Claim Missing Document
Check
Articles

Respon Orang Minangkabau Terhadap Kasus Kawin Sasuku Rizka Khairani; Erda Fitriani
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 1 No 4 (2020): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (June 2020)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v1i4.40

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan respon orang Minangkabau terhadap kasus kawin sasuku di Nagari Sako Utara Pasia Talang. Kawin sasuku merupakan sesuatu yang dilarang secara adat Minangkabau, akan tetapi di nagari ini kawin sasuku terjadi. Teori yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini ialah Teori Pertukaran oleh Peter M. Blau. Metodelogi yang dipakai dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif dengan menggunakan tipe studi kasus serta teknik pemilihan informan purposive sampling. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik analisis data menggunakan Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa respon orang Minangkabau terhadap kasus kawin sasuku pada masyarakat Nagari Sako Utara Pasia Talang Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan yaitu : 1) Respon positif karena perilaku ini tidak dilarang dalam agama; 2) Respon positif karena perilaku ini dapat menghindari zina; 3) Respon negatif karena tidak sesuai dengan aturan adat; 4) pelaku mendapat sanksi adat berupa dikucilkan dalam masyarakat; 5) hubungan pelaku dengan warga masyarakat menjadi tidak harmonis.
Peran Urang Sumando dalam Baralek di Kalumbuk Kecamatan Kuranji Kota Padang Sumatera Barat Mutiara Mutiara; Desy Mardhiah; Erda Fitriani
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 1 No 4 (2020): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (June 2020)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v1i4.41

Abstract

Artikel ini membahas tentang peran urang sumando dalam baralek di Kalumbuk. Urang sumando ikut berpartisipasi pada saat sebelum menikah, pada saat baralek sampai sesudah baralek. Penelitian ini dianalisis dengan teori fungsionalisme struktural oleh Radcliffe-Brown. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian etnografi. Hasil penelitian mengungkapkan adanya peran urang sumando dalam baralek di Kalumbuk Kecamatan Kuranji Kota Padang Sumatera Barat. Urang sumando yang memiliki peran saat acara baralek bukan hanya urang sumando dari pihak keluarga tetapi seluruh urang sumando yang ada di Kalumbuk akan ikut berpartisipasi pada saat acara baralek mulai dari sebelum menikah, pada waktu baralek dan sesudah baralek. Adapun peran urang sumando pada saat baralek di Kalumbuk yaitu mulai dari sebelum menikah yaitu, mancaliak minantu, mambuek hari, maagiah gala. Peran urang sumando pada waktu baralek yaitu, manjapuik marapulai, manunggu manjapuik marapulai, malakek kain dan manatiang dan peran urang sumando sesudah baralek yaitu, manjapuik marapulai malam dan manunggu manjapuik marapulai malam.
Nanjoak Umoah: Upacara Adat Penyembuhan Luka Bakar di Desa Pulau Tengah Kerinci Andrianus Andrianus; Delmira Syafrini; Erda Fitriani
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 1 No 4 (2020): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (June 2020)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v1i4.42

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan makna dari upacara Nanjoak Umoh di Desa Pulau Tengah Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Penelitian ini dianalisis dengan teori interpretativisme simbolik oleh Clifford Geertz. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Pemilihan informan secara purposive sampling sebanyak 29 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, dan observasi partisipasi, dianalisis dengan model interaktif. Hasil penelitian mengungkapkan makna Upacara Nanjoak umoh di desa Pulau Tengah Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci secara emik yaitu (1) menghukum orang dan keluarga korban luka bakar atas kelalaiannya, (2) sebagai wujud maaf kapada seluruh para pengurus adat Desa Pulau Tengah dan kepada masyarakat sekitar tempat tinggalnya, (3) untuk meminta do’a kesembuhan kepada seluruh peserta upacara tradisi Nanjoak Umoh. Selain dari itu juga peneliti menemukan makna Nanjoak Umoh secara Etik yaitu adanya (1) Keyakinan bahwa Nanjoak Umoh obat yang ampuh menyembuhkan luka bakar;(2) Sebagai pembelajaran; (3) Memperkuat Solidaritas Sosial; (4) Menunjukkan Identitas.
Ritual Ngunggah Beras dalam Acara Ewoh Orang Jawa di Dharmasraya Lipah Walinda Sari; Emizal Amri; Erda Fitriani
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 1 No 4 (2020): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (June 2020)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v1i4.45

