Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di MTS Surya Buana Kota Malang Imamuddin Imamuddin; Nuraidah Nuraidah; Miftahul Huda; Slamet Daroini
Shaut al Arabiyyah Vol 9 No 1 (2021): JURNAL SHAUT AL-'ARABIYAH
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/saa.v9i1.20740

Abstract

Sering dengan pergantian menteri pendidikan maka berganti pulalah kurikulum pendidikannya. Kurikulum tidak luput dari perombakan kurikulum sebelumnya hingga pada kurikulum 2013 saat ini. Akibat perubahan kurikulum tersebut, mata pelajaran bahasa Arab ikut terkena imbasnya. Begitu pula evaluasai dari kurikulum dari bahasa Arab tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kurikulum bahasa Arab berupa visi misi dan tujuan, materi, metode, media, pendekatan, sumber, serta evaluasi kurikulum yang digunakan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan reduksi data, paparan data, dan kesimpulan atau verifikasi. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi, perpanjangan keikutsertaan, dan ketekunan pengamatan. Hasil penelitiannya yaitu ada keterkaitan yang sangat erat antara Visi, Misi dan Tujuan di MTS Surya Buana dengan Kurikulum 2013 yang diberlakukan oleh pemerintah saat ini, pelaksanaan kurikulum bahasa Arab menggunakan kurikulum 2013 dengan pendekatan seintifik dan disesuaikan dengan KI dan KD nya, metode yang diterapkan terbagi menjadi metode umum dan khusus, media yang digunakan beragam, dan evaluasi pembelajaran mencakup 4 komponen pokok yaitu spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan.Abstract : Often with the change of the minister of education, the education curriculum changes. The curriculum did not escape from the previous curriculum reshuffle to the current 2013 curriculum. As a result of the curriculum change, Arabic subjects were also affected. Likewise the evaluation of the curriculum from the Arabic language. The purpose of this study was to determine the implementation of the Arabic language curriculum in the form of vision, mission and objectives, materials, methods, media, approaches, sources, and evaluation of the curriculum used. This study uses qualitative research with a descriptive design. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. The data analysis technique uses data reduction, data exposure, and conclusions or verification. Checking the validity of the data using triangulation, an extension of participation, and persistence of observations. The results of the research are that there is a very close relationship between the Vision, Mission and Goals at MTS Surya Buana with the 2013 Curriculum imposed by the current government, the implementation of the Arabic language curriculum uses the 2013 curriculum with an intuitive approach and is adapted to its KI and KD, the methods applied are divided into general and specific methods, the media used are varied, and the evaluation of learning includes 4 main components, namely spiritual, social, knowledge, and skill.
Islamic Boarding School at University: A Strong Pathway for Integrating Religion and Science Iffat Maimunah; Miftahul Huda; Arina Haque; Zubaidah Zubaidah
J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam JPAI Vol. 8 No. 1 Juli-Desember 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jpai.v8i1.15361

Abstract

This paper aims to explain the implementation of the establishment of ma'had al-jami'ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang as a form of implementing the integration of higher education and Islamic boarding schools. This paper uses a descriptive-analytical approach. The technique used by researchers in collecting data is through library data and field observations. This paper complements the shortcomings of previous studies, the previous studies examine the integration of pesantren (boarding school) and university in 3 models; first, a study on the trend of pesantren establishing a university to increase religious knowledge called ma'had 'aly. Second, the Islamic boarding school, an attempt by pesantren to establish a university in the pesantren environment. The third, the efforts of university (PTKIN) are philosophically and conceptually concerned in the integration of science and religion which are implemented in the integration between university and pesantren. This study explains practically the development of the integration of Islamic higher education and pesantren/ma'had as a model of formal institutions capable of realizing the needs of newer system education. Development of the integration between Islamic Universities and Islamic boarding schools which produces superior scholars, mastering science, and technology (IPTEK) but it should not ignore the aspects of faith and piety (IMTAQ).
ASSESSING THE RELATION BETWEEN MAJORITY AND MINORITY GROUPS (A Critical Study on the Spirit of Domination in a Heterogeneous Society) Miftahul Huda
JURNAL AT-TURAS Vol 3, No 2 (2016): Islam, Pendidikan, dan Nalar Demokrasi
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.584 KB) | DOI: 10.33650/at-turas.v3i2.187

