Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

EFEKTIVITAS PELATIHAN ELEKTROKARDIOGRAFI DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN PERAWAT MENGAANALISIS PENYAKIT KARDIOVASKULAR: SYSTEMATIC REVIEW Flora Hilaria Banda; Dewi Prabawati
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 10: Maret 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i10.9908

Abstract

Semakin banyaknya penyakit kardiovaskular di seluruh dunia, diagnosis dini dan kemudahan akses diperlukan untuk pengobatan yang tepat guna menurunkan angka kematian dan mencegah gangguan jantung. Elektrokardiogram (EKG) merupakan alat diagnostik yang paling banyak digunakan untuk mendeteksi fungsi listrik dan otot jantung. Tindakan awal yang harus dilakukan dalam penanganan pasien gangguan jantung diantaranya mengkaji riwayat nyeri dada, dan mengidentifikasi adanya kelainan irama jantung berdasarkan gambaran elektrokardiografi (EKG) pasien. EKG merupakan pemeriksaan diagnostik jantung non invasif yang paling sering digunakan untuk skrining penyakit. Perawat tentu berperan penting dalam penanganan dasar pada pasien jantun, mampu menganalisis serta interpretasi EKG secara dasar, oleh karena itu perawat perlu evaluasi berkala dan pembelajaran jangka pendek yang memfasilitasi terjadinya interaksi pembelajaran dengan menggunakan metode workshop atau pelatihan. Tujuan: Untuk menilai efektivitas pelatihan elektrokardiografi dalam peningkatan pengetahuan perawat mengaanalisis penyakit kardiovaskular dalam bentuk systematic review. Metode: Metode yang digunakan dalam systematic review ini adalah PICOT merupakan komponen utama pertanyaan klinis dalam Praktik Berbasis Bukti (EBP). Sumber artikel dari penelitian ini diperoleh dari pencarian berbasis data menggunakan wadah Google Scholar, pubmed, sinta dan scincedirec. Peneliti menerapkan strategi penelitian tersebut dengan menggunakan beberapa kata kunci meliputi: Efektivitas Pelatihan Elektrokardiografi, Pengetahuan Perawat, Penyakit Kardiovaskular. Kriteria eksklusi dari penelitian ini antara lain artikel yang tidak lengkap, artikel tidak memiliki lisensi ISSN, artikel yang diterbitkan dalam kurun waktu lebih dari 5 tahun, dan artikel yang tidak sesuai dengan kriteria serta predator. Berdasarkan hasil penyaringan dengan kriteria inklusi dan eksklusi, tersaringlah artikel yang akan dijadikan sebagai bahan acuan sebanyak 10 artikel. Hsil: Dari 10 artikel menunjukkan bahwa setiap penelitian tentang bagaimana menganalisis penyakit kardiovaskular melalui rekaman EKG merupakan salah satu topik sulit yang harus dipahami oleh perawat tetapi dengan pelatihan dapat menambah wawasan memaksimalkan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah kardofaskuler yang akan diberikan. Sedangkan tingkat pengetahuan perawat dalam menginterpretasi atau menganalisis terjadinya gangguan jantung, setelah mendapatkan pelatihan EKG berada pada kategori baik, Kesimpulan: Dalam memperoleh informasi mengenai interpretasi elektrokardiografi metode pelatihan dapat diimplementasikan menjadi metode pembelajaran sangan efektif.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan IVA Di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Ezther Febrina Sibarani; Margaretha Kusmiyati; Fransiska Dewi Prabawati
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2024): GJIK - AGUSTUS s/d JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v2i2.898

Abstract

Pemeriksaan IVA bertujuan untuk mendeteksi lesi prakanker leher rahim, sebelum menjadi kanker. Perubahan warna setelah diolesi dengan asam asetat selama 1- 2 menit diamati dan bisa dilakukan untuk melihat perubahan pasca dilakukan olesan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan karakteristik variabel yang diteliti adalah Pengetahuan, Dukungan Keluarga, Dukungan Petugas Kesehatan dengan motivasi WUS melakukan Pemeriksaan IVA di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih. Desain Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi (N) 90, jadi pada Sampel (n) 73 responden, akan ditambahkan 10% jadi 80 responden untuk mengantisipasi dropout. Alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil Univariat, mayoritas wanita usia subur berusia 20-35 tahun sebanyak 51 responden (63,7%), mayoritas pendidikan SMA/SMK sebanyak 42 responden (52.5%), mayoritas tidak bekerja sebanyak 45 responden (56.3%), mayoritas paritas multipara (1 anak) sebanyak 37 responden (46.3%), mayoritas pengetahuan baik sebanyak 64 responden (80.0%), mayoritas dukungan keluarga baik sebanyak 67 responden (83.8%), mayoritas dukungan petugas kesehatan baik sebanyak 78 responden (97.5%), mayoritas motivasi wanita usia subur melakukan pemeriksaan iva baik sebanyak 65 responden (81.3%). Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara Pengetahuan dengan Motivasi Wanita Usia Subur melakukan Pemeriksaan IVA dengan p-value 0,424 (p = >0,05), tidak ada hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Motivasi Wanita Usia Subur melakukan Pemeriksaan IVA dengan p-value 0,266 (p = >0,05), dan ada hubungan antara Dukungan Petugas Kesehatan dengan Motivasi Wanita Usia Subur melakukan Pemeriksaan IVA dengan p-value 0,006 (p = <0,05). Wanita usia subur diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan dukungan keluarga tentang motivasi melakukan pemeriksaan IVA.
Dischagre Planning terhadap Self Management dan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus: Literature Review: Discharge Planning on Self Management and Blood Glucose Levels in Patients with Diabetes Mellitus: Literature Review Jon Parulian Simarmata; Dewi Prabawati
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 4: APRIL 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i4.4960

