Claim Missing Document
Check
Articles

Rehabilitation of critical land by Implementing complex agroforestry at the prioritized subwatersheds in the Muria Region Maria Theresia Sri Budiastuti; Djoko Purnomo; Hendy Hendro; Untung Sudjianto; Budi Gunawan
SAINS TANAH - Journal of Soil Science and Agroclimatology Vol 17, No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1130.905 KB) | DOI: 10.20961/stjssa.v17i1.37704

Abstract

The prioritized  subwatersheds are comprised of seven subwatersheds that have been declared critical within the 52 subwatersheds in the Muria Mountains. An area of approximately 11,000 ha, the topography of the prioritized  subwatersheds is wavy—the typical slope ranges from 25 to 45%—and susceptible to erosion. The purpose of this research was to evaluate agroforestry cropping patterns to support soil conservation and reclamation on critical lands. This study is a quantitative description of research conducted through survey. The results show that most of the researched area has Inceptisols soil type with sandy, clay, and loam textures. The nitrogen, phosphate, potassium, C-organic, and organic matter contents are relatively low while the vegetation Diversity Index is categorized as medium. Sengon trees dominate in the prioritized  subwatersheds area, followed by mahogany, coffee, and teak with average Importance Values of 89.57, 60.24, 78.40, and 21.03, respectively. This research shows that an agroforestry system comprised of sengon trees and coffee is ideally applied in the prioritized  subwatersheds. Coffee requires shade and reduces rain-induced erosion; sengon trees function as a shade while at the same time contributing to the soil as a source of nutrients. During rains, this combined agroforestry system is able to control surface runoff and soil erosion. A sengon/coffee-tree based agroforestry system is ecologically friendly and appropriate for development in the prioritized  subwatersheds.
FINANCIAL MANAGEMENT ASSISTANCE FOR HADIPOLO KUDUS KNIFE CRAFTSMEN Rochmad Winarso; Nita Andriyani Budiman; Budi Gunawan
International Journal of Engagement and Empowerment Vol. 1 No. 2 (2021): International Journal of Engagement and Empowerment
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ije2.v1i2.12

Abstract

Hadipolo Village is one of the villages in Jekulo District, Kudus Regency which is a center for making tools made of iron, for example, knives. The knife-making business in Hadipolo Village has been developing for a long time and has been passed down for generations. Hadipolo knife is the product of Hadipolo Village which is well known in other areas and even in other provinces in Indonesia. One of the problems faced by Hadipolo knife craftsmen is the management of business finances. The purpose of this community service activity is to provide motivation and accounting knowledge to Hadipolo knife craftsmen to carry out financial management so that Hadipolo knife craftsmen can be more economically independent. The implementation method is divided into four stages, namely the lecture method, tutorial method, simulation method, and discussion method. The results achieved in this service activity are Hadipolo knife craftsmen gaining knowledge about simple financial management and the benefits of applying simple financial management to business progress
Increasing Productivity of Creative Industry MSMEs in the MEA Era by Utilizing Appropriate Technology (TTG): Peningkatan Produktifitas UMKM Industri Kreatif di Era MEA dengan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) Budi Gunawan; Sri Mulyani; Fajar Nugraha
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.299 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang934

