Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

ANALISIS KANDUNGAN FORMALDEHID PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR KOTA MEDAN donal nababan; Ramadhanita Indriana; Roslenni Sitepu
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.602 KB)

Abstract

Tahu merupakan makanan yang menyehatkan karena kandungan proteinnya yang tinggi serta mutunya setara dengan mutu protein hewani. Selain memiliki kelebihan tahu memiliki kelemahan, yaitu kandungan airnya yang tinggi sehingga mudah rusak karena mudah ditumbuhi mikroba. Untuk memperpanjang masa simpan, kebanyakan industri tahu menembahkan pengawet. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan formaldehid pada tahu yang dijual di pasar kota medan tahun 2018. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, Sampel dalam penelitian ini adalah 32 sampel tahu cina dan tahu sumedang yang diambil dari 16 pasar di Kota Medan. Pengambilan sampel menggunakan metode purposiv sampling. Teknik analisa data dialakuakan dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan melalui Uji laboratorium dengan menggunakan Test Kit. Hasil uji kualitatif formaldehid pada tahu menunjukkan dari 32 sampel tahu cina dan tahu sumedang yang dijual di pasar kota medan terdapat 17 sampel yang positif mengandung formaldehid, 16 sampel berasal dari tahu cina yang diambil dari 16 pasar kota medan dan 1 sampel berasal dari tahu cina yang diambil dari pasar induk lau cih. Hasil uji kuantitatif formaldehid pada tahu menunjukkan dari 17 sampel tahu yang positif mengandung formaldehid diperoleh kadar dengan konsentrasi yang berbeda yaitu sampel tahu cina yang diambil dari pasar Kp. Lalang >3mgL, sampel tahu cina pasar padang bulan 1,5mg/L, sampel tahu cina pasar sei kambing 0,1mg/L, Sampel tahu cina pasar induk lau cih 0,4mg /L, sampel tahu sumedang pasar induk lau cih 0,25mg/L, sampel tahu cina pasar titi kuning 0,1mg/L, sampel tahu cina pasar timah 1,5mg/L, sampel tahu cina pasar halat 0,25mgl/L, sampel tahu cina pusat pasar 1,5mg/L , sampel tahu cina pasar glugur 0,1mg/L, sampel tahu cina pasar sambu 0,1mg/L, sampel tahu cina pasar sentosa baru 0,1mg/L, sampel tahu cina pasar aksara 0,6mg/L, sampel tahu cina pasar jawa 1,5m/L, sampel tahu cina pasar meda deli 0,1mg/L dan sampel tahu cina pasar pisang 0,8mg/L. Dinas Kesehatan dan Balai Besar pengawasan Obat dan makanan (BPOM) Kota Medan perlu meningkatkan pemantauan dan pengawasan terhadap berbagai bahan pangan khususnya tahu. Perlu dilakukan sosialisai kepada masyarakat mengenai ciri-ciri tahu yang mengandung formaldehid, sehingga masyarakat lebih berhati-hati memilih jenis bahan pangan yang mungkin mengandung zat kimia berbahaya. Perlu dilakukan sosialisasi kepada produsen dan penjual tahu mengenai bahaya penggunaan formaldehid atau bahan kimia lainnya untuk pengawetan bahan pangan . Selain itu perlu adanya tindakan tegas bagi produsen yang menggunakan bahan kimia berbahaya sebagai pengawet. Diharapkan kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sama, agar melakukan pengamatan ciri fisik terhadap sampel tahu yang diuji.
ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DI UPTD PUSKESMAS KARO KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2021 Theodora R. Sianturi; Rahmat A. Dachi; Mido Ester J. Sitorus; Donal Nababan; Karnirius Harefa
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1592

