p-Index From 2020 - 2025
4.518
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Mahasiswa TEUB
Dhofir, Mochammad
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 84 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN DAN PEMBATAS ARUS BOCOR ALAT UJI KETAHANAN TEGANGAN KONEKTOR PRES KEDAP AIR Idham Budi Satria; Mochammad Dhofir; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konektor pres sebagai sarana penghubung antara jaringan listrik dan konsumen pada sistem distribusi sekunder memiliki beberapa kualifikasi untuk menentukan kelayakan penggunaan. Dalam standar yang diatur oleh SPLN D3.025:2015 salah satunya adalah uji ketahanan tegangan dengan memberikan catu tegangan sebesar 6kVrms yang memiliki frekuensi 50Hz selama 60 detik untuk mengetahui ketahanan insulasi konektor pres yang telah dirancang sedemikian rupa sehingga kedap air dengan mengukur arus bocor yang mengalir. Konektor pres dinyatakan lolos uji apabila arus bocor yang terukur < 10 ± 0,5mA dan dinyatakan tidak lolos uji apabila arus bocor yang terukur > 10 ± 0,5mA sehingga catu tegangan akan dipadamkan secara otomatis. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibangun sebuah alat sebagai sistem pengukuran arus bocor dengan rentang pembacaan 0,1 mA s/d 20,00 mA yang sekaligus menjadi umpan balik relai pembatas arus bocor alat uji ketahanan tegangan. Pengukuran arus bocor dengan metode tahanan shunt yang dimuat dalam sensor arus bolak – balik dan pembatas arus bocor dengan modul relai ac 1 fasa yang terpasang disisi input alat uji ketahanan tegangan, keduanya dikombinasikan dengan Arduino Uno. Kesalahan pembacaan rata-rata pada sistem pengukuran yang dibuat sebesar 0,27% terhadap nilai pembacaan multimeter dan relai dapat bekerja pada pembacaan multimeter sebesar 9,18 mA dengan arus setting sebesar 9,50 mA. Pada pengujian 7 konektor pres yang berbeda, kesalahan pembacaan rata – rata sistem pengukuran sebesar 0,49%. Kata kunci: Konektor pres, Arus Bocor, Tahanan Shunt, Relai, Mikrokontroller.   Compression connector as a means of connecting between electrical network and consumers in secondary distribution system has a few qualification to determine the feasibility of use. In standards governed by SPLN D3.025:2015, one of which is a voltage withstands test by supplying high voltage source at 6kV rms which has frequency of 50Hz for 60 seconds to determine insulation dielectric strength of a compression connector that has been designed to be waterproof from measuring it leakage current flows. Compression connector passes the test if measured leakage current < 10 ± 0,5mA and fail the test if measured leakage current > 10 ± 0,5mA so the voltage supply will be cut off automaticly. Therefore, in this study a device was built as a leakage current measurement system with a reading range 0,1 mA to 20,00 mA which is also a feedback for leakage current limiter of voltage withstand testing equipment. Measurement of leakage current by shunt resistance method which loaded in an alternating current sensor and the leakage current limiter by single phase ac relai modul which installed on the input side of the voltage withstand test equipment, both combined with Arduino Uno. The average reading error in the measurement system is 0,27% compared to the multimeter reading value and the leakage current limiter can work on a multimeter reading value of 9,18 mA with a current setting at 9,50 mA. On testing with 7 different compression connector , the average reading error of measurement system is 0,49%. Keyword: Compression connector, Leakage current, Shunt resistance, Relai, Microcontroller.