Abstract

Artikel ini ditulis berdasarkan penelitian mengenai ritual ngunggah beras dalam acara Ewoh orang Jawa di Jorong Aur Jaya Nagari Koto Padang. Dilihat dari segi pendekatannya, penelitian ini termasuk kualitatif dengan tipe etnografi. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling,dan data dianalisis dengan perspektif teori Interpretatif yang dikemukakan oleh Clifford Geertz. Hasil penelitian mengungkapkan, makna ritual ngunggah beras bagi masyarakat Jorong Aur Jaya mengadopsi makna; (1) penghormatan terhadap Dewi Sri dan roh nenek moyang; (2) wahana untuk menjauhkan dan melindungi masyarakat dari bahaya; (3) menunjukkan prestise bagi orang Jawa; dan (4) wujud kebersamaan, keempat temuan tersebut mengidentifikasi bahwa singkretisme di kalangan orang Jawa di Jorong Aur Jaya.
Dampak Boyband EXO Style Bagi komunitas EXO-L Sumbar Elwa Moneta; Erda Fitriani
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 2 No 1 (2020): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (September 2020)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v2i1.49

Abstract

Penelitianaini bertujuan untuk menjelaskan dampak Boyband EXO Style bagi komunitas EXO-L Sumbar di Kota Padang. Temuan penelitian dianalisis denganamenggunakanateori Imitasi yang dikembangkan oleh Gabriel Tarde. Penelitian ini menggunakannpendekatannkualitatiffdengan tipe penelitian studiikasus. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dampak Boyband EXO style bagi Komunitas EXO-L Sumbar diantaranya (1) anggota komunitas mengikuti style Idol K pop, mulai dari cara berpakaian hingga make-up (2) berbahasa (Korea, Jepang, China dan Inggris) menjadi lancar karena anggota Komunitas EXO-L Sumbar menyukai lagu-lagu Boyband EXO (3) mengembangkan Hobi bernyanyi dan dance dengan musik-musik Boyband EXO (4) perilaku Konsumtif, membeli barang-barang yang berkaitan dengan Boyband EXO, (5) anggota meniru cara hormat orang korea serta rasa sensitif terhadap berita Boyband EXO. (6) kurang disiplin, lupa dengan waktu dan lupa untuk melakukan yang harus dilakukan karena menaruh perhatian lebih kepada Boyband EXO.
Jaringan Sosial Tanah Ombak dalam Mengembangkan Budaya Literasi Anisaq Qastalani Sajidah; Erda Fitriani
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 2 No 1 (2020): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (September 2020)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v2i1.50

Abstract

Latarbelakang penelitian ini adalah munculnya jaringan sosial Tanah Ombak untuk mengembangkan budaya literasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa bentuk jaringan sosial Tanah Ombak dalam mengembangkan budaya literasi di Kampung Purus III, Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat. Metode penelitian yang digunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Pemilihan informan secara purposive sampling dengan jumlah 13 informan. Pengumpulan data dilakukan secara observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : A. Jaringan Sosial yang dilakukan Tanah Ombak diantaranya: 1) Jaringan Sosial Pertemanan, 2) Jaringan Sosial dengan Pihak Pemerintah Daerah, 3) Jaringan Sosial dengan Pihak LSM, 4)Jaringan Sosial dengan Pihak CSR Perusahaan, 5) Jaringan Melalui Media Sosial.
Tradisi Ngihok Pada Masyarakat Desa Pulau Tengah Kerinci Jambi Eryanto Eryanto; Erda Fitriani
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 2 No 2 (2020): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (December 2020)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v2i2.62

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi tradisi ngihok bagi masyarakat Desa Pulau Tengah, Kabuoaten Kerinci Provinsi Jambi. Tradisi ngihok merupakan suatu kegiatan yang berupa pengumuman ataupun penyampaian informasi dari depati ninik mamak yang disampaikan oleh lingang kepada masyarakat dengan tujuan untuk memberikan informasi terkait tentang kegiatan-kegiatan adat, peringatan hari-hari besar, gotong royong, upacara adat, dan lain sebagainya. Tradisi ini sudah turun-temurun dilakukan oleh masyarakat setempat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berusaha menghasilkan data deskriftif dengan tipe penelitian etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisivan dan wawancara mendalam. Data dianalisa dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh EE. Evan Pritchard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat beberapa fungsi ngihok bagi masyarakat, yaitu; memperkuat solidaritas antar kelompok masyarakat, memperkuat indentitas adat, sebagai alat komunikasi, dan sebagai pembeda perintah raja dengan kepala desa.
Eksistensi Badikia di Nan Limo Hilia Andri Satria; Erda Fitriani
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 2 No 3 (2021): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (March 2021)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v2i3.63