Abstract

ABSTRAKAnalasis Impelementasi Program Jaminan Persalinan (Jampersal) di UPTD Puskesmas Karo Kota Pematangsiantar tahun 2021. Yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah “bagaimana Implementasi Program Jaminan Persalinan (Jampersal) Puskesmas Karo Kota Pematangsiantar”. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan di kantor Dinas Kota Pematangsiantar dan Puskesmas Karo diperoleh data 4.111 angka kelahiran bayi, dan 28 bayi berat badan rendah (BBLR), dan bayi dengan gizi buruk 7 bayi, Angka kematian Neonatal (AKN ) adalah 7 yang disebabkan oleh kelainan bawaan, disusul oleh penyebab lain-lain. Keadaan ini menunjukkan bahwa masih di atas tingginya angka kematian Ibu dan Angka kematian Bayi di Dinas Kesehatan kota Pematangsiantar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan melakukan analisis terhadap implementasi Program Jaminan Persalinan (Jampersal) di Puskesmas Karo Kota Pematangsiantar. Secara khusus untuk mengetahui dan menganalisis faktor Sumber Daya, Komunikasi, Disposisi dan Struktur Birokrasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : Metode Wawancara, Metode Observasi, Metode Dokumentasi. Hasil penelitian Sumber Daya dalam pelaksanaan program jampersal 2 orang, 1 di puskesmas induk, 1 orang di pustu. Dalam pelaksanaan program ini belum ada SK dari Dinas Kesehatan, Alokasi dana dapat diusulkan 10%-20% dari APBD tahun berikutnya, sedangkan fasilitas sarana dan prasarana masih kurang memadai. Disposisi atau sikap para tenaga medis yang menjalankan program jampersal ini memiliki konsistensi dan tanggungjawab tinggi. Struktur Birokrasi atau SOP (standard operasional) dan alur belum ada. Kesimpulan , Komunikasi dalam Implementasi program jampersal sudah baik, Sumber Daya sudah berjalan dengan baik, Disposisi pada umumnya sudah baik dari segi komitmen dan SOP belum ada. Kata Kunci    : Jampersal, Kematian, Persalinan.
Strategi Promosi Kesehatan Meningkatkan Partisipasi KB Pria Di BKKBN Kabupaten Aceh Tengah Syafrio Fane; Donal Nababan; Rinawati Sembiring
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i1.1958

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi promosi kesehatan dalam meningkatkan partisipasi KB pria di BKKBN Kabupaten Aceh Tengah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 sampel dan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian dalam pendekatan kualitatif adalah dengan rancangan studi  kasus yaitu yang digali adalah entitas tunggal atau fenomena dari suatu masa tertentu dan aktivitas (bisa berupa program,  kejadian,  proses, institusi atau kelompok sosial), serta  mengumpulkan  detil  informasi dengan menggunakan berbagai prosedur  pengumpulan  data  selama kasus itu terjadi. Hasil penelitian menunjukkan adanya komitmen pemerintah berupa keadilan dan kesetaraan gender dalam program Keluarga Berencana. Ada beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan program peningkatan partisipasi KB pria diantaranya: faktor kesadaran, ekonomi, budaya, dan masih kurangya Advokasi dan KIE. Di samping itu akses pelayanan alat kontrasepsi yang meliputi pendistribusian alat kontrasepsi disesuaikan dengan permintaan kabupaten kota, walaupun pendanaan untuk pelayanannya belum merata, namun fungsi monitoring terhadap akses pelayanan KB di kabupaten kota tetap  berjalan  sebagaimana  mestinya dan ada upaya dari pemerintah untuk menambah varian baru alat kontrasepsi untuk pria khususnya Pil KB. Selain itu adanya dukungan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam bentuk kerjasama dan pola kemitraan pelibatan kampanye, Advokasi dan KIE program KB pria.Kata kunci: KB pria, Advokasi, Dukungan Sosial, Pemberdayaan Masyarakat,                         Gender, Alat Kontrasepsi, Tokoh Masyarakat dan Tokoh AgamaThe purpose of this study was to analyze health promotion strategies in increasing male family planning participation in the BKKBN of Central Aceh Regency. The sample used in this study amounted to 10 samples and the type of research used in this study is the type of research in a qualitative approach, with a case study design, namely that what is explored is a single entity or phenomenon from a certain period and activity (can be in the form of programs, events, processes, institutions or social groups), and collects details. information using various data collection procedures during the case. The results of the study indicate that there is a government commitment in the form of justice and gender equality in the Family Planning program. There are several inhibiting factors in the implementation of the program to increase male family planning participation including: awareness factors, economy, culture, and the lack of Advocacy and IEC. In addition, access to contraceptive services, which includes the distribution of contraceptives, is adjusted to the demands of districts and cities, although the funding for services is not evenly distributed, the monitoring function of access to family planning services in districts and cities continues to run as it should and there are efforts from the government to add new variants of contraceptives. for men, especially the birth control pill. In addition, there is support from religious leaders and community leaders in the form of cooperation and partnership patterns involving campaigns, advocacy and KIE for male family planning programs.Keywords: male family planning, advocacy, social support, community empowerment, gender, contraceptive devices, community leaders and religious leaders 
ANALISIS KUALITATIF PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT HEPATITIS B PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KABUPATEN BENER MERIAH (PUSKESMAS BUKIT, PUSKESMAS PANTERAYA DAN PUSKESMAS LAMPAHAN) TAHUN 2021 Meliya Basri; Donal Nababan; Jasmen Manurung
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1681