ANALISIS PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM PENCAHAYAAN DAN AIR CONDITIONING (AC) DI GEDUNG PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP DAERAH KOTA MALANG Yoga Prasetya; Mochammad Dhofir; Hadi Suyono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.86 KB)

Abstract

Penggunaan energi listrik dilingkungan Perpustakaan Umum dan ArsipDaerah Kota Malang mengalami peningkatandari tahun ke tahun. Saat ini pemakaian ACsudah semakin banyak digunakan hampir disetiap ruangan. Dengan pola pemakaian bebanAC maupun lampu yang rata-rata 12 jam dalamsehari, maka peran serta sumber daya manusiajuga sangat penting dalam melakukanpengelolaan energi listrik dengan membiasakanbudaya hemat energi dengan cara mematikan ACdan lampu pencahayaan setelah selesaidigunakan. Sebagai upaya nyata penghematanenergi salah satunya dengan peningkatan efisiensipenggunaan energi listrik. Dalam penelitian inimetode yang digunakan adalah konservasi energi.Konservasi energi adalah peningkatan efisiensienergi yang digunakan atau proses penghematanenergi [1].Dari hasil perhitungan didapatkan nilai IKEgedung Perpustakaan Umum dan Arsip DaerahKota Malang untuk lantai tidak menggunakan ACyaitu 4,12 kWh/m2/bulan termasuk kategorisangat boros dan untuk lantai menggunakan ACyaitu 12,12 kWh/m2/bulan termasuk kategoricukup efisien. Berdasarkan perhitungan dananalisis yang dilakukan maka potensipenghematan energi listrik dari tindakankonservasi energi yang dapat dilakukan yaitudengan penggunaan lampu LED tube 18 watt danLED bulb 9 watt dan pemenuhan standar SNI 03-6575-2001, didapatkan hasil penghematan untuksistem pencahayaan sebesar 19.69 kWh/hari atau590,7 kWh/bulan. Penghematan denganmeminimalkan kerja AC dengan suhu sesuaistandar penggantian AC konvensional yangusianya lebih dari 5 tahun diganti dengan ACteknologi inverter dan didapatkan hasilpenghematan sebesar 149,86 kWh/hari atau4.495,8 kWh/bulan.Kata Kunci – Intensitas Konsumsi Energi, SistemPencahayaan, Air Cinditioning (AC), lampuLED,
PERANCANGAN PEMBANGKITAN KUAT MEDAN LISTRIK TINGGI MENGGUNAKAN METODE RASIO DIELEKTRIK Taufik Adi Nugroho; Mochammad Dhofir
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Medan listrik adalah suatu daerah (ruang) di sekitar muatan yang masih dipengaruhi oleh gaya elektrik. Dengan semakin majunya teknologi saat ini medan listrik tinggi dapat diaplikasikan dengan banyak manfaat contohnya ESP, produksi Ozon (03), dan lain lain. Medan listrik tinggi dapat dibangkitkan dengan memanfaatkan prinsip peluahan parsial (partial discharge). Peluahan parsial ini dapat dipicu dengan prinsip dielektrik berlapis, dimana ketika ada lapisan dielektrik yang koefisiensi bahannya lebih kecil dibanding lapisan dielektrik yang lain maka medan listrik yang timbul pada daerah tersebut akan lebih besar dibanding lapisan yang koefisien bahan dielektriknya lebih besar. Sehingga nilai medan listrik yang dibangkitkan melalui prinsip peluahan parsial dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pembentukan rasio dielektrik, koefisien bahan dielektrik, tegangan, dan lain-lain. Dalam penilitian ini akan dilakukan pengujian untuk membangkitkan medan listrik tinggi menggunakan metode rasio dielektrik. Nantiya medan listrik akan diaplikasikan untuk memproduksi gas ozon (03) dengan cara mengionisasi udara dengan medan listrik yang dibangkitkan. Besarnya gas ozon akan diamati dengan memanfaatkan kemampuan ozon untuk menjernihkan air pada larutan air berwarna. Sehingga pada penelitian ini akan diamati pengaruh rasio dielektik yang dibentuk terhadap medan listrik yang dibangkitkan. