Dian Arumningsih Dian Purnamawanti
Program Studi Teknik Sipil Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Published : 41 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGGUNAAN STRUKTUR BRESING KONSENTRIK TIPE X UNTUK PERBAIKAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT TERHADAP BEBAN LATERAL AKIBAT GEMPA SRI HARYONO; DIAN ARUMNINGSIH DIAH PURNAMAWANTI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 16 No. 20 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk melakukan evaluasi struktur gedung pada kondisi terjadinya gempa sebelum dan setelah penambahan bresing X. Analisis menggunakan metode analisis gempa statis dan dinamis dengan bantuan program SAP 2000. Evaluasi dilakukan pada gaya moment (bending moment), gaya geser (shear force), gaya normal (axial force), dan perpindahan (displacement) antara struktur sebelum dan sesudah penambahan bresing X. Berdasarkan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa kinerja batas layan dan batas ultimit struktur tanpa bresing berdasarkan analisis gempa dinamis tidak tidak aman baik untuk arah X maupun arah Y. Kinerja batas layan dan batas ultimit struktur dengan penambahan bresing alternatif 1 tidak aman untuk arah X sedangkan untuk arah Y sudah aman. Kinerja batas layan dan batas ultimit struktur dengan penambahan bresing alternatif 2 aman untuk arah X dan arah Y. Kinerja struktur dengan penambahan bresing alternatif 2 jauh lebih baik jika dibandingkan struktur tanpa bresing dan struktur dengan penambahan bresing alternatif 1. Penambahan bresing dengan lokasi yang tepat dapat memperbaiki kinerja struktur secara signifikan.
PERENCANAAN DAN ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PATIHAN KABUPATEN SRAGEN DIAN ARUMNINGSIH D.P
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 12 No. 16 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang berjajar-jajar dari kepaulauan Sabang  sampai kepulauan Mauroke, tentunya dibatasi oleh sungai-sungai yang memisahkan antar kepulauan tersebut. Pemerintah bertekad membangun sarana dan prasarana transportasi guna menembus isolasi dan keterbelakangan daerah terpencil serta memantapkan perwujudan wawasan Nusantara. Dengan semangat bersatu berencana membangun jembatan-jembatan di semua wilayah tanah air Indonesia, bentang panjang maupun bentang pendek. Perencanaan merupakan fungsi penting dan fital dalam kegiatan pembangunan konstruksi.Dalam suatu proyek konstruksi selalu memerlukan sumber daya yang berupa tenaga kerja biaya bahan material dan peralatan. Biaya merupakan salah satu sumber daya yang sangat berperan besar untuk menunjang pembangunan proyek.Maka diperlukan perencanaan terhadap kebutuhan biaya melalui suatu penjadwalan biaya untuk mendapatkan jumlah biaya yang diperlukan berdasarkan waktu pelaksanaan proyek. Di Kabupaten Sragen, salah satunya berencana membangun Jembatan Patihan. Dari hasil perhitungan Rencana Anggaran Biaya untuk menyelesaikan, proyek pembangunan jembatan Patihan di Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dibutuhkan ± Rp.1.225.144.000,00 dalam waktu ±179 hari.
ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA (Studi Kasus Simpang Tiga Jl. Raya Solo - Sragen - Gambiran) DIAN ARUMNINGSIH DIAH PURNAMAWANTI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 11 No. 15 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berkembangnya pertumbuhan penduduk dan  meningkatnya arus lalu lintas dapat membuat permasalahan simpang semakin komplek dan rumit demikian juga yang terjadi di Simpang Tiga Jl.Raya Solo-Sragen – Gambiran. Untuk menilai kemampuan approach dalam melayani arus lalu lintas salah satunya adalah DS (Degree of Saturatetion /derajat kejenuhan). Apabila nilai DS > 0,85 berarti sudah berada dalam keadaan mendekati lewat jenuh (over saturate) sehingga diperlukan cara untuk menurunkan nilai derajat kejenuhan. Cara yang dipilih untuk menurunkan nilai DS adalah dengan mengganti/merubah waktu siklus pada persimpangan, DS dihitung kembali dengan waktu siklus  yang telah dirubah sampai nilai DS ≤ 0,85 setelah itu diperiksa perhitungannya dengan menghitung tundaan dan panjang antrian di persimpangan. Metode pengumpulan data adalah metode survei lapangan yang berfungsi sebagai data primer dibantu dengan data sekunder yang berupa peta wilayah penelitian dan jumlah penduduk kota Sragen. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan metode dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1997. Dalam hal validasi data menggunakan ketentuan-ketentuan yang ada dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1997. Hasil analisis bahwa siklus di Simpang Tiga Jl. Raya Solo - Sragen - Gambiran , sudah tidak efektif karena approach Barat dan Selatan nilai DS>0,85. Sedang perubahan waktu siklus dari 96 detik menjadi 98 detik menghasilkan nilai DS ≤0,85. Sehingga waktu siklus sebesar 98 detik layak untuk digunakan di Simpang Tiga Jl. Raya Solo-Sragen – Gambiran.
PENGGUNAAN STRUKTUR BRESING KONSENTRIK TIPE X UNTUK PERBAIKAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT PADA STRUKTUR EKSISTING TERHADAP BEBAN LATERAL AKIBAT GEMPA. SRI HARYONO; DIAN ARUMNINGSIH DIAH PURNAMAWANTI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 19 No. 23 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk melakukan evaluasi struktur gedung pada kondisi terjadinya gempa sebelum dan setelah penambahan bresing X. Analisis menggunakan metode analisis gempa statis dan dinamis dengan bantuan program SAP 2000. Evaluasi dilakukan pada gaya moment (bending moment), gaya geser (shear force), gaya normal (axial force), dan perpindahan (displacement) antara struktur sebelum dan sesudah penambahan bresing X. Berdasarkan analisis yang dilakukan menunjukan bahwa kinerja batas layan dan batas ultimit struktur tanpa bresing berdasarkan analisis gempa dinamis tidak tidak aman baik untuk arah X maupun arah Y. Kinerja batas layan dan batas ultimit struktur dengan penambahan bresing alternatif 1 tidak aman untuk arah X sedangkan untuk arah Y sudah aman. Kinerja batas layan dan batas ultimit struktur dengan penambahan bresing alternatif 2 aman untuk arah X dan arah Y. Kinerja struktur dengan penambahan bresing alternatif 2 jauh lebih baik jika dibandingkan struktur tanpa bresing dan struktur dengan penambahan bresing alternatif 1. Penambahan bresing dengan lokasi yang tepat dapat memperbaiki kinerja struktur secara signifikan.
INOVASI BETON KUAT TEKAN AWAL TINGGI YANG MEMADAT SENDIRI MENGGUNAKAN LIMBAH ABU MARMER Dian Arumningsih; Ahmadi
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 26 No. 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v26i1.1245