Abstract

Hepatitis B merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius di dunia. Salah satu penularan dari ibu ke bayi yang dilahirkannya, 95% penularan hepatitis B terbesar. Tujuan Penelitian untuk menganalisis Peran Tenaga Kesehatan terhadap Upaya Pengendalian Hepatitis B Pada Ibu Hamil  Di  Wilayah Kabupaten Bener Meriah (Puskesmas Bukit, Panteraya dan Lampahan) Tahun 2021. Penelitian ini adalah kualitatif, Pengambilan Sampel dilakukan dengan metode Purposive Sampling, yang terdiri dari 12 orang informan (penanggung jawab program 3 orang, petugas Laboratorium 3 orang, Bidan KIA 3 orang dan pasien 3 orang). Dengan menggunakan triagulasi sumber data. Penelitian menunjukkan bahwa promosi kesehatan dan penyebarluasan komunikasi, informasi dan edukasi belum maksimal. Strategi petugas kesehatan masih kurang baik dari segi media, metode bersifat monoton dan tidak dapat memberikan kesan yang positif terhadap ibu. Deteksi Dini belum sesuai dengan target pencapaian yang seharusnya disertai dengan keterbatasan dari alat pemeriksaan dan adanya rasa takut dan kecemasan yang dirasakan oleh para ibu hamil. Promosi kesehatan menjadi ujung tombak perubahan perilaku ibu hamil. ANC terpadu puskesmas sudah sesuai dengan SOP yang ditetapkan. Bidan KIA telah melakukan pendeteksian terhadap ibu hamil untuk mengetahui adanya penyakit penyerta yang membahayakan diri ibu dan janinnya, sehingga jika ditemukan menderita hepatitis B, maka ibu akan dirujuk kerumah sakit yang yang memadai sampai ibu menjalani persalinan. Untuk itu bagi dinas terkait diharapkan agar melakukan advokasi terhadap lintas sectoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dimasyarakat melalui pemberdayan masyarakat pada umumnya dan  ibu hamil yang menjadi sasaran dari program kesehatan. Dan petugas kesehatan agar menjadi sosok yang lebih terampil dalam membuat inovasi agar ibu hamil lebih memahami akan arti kesehatan seutuhnya. Kata Kunci : Promosi Kesehatan dan KIE, Deteksi Dini, ANC Terpadu, Hepatitis B
Analisis Kepuasan dan Hubungannya dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kota Langsa Sri Wahyuningsih; Donal Nababan; Jasmen Manurung
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1391

Abstract

Rumah Sakit Umum Cut Meutia Langsa merupakan institusi pelayanan kesehatan dari PT. Cut Meutia Medika. Pada tahun 2019 terjadi penurunan kunjungan rawat inap yaitu sebanyak 7.744 orang pada tahun 2018 dan 6.125 orang pada tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara variabel kepuasan (produk, proses, dan purna jual) dengan loyalitas pasien rawat inap di RSUD Cut Meutia Kota Langsa. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survei observasional melalui desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang pernah / sedang dirawat di ruang rawat inap kelas I, kelas II, kelas III RSUD Cut Meutia Kota Langsa dalam sebulan terakhir sebanyak 300 orang. Pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan jumlah sampel 171 orang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan responden terhadap (produk, proses dan purna jual) Rumah Sakit dengan loyalitas responden terhadap variabel produk p.value adalah 0,000 (P <0,05), variabel proses dengan p.value 0,000 (P <0,05) dan variabel purna jual dengan p.value 0,000 (P <0,05). Untuk variabel yang sangat mempengaruhi loyalitas responden setelah dilakukan analisis multivariat adalah variabel proses dengan nilai OR terbesar yang diperoleh yaitu 35,743. Berdasarkan hasil tersebut, telah dikembangkan switching barrier dan suara untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien rawat inap di RSUD Cut Meutia.Kata Kunci: Kepuasan (Produk, Proses dan Purna Jual), Loyalitas, Rawat Inap, Rumah Sakit
Perilaku Merokok Pada Siswa Laki-Laki Kelas XI Jurusan TKR SMK Sinar Husni Medan Tahun 2020 Uci Lestari; Masdalina Pane; Mido Ester J Sitorus; Donal Nababan; Henny Arwina
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1572

