Articles
Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Wali, Marselina;
Mbabho, Finsensius;
Pali, Agustina
MIMBAR PGSD Undiksha Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jjpgsd.v8i3.29060
Suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan dan kurang bermakna dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga di perlukan penerapan model pembelajaran yang mampu menciptakan suasana pembelajaran efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pembelajaran terpadu tipe webbed untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 3 yang terdiri dari 13 orang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan memberikan tes hasil belajar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah pada siklus I siswa yang memperoleh skor ≥ 65 sebanyak 5 orang siswa dengan rata-rata skor 57,30, sedangkan pada siklus II siswa yang memperoleh skor ≥ 65 sebanyak 13 orang dengan rata-rata skor 74, 23. Simpulan dari penelitian ini adalah implementasi pembelajaran terpadu tipe webbed dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Implikasi dari penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman konsep siswa secara melalui pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna, dapat mengembangkan keterampilan kognitif, dan psikomotorik siswa, serta mampu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
PKM Edukasi Pencegahan Penularan Covid 19 Terhadap Siswa Kelas III SDI Turekisa
Wali, Marselina;
Pali, Agustina;
Mbabho, Finsesius
International Journal of Community Service Learning Vol 4, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (337.926 KB)
|
DOI: 10.23887/ijcsl.v4i4.30284
Meningkatnya penularan virus Covid 19 di Indonesia, khususnya wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur mengindikasikan potensi penularan masih terus berlangsung. Terdorong hal ini, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Flores Ende menilai perlu upaya berbagai pihak untuk ikut berkontribusi dalam rangka mengedukasi dan menyosialisasikan cara pencegahannya. Salah satu cara menghadapi pandemi COVID-19 adalah dengan meningkatkan pemahaman terkait pencegahan dan penanganan COVID-19 baik ditingkat individu maupun komunitas. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat dan cara – cara konkrit menjaga kesehatan selama masa pandemi, antara lain: menjaga jarak, mengenakan masker, mengenakan face sheeld, mencuci tangan menggunakan sabun cair, dan menggunakan handsanitizer. Kegiatan ini menggunakan metode demonstrasi dan praktik tentang cara konkrit menjaga kesehatan. Diharapkan melalui kegiatan ini, siswa SDI Turekisa mampu mempraktikan kebiasaan hidup sehat dalam rangka pencegahan penularan covid 19 setiap hari di rumah, sekolah atau dimana saja mereka berkunjung. Hasil kegiatan ini mampu meningkatkan kebiasaan hidup sehat di mana saja mereka berada tanpa melalui paksaan dari siapapun. Melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan karakter tentang pola hidup sehat dan tertib sejak usia sd yang akan terus terbawa hingga usia dewasa.
Pertanian Modern dengan Sistem Hidroponik di Kelurahan Potulando, Kabupaten Ende
Wali, Marselina;
Pali, Agustina;
Huar, Bonaventura Conradus Kelala
International Journal of Community Service Learning Vol 5, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (283.478 KB)
|
DOI: 10.23887/ijcsl.v5i4.39872
Kelurahan Potulando yang terletak di tengah kota di Kabupaten Ende merupakan wilayah dengan penduduk yang padat dan lahan pertanian yang kurang sehingga masyarakat setempat harus mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan berbelanja ke pasar. Pengembangan pertanian secara modern dengan system hidroponik dinilai mampu menjadi salah satu alternatif karena tidak membutuhkan lahan yang luas. Dengan demikian pertanian secara modern dengan system hidroponik dapat terus dikembangkan dalam membuka usaha baru dan hasil dari produk tersebut dapat digunakan sebagai konsumsi pribadi dan juga dapat dipasarkan agar bisa mendapat keuntungan lebih sehingga mampu memperbaiki keuangan dan ekonomi rumah tangga masyarakat kelurahan Potulando. Metode yang digunakan untuk penerapan pertanian dengan system hidroponik adalah hidroponik kultur air. Penanaman tanaman pada metode ini dilakukan pada sebuah media dengan menggunakan larutan. Larutan tersebut diletakan di bagian dasar agar akar tanaman dapat menyerap dan menyentuh larutan yang kaya akan nutrisi tersebut. Sasaran dalam kegiatan pelatihan ini adalah Lurah, staf kelurahan Potulando dan warga yang terpilih sebagai perwakilan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa melakukan budidaya sayuran secara hidroponik lebih efisien dibandingkan dengan melakukan budidaya sayuran secara konvensional, hal ini dapat dilihat dari penggunaan luas lahan dan produktifitasnya. Sehingga sistem hidroponik sangat cocok diterapkan sebagai upaya dalam menerapkan sistem pertanian perkotaan.