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi koefisien bahan dielektrik dan tegangan semakin tinggi juga medan listrik yang dibangkitkan, tetapi untuk variabel celah udara tidak berpengaruh pada nilai medan listrik namun berpengaruh pada besarnya gas ozon yang terbentuk. Kata kunci: medan listrik tinggi, peluahan parsial, rasio dielektrik, ionisasi, ozon ABSTRACT An electric field is an area (space) around a charge that is still influenced by electrical force. With the increasingly advanced technology now, high electric fields can be applied with many benefits, for example ESP, Ozone production (03), and others. High electric fields can be generated by utilizing the principle of partial discharge. This partial discharge can be triggered by the principle of layered dielectric, where when there is a dielectric layer whose coefficient of material is smaller than the other dielectric layers, the electric field arising in that area will be greater than the layer with a greater dielectric material coefficient. So that the electric field value generated by the principle of partial discharge can be influenced by several factors, namely the formation of a dielectric ratio, the coefficient of dielectric material, voltage, and others. In this research a test will be made to generate a high electric field using the dielectric ratio method. Later the electric field will be applied to produce ozone gas (03) by ionizing the air with the generated electric field. The amount of ozone gas will be observed by utilizing the ability of ozone to purify water in a colored water solution. So that in this study we will observe the effect of the dielectic ratio formed on the generated electric field. From the test results show that the higher the coefficient of dielectric material and stress the higher the electric field generated, but for the air gap variable does not affect the electric field value but it affects the amount of ozone gas formed Keywords: reliability value, availability value, DGA, markov method
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN BIOCHAR DAN FLY ASH TERHADAP KINERJA PENTANAHAN ELEKTRODA BATANG DENGAN INJEKSI ARUS FREKUENSI TINGGI Ihza Aulia Rahman; Mochammad Dhofir; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKProteksi berupa sistem pentanahan diperlukan pada sistem tenaga listrik, baik untuk proteksi terhadap petir maupun untuk pentanahan titik netral sistem tenaga listrik. Tegangan dan arus lebih yang meningkat dan jarak jangkauan yang bertambah dapat berpotensi memberikan dampak berbahaya baik bagi manusia maupun hewan. Sistem pentanahan yang baik mempunyai nilai resistansi yang kecil. Nilai tahanan pentanahan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, kelembaban tanah, jenis tanah, suhu tanah, jenis dan bentuk elektroda, dan zat kimia yang terkandung dalam tanah. Salah satu usaha yang dapat dilakukan guna mengurangi tahanan pentanahan adalah dengan memberikan sebuah perlakuan pada tanah atau disebut soil treatment. Soil treatment merupakan salah satu upaya dalam merubah komposisi kimia tanah untuk memperkecil nilai resistansi pentanahan, yaitu dengan penambahan zat aditif. Pada penelitian ini digunakan biochar dan fly ash sebagai media pada soil treatment dan menggunakan injeksi arus AC berfrekuensi tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan biochar dan fly ash dengan injeksi frekuensi terhadap nilai resistansi pentanahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pengukuran metode 3 titik vertikal (driven rod) injeksi frekuensi tinggi dan metode polarisasi potensiodinamik. Hasil pengujian dan perhitungan didapat penambahan zat aditif sangat mempengaruhi nilai impedansi real (resistansi) pentanahan, paduan komposisi zat aditif terbaik didapat ketika perbandingan biochar 50% + fly ash 50% yang mampu menurunkan nilai resistansi pentanahan hingga 78%. Secara rata-rata penambahan paduan zat aditif mampu menurunkan nilai resistasi pada tanah pasir berkerikil sebesar 29% hingga 60%. Pada frekuensi tinggi menunjukkan bahwa lebih banyak bersifat induktif sedangkan pada di frekuensi rendah lebih bersifat kapasitif. Seluruh variasi komposisi zat aditif (fly ash dan biochar) mampu menurunkan nilai laju korosi yang dimiliki oleh tanah murni. Nilai laju korosi yang paling rendah sebesar 0,016 mm/tahun yakni pada paduan biochar 25% + fly ash 75%.Kata Kunci: biochar, fly ash, imepdansi, frekuensi, korosiABSTRACTProtection in the form of grounding systems is needed in electric power systems, both for protection against lightning and for grounding of neutral points of electric power systems. Increased voltage and current and increased range can potentially have harmful impacts for both humans and animals. A good grounding system has a small resistance value. The value of