Abstract

ABSTRAKMasalah kesehatan yang dihadapi oleh anak usia sekolah sangat kompleks dan bervariasi, salah satunya adalah perilaku merokok. Global Youth Tobbaco Survey (GYTS) menyatakan Indonesia sebagai negara dengan angka perokok remaja tertinggi di dunia dimana sebagian besar laki-laki pertama kali merokok pada umur 12-13 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang perlaku merokok pada siswa kelas XI jurusan SMK Sinar Husni Medan Tahun 2020. Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Penentuan informan menggunkan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 6 orang. Pengumpulan data berupa Fgd dan Wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informan mengetahui informasi tentang zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok dan pengaruh rokok terhadap kesehatan. Sikap informan menunjukkan hal yang berbeda dari pengetahuan yang dimiliki kerena informan setuju terhadap iklan rokok, teman sebaya yang merokok. Teman sebaya menjadi faktor utama yang mempengaruhi informan merokok. Selain itu keluarga turut pula mempengaruhi perilaku merokok informan. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada siswa agar pengetahuan siswa tentang bahaya rokok terhadap kesehatan sejalan dengan sikap mereka untuk mulai menghentikan kebiasaan merokok mereka dengan melakukan kegiatan edukasi tentang bahaya rokok terhadap kesehatan kepada sesama teman lainnya.Kata Kunci : Perilaku Merokok, Remaja.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi dengan Peningkatan Perubahan Perilaku Kekerasan pada Klien Skizofrenia di Ruang Jiwa Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon Aceh Tengah Farida Eriyani; Donal Nababan; Rinawati Sembiring
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i1.1963

Abstract

Perilaku kekerasan adalah keadaan individu melakukan tindakan verbal dan non verbal, membahayakan diri sendiri, orang lain ataupun lingkungan. “ marah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman, yang datang dari dalam maupun luar lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah agar informan mampu mengidentifikasi Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi yang terdiri dari lima sesi pada perilaku kekerasan klien Skizofrenia. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kasus dalam bentuk analisis deskriptif dengan penelitian kualitatif, dan tehnik purposive sampling, dilakukan pada 1 partisipan di Ruang jiwa  Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon Aceh Tengah. Dalam melaksanakan Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi peneliti memberi tanggapan, evaluasi dan observasi saat terapi aktivitas  kelompok berlangsung dengan memakai formulir evaluasi perilaku kekerasan, dengan memberi tanda (V) jika informan mampu dan tanda (-) jika informan tidak mampu. Hasil penelitian ini adalah, informan dengan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi mampu memahami materi dan dapat melaksanakan proses terapi dengan koopratif,  serta informan dapat dan mampu mengendalikan diri, mengontrol marah secara positif. Dan disarankan bagi pihak direktur rumah sakit diharapkan pelayanan kesehatan jiwa dapat di optimalkan dalam melibatkan kerja sama dengan lintas sektoral Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial.Kata kunci: Perilaku kekerasan, Skizofrenia, Terapi (TAK) Stimulasi Persepsi.Violent behavior is a state where individuals perform verbal and non-verbal actions, endanger themselves, others or the environment. Anger is a feeling of irritation that arises in response to anxiety that is perceived as a threat, which comes from within and outside the environment. The purpose of this study is for informant to be able to identify Perception Stimulation Group Activity Therapy (TAK) which consists of five sessions on the violent behavior of Schizophrenic informant. The research method used is case research in the form of descriptive analysis with qualitative research, and purposive sampling technique, carried out on 1 participant in the mental room of Datu Beru General Hospital Takengon Central Aceh. In carrying out the Perception Stimulation Group Activity Therapy, the researcher gave responses, evaluations and observations when group activity therapy took place using a violent behavior evaluation form, by marking (V) if the informant was able and (-) if the informant was unable. The results of this study are, informant with perception stimulation group activity therapy are able to understand the material and can carry out the therapeutic process cooperatively, and informant can and are able to control themselves, control anger positively. And it is recommended for the hospital director that mental health services can be optimized by involving cross-sectoral collaboration with the Health Service and Social Service.Keywords: Violent behavior, Schizophrenia, Perception Stimulation Therapy
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM HUBUNGANNYA TERHADAP ANGKA KEMATIAN IBU DI KABUPATEN LABUHANBATU Friska Ernawati Simanjuntak; Donal Nababan; Karnerius Harefa; Lukman Hakim; Jasmen Manurung
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1730