Abstract

Abstrak Pertumbuhan dan perkembangan infrastruktur di Indonesia terus mengalami peningkatan, sehingga banyak dilakukan penelitian dan pengembangan material konstruksi khususnya beton. Pada dekade terakhir, banyak dilakukan inovasi terhadap beton konvensional agar memiliki kekuatan yang tinggi, awet, murah dan ramah lingkungan serta mudah dalam pengaplikasiannya di lapangan. Penelitian beton ramah lingkungan yaitu pemanfaatan Waste Marble Dust ( limbah pemotongan marmer) dengan gradasi agregat halus dan kasar adalah 60:40. Didapatkan ratio optimum Waste Marble Dust adalah 30% dari agregat halus. Pengujian chemical element Waste Marble Dust Kalsium Oksida (CaO) adalah unsur kimia terbesar dalam kandungan marmer yaitu 54,02%. Ratio superplasticizer yang optimum adalah 1,5 % dari semen titius, dan menghasilkan kuat tekan rata-rata 30 MPa pada umur 1 hari. Beton inovasi Waste Marble Dust dapat menghemat Rp.273,362,00/m3 dari harga High Early Strength Concrete memiliki kekuatan 20 MPa pada umur dua hari Strength Concrete tanpa menggunakkan Waste Marble Dust dan telah melewati syarat BS EN 197-1 yang mensyaratkan bahwa High - Early Strength Concrete memiliki kekuatan 30 MPa pada umur dua hari. Kata kunci: Waste Marble Dust, Chemical Element, High Strength Self Compacting Concrete, prosentase optimum.
BETON MEMADAT SENDIRI RAMAH LINGKUNGAN MENGGUNAKAN LIMBAH SERBUK BETON, LIMBAH SERBUK BATU BATA dan LIMBAH DEBU PEMOTONGAN MARMER Candra Latu Mowo; Dian Arumningsih
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 26 No. 2 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v26i2.1430