Abstract

Group relation within any heterogeneous society in which people with their different characteristics and identities live together tends to run unequally due to the majorities’ domination toward minorities. Their spirit of domination is philosophically based on Charles Darwin’s theory of evolution “The Survival of the Fittest” which later incarnates itself in social domain and is used to justify that their domination upon minority groups is a kind of natural selection process. When this idea is perceived continuously from generation to generation, minorities will be the everlasting disadvantaged victims of the other group’s domination and suffer persistent annihilation and oppression, extending from the most moderate form like prejudice to the most extreme one such as discrimination. Besides being intended to discuss the complicated relation between majority and minority groups and explore the significance of the spirit of domination in determining the dynamics of group relation, this study is also aimed at offering some alternative ways to create egalitarian atmosphere in a heterogeneous society. Indeed, such new future is not impossible to be reached as far as reconciliation process is consistently carried out by both groups. Reconciliation, which might involve assimilation, accommodation, amalgamation, and pluralism, is the main key to realize equal and mutual relation between majority and minority groups.
Pembelajaran berbasis Multiple Intelligence Melalui Budaya Sekolah di Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) Malang Aidillah Suja; Miftahul Huda; Ahmad Fadhel Syakir Hidayat; Azwar Annas
TANJAK Vol 4 No 1 (2023): Februari
Publisher : Jurusan Tarbiyah dan Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/tanjak.v4i1.629

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep pembelajaran berbasis multiple intelligences dan bagaimana implementasi pembelajaran berbasis multiple intelligences di International Islamic Boarding School (IIBS) Malang. Penelitian ini termasuk dalam deskriptif kualitatif yang berfokus pada penjabaran bagaimana implementasi pembelajaran berbasis multiple intelligence melalui budaya sekolah di Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) Malang. Teknik pengambilan data yang dipilih adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan ialah teknik analisis kualitatif milik Miles dan Huberman dengan empat langkah sebagai berikut: Pertama, pengumpulan data, data- data dati wawancara, dokumentasi dan observasi dikumpulkan hingga siap untuk diolah. Kedua, reduksi data yaitu dengan melakukan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan di lapangan. Ketiga, penyajian data yaitu proses pengumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Keempat, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran berbasis multiple intelligences di IIBS Malang terlaksana melalui budaya sekolah berikut: profil sekolah, visi misi, prinsip budaya, kurikulum dan sarana prasarana
Konstruksi Institution Culture dalam Integrasi IMTAQ dan IPTEK pada Siswa Madrasah Muallimin Muallimat Siti Sulaikho; Miftahul Huda; Sugirma; Ahmad Fadhel Syakir Hidayat
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v9i1.405