Abstract

In the MEA era, Indonesia and nine other ASEAN countries had the same opportunity to take advantage of integrated markets in one region. Because it is already in force, there is no other choice for people in ASEAN countries, including the business world, both large and micro, small and medium business (MSME) segments, in addition to being prepared to face the ASEAN open market. If MSMEs are placed in the market freely, their survival will be determined by the market, and with its various limitations, it will certainly be difficult to compete with business actors who are part of the global conglomerate network. For this reason, support and assistance from all elements are needed, both the government and academics in improving the competitiveness of MSMEs to developments in this open market arena. One of the SMEs engaged in the creative industry is "Tyara Craft" UKM which utilizes waste material, namely "corn cobs" to be turned into handicrafts that have economic value. This UKM is a developing UKM with a workforce of 6 people. This UKM established in 2017 with a total turnover of 156 million per year. These SME products are handicraft items from corn cobs, such as pendants, rings, table chairs, frames, tissue boxes, etc. The purpose of this activity is: increasing the productivity of creative industry SMEs that produce handicrafts from waste materials, namely corn cobs, by utilizing appropriate technology, namely sanding machines and cutters. The implemented method is divided into three stages; (1) the design and manufacture of TTG, (2) training on the use of TTG, and (3) workshops to increase the expertise of workers in the use of TTG. The results of this activity are; (1) increasing UKM productivity, (2) increasing UKM expertise, (3) increasing sales turnover with increasing production volume. Abstrak Di era MEA, Indonesia dan sembilan negara ASEAN lain memiliki kesempatan yang sama untuk memanfaatkan pasar yang terintegrasi dalam satu kawasan. Karena sudah berlaku, tidak ada pilihan lain bagi masyarakat di negara-negara ASEAN, termasuk dunia usaha, baik besar maupun segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), selain harus siap menghadapi ASEAN open market. Apabila UMKM ditempatkan di pasar secara bebas, kelangsungan hidupnya akan ditentukan oleh pasar, dan dengan berbagai keterbatasan yang dimilikinya tentu akan kesulitan bersaing dengan pelaku usaha yang menjadi bagian dari jaringan konglomerasi global. Untuk itu diperlukan dukungan dan bantuan dari semua elemen, baik pemerintah maupun kalangan akademisi dalam meningkatkan daya saing UMKM bisa berkembang di arena pasar terbuka ini. Salah satu pelaku UKM yang bergerak dalam industri kreatif adalah UKM “Tyara Craft” yang memanfaatkan bahan limbah yaitu ‘bonggol jagung’ untuk dirubah menjadi barang kerajinan yang mempunyai nilai ekonomis. UKM ini merupakan UKM yang sedang berkembang dengan tenaga kerja berjumlah 6 org. UKM ini berdiri sejak tahun 2017 dengan total omset per tahun 156 juta. Produk UKM ini adalah barang-barang kerajinan dari bahan bonggol jagung seperti lampu gantung, cincin, meja kursi, pigura, tempat tisu dsb. Tujuan dari kegiatan ini adalah: meningkatkan produktifitas UKM industri kreatif yang memproduksi barang kerajinan dari bahan limbah, yaitu bonggol jagung, dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yaitu mesin pengamplas dan pemotong. Metode pelaksanaan dibagi dalam tiga tahap; (1) perancangan dan pembuatan TTG, (2) pelatihan penggunaan TTG, dan (3) workshop peningkatan keahlian tenaga kerja dalam pemanfaatan TTG. Hasil kegiatan ini adalah; (1) peningkatan produktifitas UKM , (2) peningkatan keahlian UKM, (3) peningkatan omset penjualan dengan meningkatnya volume produksi.
Pelatihan Manajemen Keuangan Dan Akuntansi Digital Bagi Usaha Mikro Di Kabupaten Pati Fajar Nugraha; Sri Mulyani; Budi Gunawan
SNHRP Vol. 4 (2022): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 4 Tahun 2022
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen keuangan tidak hanya diperuntukkan bagi perusahaan besar saja, melainkan perusahaan mikro juga wajib mengetahui dan menerapkan manajemen keuangan. Dalam memudahkan penerapan manajemen keuangan bagi usaha mikro maka dilengkapi dengan pelatihan akuntansi digital. Kegiatan pengabdian ini bertujuan memberikan pelatihan bagi pelaku usaha mikro mengenai manajemen keuangan yang baik dan penerapan akuntansi digital. Kegiatan pengabdian ini dihadiri oleh pelaku usaha mikro yang berada di Kabupaten Pati. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini terdiri dari tiga tahap yaitu metode ceramah, metode praktik, dan metode diskusi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini para pelaku usaha mikro memahami pentingnya manajemen keuangan usaha dan penerapan akuntansi digital bagi kemajuan usaha.
Pendampingan Pengabdian Kepada Masyarakat Bagi Pengrajin Limbah Jagung di Kabupaten Pati Sri Mulyani; Budi Gunawan; Mukhamad Nurkamid
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 5 No 3 (2021): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v5i3.447

