Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS KANDUNGAN FORMALDEHID PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR KOTA MEDAN donal nababan; Ramadhanita Indriana; Roslenni Sitepu
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.602 KB)

Abstract

Tahu merupakan makanan yang menyehatkan karena kandungan proteinnya yang tinggi serta mutunya setara dengan mutu protein hewani. Selain memiliki kelebihan tahu memiliki kelemahan, yaitu kandungan airnya yang tinggi sehingga mudah rusak karena mudah ditumbuhi mikroba. Untuk memperpanjang masa simpan, kebanyakan industri tahu menembahkan pengawet. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan formaldehid pada tahu yang dijual di pasar kota medan tahun 2018. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, Sampel dalam penelitian ini adalah 32 sampel tahu cina dan tahu sumedang yang diambil dari 16 pasar di Kota Medan. Pengambilan sampel menggunakan metode purposiv sampling. Teknik analisa data dialakuakan dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan melalui Uji laboratorium dengan menggunakan Test Kit. Hasil uji kualitatif formaldehid pada tahu menunjukkan dari 32 sampel tahu cina dan tahu sumedang yang dijual di pasar kota medan terdapat 17 sampel yang positif mengandung formaldehid, 16 sampel berasal dari tahu cina yang diambil dari 16 pasar kota medan dan 1 sampel berasal dari tahu cina yang diambil dari pasar induk lau cih. Hasil uji kuantitatif formaldehid pada tahu menunjukkan dari 17 sampel tahu yang positif mengandung formaldehid diperoleh kadar dengan konsentrasi yang berbeda yaitu sampel tahu cina yang diambil dari pasar Kp. Lalang >3mgL, sampel tahu cina pasar padang bulan 1,5mg/L, sampel tahu cina pasar sei kambing 0,1mg/L, Sampel tahu cina pasar induk lau cih 0,4mg /L, sampel tahu sumedang pasar induk lau cih 0,25mg/L, sampel tahu cina pasar titi kuning 0,1mg/L, sampel tahu cina pasar timah 1,5mg/L, sampel tahu cina pasar halat 0,25mgl/L, sampel tahu cina pusat pasar 1,5mg/L , sampel tahu cina pasar glugur 0,1mg/L, sampel tahu cina pasar sambu 0,1mg/L, sampel tahu cina pasar sentosa baru 0,1mg/L, sampel tahu cina pasar aksara 0,6mg/L, sampel tahu cina pasar jawa 1,5m/L, sampel tahu cina pasar meda deli 0,1mg/L dan sampel tahu cina pasar pisang 0,8mg/L. Dinas Kesehatan dan Balai Besar pengawasan Obat dan makanan (BPOM) Kota Medan perlu meningkatkan pemantauan dan pengawasan terhadap berbagai bahan pangan khususnya tahu. Perlu dilakukan sosialisai kepada masyarakat mengenai ciri-ciri tahu yang mengandung formaldehid, sehingga masyarakat lebih berhati-hati memilih jenis bahan pangan yang mungkin mengandung zat kimia berbahaya. Perlu dilakukan sosialisasi kepada produsen dan penjual tahu mengenai bahaya penggunaan formaldehid atau bahan kimia lainnya untuk pengawetan bahan pangan . Selain itu perlu adanya tindakan tegas bagi produsen yang menggunakan bahan kimia berbahaya sebagai pengawet. Diharapkan kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sama, agar melakukan pengamatan ciri fisik terhadap sampel tahu yang diuji.
Analisis Kepuasan dan Hubungannya dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kota Langsa Sri Wahyuningsih; Donal Nababan; Jasmen Manurung
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1391

Abstract

Rumah Sakit Umum Cut Meutia Langsa merupakan institusi pelayanan kesehatan dari PT. Cut Meutia Medika. Pada tahun 2019 terjadi penurunan kunjungan rawat inap yaitu sebanyak 7.744 orang pada tahun 2018 dan 6.125 orang pada tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara variabel kepuasan (produk, proses, dan purna jual) dengan loyalitas pasien rawat inap di RSUD Cut Meutia Kota Langsa. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survei observasional melalui desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang pernah / sedang dirawat di ruang rawat inap kelas I, kelas II, kelas III RSUD Cut Meutia Kota Langsa dalam sebulan terakhir sebanyak 300 orang. Pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan jumlah sampel 171 orang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan responden terhadap (produk, proses dan purna jual) Rumah Sakit dengan loyalitas responden terhadap variabel produk p.value adalah 0,000 (P <0,05), variabel proses dengan p.value 0,000 (P <0,05) dan variabel purna jual dengan p.value 0,000 (P <0,05). Untuk variabel yang sangat mempengaruhi loyalitas responden setelah dilakukan analisis multivariat adalah variabel proses dengan nilai OR terbesar yang diperoleh yaitu 35,743. Berdasarkan hasil tersebut, telah dikembangkan switching barrier dan suara untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien rawat inap di RSUD Cut Meutia.Kata Kunci: Kepuasan (Produk, Proses dan Purna Jual), Loyalitas, Rawat Inap, Rumah Sakit
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Perawat tentang Triage di IGD Dimasa Pandemi Covid-19 Siska Evi Martina; Galih Satria; Donal Nababan; Rumondang Gultom
Faletehan Health Journal Vol 8 No 03 (2021): Faletehan Health Journal, November 2021
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v8i03.280