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan eksistensi Badikia Rabano di desa Nan Limo Hilia serta mengetahui upaya yang dilakukan oleh pemain Badikia Rabano, masyarakat serta tokoh masyarakat yang ada di desa Nan Limo Hilia. Eksistensi Badikia Rabano di desa Nan Limo Hilia adalah keberadaannya masih ada di tengah masyarakat Nan Limo Hilia. Teori yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini adalah pradigma etnosains yang dikemukakan oleh James P. Spradley. Motodologi yang dipakai dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif yang menggunakan tipe studi kasus serta teknik pemilihan informan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik analisis data menggunakan James P. Spradley. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Badikia Rabano masih dibutuhkan oleh masyarakat dibuktikan dengan adanya Badikia Rabano dalam berbagai kegiatan yang bernuansa agama di masyarakat. Pemain Badikia secara umum tidak mengetahui arti dari kitab Badikia yang dibaca, namun menurut kepercayaan masyarakat yang ada bahwa kitab dibaca menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW.
Pengetahuan Pelaku Illegal Logging tentang Hutan Drefika Putra; Erda Fitriani
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 2 No 2 (2020): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (December 2020)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v2i2.65

Abstract

Masalah kerusakan hutan tidak hanya semata masalah alamiah, akan tetapi ada faktor manusia yang menjadi aktor dibelakangnya. Para illegal loging sebagai salah satu aktor yang melakukan aktivitas penebangan hutan illegal, perlu digali pengetahuan mengenai hutan dan lingkunganya. Lokasi penelitian yaitu Nagari Unggan Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung. Sumatera Barat. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif tipe etnografi. Peneliti melakukan observasi partisipasi aktif dengan mengikuti penebang hutan dan melakukan wawancara mendalam dengan penebang hutan dan tokoh masyarakat nagari. Hasil penelitian memperlihatkan pengetahuan pelaku illegal logging terhadap hutan di Nagari Unggan. Pengetahuan yang dimiliki oleh illegal loging merupakan pengetahuan yang diperoleh sebagai bagian dari anggota masyarakat dan budaya setempat, seperti pengetahuan mengenai batasan hutan, ritual-ritual di dalam hutan, jenis-jenis pohon dalam hutan, serta pantangan-pantangan perilaku ketika berada di dalam hutan. Selain itu pengetahuan yang dimilikinya sebagai pelaku illegal loging yang melahirkan pengetahuan yang khas, sebagai strategi dalam hidupnya. Pelaku illegal logging menganggap hutan sebagai sumber uang, pekerjaan mereka memiliki tantangan mempertaruhkan nyawa, dan bekerja sama dengan oknum. Pengetahuan pelaku illegal logging (pekerja somel) terhadap hutan merupakan hasil interprestasi mereka dari pengalaman selama bekerja sebagai pekerja somel.
Buka Tutup Jilbab di Kalangan Siswi SMA Lili Afnita Wulandari; Erda Fitriani
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 2 No 3 (2021): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (March 2021)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v2i3.69

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan penyebab perilaku buka tutup jilbab di kalangan siswi SMA Negeri 1 Solok Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pemilihan informan purposive sampling (sampel bertujuan) dengan jumlah informan sebanyak 22 orang. Pengumpulan data dengan cara observasi non partisipasi, wawancara mendalam dan studi dokumen, dan teknik analisis data dari Miles dan Huberman. Data dianalisis menggunakan teori etnosains yang dikembangkan oleh Goodenough yang menyatakan bahwa perilaku masyarakat suatu kebudayaan tergantung dengan pengetahuan yang ia miliki. Asumsi teori bahwa setiap masyarakat mempunyai suatu sistem yang unik dalam mempersepsikan dan mengorganisasikan fenomena material seperti benda-benda, kejadian, perilaku serta emosi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa perilaku buka tutup jilbab di kalangan siswi itu disebabkan karena pengetahuan agama yang rendah, Kasak dan Lameh saat memakai jilbab, peraturan sekolah yang mewajibkan berjilbab dan pengaruh lingkungan yang tidak mendukung untuk dapat memakai jilbab secara konsisten.