Abstract

ABSTRACT Pertumbuhan dan perkembangan infrastruktur saat ini sangat pesat serta proses produksi semen juga menghasilkan banyak karbondioksida yang berperan penting dalam pemanasan global yang terjadi di dunia ini. Self compacting concrete merupakan salah satu inovasi terbesar yang terjadi di bidang konstruksi, dimana beton ini mempunyai daya kerja yang tinggi tetapi juga tidak mengabaikan kuat tekan. Oleh karena itu, diperlukan material baru yang berkelanjutan untuk menggantikan produksi semen dan substitusi agregat halus baru, tetapi material ini juga diperlukan untuk kemampuan kerja yang diperlukan untuk membuat beton pemadatan sendiri. Konsep Green concrete, pemanfaatan serbuk limbah bata, dan serbuk limbah beton, dapat menjadi solusi untuk menggantikan sebagian semen dan limbah debu marmer juga untuk substitusi agregat halus. Penelitian ini self compacting concrete diperoleh dengan menggunakan (waste marble dust) yang menggantikan substitusi agregat pasir 30%, serta limbah serbuk beton (concrete waste powder), dan limbah batu bata (brick waste powder) yang menggantikan 15%,15%, limbah beton dengan unsur utama kalsium oksida (CaO) dan limbah serbuk batu bata yang memiliki kandungan (SiO) dapat digunakan sebagai bahan tambahan ataupun pengganti sebagian semen dalam pembuatan beton. bahan inovasi ini dapat mencapai nilai yang tinggi diumur 28 hari mencapai 50 MPa, dan workability self compacting concrete ini juga memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Sehingga mendapatkan kesimpulan dapat menjadi sumber referensi dengan memanfaatkan limbah di Indonesia, mudah didapat, dan efektif. Kata kunci : Beton memadat sendiri, limbah debu pemotongan marmer, serbuk limbah batu bata , serbuk limbah beton
ECO FRIENDLY HIGH EARLY STRENGTH SELF COMPACTING CONCRETE USING KAOLIN AND WASTE MARBLE DUST Candra Latu Mowo; Dian Arumningsih
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 27 No. 1 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v27i1.1562

Abstract

The growth and development of infrastructure in Indonesia is currently growing very rapidly, and the cement production process produces the second largest amount of carbon dioxide after waste, which plays an important role in the current global warming. Self compacting concrete is one of the biggest innovations in the field of construction, Self compacting concrete is one of the biggest innovations in the construction field, where this concrete has high workability but does not ignore compressive strength. Therefore, new, sustainable materials are needed to replace cement production, but they are also required for the workability required to make self-compacting concrete. Green concrete concept, the use of kaolin, and marble dust waste, can be a solution to replace some cement. This innovation research uses XRF or X-ray fluorescence methods to identify and analyze the constituent elements of self-compacting concrete innovations. In this study, self-compacting concrete was obtained using (marble dust waste) which replaced 15% cement, and kaolin which replaced 10% concrete waste. with the main element calcium oxide (CaO) and containing (SiO) can be used as an additive or partial replacement of cement in the manufacture of concrete and kaolin can be obtained from kaolin mines spread across Indonesia, and waste marble dust can be obtained from marble processing, for information 25% of the mass of marble will be lost in the cutting process obtained from marble companies in Solo Raya, the slump flow test measurement is carried out with reference to according to the rules of SNI 1972-2008 and the workability of self-compacting concrete also meets the required requirements. So it can be concluded that it can be a reference source by utilizing waste in Indonesia, easy to obtain, and effective. Keywords: Self-compacting concrete, waste marble dust, kaolin
SUSTAINABLE GREEN CONCRETE USING SHELLFISH WASTE POWDER, AND RICE HUSK ASH: shellfish waste powder, rice husk ash, green concrete¸ mix design Dian Arumningsih; Kusdiman Joko Priyanto; Candra Latu Mowo
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 27 No. 2 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v27i2.1857