Abstract

The number of patients who come to the emergency department makes nurses have to sort patients quickly and precisely according to priority. It requires knowledge and attitude in terms of segregation of patient type and emergency in triage, so that patient care can be more optimal and directed. This study aimed to find out the correlation between nurses’ knowledge and attitudes of triage. The research used a correlation research method with a cross-sectional approach. The study was carried out at the emergency room of Dr. H Kumpulan Pane General Hospital in Tebing Tinggi City, Rantau Prapat General Hospital, and Tuan Rondahaim Simalungun General Hospital from January to August 2020. The samples of this study were 46 nurses in charge at the emergency room of Dr. H Kumpulan Pane General Hospital in Tebing Tinggi City, Rantau Prapat General Hospital, and Tuan Rondahaim Simalungun General Hospital, taken by total sampling. The research instrument was a questionnaire. The data analysis used Spearman’s rank correlation at the 95% confidence interval. The results of the descriptive analysis showed that majority of nurses had adequate knowledge of triage (48%) and majority nurses had positive attitude (77%). The results of Spearman’s rank statistical analysis obtained a spearman correlation coefficient of 0.753 with ρ-value 0.000 < 0.05; thus, Ha was accepted. In conclusion, there is a correlation between nurses’ knowledge and attitude of triage at Dr. H Kumpulan Pane General Hospital in Tebing Tinggi City, Rantau Prapat General Hospital, and Tuan Rondahaim Simalungun General Hospital.
ANALYSIS OF NUTRITIONAL CONTENT OF TORBANGUN (Coleus amboinicus Lour) LEAF BISCUIT Donal Nababan
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No. 3 (2018)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: One of the local food ingredients that can be utilized as a complementary food is a torbangun leaf. Torbangun leaf is usually consumed in the form of torbangun leaf soup or served as vegetables with main meal. Torbangun is rich in iron, vitamin C, energy, protein, fat that is very beneficial for infant growth and is widely available in the market with cheap price. Torbangun leaves, especially when made into powder, can be processed into a wide range of food products such as biscuit, but needs several intervention trials to search its long shelf life with high energy density. Methods: The purpose of this research is to study the formulation of torbangun leaf biscuit and to analyze the nutrient content in meeting the nutritional requirements of child stunting aged 12-18 months. Organoleptic test was conducted with 5 point hedonic rating test. This study used Anova test to see the mean difference in the assessment of leaf biscuits torbangun. Results: With the addition of 10% (A), 20% (B), and 30% (C) torbangun leaf powder in every 100 gr biscuit, the organoleptic test showed that biscuit with 20% of torbangun flour had the highest organoleptic score on taste, flavor, texture and color. The biscuit contents energy and protein similar to the commercial fortified (PMT) biscuit with high content of iron and calcium. Compared with the PMT biscuits, the torbangun leaf biscuit meets the energy criteria (at least 400 kcal/100gr) but slightly having lower protein (less than 8gr/100gr). However iron content of torbangun biscuit equals the upper range of the PMT biscuit (4-7.5 mf/100gr) and very high calcium content (almost 10 times higher than the PMT biscuit). Consclusions: The selected biscuits with 20% torbangun leaf powder will be used in the following intervention study promoting complementary food recommendation with fortified biscuits. 
Penyuluhan Tentang Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai Alyakin Dachi, Rahmat; Donal Nababan; Kesaktian Manurung; Maria Agustina; Aruna Ragini
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana banjir adalah salah satu bencana alam yang sering terjadi dan dapat menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat, terutama dalam hal kesehatan dan keselamatan. Dinas Kesehatan Tanjungbalai memiliki peran penting dalam memastikan kesiapsiagaan masyarakat dan fasilitas kesehatan dalam menghadapi bencana ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesiapsiagaan Dinas Kesehatan Tanjungbalai dalam menghadapi bencana banjir dan memberikan penyuluhan yang efektif untuk meningkatkan kesiapsiagaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan wawancara dengan pegawai Dinas Kesehatan Tanjungbalai serta analisis dokumen terkait kesiapsiagaan bencana. Waktu pengmas ini pada bulan Maret-Juli 2024, dan tempat pengmas ini dilaksanakan di Dinas Kesehatan Tanjungbalai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan, masih terdapat kekurangan dalam hal pelatihan, simulasi, dan penyediaan peralatan darurat. Penyuluhan yang diberikan meliputi pelatihan evakuasi, penanganan darurat medis, dan koordinasi antar lembaga terkait. Setelah pelaksanaan penyuluhan, terjadi peningkatan signifikan dalam pemahaman dan kesiapsiagaan pegawai Dinas Kesehatan Tanjungbalai. Evaluasi menunjukkan bahwa penyuluhan tersebut efektif dalam meningkatkan kemampuan respon cepat dan terkoordinasi saat terjadi banjir. Kesimpulannya, penyuluhan yang komprehensif dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk memastikan kesiapsiagaan Dinas Kesehatan Tanjungbalai dalam menghadapi bencana banjir, sehingga dapat melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat dengan lebih baik.
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III TEBING TINGGI Rita Juniarni Gultom; Donal Nababan; Rosetty Sipayung; Lukman Hakim; Frida Lina Tarigan
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1671