Abstract

Latar belakang: Kejadian re-admission pasien DM cenderung meningkat karena kurangnya edukasi dari tenaga kesehatan. Salah satu edukasi yang dapat diberikan pada pasien DM dapat dilakukan pada discharge planning. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menelaah lebih dalam mengenai penerapan discharge planning terhadap self management dan kadar glukosa darah pada pasien DM tipe 2 Metode: Metode penulisan Literatur reviewe artikel ini menggunakan metode pendekatan narative review. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang didapatkan dari beberapa database seperti Google Schoolar, Pubmed, Science Direct, Proquest dan Research Gate. Pencarian literatur dalam penyususnan artikel menggunakan kurun waktu tahun penerbitan mulai dari tahun 2018 hingga 2023. Hasil: Hasil yang didapat dari keseluruhan artikel yang sudah ditelaah menunjukkan bahwa discharge planning memiliki pengaruh terhadap kehidupan pasien diabetes melitus setelah pulang dari rumah sakit, baik dari segi self management, self care, kontrol kadar glokosa darah. Self management dan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tidak hanya dipengaruhi oleh discharge planning, namun dapat dipengaruhi oleh faktor lain salah satunya pemberian diabetes self management education (DSME). Kesimpulan: Discharge planning berpengaruh positif terhadap kesehatan pasien penderita diabetes melitus setelah pulang dari rumah sakit. Hal ini dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya komplikasi yang dapat dialami oleh penderita diabetes melitus.
Pengaruh Pemberian Pijat Abdomen dan Pemberian Posisi terhadap Gastric Residual Volume pada Pasien yang Dirawat di Unit Perawatan Intensive: Literature Review: The Effect of Abdominal Massage and Positioning on Gastric Residual Volume in Patients Admitted to the Intensive Care Unit: Literature Review Dedy Fernandes; Dewi Prabawati
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 4: APRIL 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i4.4999

Abstract

Latar belakang: Gastric Residual volume (GRV) merupakan jumlah cairan yang dikeluarkan dari lambung setelah pemberian nutrisi enteral, cairan ini sebagian besar terdiri formula dari nutrisi yang telah diberikan , air maupun cairan yang dihasilkan oleh saluran cerna itu sendiri. Penigkatan Gastric Residual Volume ditemukan pada 10%-63 pasien yang diberikan makanan secara enteral. Tingginya Gastric Residual Volume dapat menyebabkan masalah seperti aspirasi residu lambung, distensi abdomen, dan pneumonia terkait ventilator. Penumpukan residu lambung dapat menyebabkan distensi perut, nyeri, dan mual Serta menempatkan pasien pada risiko aspirasi, dengan tingkat kematian setinggi 70% tergantung pada volume cairan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian pijat abdomen dan pemberian posisi Semirecumbent terhadap Gastric Residual Volume. Metode: Penulisan ini adalah menggunakan metode literature review. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapatkan dari sumber-sumber akademic database seperti Google Scholar, JMCS, IOSR, Pubmed, Science Direct, ASNJ, dan Research Gate. Artikel yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan rentang waktu 5 tahun terakhir yaitu (2018-2023). Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian intervensi pijat abdomen yang dilakukan selama 3 - 5 hari dengan frekuensi pemberian 2 - 3 kali perhari dan dilakukan selama 15 - 20 menit memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan gastric Residual volume pada pasien yang dirawat diruang perawatan intensive. pemberian pijat abdomen dapat meningkatkan gerakan peristaltik sehingga mempercepat pengosongan makanan pada saluran cerna. pijat abdomen dapat meningkatkan suplai darah ke saluran cerna dan membantu menstimulasi gerakan peristaltis pada saluran cerna. selain itu, pijat abdomen juga membantu menstimulasi aktivitas parasimpatis dalam meningkatkan respon saluran cerna dan menstimulus saraf simpatis untuk mengeluarkan gastrin serta mengurangi distensi abdomen. Selain itu, pemberian posisi miring kanan, posisi tengkurap, dan posisi semirecumbent memiliki pengaruh yang signifikan dalam membantu menurunkan gastric residual volume. Pemberian posisi dapat mempercepat pengosongan lambung, Pemberian posisi semirecumbent memiliki manfaat yang sangat baik dalam mencegah terjadinya pneumoni terkait ventilator (VAP), lama rawat dirumah sakit, angka mobiditas dan mortalistas serta mencegah terjadinya aspirasi isi lambung. Pengukuran pada Gastric Residual Volume berdasarkan hasil artikel yang telah ditelaah menunjukan pengukuran Gastric Residual Volume dilakukan menggunakan spuit 20 cc dengan cara memasukan udara sebanyak 20 ml secara cepat kedalam lambung kemudian setelah itu dilanjutkan dengan melakukan aspirasi pada cairan lambung sampai dengan cairan lambung kosong. Pengukuran gastric Residual volume dilakukan 1 jam sebelum pemberian nutrisi enteral untuk memastikan bahwa gastric Residual volume dalam keadaan kosong. Setelah gastric Residual volume benar-benar kosong maka nutrisi enteral mulai diberikan Kesimpulan: Pijat abdomen dan pemberian posisi berpengaruh positif terhadap Gastric Residual Volume pasien yang dirawat di ruang perawatan intensivet. Hal ini dapat mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi yang dapat dialami oleh pasien.