Abstract

There are many types of handicrafts from Pati Regency, one of which is corncob crafts whose raw materials come from unused corn waste. The corncobs are processed into various forms of crafts including night lamps, watches, tissue holders, jars, flower holders, wall hangings and much more. The COVID-19 pandemic caused SMEs to experience a decline in sales. In order to help increase sales, the service team carried out several mentoring activities. Some of the mentoring activities carried out are providing training and e-marketing assistance, determining selling prices, and recording financials through the android application. Participants in community service activities are UKM "Tyara Craft" located in the Sarirejo area, Pati Regency. This series of service activities was carried out on March 16 to June 8, 2021. The methods taken in this service activity include interviews, observations, lectures, tutorials, discussions, mentoring, and evaluations. After three months of mentoring, the partner finally has an online sales booth, can determine the exact selling price and make financial records through the Lamikro android application.
Pemberdayaan UMKM Pasca Pandemi Covid-19 Dengan Pelatihan Digital Marketing, Content Creation Dan Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) Budi Gunawan; Fajar Nugraha; Muhammad Nurkamid; Sri Mulyani
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 5 No 3 (2022): IKRAITH-ABDIMAS Vol 5 No 3 November 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikra-ithabdimas.v5i3.2176

Abstract

Disaat pandemi COVID, sebagian UMKM mengalami kelesuan dari sisi pemasaran sehingga menurunkan produksinya juga yang akhirnya berimbas ke omset dan pendapatan UMKM. Pada kondisi seperti ini, dibutuhkan peran semua pihak, salah satunya kalangan akademisi. Tergerak untuk membantu UMKM ini, tim pelaksana pengabdian pada masyarakat Universitas Muria Kudus melalui salah satu program PPPUD melaksakana kegiatan pelatihan digital marketing, content creator dan perhitungan harga pokok penjualan (HPP) untuk menunjang pemasaran online dan merekontsruksi kembali mengenai harga jual produk bagi Komunitas UMKM Pati (KUPAT). Ada dua kategori tujuan dari kegiatan ini, yaitu tujuan khusus dan tujuan umum. Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah: memberdayaan UMKM di Kabupaten Pati pasca pandemi Covid-19. Sedangkan tujuan umum dari kegiatan ini adalah penjabaran dari apa yang tertuang dalam Renstra Kementerian Koperasi dan UMKM yang fokus pada lima hal, yaitu: (1) peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi koperasi dan UMKM, (2) peningkatan akses terhadap sumber daya produktif, (3) pengembangan produk dan pemasaran bagi UMKM, (4) peningkatan daya saing SDM dan UMKM. Metode pelaksanaan kegiatan dibagi dalam tiga bagian; (1) pelatihan mengenai digital marketing, (2) pelatihan tentang content creator dan (3) pelatihan tentang perhitungan HPP. Hasil dari kegiatan ini adalah; (1) UMKM terbantukan usahanya dengan penerapan pemasaran online, sehingga perluasan pasar bisa di capai, (2) UMKM terbantukan dengan tambahan ilmu mengenai content creator yang bisa di gunakan dalam pemasaran online melalui media sosial, dan (3) UMKM bisa merekonstruksi kembali mengenai harga jual produk. Pelatihan ini ditujukan kepada Komunitas UMKM Pati (KUPAT) dengan jumlah peserta 25 UMKM dan berkolaborasi Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Pati sebagai sinergi dalam implementasi triple helix, yaitu Akademisi, Pemerintah dan dunia usaha dalam hal ini UMKM
Perancangan Aplikasi Promosi dan Pemasaran Produk pada UMKM Tyara Craft Berbasis Web Budi Gunawan; Sri Mulyani; Fajar Nugraha
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 3 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i3.11960

Abstract

Pada era industrialisasi saat ini tentunya menuntut organisasi untuk senantiasa bergerak cepat untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi pada kegiatan promosi dan pemasaran merupakan salah satu cara bagi sebuah usaha untuk membantu memperkenalkan produk yang dihasilkan kepada masyarakat. Tyara Craft merupakan UMKM yang bergerak dalam industri kreatif di daerah Kabupaten Pati dari Desa Sarirejo adalah UKM Tyara Craft yang memanfaatkan bahan limbah yaitu ‘bonggol jagung’ yang diproduksi menjadi aneka barang kerajinan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Pada saat ini metode promosi dan pemasaran produk kerajinan tersebut masih dilakukan secara konvensional dengan pembuatan cetak brosur katalog produk sehingga perlu dikembangkan dengan penerapan sarana teknologi informasi dalam bentuk aplikasi website guna memperluas cakupan promosi dan pemasaran produk yang dihasilkan oleh UMKM Tyara Craft. Dalam pembuatan aplikasi website promosi dan pemasaran produk ini dilaksanakan dengan empat tahapan, yaitu: pengambilan data, perancangan aplikasi, pendampingan serta evaluasi kegiatan. Hasil akhir yang diperoleh adalah terbentuknya aplikasi website guna memperluas cakupan promosi dan pemasaran produk UMKM Tyara Craft.
KEDISIPLINAN PENCATATAN AKUNTANSI MENUJU PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI AKUNTANSI UKM BATIK BAKARAN JUWANA Sri Mulyani; Mukhamad Nurkamid; Budi Gunawan
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.881 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v1i1.76