Abstract

ABSTRAKKepuasan (Satisfaction) yaitu perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah harapan maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan puas. Dalam mengukur kualitas jasa pelayanan (service quality) dapat digunakan lima dimensi kualitas jasa, kelima karakteristik dimensi tersebut antara lain adalah Bukti Fisik (Tangible), Kehandalan (reliability), Ketanggapan (Responsiveness),  Jaminan (Assurance), dan Empati (Empathy).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan rawat jalan dengan kepuasan pasien BPJS di Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, dengan jumlah sampel 67 responden yang merupakan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi. Analisis data menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik. Analisis univariat menunjukkan pada dimensi Bukti Fisik, Kehandalan, Daya Tanggap, dan Empati lebih banyak responden yang memberi penilaian Baik, sedangkan pada dimensi Jaminan lebih banyak yang memberi penilaian Tidak Baik. Uji bivariat menunjukkan terdapat hubungan signifikan dari dimensi Bukti Fisik (0,004<0,05), Kehandalan (0,001<0,05), Daya Tanggap (0,006<0,05), Jaminan (0,019<0,05), dan Empati (0,036<0,005) dengan Kepuasan Pasien.  Pada analisis multivariat ditemukan bahwa Kehandalan merupakan dimensi mutu  yang paling dominan dalam hubungan dengan Kepuasan Pasien (OR 58,99).Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi Bukti Fisik, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati dengan Kepuasan Pasien. Kehandalan merupakan dimensi yang paling dominan hubungannya terhadap  Kepuasan Pasien rawat jalan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Tebing Tinggi. Kata kunci     : Kualitas pelayanan, Bukti Fisik, Kehandalan, Daya Tanggap,   Jaminan, dan Empati dengan Kepuasan Pasien 
PELATIHAN SIKAP PERAWAT IGD TENTANG TRIAGE DI INTALANSI GAWAT DARURAT RSUD DR.H.KUMPULAN PANE KOTA TEBING TINGGI,RSUD RANTAU PARAPAT,RSUD TUAN RONDAHIM SIMALUNGUN PADA MASA PANDEMI COVID-19 Martina, Siska Evi; Donal Nababan; Rumondang Gultom
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 1 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (In Press)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya pasien yang datang di IGD membuat perawat harus memilah pasien dengan cepat dan tepat sesuai prioritas. Hal tersebut memerlukan pengetahuan dan sikap dalam hal pemisahan jenis dan kegawatan pasien dalam triase, sehingga penanganan pasien bisa lebih optimal dan terarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat tentang triage. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan di IGD RSUD Dr. H Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi, RSUD Rantau Prapat, dan RSUD Tuan Rondahaim Simalungun dari bulan Januari sampai Agustus 2020. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 46 perawat yang bertugas di IGD RSUD Dr. H Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi, RSUD Rantau Prapat, dan RSUD Tuan Rondahaim Simalungun yang diambil secara total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan korelasi spearman rank pada taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis univariat menunjukkan mayoritas perawat memiliki pengetahuan tentang triase yang cukup (48%) dan mayoritas perawat bersikap positif (77%). Hasil analisis statistik spearman rank memperoleh nilai koefisien korelasi spearman sebesar 0,753 dengan ρ-value 0,000 < 0,05, sehingga Ha diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat tentang triase di RSUD Dr. H Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi, RSUD Rantau Prapat, dan RSUD Tuan Rondahaim Simalungun
RISK FACTORS FOR STUNTING IN CHILDREN AGED 24-59 MONTHS IN TUKKA DOLOK VILLAGE, PAKKAT DISTRICT, HUMBANG HASUNDUTAN REGENCY INDONESIA Sitorus, Grace Tina Sari; Pane, Masdalina; Asima Sirait; Donal Nababan; Netty Sembiring
Indonesia Epidemiological Journal Vol 2 No 1 (2023): Epidemiological Journal of Indonesia
Publisher : Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Background: Stunting is a form of growth failure (growth faltering) due to the accumulation of insufficient nutrition that lasts for a long time starting from pregnancy until the age of 24 months. The purpose of this research to analyze the risk factors for stunting in children aged 24-59 months in Tukka Dolok Village, Pakkat District, Humbang Hasundutan Regency year 2022. Methods: This type of research observational using a case control study design. The population in this study were all households with children aged 24-59 months, the sample size in this study was calculate dusing random sampling namely as many as 63 children, 21 children as case samples and 42 children as control samples. Data were analyzed using univariate, bivariate and multivariate analysis using chi-square test and logistic regression analysis. Results: The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between mother's knowledge about food intake (p=0.001 <α=0.05), parenting patterns (p=0.007 <α=0.05), environmental health (p=0.001 <α=0.05 ), with the incidence of stunting. The results of multivariate analysis showed that the most dominantly related variable was environmental health (p=0.017; OR=5.075 95% CI 1.344-19.160). Conclusion: the influence of mother's knowledge about food intake and environmental health is very large on the incidence of stunting. So it is recommended to improve sanitation facilities in the household as well as increase the mother's knowledge about food intake until she is able to apply it.
PENYULUHAN DAN PELATIHAN BAGAIMANA CARA MENURUNKANA KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR BOR DENGAN PEMBERIAN ARANG DAN SABUT KELAPA PADA SARINGAN PASIR LAMBAT DI DESA DELI TUA TIMUR KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN J. Sitorus, Mido Ester; Frida Lina Tarigan; Donal Nababan; Veronika Agustin Purba; Anjelin Juni Kristin Gea
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jam.v6i2.6206