grounding resistance is influenced by several factors, namely, soil moisture, soil type, soil temperature, type and shape of electrodes, and chemicals contained in the soil. One of the efforts that can be done to reduce grounding prisoners is to give a treatment to the soil or called soil treatment. Soil treatment is one of the efforts in changing the chemical composition of the soil to minimize the value of grounding resistance, namely by the addition of additives. In this study, biochar and fly ash were used as a medium in soil treatment and used high-frequency AC current injection. This study aims to find out the effect of the addition of biochar and fly ash with frequency injection to the value of grounding resistance. The method used in this study is an experimental method by measuring the 3-point vertical (driven rod) method of high-frequency injection and the method of potentidynamic polarization. The results of testing and calculations obtained by the addition of additives greatly affect the value of real impedance (resistance) grounding, the best additive composition is obtained when the comparison of biochar 50% + fly ash 50% which is able to reduce the value of grounding resistance by 78%. On average, the addition of additive can reduce the resistance value in gravel sand soils by 29% to 60%. At high frequencies it indicates that more is inductive while at low frequencies it is more capacitive. The entire variation in the composition of additives (fly ash and biochar) is able to reduce the value of corrosion rate possessed by pure soil. The lowest corrosion rate value is 0.016 mm / year, namely in biochar 25% + fly ash 75%.Keyword: biochar, fly ash, impedance, frequency, corrosion
Perencanaan Sistem Pengetanahan Peralatan untuk Unit Pembangkit Baru di PT. Indonesia Power Grati Ignatius Agung Pratama; Mochammad Dhofir; Harry Soekotjo Dachlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.678 KB)

Abstract

Dalam memenuhi pertumbuha kebutuhandaya listrik di Indonesia, PT. Indonesia Power Gratiselaku anak Perusahaan Listrik Negara (PLN)menambah 1 unit Pembangkit baru sebesar 350 MVA.Penambahan unit Pembangkit baru tersebut harusdilengkapi dengan sistem pengetanahan peralatan yangbaik. Arus gangguan ke tanah terbesar setelah adanyapenambahan unit Pembangkit baru dan arus inidigunakan sebagai dasar perencanaan sistempengetanahan peralatan yaitu sebesar 8458,425 ampere.Evaluasi sistem pengetanahan peralatan yang sudahterpasang dengan menggunakan arus gangguan terbesartersebut, menghasilkan tegangan sentuh dan teganganlangkah masih dibawah tegangan sentuh dan teganganlangkah yang diijinkan. Desain sistem pengetanahanperalatan untuk unit Pembangkit baru hanyamenggunakan konduktor grid dengan kedalamanpenanaman konduktor pengetanahan sedalam 1 meterdari permukaan tanah. Panjang konduktorpengetanahan total untuk desain sistem pengetanahanperalatan untuk unit Pembangkit baru diperoleh sebesar1051,2 meter. Ketebalan batu koral yang sesuai sebesar0,08 meter. Nilai tegangan sentuh setelah adanyapenambahan sistem pengetanahan peralatan untuk unitPembangkit baru turun dari 187,8 volt menjadi 173,6volt dan nilai tegangan langkah turun dari 27,2 voltmenjadi 25,4 volt. Sedangkan untuk nilai tahanan pengetanahannyaturun dari 0,182  menjadi 0,168 .Kata Kunci—Unit Pembangkit baru, arus gangguan ketanah, tegangan sentuh, tegangan langkah, tahananpengetanahan
ANALISIS PENGARUH JARAK DUA ELEKTRODA PLAT VERTIKAL DENGAN PENAMBAHAN ARANG KAYU UNTUK MENURUNKAN RESISTANSI PENTANAHAN Akhmad Hasim; Mochammad Dhofir; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Jurnal ini memaparkan hasil penelitian tentang perlakuan terhadap jarak dua elektroda pentanahan dan perlakuan tanah dengan memanfaatkan arang kayu untuk menurunkan nilai resistansi pentanahan jenis elektroda plat berbentuk persegi panjang.Variabel yang diamati yaitu pengaruh dari jarak antar dua elektroda pentanahan dari jarak 100 cm sampai dengan 400 cm dengan kedalaman penanaman elektroda tetap 100 cm, variasi ukuran elektroda pentanahan dan penanaman elektroda pentanahan dengan media arang kayu terhadap nilai resistansi pentanahan. Semakin jauh jarak penanaman antar elektroda