Abstract

ABSTRAKAngka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Labuhanbatu masih cukup tinggi, terdapat 4 kasus kematian ibu dan 31 kematian bayi pada tahun 2020. Tenaga kesehatan merupakan sumber daya manusia dalam menjalankan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Kinerja bidan merupakan faktor penting dalam mengurangi kasus angka kematian ibu di Kabupaten Labuhanbatu, beragam faktor yang mempengaruhi kinerja bidan adalah faktor usia, masa bekerja, pelatihan dan pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan dalam hubungannya terhadap angka kematian ibu di Kabupaten Labuhanbatu. Desain penelitian menggunakan desain cross sectional study dengan metode kuantitatif, responden penelitian sebanyak 87 responden. Hasil analisis bivariat menunjukan variabel usia, pelatihan, dan pengetahuan berhubungan terhadap kinerja bidan ( P value < 0.05). Berdasarkan hasil analisis multivariat metode stepwise, variabel dominan yang berhubungan terhadap kinerja bidan dalam hubungannya terhadap angka kematian ibu di Kabupaten Labuhanbatu secara berurut adalah variabel pelatihan dengan nilai p value (sig) 0.009 < 0.05, OR 73.914, variabel pengetahuan dengan nilai p value (sig) 0.16 < 0.05, OR 47.053, dan variabel usia dengan nilai p value (sig) 0.039 < 0.05, OR 9.450. Disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja bidan adalah variabel dengan nilai OR 73.914Kata kunci: Kinerja Bidan, Usia, Pelatihan, Masa Kerja, Pengetahuan, dan Angka Kematian Ibu
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Perawat tentang Triage di IGD Dimasa Pandemi Covid-19 Siska Evi Martina; Galih Satria; Donal Nababan; Rumondang Gultom
Faletehan Health Journal Vol 8 No 03 (2021): Faletehan Health Journal, November 2021
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v8i03.280

Abstract

The number of patients who come to the emergency department makes nurses have to sort patients quickly and precisely according to priority. It requires knowledge and attitude in terms of segregation of patient type and emergency in triage, so that patient care can be more optimal and directed. This study aimed to find out the correlation between nurses’ knowledge and attitudes of triage. The research used a correlation research method with a cross-sectional approach. The study was carried out at the emergency room of Dr. H Kumpulan Pane General Hospital in Tebing Tinggi City, Rantau Prapat General Hospital, and Tuan Rondahaim Simalungun General Hospital from January to August 2020. The samples of this study were 46 nurses in charge at the emergency room of Dr. H Kumpulan Pane General Hospital in Tebing Tinggi City, Rantau Prapat General Hospital, and Tuan Rondahaim Simalungun General Hospital, taken by total sampling. The research instrument was a questionnaire. The data analysis used Spearman’s rank correlation at the 95% confidence interval. The results of the descriptive analysis showed that majority of nurses had adequate knowledge of triage (48%) and majority nurses had positive attitude (77%). The results of Spearman’s rank statistical analysis obtained a spearman correlation coefficient of 0.753 with ρ-value 0.000 < 0.05; thus, Ha was accepted. In conclusion, there is a correlation between nurses’ knowledge and attitude of triage at Dr. H Kumpulan Pane General Hospital in Tebing Tinggi City, Rantau Prapat General Hospital, and Tuan Rondahaim Simalungun General Hospital.
ANALYSIS OF NUTRITIONAL CONTENT OF TORBANGUN (Coleus amboinicus Lour) LEAF BISCUIT Donal Nababan
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No. 3 (2018)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: One of the local food ingredients that can be utilized as a complementary food is a torbangun leaf. Torbangun leaf is usually consumed in the form of torbangun leaf soup or served as vegetables with main meal. Torbangun is rich in iron, vitamin C, energy, protein, fat that is very beneficial for infant growth and is widely available in the market with cheap price. Torbangun leaves, especially when made into powder, can be processed into a wide range of food products such as biscuit, but needs several intervention trials to search its long shelf life with high energy density. Methods: The purpose of this research is to study the formulation of torbangun leaf biscuit and to analyze the nutrient content in meeting the nutritional requirements of child stunting aged 12-18 months. Organoleptic test was conducted with 5 point hedonic rating test. This study used Anova test to see the mean difference in the assessment of leaf biscuits torbangun. Results: With the addition of 10% (A), 20% (B), and 30% (C) torbangun leaf powder in every 100 gr biscuit, the organoleptic test showed that biscuit with 20% of torbangun flour had the highest organoleptic score on taste, flavor, texture and color. The biscuit contents energy and protein similar to the commercial fortified (PMT) biscuit with high content of iron and calcium. Compared with the PMT biscuits, the torbangun leaf biscuit meets the energy criteria (at least 400 kcal/100gr) but slightly having lower protein (less than 8gr/100gr). However iron content of torbangun biscuit equals the upper range of the PMT biscuit (4-7.5 mf/100gr) and very high calcium content (almost 10 times higher than the PMT biscuit). Consclusions: The selected biscuits with 20% torbangun leaf powder will be used in the following intervention study promoting complementary food recommendation with fortified biscuits.