan limbah cair 158 kg. Limbah cair paling banyak dihasilkan pada proses pencucian, penggumpalan dan pencetakan, sedangkan limbah padat dihasilkan dari proses penyaringan. Pengujian limbah yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai BOD, COD, DO, TSS dan TDS hasil pengujian sampel tidak memenuhi standar yang mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah. Kemudian, berdasarkan hasil analisis ekonomi yang dilakukan pada pemanfaatan limbah industri diketahui bahwa pemanfaatan limbah tahu untuk biogas, tempe gembus, pakan ternak, dan pupuk organik , secara ekonomi layak untuk dilaksanakan dengan ditunjukkan nilai R/C rasio >1.
Pengaruh Jenis Ragi terhadap Kualitas Tepung Biji Talipuk (Nymphaea pubescens WILLD) Dwi Sandri; Ema Lestari; Titis Linangsari
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v8i2.140

Abstract

Talipuk (Nymphaea pubescens Willd) salah satu tumbuhan khas lahan rawa yang banyak tumbuh di daerah Kalimantan yang juga merupakan salah satu sumber pangan, melalui penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, biji talipuk dapat dibuat menjadi produk tepung, dengan kualitas tepung talipuk ditingkatkan melalui fermentasi biji talipuk dengan ragi tape, dimana menghasilkan tepung talipuk dengan kandungan protein tinggi dan memenuhi Standar Nasional Indonesia yang disebut Modified Talipuk Flour (MOTAF) dan tepung ini dapat mensubtitusi tepung terigu sebanyak 5% dalam pembuatan roti manis. Teknologi fermentasi pada bahan pangan sumber karbohidrat mampu mengubah karakteristik bahan pangan sehingga aplikasinya lebih luas untuk produk pangan dan sebagai pengganti tepung terigu seperti tepung MOCAF. Selain itu, fermentasi mengakibatkan terjadi perubahan profil komponen fitokimia yang mengakibatkan peningkatan kemampuan aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh jenis ragi terhadap kualitas tapung biji talipuk. Ragi yang digunakan yaitu ragi tape, roti dan tempe, setiap perlakuan akan dibuat sebanyak 3 kali pengulangan. Selanjutnya tepung biji talipuk terfermentasi dilakukan uji proksimat (kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan kadar karbohidrat). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perlakuan fermentasi dengan berbagai jenis ragi mempengaruhi kualitas tepung biji talipuk yaitu untuk kadar air tepung talipuk terfermentasi memiliki kadar air yang lebih rendah dibanding tepung talipuk tanpa perlakuan, kadar abu tidak berpengaruh karena dari setiap perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan, kadar protein berpengaruh karena kadar protein tepung biji talipuk yang difermentasi meningkat, kadar lemak juga berperngaruh dan kadar karbohidrat juga berpengaruh yaitu karbohidrat tepung biji talipuk terfermentasi mengalami penurunan kadar.
Kemampuan Tepung Talipuk (Nymphaea pubescens Willd) dalam Mensubstitusi Tepung Terigu Pada Kue Cookies Fatimah Fatimah; Ema Lestari; Dwi Sandri; Melisa Agustina
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.692 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v6i1.85

Abstract

Talipuk (Nymphaea pubescens Willd) plant is a local term for lotus plants that are plants that live in areas of swampland in South Kalimantan. This local commodity material may be substituted as an alternative to wheat flour and the potential for flour talipuk to be processed in the manufacture of cookies. The objective of this research is to get the best formulation ratio of flour talipuk in substituting wheat flour in cookies and to analyze the quality of cookies. Cook flour talipuk powder in substituting wheat flour is made with 5 different formulation compositions, 100% wheat flour and 0% flour talipuk, 75% wheat flour and 25% flour talipuk, 50% wheat flour and 50% flour talipuk, 25% wheat flour and 75% flour talipuk, 0% wheat flour and 100% flour talipuk. The results showed that based on organoleptic test, it was found that the best formulation composition was in the treatment of 100% flour talipuk with levels a water 0.88% and ash content of 1.44% has fulfilled SNI 01-2973-1992.
Analisis Kelayakan Penerapan Produksi Bersih pada Industri Tahu UD. Sugih Waras Desa Atu-atu Kecamatan Pelaihari Akhmad Zulmi; Meldayanoor Meldayanoor; Ema Lestari
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.113 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v5i1.60

Abstract

Tahu merupakan salah satu komoditi yang cukup banyak diminati, tidak terkecuali di Kecamatan Pelaihari. Industri tahu menghasilkan banyak limbah padat maupun cair yang menimbulkan pencemaran lingkungan. Perlu dilakukan penerapan produksi bersih untuk menanggulangi dampak limbah industri tahu terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses produksi dengan konsep produksi bersih menggunakan neraca massa, memberikan alternatif penerapan produksi bersih dan melakukan 3 analisis kelayakan; yaitu teknis, ekonomi dan lingkungan. Hasil penelitian menunj ukkan UD. Sugih Waras menghasilkan total limbah padat sebanyak 51,25 kg, dan limbah cair sebanyak 193,75 kg dalam sekali produksi. Alternatif penerapan produksi bersih yang dapat dilakukan yaitu menggunakan abu sisa pembakaran kayu dijual sebagai penurun pH tanah dengan keuntungan Rp. 1.840.000/bulan dan payback period selama 2,1 bulan, dengan pertimbangan kelayakan teknisdan lingkungan dari industri UD. Sugih Waras.