Abstract

The growth and development of infrastructure is currently very rapid and the cement production process also produces a lot of carbon dioxide which plays an important role in global warming that is happening in this world. In the last decade, many innovations have been made to conventional concrete so that it has high strength, is durable, cheap and environmentally friendly and easy to apply in the field. Therefore, new sustainable materials are needed to replace cement production, but these materials are also required for the workability required to make concrete. The concept of green concrete, the use of rice husk ash waste, and shellfish waste can be a solution to replace some cement and some fine aggregate. This innovative concrete research was obtained using shellfish waste powder 10%, and rice husk ash 10%, shellfish shell powder waste with the main element calcium oxide (CaO), can be a substitute for fine aggregate and rice husk ash waste which contains (SiO), can be used as an additive or partial replacement of cement in the manufacture of concrete, this innovative material can reach a value of 7 days reaching 35 MPa. And the normal mix design concrete is 30 MPa. With the slump test target according to the 1972-2008 SNI standard, which is 30-60 mm, it can be concluded that it can be a reference source by utilizing waste in Indonesia, easy to obtain, and effective.
SUSTAINABLE GREEN CONCRETE USING SHELLFISH WASTE POWDER, AND RICE HUSK ASH: shellfish waste powder, rice husk ash, green concrete¸ mix design Dian Arumningsih; Kusdiman Joko Priyanto; Candra Latu Mowo
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 27 No. 2 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v27i2.1857

Abstract

The growth and development of infrastructure is currently very rapid and the cement production process also produces a lot of carbon dioxide which plays an important role in global warming that is happening in this world. In the last decade, many innovations have been made to conventional concrete so that it has high strength, is durable, cheap and environmentally friendly and easy to apply in the field. Therefore, new sustainable materials are needed to replace cement production, but these materials are also required for the workability required to make concrete. The concept of green concrete, the use of rice husk ash waste, and shellfish waste can be a solution to replace some cement and some fine aggregate. This innovative concrete research was obtained using shellfish waste powder 10%, and rice husk ash 10%, shellfish shell powder waste with the main element calcium oxide (CaO), can be a substitute for fine aggregate and rice husk ash waste which contains (SiO), can be used as an additive or partial replacement of cement in the manufacture of concrete, this innovative material can reach a value of 7 days reaching 35 MPa. And the normal mix design concrete is 30 MPa. With the slump test target according to the 1972-2008 SNI standard, which is 30-60 mm, it can be concluded that it can be a reference source by utilizing waste in Indonesia, easy to obtain, and effective.
BETON SELF COMPACTING CONCRETE RAMAH LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH ABU MARMER, ABU SEKAM PADI DAN ABU BATU: Self Compacting Concrete Dian Arumningsih; Kusdiman Joko Priyanto; Fatin Nur Hidayah
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 28 No. 1 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v28i1.2195

Abstract

Penggunaan beton pada dunia konstruksi sudah lama dikenal dan semakin luas penggunaannya. Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak dipakai sebagai bahan utama yang digunakan dalam struktur. Salah satunya beton Self Compacting Concrete, yaitu beton yang dapat mengalir, mengisi celah tulangan dan sudut cetakan tanpa perlu alat getaran (vibrator) serta pemadatan selama proses penuangan. Pada penelitian beton Self Compacting Concrete kali ini yaitu, dengan memanfaatkan limbah abu sekam padi, sebagai bahan pengganti semen karena memiliki kandungan silika yang tinggi yang cocok sebagai pozzolan yang dapat digunakan sebagai material pengganti sebagian semen, limbah abu marmer merupakan limbah dari hasil pemotongan marmer dan abu batu merupakan limbah hasil gerusan pemecahan batu pada stone crusher (mesin penghancur/pemecah), limbah abu marmer dan limbah abu batu digunakan sebagai filler dalam agregat halus, dari pemanfaatn limbah tersebut dapat terciptanya beton Self Compacting Concrete yang ramah lingkungan . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah abu sekam padi, serbuk marmer dan abu batu dalam campuran beton dan kandungan kimia dari limbah tersebut. Metode yang digunakan dalam pembuatan beton adalah metode ACI. Setelah melakukan penelitian, diketahui presentase optimum abu sekam padi 10% dari berat semen, abu marmer 30% dan abu batu 5% dari berat pasir, dari presentase penggunaan limbah tersebut memperoleh kuat tekan 40 MPa umur 28 hari, dengan benda uji silinder berdiameter 15 x 30 cm.