pentanahan maka nilai resistansi pentanahanya semakin kecil. Elektroda plat berbentuk persegi panjang yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 3 model elektroda dengan variasi luas penampang elektroda yang berbeda dengan bahan alumunium yang memiliki tebal 1,5 mm. Pengaruh luas penampang terhadap nilai resistansi dari 3 model elektroda adalah semakin besar luas permukaan elektroda, maka nilai resistansi pentanahannya semakin kecil. Penambahan media arang kayu dengan posisi konsentris dapat memperkecil nilai resistansi pentanahan.Kata kunci : resistansi pentanahan, arang kayu, jarak dua elektroda pentanahanABSTRACTThis journal explain the results of research about the treatment of the spacing of two grounding electrodes and soil treatment with addition of wood charcoal to decrease the grounding resistance value of a rectangular plate electrode type.The observed variables are the effect of the space between two grounding electrode from 100 cm up to 400 cm with the depth of cultivation of the electrode remains 100 cm, the variation of grounding electrode size and the grounding electrode planting with wood charcoal media to the grounding resistance value. The farther spacing between the grounding electrodes the smaller grounding resistance value. The rectangular plate electrodes used in this study consisted of 3 electrode models with different electrode surface area with aluminum material having 1.5 mm thickness. The effect of the surface area on the resistance value of the 3 electrode models is the larger electrode surface, the smaller grounding resistance value. The addition of wood charcoal media with concentric position can reduce the grounding resistance value.Keywords: grounding resistance, wood charcoal, distance of two grounding electrodes
ANALISIS PENGARUH POLUTAN GARAM TERHADAP TINGKAT ARUS BOCOR ISOLATOR PIRING BERBAHAN KACA DENGAN LAPISAN HIDROFOBIK Albin Adyaksa Sabil; Mochammad Dhofir
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas analisis pengaruh polutan garam terhadap tingkat arus bocor isolator piring berbahan kaca dengan lapisan hidrofobik. Untuk menyamakan kondisi di lapangan, digunakan pengotor yang berupa larutan garam dengan variasi massa garam yaitu: 10 gram, 30 gram, dan 50 gram untuk merepresentasikan zat polutan yang menempel pada permukaan isolator piring berbahan kaca. Pada penelitian ini, larutan garam (zat polutan) disemprotkan pada permukaan isolator piring berbahan kaca sebelum dan sesudah dilapisi lapisan hidrofobik dengan menggunakan sprayer. Variasi tegangan uji yang digunakan mulai dari 5 kV, 10 kV, 15 kV, 20 kV, 25 kV,dan 30 kV. Dari hasil pengujian didapatkan hasil bahwa polutan garam berpengaruh terhadap arus bocor. Pada tegangan 30 kV, dengan kondisi bersih sebelum dan sesudah dilapisi lapisan hidrofobik didapatkan arus bocor yang mengalir dipermukaan isolator sebesar 447,24 µA dan 444,20 µA dengan persentasi penurunan arus bocor sebesar 0,68%. Untuk kondisi berpolutan tegangan 30 kV pada kondisi sebelum dan sesudah dilapisi lapisan hidrofobik dengan nilai konduktivitias larutan garam 945 mS/cm didapatkan arus bocor yang mengalir dipermukaan isolator sebesar 549,64 µA dan 455,30 µA dengan presentasi penurusan arus bocor sebesar 17,16%.  Pada penelitian ini, semakin besar konduktivitas larutan garam maka arus bocor yang mengalir pada isolator juga akan semakin besar, pemberian lapisan hidrofobik pada permukaan isolator dapat menurunkan nilai arus bocor. Arus bocor yang mengalir pada permukaan isolator piring berbahan kaca akan menyebabkan rugi daya listrik dan rugi energi listrik. Kata kunci: arus bocor, polutan garam, isolator piring, lapisan hidrofobik. This study discusses the analysis of the effect of salt pollutants on the level of leakage current of insulator plates made from glass with a hydrophobic layer. To equalize the conditions in the field, used an impurity in the form of saline solution with salt mass variations, namely: 10 grams, 30 grams, and 50 grams to represent pollutant substances attached to the surface of the insulator plate made of glass. In this study, salt solution (pollutant substance) was sprayed on the surface of the plate insulator made of