PENGEMBANGAN BILINGUAL VOCABULARY LEARNING BERBASIS BUDAYA DAERAH LIO UNTUK MAHASISWA
Maria Kristina Ota;
Marselina Wali
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti Vol 9 No 1 (2022)
Publisher : STKIP Citra Bakti
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (209.434 KB)
|
DOI: 10.38048/jipcb.v9i1.651
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang materi pembelajaran bilingual vocabulary berbasis budaya daerah yang digunakan,dalam pembelajaran bahasa Inggris pada mahasiswa program studi sejarah. Penelitian dan pengembangan atau R&D merupakan desain dari penelitian ini. Subjek penelitian berjumlah adalah mahasiswa berjumlah 15 (lima belas) orang . Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model Borg & Gall (1981) yang sudah disederhanakan yang terdiri dari 4 (empat) tahap yaitu need analysis, developing the product, validating it with the expert dan trying it out in the field. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah analisi dokumen, angket, wawancara, penilaian ahli dan tes, sedangkan instrumen penelitiannya adalah berupa angket, lembar penilaian ahli, wawancara, lembar observasi dan test. Ahli/pakar yang menjadi validator adalah ahli bahasa dan budaya yang ada pada daerah setempat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) materi pembelajaran yang dikembangkan mendapatkan respon yang sangat baik dari dosen dan mahasiswa; 2) materi yang dikembangkan memperoleh validitas tinggi dari para ahli dengan skor pada interval 0.76 ≤ x ≤ 1.00 dan memenuhi criteria of good material dan 3) hasil belajar mahasiswa meningkat setelah materi diimplementasikan dalam proses pembelajaran dengan mean pada pre-tesnya 71 sedangkan mean pada post-tes meningkat menjadi 77,5.
English for the Beginners di Era New Normal melalui Joyful Learning di SDI Turekisa, Ngada-Flores, NTT
Agustina Pali;
Finsensius Mbabho;
Marselina Wali
Publikasi Pendidikan Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26858/publikan.v11i1.16394
Dunia pendidikan seolah-olah “mati suri” di tengah-tengah bergejolaknya wabah covid-19. Hal ini berdampak pada menurunnya minat belajar bahasa Inggris bagi para pembelajar pemula (English for the beginners) di SDI Turekisa, Kabupaten Ngada, Flores-NTT. Kegiatan ini melibatkan English for the beginners di SDI Turekisa dengan rata-rata usia 10-11 tahun melalui metode joyful learning. Hasil dari kegiatan ini memberikan dampak yang positif terhadap minat belajar dan peningkatan English skills bagi para peserta kegiatan. Untuk itu, kegiatan English for the Beginners di era new normal melalui metode Joyful Learning dengan beberapa teknik pendekatan antara lain ceramah interaktif, songs and games, drilling dan demonstrasi dapat dijadikan pilihan alternative dalam kegiatan ini untuk mengembalikan mood belajar siswa yang terlanjur “mati suri”.
Pelatihan Penyusunan Proposal PTK Kepada Para Guru Sekolah Dasar Di Gugus 3 Kabupaten Ende
Siprianus See;
Berty Sadipun;
Marselina Wali;
Gregorius We'u;
Adi Neneng Abdullah;
Agustina Pali;
Siti Arafat
Prima Abdika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Flores Ende
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (675.766 KB)
|
DOI: 10.37478/abdika.v1i1.941
The responsibility of teachers as professional educators is imperative in carrying out their duties. To become professional teachers, elementary school teachers in cluster 3 of Ende sub-district feel the need to get enlightenment and scientific practice through training in the preparation of Classroom Action Research proposals, so that these teachers can create quality learning in the classroom. The method of this activity is in the form of training with stages starting from the presentation of the material by the resource team to the preparation of a Classroom Action Research proposal by the teachers. The results of this training show that on average the teachers are able to understand the concept of Classroom Action Research well with indicators that teachers can identify and determine the focus of research, determine learning strategies that are considered appropriate from relevant scientific literature, and can draft Classroom Action Research proposals. Thus this training activity has a positive impact on teacher professionalism in an effort to improve the competence of students in the classroom. For this reason, teachers are expected to continue to strive to carry out scientific activities, one of which is in the form of Classroom Action Research, so that teachers can morally continue to contribute to human resource development through the education sector.