Abstract

Pati Regency has a unique creative industry product, namely batik tulis production from Bakaran village. Local people call this batik as Batik "Bakaran". This creative industry is one of the superior products of Pati Regency but there are still some problems faced, namely: (1) craftsmen have not been able to make good bookkeeping, (2) still mixing household finances with business, and (3) still low knowledge about accounting. The purpose of this dedication activity is to assist SMEs batik burning partners in Juwana in the management of business finances by starting on the discipline of accounting records. The method of implementation of activities is divided into four stages; (2) conducting interviews on needs considered priority for partners in relation to financial management by offering manual or computer-based logging, (3) providing accounting recording training, and (4) undertaking recording advisory finance for the discipline of accounting recording although with limited human resources. The accompaniment of financial management that has been built in the form of important counseling and the benefits of accounting records in business activities, helps to inventory the assets held in their business activities, accounting recording training to financial report, and accounting recording in the hope that trained partners to discipline make accounting records so ready to perform accounting based on accounting information technology.Keywords: Batik, Bakaran, Accounting, Dicipline, TechnologyABSTRAKKabupaten Pati memiliki produk industri kreatif yang khas, yaitu batik tulis produksi dari desa Bakaran. Masyarakat setempat menyebut batik ini dengan sebutan batik “Bakaran”. Industri kreatif ini menjadi salah satu produk unggulan kabupaten Pati namun masih ada beberapa permasalahan yang dihadapi, yaitu: (1) pengrajin belum bisa membuat pembukuan yang baik, (2) masih mencampuradukkan antara keuangan rumah tangga dengan usaha, dan (3) masih rendahnya pengetahuan tentang akuntansi. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah membantu UKM mitra batik bakaran di Juwana dalam pengelolaan keuangan usaha dengan memulai pada kedisiplinan pencatatan akuntansi. Metode pelaksanaan kegiatan dibagi dalam empat tahap; (1)  melakukan observasi  berkaitan dengan pengelolaan keuangan usaha, (2) melakukan wawancara atas kebutuhan yang dianggap prioritas bagi mitra berkaitan dengan pengelolaan keuangan dengan menawarkan pencatatan manual atau berbasis komputer, (3) memberikan pelatihan pencatatan akuntansi, dan (4) melakukan pendampingan pencatatan keuangan untuk disiplin melakukan pencatatan akuntansi walaupun dengan SDM yang terbatas. Pendampingan pengelolaan keuangan yang sudah dibangun berupa penyuluhan penting dan manfaatnya pencatatan akuntansi dalam kegiatan usaha, membantu melakukan inventarisasi atas aset yang dimiliki dalam kegiatan usahanya, pelatihan pencatatan akuntansi sampai laporan keuangan, dan pendampingan pencatatan akuntansi dengan harapan mitra terlatih untuk disiplin melakukan pencatatan akuntansi sehingga siap untuk melakukan pencatatan berbasis teknologi informasi akuntansi.Kata Kunci: Batik, Bakaran, Akuntansi, Disiplin, Teknologi
Revitalisasi Koperasi dengan Pemanfaataan Teknologi Informasi Akuntansi pada Koperasi Batik Pati Danowati Mukhamad Nurkamid; Sri Mulyani; Budi Gunawan
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.792 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.259