glass before and after being coated with a hydrophobic layer using a sprayer. Variation in the test voltage used starts from 5 kV, 10 kV, 15 kV, 20 kV, 25 kV, and 30 kV. From the results of the test, it was found that salt pollutants affect leakage currents. At a voltage of 30 kV, with clean conditions before and after being coated with a hydrophobic layer, leakage currents flowing at the surface of the insulator were obtained at 447.24 µA and 444.20 µA with a percentage of leakage current decreasing by 0.68%. For conditions of 30 kV voltage polluting in conditions before and after being coated with a hydrophobic layer with a value of conductivity of salt solution 945 mS / cm obtained leakage currents flowing on the surface of the insulator at 549.64 µA and 455.30 µA with a presentation of leaking current flowing at 17.16% . In this study, the greater the conductivity of the salt solution, the leakage current flowing in the insulator will also be greater, the hydrophobic coating on the surface of the insulator can reduce the value of the leakage current. Leakage current that flows on the surface of the insulator plate made of glass will cause loss of electrical power and loss of electrical energy. Keywords: leakage current ,influence of salt pollutants, insulator glass, hydrophobic layer
ANALISIS PENGARUH PANJANG SIRIP DENGAN SUDUT TERTENTU PADA ISOLATOR POLIETILEN TERHADAP NILAI ARUS BOCOR Boby Satriya Nugraha; Mochammad Dhofir; Hadi Suyono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh panjang sirip isolator polyethylene dengan sudut kemiringan sirip sebesar 300 terhadap nilai arus bocor dan tegangan flashover pada kondisi kering maupun kondisi basah. Terdapat 2 tipe isolator yaitu tipe A dan yang kedua yaitu tipe B, tipe A memiliki panjang sirip atas 9,5 cm dan sirip bawah 6 cm. Tipe B memiliki panjang sirip atas yaitu 5 cm dan 7 cm. Dengan jarak rambat yang sama yaitu sebsar 16,5 cm. Terdapat 2 kondisi dalam masing masing isolator yaitu ketika isolator polyethylene dalam posisi seperti biasa dan isolator dibalik dari posisi sebenarnya. Penelitian ini mengambil data arus bocor serta tegangan flashover dilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi Universitas Brawijaya. Pengujian dilakukan dengan tegangan tinggi AC. Pengujian saat kondisi basah menggunakan debit air sesuai dengan tingkat curah hujan sedang yang terjadi di indonesia menurut BMKG yaitu sebesar 30mL/s. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa pada saat kondisi basah nilai arus bocor akan naik secara drastis serta terjadi penurunan nilai tegangan flashover yang berdampak pada kenaikan nilai rugi daya. Didapatkan pula distribusi medan yang non homogen Kata kunci : arus bocor, tegangan flashover, isolator polyethylene, variasi panjang sirip, sudut 30o ABSTRACT This study analyze about the effect of varying shed length of polyethylene isolator with spesific shed angle about 30o on leakege current and flashover voltage over dry and wet condition. There are 2 type isolator type A and type B. Type A have a 9,5 cm length on upper shed and 6 cm on bottom side shed. Type B have a 5 cm legth on upper shed and 7 cm on bottom side shed. object with the same creapage distance its about 16,5 cm. There were 2 condition to every isolator in the normally position and in the inverse position of the normally one. This study took a leakage current and flashover voltage data in a real time at High Voltage Laboratory University Of Brawijaya. This research test by AC high voltage. The research on wet condition using debit water based on midlevel indonesian rainfall by BMKG source thats about 30mL/s. Result of this research in the wet condition there was hugely increasing value of leakage current and droping value of flashover voltage so that affect increasing value of power losses, and electric field distribution of all research object was non homogenous. Keyword : leakage current, flashover voltage, polyethylene isolator, length shed variation, 30o angle