Implementasi Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar
Agnes Remi Rando;
Marselina Wali
Ekspektasi: Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol. 3 No. 2 (2018): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Flores
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The aim of the writing is to review the values in learning IPS at elementary school. IPS education is a simplification of social knowledge and humanities, and human activities which is organized and reviewed in scientific and pedagogical/psychology context for educational goals. The objectives of IPS at elementary school are a) to equip students with social knowledge that’s useful in society, b) to equip students with the ability to identify, analyze and develop an alternative social problem solving happened in society, c) to equip student with the ability to communicate in social communities and various areas of scientific and those areas of expertise, d) to equip students with the consciousness, a positive mental attitude and skills toward the utilization of the environment as a part of life, e) to equip students with the ability to develop the knowledge and IPS in accordance with society development, science and technology. Values is expected to exist within the community vary greatly according to the diversity, community groups and the value that exist within the community can only contains a good value and can also be value is not good. In the education value, we wanted the emergences of awareness in the implementation of the positive values and keep the negative values.
PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V SD INPRES TUREKISA KECAMATAN GOLEWA BARAT KABUPATEN NGADA
Marselina Wali
Jurnal Akrab Juara Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Yayasan Akrab Pekanbaru
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Indonesian language learning in 2013 curriculum generally aims to improve students' ability to communicate in Indonesian properly and correctly, both oral and written. The research questions are; how is the implementation of the role playing method in SD Inpres Turekisa and how are students' speaking abilities after using the role playing method?. This study uses study Classroom Action Research and the data were analyzed qualitatively. The use of role playing methods can improve the speaking skills of fifth grade students in the SD Inpres Turekisa because students play a daily role in their life. Role playing can relieve the teacher in teaching because it is more likely to achieve learning goals when compared to the use of lecture and question and answer methods. By acting alone, students will better understand and understand problems and they are also trained to portray the characters in the story. In addition, role playing can train students' speaking skills properly and correctly. The results shows that role playing method can improve students' speaking abilities with an average in each cycle, namely: cycle I: 2.82, cycle II: 3.64, and cycle III: 4.54. thus, it can be concluded that role playing through various children's stories can improve the speaking skills of fifth grade students very good.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Model Integrated untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Marselina Wali
Journal on Teacher Education Vol. 4 No. 2 (2022): Journal on Teacher Education
Publisher : Universitas Pahlawan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jote.v4i2.9593
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap guru kelas IV sekolah dasar diketahui bahwa kurangnya pemahaman guru tentang pembelajaran terpadu model integrated. Mereka mengatakan bahwa pembelajaran terpadu yang sudah sering diterapkan di sekolah adalah model webbed atau yang dikenal dengan kurikulum 2013. Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa guru membutuhkan contoh perangkat pembelajaran model integrated sebagai acuan untuk menerapkan pembelajaran terpadu di kelas IV SD. Dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran model integrated bagi siswa kelas IV sekolah dasar. Model yang digunakan dalam rancangan pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah model 4D yang diadaptasi menjadi 3D. Kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat diujicobakan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan dinyatakan valid dan keterlaksanaan perangkat pembelajaran sangat baik. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran model integrated yang telah dikembangkan valid, praktis, dan efektif digunakan untuk siswa kelas IV sekolah dasar.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SDI Blidit Kabupaten Sikka
Theresia Anisensia;
Gregorius Sebo Bito;
Marselina Wali
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : Program Studi PGSD Universitas Flores
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (355.075 KB)
|
DOI: 10.37478/jpm.v1i1.351
The objectives of this study are: 1) to know the implementation of cooperative learning model of STAD type in mathematics learning in class V students in SDI Blidit, Waigete, Sikka Regency, 2) to find out the improvement of students' learning outcomes after applying cooperative learning model of STAD type on mathematics learning in class V students in SDI Blidit, Waigete, Sikka Regency. This research is a type of Classroom Action Research (CAR) by using a qualitative approach. The subject in this study was the V-grade SDI Blidit student, numbering 20 students. The techniques of data collection in this study were observation, interview, test and documentation. Based on the results of the data analysis and the discussion of the results can be concluded that the results of the study of class V students in mathematics after implementation the cooperative learning model of STAD type in cycle I has not reached the complete learning. It can be seen from the number of students who reached the KKM or minimal completeness criteria is 6 people (60.5%) of 20 students, while in cycle II has undergone an increase by an overall percentage of 86%. Teacher and student activities also increased from cycle I to cycle II; (56.15%) in cycle I and (84.61%) in cycle II with its criteria is very good. While the student activity cycle I (50%) and cycle II (87.7%) are in excellent criteria. Based on the results of the interviews, it can be concluded that students are motivated when learning materials are implemented using the STAD type Cooperative learning model.