Abstract

ABSTRACTCooperative revitalization is empowering and reviving cooperatives that are already running but weakening. Bakaran Village Pati district has a unique creative industrial product, namely batik. Local people call this batik with the batik name "Bakaran". The batik craftsmen written by Bakaran established a cooperative in 2016 called "Pati Danowati Batik Cooperative" having its address at Bakaran Kulon. Since the establishment of the cooperative until now it has not been able to run optimally, so that members have not been able to feel prosperity with the establishment of the Batik Pati Danowati cooperative. The less than optimal Batik Pati Danowati cooperative is one of them due to time constraints by cooperative administrators and difficulties in preparing financial statements. This community service activity aims to help revive cooperatives that have been initiated since two years ago that is to revitalize the cooperative by utilizing accounting information technology. The method of implementing community service activities is divided into three stages; (1) conducting observations and interviews with two service partners in the regional superior product development program (PPPUD) which then extended to all cooperative administrators as well as the Cooperative and MSME Office of Pati Regency, (2) conducting group discussion (FGD) forums with all administrators, and ( 3) provide counseling again about the importance of cooperatives for burnt batik craftsmen groups in Pati Regency. This service activity went well and all the administrators were very enthusiastic when the cooperative reporting in the future was assisted by information technology.Keywords: cooperative, revitalization, information technology, accountingABSTRAKRevitalisasi koperasi merupakan pemberdayaan dan menghidupkan kembali koperasi yang sudah berjalan tetapi melemah. Desa Bakaran kabupaten Pati memiliki produk industri kreatif yang khas yaitu batik tulis. Masyarakat setempat menyebut batik tulis ini dengan nama batik “Bakaran”.  Para pengrajin batik tulis Bakaran mendirikan sebuah koperasi pada tahun 2016 yang disebut dengan “Koperasi Batik Pati Danowati” yang beralamat di Bakaran Kulon. Sejak berdirinya koperasi tersebut sampai sekarang belum dapat berjalan dengan optimal, sehingga anggota belum dapat merasakan kesejahteraan dengan berdirinya koperasi Batik Pati Danowati. Kurang optimalnya koperasi Batik Pati Danowati salah satunya disebabkan keterbatasan waktu oleh pengurus koperasi dan kesulitan dalam penyusunan laporan keuangan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu menghidupkan kembali koperasi yang sudah pernah dirintis sejak dua tahun yang lalu yaitu merevitalisasi koperasi tersebut dengan pemanfaatan teknologi informasi akuntansi. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terbagi menjadi tiga tahap; (1) melakukan observasi dan wawancara dengan dua mitra pengabdian program pengembangan produk unggulan daerah (PPPUD) yang selanjutnya meluas kepada semua pengurus koperasi serta Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati, (2) melakukan forum group discussion (FGD) dengan semua pengurus, dan (3) memberikan penyuluhan kembali tentang pentingnya koperasi bagi kelompok pengrajin batik tulis bakaran Kabupaten Pati. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik dan semua pengurus sangat antusias ketika pelaporan koperasi kedepan dibantu dengan teknologi informasi.Kata Kunci: koperasi, revitalisasi, teknologi informasi, akuntansi
ALAT SISTEM PANEN AYAM PEDAGING SECARA OTOMATIS Luqman Afian Noor Afandi; Imam Abdul Rozaq; Budi Gunawan; Moh Dahlan
Jurnal Elektro Kontrol (ELKON) Vol 1, No 1 (2021): Jurnal ELKON
Publisher : Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/elkon.v1i1.6968

Abstract

Dalam proses pemanenan ayam pedaging secara manual, sangat menguras energi manusia, dapat menyebabkan cedera pada kaki dan tangan pekerja panen, dapat menyebabkan patah tulang di kaki dan sayap ayam, sehingga tingkat stres yang tinggi yang dapat menyebabkan kematian bagi ayam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghindari hal ini di masa depan. Studi ini menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan, dengan merancang dan membangun alat yang digunakan untuk sistem pemanenan ayam pedaging otomatis. Dari penelitian yang telah dilakukan pada Automatic Broiler Harvesting System Tool. Automatic Broiler Harvesting System Tool telah berhasil dibuat yang masih merupakan prototipe. Dengan menguji nilai jumlah ayam yang keluar menggunakan sensor ultrasonik, ia memiliki nilai kesalahan rata-rata 6,27% dan nilai akurasi rata-rata 93,73%. Sementara itu, untuk menguji berat ayam pada sensor sel beban, nilai kesalahan rata-rata adalah 1,68% dan nilai akurasi rata-rata adalah 98,31%.