PENGARUH DIMENSI DIELEKTRIK BERLAPIS KACA DAN UDARA DALAM APLIKASI PEMBANGKITAN MEDAN LISTRIK TINGGI MENGGUNAKAN HVDC Mochammad Muchlis Triwahyudi; Mochammad Dhofir; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada sebuah peralatan yang memanfaatkan tegangan tinggi tentunya memiliki medan listrik yang tinggi juga. medan listrik tinggi dapat diaplikasikan dengan banyak manfaat contohnya seperti alat penangkap debu pada industri semen, ESP, produksi Ozon (03), dan lain lain. Medan listrik adalah efek pada suatu daerah (ruang) di sekitar muatan listrik yang masih dipengaruhi oleh gaya elektrik, dan akan timbul akibat adanya beda potensial di antara dua elektroda yang terpisah. Pada zaman ini dimana teknologi berkembang pesat, Medan listrik tinggi dapat dibangkitkan dengan memanfaatkan prinsip peluahan parsial (partial discharge). Peluahan parsial ini dapat dipicu dengan menggunakan prinsip dielektrik berlapis, dimana ketika ada lapisan dielektrik yang koefisiensi bahannya lebih kecil dibanding lapisan dielektrik yang lain maka medan listrik yang timbul pada daerah tersebut akan lebih besar dibanding lapisan yang koefisien bahan dielektriknya lebih besar. Sehingga nilai medan listrik yang dibangkitkan melalui prinsip peluahan parsial dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu koefisien bahan dielektrik, pembentukan rasio dielektrik, tegangan, dan lain-lain. Dalam penilitian ini akan dilakukan pengujian untuk membangkitkan medan listrik tinggi menggunakan metode rasio dielektrik dengan menggunakan HVDC. Nantiya medan listrik akan diaplikasikan untuk memproduksi gas ozon (03) dengan cara mengionisasi udara dengan medan listrik yang dibangkitkan. Besarnya gas ozon akan diamati dengan memanfaatkan kemampuan ozon untuk menjernihkan air pada larutan air berwarna. Sehingga pada penelitian ini akan diamati pengaruh rasio dielektik yang dibentuk terhadap medan listrik yang dibangkitkan. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi koefisien bahan dielektrik dan tegangan semakin tinggi juga medan listrik yang dibangkitkan. Kata kunci: medan listrik tinggi, peluahan parsial, dielektrik berlapis, rasio dielektrik, ionisasi, ozon. ABSTRACT An electrical equipment which take advantage of high voltage must be influence by electrical force. The high electric fields can be applied with many benefits, for example ESP, Ozone production (03), and others. The high electric fields is effect on an area (space) around an electric charge that is still needed by the electric force and would be arise due to potential different between two separates of electrodes. In this age which the technological growth so fast, the high electric field can be generated with partial discharge principle benefits. This partial discharge can be triggered by the principle of layered dielectric, where when there is a dielectric layer whose coefficient of material is smaller than the other dielectric layers, the electric field arising in that area will be greater than the layer with a greater dielectric material coefficient. So that the electric field value generated by the principle of partial discharge can be influenced by several factors, namely the formation of a dielectric ratio, the coefficient of dielectric material, voltage, and others. In this research will do test to raise up electric field using method dielectric ratio with HVDC. Then the electric field will be applied to produce ozone gas (03) by ionizing the air with the generated electric field. The amount of ozone gas will be observed by utilizing the ability of ozone to purify water in a colored water solution. So that in this research will be observe the effect of the dielectic ratio formed on the generated electric field. From the test could be results show that the higher the coefficient of dielectric material and the higher the electric field generated. Keywords: High electric field, Partial discharge, Dielectric ratio, Ionization, Ozone
ANALISIS STEADY-STATE INJEKSI DAYA PEMBANGKIT LISTIK TENAGA BAYU (PLTB) PADA SISTEM DAYA LISTIK WILAYAH MANOKWARI PAPUA BARAT Thoriq Kamal Septianhasri; Hadi Suyono; Mochammad Dhofir