Abstract

Kandungan besi (Fe) yang tinggi dalam air sumur bor merupakan permasalahan umum yang berdampak pada kualitas air bersih masyarakat, terutama dari segi warna, bau, dan potensi gangguan kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada warga Desa Deli Tua Timur mengenai teknologi sederhana untuk menurunkan kadar besi dalam air menggunakan saringan pasir lambat yang diperkaya dengan bahan alami berupa arang dan sabut kelapa. Metode kegiatan meliputi ceramah, diskusi, demonstrasi pembuatan alat, dan praktik langsung oleh peserta. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dan mampu membuat serta mengoperasikan saringan tersebut secara mandiri. Secara visual, air hasil penyaringan menjadi lebih jernih, tidak berbau logam, dan layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas air, tetapi juga memperkuat kapasitas dan kemandirian masyarakat dalam memanfaatkan teknologi tepat guna berbasis bahan lokal. Teknologi ini terbukti efektif, murah, mudah diterapkan, dan berpotensi direplikasi di daerah lain dengan masalah serupa.
An Analysis of the Quality of Posyandu Cadre Performance on the Level of Elderly Satisfaction in the Working Area of ​​the PON Village Health Center, Serdang Bedagai Regency in 2024 Meilani br Ginting, Devy; Mindo Tua Siagian; Henny Arwina Bangun; Donal Nababan; Jasmen Manurung
JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG) Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Kesmas dan Gizi (JKG)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/zyrmds66

Abstract

The performance of posyandu cadres reflects the results of the implementation of tasks and responsibilities carried out in health service activities for the elderly. Optimal performance plays an important role in creating satisfaction for the elderly as recipients of posyandu services. This satisfaction reflects the expectations and perceptions of the elderly regarding the quality of services provided by cadres during the activities. This study aims to evaluate the quality of posyandu cadre performance and its relationship to the level of satisfaction of the elderly in the work area of ​​the PON Village Health Center. This study used an associative design with a quantitative approach, involving 134 elderly respondents as samples. The instrument used in data collection was a structured questionnaire. The results of the analysis showed that the cadre performance variable consisted of two main factors, namely attitude and activity. Meanwhile, the elderly satisfaction variable was formed from three factors, namely reliability, empathy, and the suitability of expectations with reality. Statistical analysis showed a significant relationship between cadre performance and the level of satisfaction of the elderly, with a P value of 0.000 (p <0.05). Based on these findings, it is recommended that posyandu cadres continue to improve their productivity and quality of service. Cadres are also expected to actively participate in coaching programs from the Health Center and be more optimal in conveying information to the elderly during the implementation of integrated health post activities.