Abstract

Madrasah Muallimin Muallimat (MMA) terletak di desa Tambakberas Jombang. Para siswa di MMA memiliki perilaku menarik ketika berinteraksi dengan guru. Perilaku menarik para siswa MMA dapat dikategorikan sebagai institution culture yang merupakan bagian dari implementasi integrasi imtaq dan iptek. Penelitian ini bertujuan untuk mencari institution culture para siswa MMA, faktor dominan pembentuk institution culture tersebut, serta menghitung persentase dari hasil keduanya. Metode penelitian menggunakan model campuran atau mixed method. Terdapat 2 kelompok bentuk institution culture yang ditemukan pada siswa Madrasah Muallimin Muallimat. Kelompok pertama adalah aktifitas siswa yang berhubungan dengan kegiatan belajar, yaitu: (1) siswa sering tidur di kelas sebesar 48%, (2) siswa belajar lebih tekun sebesar 14%, (3) siswa terbiasa dengan hafalan sebesar 11%, (4) akhlak siswa menjadi lebih baik sebesar 16%, (5) siswa tidak disiplin sebesar 8%, (6) siswa memiliki penampilan yang berbeda dari kebiasaan mereka selama ini sebesar 3%. Kelompok kedua adalah etika siswa yang terbentuk di Madrasah Muallimin Muallimat, yaitu: (1) siswa menunduk ketika terdapat guru yang lewat sebesar 60%, (2) mereka juga menepi untuk membuka jalan sebesar 11%, (3) siswa berjalan dengan lutut ketika masuk kantor sebesar 13%, (4) berbahasa krama inggil dan tidak menatap guru saat berbicara sebesar 9%, (5) menjaga perilaku di depan guru sebesar 5%, (6) memiliki kebiasaan menata sandal sebesar 2%.
Relevansi Fath Adz-Dzari’ah Pada Adat Memagah Dalam Perkawinan Masyarakat Lombok Zainul Aripin; Miftahul Huda
Sakina: Journal of Family Studies Vol 7 No 1 (2023): Sakina: Journal of Family Studies
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jfs.v7i1.2907

Abstract

Dalam adat istiadat yang berkembang pada masyarakat Lombok khususnya adat pernikahannya, terdapat adat pernikahan yang sering dilakukan seperti merariq dan memagah. Pada tulisan ini akan lebih berfokus pada adat memagah berupa pencurian perempuan yang dilakukan oleh laki-laki untuk diajak menikah, tetapi terdapat paksaan di dalam proses pelaksanaannya. Dalam tulisan ini akan dijabarkan terkait faktor yang melatarbelakangi masyarakat lombok melakukan adat ini dan juga bagaimana proses setelah dilakukannya adat ini, serta bagaimana penerapan konsep Fath Adz-Dzari’ah dalam pelaksanaan adat memagah. Penelitian ini merupaka penelitian hukum empiris dengan memakai pendekatan sosiologi hukum. Adapun dalam memperoleh data-data penelitian menggunakan metode wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Sedangkan dalam proses pengolahan data penelitian menggunakan teknik editing, klasifikasi, verifikasi, analisis dan yang terakhir adalah kesimpulan. Dari penelitian yang telah dilakukan, faktor penyebab adat memagah terbagi menjadi empat faktor yaitu tidak adanya restu orang tua perempuan, tidak adanya kesiapan menikah dari pihak perempuan, adanya sistem kasta, serta yang terakhir adalah karena kecantikan si perempuan. Sedangkan proses setelah adat ini terbagi menjadi enam proses yaitu nyelabar, penentuan pisuke, aji krame, adat nikah, sorong serah serta nyongkolan. Adapun terkait penerapan Fath Adz-Dzari’ah pada adat ini dapat disimpulkan bahwasanya adat ini termasuk dalam Fath Adz-Dzari’ah karena untuk menolak kemafsadatan berupa terjadinya perzinaan.
The Integration of Faith and Piety and Science and Technology on Arabic Learning Process: Case Study at Darul Ulum Islamic University Banyuanyar Pamekasan Mohammad Zainal Hamdy; Miftahul Huda
Al-Irfan : Journal of Arabic Literature and Islamic Studies Vol. 6 No. 1 (2023): March
Publisher : Arabic Literature Department STIBA DUBA PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58223/alirfan.v6i1.6682

Abstract

Dichotomy is a scourge for the development of science and technology in Islamic education, the West claims superiority as the legitimate owner of the development of science and technology with its arrogance, while Islam seems to be asleep and hypnotized by it, even though Islam is the initial mover of the development of science and technology with real historical evidence. STAI DUBA Pamekasan tries to make people aware that in Islamic education the integration of imtaq and science and technology can be realized and the dichotomy between the two must be immediately eradicated. This research will explain how the process of integration of imtaq and science and technology at STAI DUBA Pamekasan and what are the supports and obstacles. This study uses qualitative research with the type of field. The result is that the process of integration of imtaq and science and technology at STAI DUBA Pamekasan takes place not only in the room, it also takes place in all educational activities under STAI DUBA Pamekasan.
PENGEMBANGAN STANDARISASI PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN TERPADU AL KAMAL (PPTA) BLITAR Muhammad Syahrul Munir; Miftahul Huda; Buhori Buhori; Efan Chairil Abdi
Journal of Research and Thought on Islamic Education (JRTIE) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/jrtie.v5i2.2538