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya mengatasi kekurangan energi, ada beberapa strategi yang dilakukan seperti diversifikasi, konservasi, dan intensifikasi sumber energi. Strategi diversifikasi energi berasal dari energi baru dan terbarukan dengan menggunakan energi angin. Penelitian dilakukan di Kabupaten Manokwari. Analisis yang dilakukan adalah analisis potensi energi dan analisis load flow menggunakan software ETAP dengan metode Newton-Raphson dari sistem tenaga angin yang diinnjeksikan ke sistem daya listik wilayah Manokwari. Hasil pengukuran menunjukkan kecepatan angin rata-rata sebesar 1,82 m/s. Hasil analisis menunjukkan tegangan jatuh pada sistem daya listrik wilayah Manokwari sebesar 11,972% dari tegangan nominalnya, sedangkan setelah injeksi daya tegangan jatuh sebesar 10,265% dari tegangan nominalnya. Hasil analisis rugi-rugi daya menunjukkan total keseluruhan rugi-rugi daya sistem daya listik wilayah Manokwari sebesar 11,118 MW dan 19,787 MVAR, sedangkan setelah injeksi rugi-rugi sebesar 9,941 MW dan 17,689 MVAR. Hasil analisis kontingensi pada sistem daya listrik wilayah Manokwari menunjukkan adanya overload pada saluran, sedangkan saat adanya injeksi PLTB tidak terjadi oveload. Kata kunci: ETAP, Analisis Load Flow, Kontingensi, Angin. ABSTRACTTo resolve the energy deficiency, there are some strategies have been done such as, diversification , conservation, and the intensification of energy resources. The diversification strategy at energy originated from new and renewable energy could be implemented by using the wind energy. The study has been conducted at Manokwari Regency. The analysis has been perfomed to determine the energy potentional and load flow analysis using ETAP with the Newton-Raphson method of the wind power system wich was injected into the electrical power system of Manokwari region. The measurement result show the average wind speed of 1,82 m/s. The results of the analysis show the voltage drop in electrical power system of Manokwari region was 11,972% of the nominal voltage, while after the power injection the voltage drop was 10,265% of the nominal voltage. The results of power loss analysis were 11,118 MW and 19,787 MVAR of the total generation power of the electrical power system at Manokwari while 9,941 MW and 17,689 MVAR of the total generation power after the injection. The results of the contingency analysis on the electrical power system in the Manokwari region indicate that there is overload on the channel, whereas oveload does not occur when PLTB injection occurs.Keywords: ETAP, Load Flow Analysis, Contingency, Wind Power Plant
Co-Authors Affan Rafli Andriansyah Agung Firmansyah Sunardi Ahmad Fadly Irawan Ahmad Nahla Rialdi Ahmad Reza Yahya Akhmad Hasim Albin Adyaksa Sabil Aldian Eka Fitranto Aldo Julian Hastono Alif Rahmatullah Umar Amadea, Cinta Hanifa Andreas Parningotan S. Andrian Dwiputro Arbi Ramadhan Arifin Surya Winarto Ashydiq Chenny Saputra Atika Rahma Hadiana Avif Septian Imandyan Ayu Puspitasari Bagus Ibnu Pratama Bimo Ardiansyah Bobby Hertanto Boby Satriya Nugraha Bryan Malvin Candra Mebby Oka Charis Majid Teguh P. Danang Aji Nugroho Dandhi Tri Laksono Daniel Kristo Mula Lambok Pangaribuan Desinta Ayu Woro H. Devanda Antonius Y. R. Dimas Hariyo Kuncoro Dini Rizkita Sari Epprylia Prima Maimunawati Erya Septy Dwi Wardhani Firmansyah Putra Satria Galuh Indra Permadi Habriansyah Basta Nugraha Hakim, Luqman Harry Soekotjo Dachlan Hery Purnomo I Wayan Ari Mahendra Ibnu Sabilli Idham Budi Satria Ignatius Agung Pratama Ihza Aulia Rahman Iksan , Santoso Ilham Ismail Mochsen Imam Sabilil Haque Jovie Trias Agung Nugroho Kresna Sukma Dewangga Lita Farahdiba M. Iqbal Bayhaqi Fauzi Mahfudz Shidiq Maulana Akhtar Khaqqi Maulana Rahmat Ramadhani Maulani Candra Mochammad Muchlis Triwahyudi Mohamad Adif Muhammad Ghufron Auliya Rahman Mukti Ayu Nur Vitasari n/a Dammegi n/a Firohman n/a Soemarwanto n/a Wijono Nadhea Primasetya Nudira, Rizar Nur Subhan Nurizza Salsa Alafia Pegy Lestari Priya Surya Harijanto Putra Adi Dharma Utama Rahmadwati, n/a Refli Maulana Resi Ratnasari Rezki Awalia Novianti Harun Ridho Darmawan Rini Nur Hasanah Rize Taufiq Ramadhan Rizki Chandra Maulana Singgih Andi Rubiyanto Sipa Peberina Ginting Suyono, Hadi Taufik Adi Nugroho Teguh Utomo Thoriq Kamal Septianhasri Timbul Mulia Tri Nurwati Unggul Wibawa Wicaksono, Angga Dwiki Wiken Cahyo Pambudi Yoga Prasetya Yukovany Zhulkarnaen Yusri Bakhtiar Zamrud Kurnia Prasetyo