Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

APAKAH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR ORGANISASI BIDANG JASA DIPENGARUHI SERVANT-LEADERSHIP DAN TRUST-IN-LEADERSHIP? Denny Denny; Regi Sanjaya; Rusli Ginting Munthe; Rizka Nugraha Pratikna; Fernando Mulia
Management and Entrepreneurship Journal Vol 5 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56244/manners.v5i2.604

Abstract

Organization Citizenship Behaviour (OCB) merupakan salah satu faktor pendorong terciptanya organisasi yang efektif. OCB dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah kepemimpinan. Servant leadership merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang dapat merangsang penerapan organizational citizenship behavior (Haider et al., 2015). Faktor lain yang dapat merangsang timbulnya OCB adalah Trust in leadership. Vondey (2010) menyatakan agar perilaku ekstra peran atau OCB para anggota organisasi dapat ditunjukkan dengan baik, maka keefektifan peran seorang pemimpin sangat diperlukan melalui Trust in leadership. Sekolah Klasikal Terang Nusantara (SETARA) merupakan sekolah yang berdiri atas keinginan dasar para pemimpinnya untuk melayani dan menjadi berkat (Kristanti, 2018). Didirikan pada tahun 2014, Sekolah Klasikal Terang Nusantara terus mengalami perkembangan pesat dalam jumlah murid yang mendaftar dalam rentang waktu 4 tahun. Di sisi lain, jumlah karyawan juga meningkat signifikan dan 98% orang tua murid menilai kinerja guru sudah memuaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Servant leadership dan Trust in leadership terhadap Organization Citizenship Behavior. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di Sekolah Klasikal Terang Nusantara yang berjumlah 36 orang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah causal explanatory. Hasil pengujian menemukan bahwa servant leadership berpengaruh positif terhadap OCB, namun Trust in leadership tidak berpengaruh terhadap OCB.
DO CREATIVE AND INNOVATIVE LEADERSHIP AFFECT PRODUCT QUALITY? EVIDENCE FROM CULINARY MSMEs Marianti, Maria Merry; Pratikna, Rizka Nugraha; Fernando, Fernando; Muntu, Cindy Keziea
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 21 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jam.2023.021.02.14

Abstract

The creative economy actors in Bandung City are dominated by culinary MSMEs. To survive in a competitive environment, culinary MSMEs owners need to have creativity and innovation to create quality products. Several researchers have found that leadership is an important factor in business development. Applying a creative and innovative leadership style is considered suitable for the culinary business because it can encourage creative and innovative behavior in the workplace, improve product quality, and meet customer expectations. This research aims to determine how creative and innovative leadership affects product quality (food, beverages, and services). This research also examines the direct impact of each aspect of creative and innovative leadership on product quality. The population of this research refers to the culinary MSMEs of Bandung City. The sampling technique used is the convenience sampling method. The sample used in this study was 102 respondents who were employees of various culinary MSMEs in Bandung City. Multiple linear regression analyses were used to test the proposed hypotheses. According to the findings of the data analysis, creative and innovative leadership has a positive impact on product quality. The dimension "inspiring creativity and innovation" has been shown to positively and significantly affect product quality. Based on the analysis results, creative and innovative leadership influences 41.4% of the quality of culinary products. This research also provides valuable recommendations for culinary business owners, especially in Bandung City, to support efforts to improve the quality of their products so they can compete in a competitive environment.
PERAN MODERASI KOMITMEN AFEKTIF PADA PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA TERHADAP NIAT UNTUK KELUAR Sri Astutik; Anna Partina; Rizka Nugraha Pratikna
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana VOLUME.14.NO.04.TAHUN.2025
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/EEB.2025.v14.i04.p02

Abstract

Persaingan bisnis yang meningkat dan digitalisasi mendorong perusahaan menggunakan tenaga alih daya sebagai upaya efisiensi dan pengelolaan sumber daya manuasia. Di sisi lain, situasi tersebut menimbulkan ketidakamanan kerja pada tenaga alih daya sehingga berdampak negaitf pada perilaku mereka di organisasi. Mendasarkan pada teori konservasi sumber daya, penelitian ini bertujuan untuk menguji peran moderasi komitmen afektif sebagai mekanisme positif pada pengaruh ketidakamanan kerja terhadap niat untuk keluar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 81 tenaga alih daya PT X di Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala likert dan diolah menggunakan WarpPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakamanan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap niat untuk keluar. Lebih lanjut, komitmen afektif memoderasi secara negatif pengaruh ketidakamanan kerja terhadap niat untuk keluar, di mana efek ketidakamanan kerja melemah saat komitmen afektif tinggi. Penelitian ini memperluas penerapan teori konservasi sumber daya dengan menyoroti pentingnya komitmen afektif sebagai mekanisme positif dalam mengurangi dampak ketidakamanan kerja. Implikasi praktis menunjukkan perlunya perusahaan penyalur tenaga alih daya memperhatikan komitmen afektif tenaga alih daya untuk mengurangi niat untuk keluar.