Abstract

Pondok Pesantren is a system of tafaqquh fiddin which needs to be supported by several components, both software, and hardware that support the existence of pesantren as a system. Al Kamal Blitar integrated Islamic boarding school (PPTA) is one of the Islamic boarding schools that was born before independence and continues to develop education by using the salaf, and khalaf system and synergizing with formal education. This study discusses the Standardization Development carried out at PPTA. So the purpose of this study was to see the form of development carried out by PPTA in standardizing education. This study uses a qualitative method with a descriptive form. The results of this study indicate that; 1) PPTA Blitar continues to develop standardization of Islamic boarding schools which include aspects; development of formal and non-formal educational institutions, standardization of teaching staff, and existing curriculum standards. 2) Standards for teaching staff must have standards by their respective scientific fields, while the curriculum standards used have also gone through an in-depth review process. 3) The process of developing educational standardization has been carried out by the integrated Al Kamal Islamic Boarding School for a relatively long period and has gone well.
Assessment and Intervention of Aggressive Behavior in Children Ach Fawaid; Casmini Casmini; Miftahul Huda
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.4064

Abstract

Peran lingkungan keluarga dan masyarakat sangat penting dalam perkembangan perilaku anak. Oleh karena itu, lingkungan belajar yang positif sangat penting agar anak dapat belajar dan berperilaku  positif. Pemberdayaan lingkungan masyarakat setempat (keluarga, tokoh masyarakat dan warga setempat) dalam pendidikan anak dengan perilaku agresif sangat penting untuk mengasumsikan bahwa masyarakat dapat menjadi panutan/teladan positif untuk pembelajaran yang  positif. Hasil akhir  penelitian  adalah orang tua dan masyarakat sekitar dapat belajar dan mengetahui  situasi terkini dan kondisi lingkungan anaknya dan dapat mengikutinya, menjadi contoh yang baik bagi tumbuh kembang anak, serta memperlakukan anak secara efektif mengurangi agresivitas anak. perilaku Anak yang berperilaku agresif merupakan bagian dari  fenomena kehidupan keluarga dimana tidak ada komunikasi antara anak dengan orang tuanya. Oleh karena itu, komunikasi  fisik dan emosional antara orang tua dan anak tidak berkembang dengan baik. Anak-anak tumbuh tanpa pengawasan orang tua yang optimal. Selain itu, orang tua biasanya menghukum anak untuk menghentikan perilaku agresifnya, seperti memukul atau memarahi anak.
Analisis Penanaman Pendidikan Karakter Melalui Pendekatan Behavioristik di MI Sunan Giri Tlogo Sari Kota Malang Miftahul Huda
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 7 (2023): Agustus
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8200072

Abstract

Menanamkan pendidikan karakter bagi peserta didik sangat penting dilakukan bagi suatu lembaga pendidikan. Hal tersebut dibutuhkan untuk membentuk karakter peserta didik yang lebih baik dari sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kiat-kiat penanaman pendidikan karakter di sekolah melalui pendekatan behavioristik. Penelitian ini dilakukan  melalui metode observasi dan wawancara di MI Sunan Giri Tlogo Sari, Lowokwaru Kota Malang. Narasumber dalam penelitian ini berjumlah 7 orang, yaitu kepala sekolah, 1 guru bagian kesiswaan, 1 guru kelas, 2 guru mata pelajaran umum, dan 2 orang peserta didik. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa pendekatan behavioristik melalui sistem Reward, Punishment, dan Modelling sangat efektif dalam menanamkan pendidikan karakter bagi peserta didik di MI Sunan Giri Tlogo Sari, Lowokwaru, Kota Malang.Â