Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Mandiri

PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM PEMANFAATAN LENGKUAS MERAH (AlpiniapurpurataK.schum) SEBAGAI ANTI KETOMBE DI DESA PEKIK NYARING KABUPATEN BENGKULU TENGAH Tedy Febriyanto; Sahidan Sahidan; Jon Farizal; Leni Marlina; Evi Fitriyani
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 12: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu permasalahan yang terjadi pada kulit kepala adalah Ketombe,penyakit yang bersifat universal dan dapat ditemukan di seluruh dunia, terutama di daerah tropis yang bertemperatur tinggi. Raymond Sabouraud mengidentifikasi Pityrosporumovale sebagai agent penyebab ketombe, jenis fungi tersebut mengubah minyak pada kulit kepala menjadi Oleicacid, yang sensitif dirasakan oleh beberapa orang dan dapat memicu iritasi serta rasa gatal. Salah satu tanaman herbal yang dapat di jadikan sebagai obat adalah Lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum)merupakan salah satu jenis rempah-rempah yang banyak dimanfaatkan sebagai produk fitofarmakadan termasuk ke dalam daftar 68 jenis tanaman obat yang dapat ditemukan di kota Bengkulu. Pengabdian masyarakat ini bertujuan menggerakan masyarakat untuk hidup sehat dan aktif melakukan pencegahan ketombe dengan pemanfaatan tanaman lengkuas merah melalui pemberdayaan kader kesehatan di Desa Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2022. Metode Pelaksanaan : Terdapat tiga langkah dalam pengabdian masyarakat ini yaitu persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan monitoring. Luaran dan Target Capaian : Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan lengkuas merah, dan menggerakan masyarakat untuk hidup sehat dengan memanfaatkan lengkuas merah. Sehingga target dari program pengabmas untuk memberikan edukasi dan informasi mengenai kegunaan lengkuas merah. Selain itu di lingkungan juga akan dipasang poster - poster tentangk egunaan lengkuas merah.
PEMANTAUAN STUNTING DI DESA SRI KUNCORO KECAMATAN PONDOK KELAPA BENGKULU TENGAH TAHUN 2023 Sahidan, Sahidan; Halimah, Halimah; Wiwit Sulistyasmi; Tedy Febriyanto
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 12: Desember 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan dan pentingnya mengenali siapa yang berisiko stunting serta masih kurangnya kerja sama lintas sektor di masyarakat dalam hal pemeriksaan dan pencegahan stunting. Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan pemberdayaan kader dan pemeriksaan kesehatan kadar Hb ibu hamil, pemberian makanan tambahan dan pendampingan keluarga stunting serta pemeriksaan telur cacing anak stunting di Desa Sri Kuncoro. Metode: melakukan intervensi dengan meningkatkan pengetahuan kader kesehatan dengan memberikan penyuluhan, memberikan makanan tambahan berupa susu dan pemantauan tinggi badan serta pemeriksaan telur cacing pada anak stunting dan pemeriksaan kadar Hemoglobin ibu hamil. Hasil: terjadi peningkatan pengetahuan kader sebesar 25%, terjadinya kenaikan tinggi badan balita stunting setelah diberikan susu dan ditemukan 1 anak yang terdapat cacing Ascaris lumricoides pada feses. Ditemukan kadar Hb ibu hamil rendah (rata-rata 10,4gr/dl) sebesar 69%.
PEMBERDAYAAN KADER DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SOSIALISASI PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SRI KUNCORO KABUPATEN BENGKULU TENGAH Tedy Febriyanto; Jon Farizal; Putri Widelia W; Evi Fitriyani; Yunita Yunita
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 12: Desember 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Stunting is defined as a condition where the body is short or very short based on the Body Length by Age (PB/U) or Body Height by Age (TB/U) index with a threshold (z-score) between -3 SD up to < -2 SD (Olsa, Sulastri, & Anas, 2017). The incidence of stunting can be influenced by various factors, including a lack of macronutrient intake such as energy, protein and fat. However, the intake of micro minerals such as zinc and iron also needs to be considered (Losong & Adriani, 2017). Based on the results of the 2018 Basic Health Research (Riskesdas), stunting in Bengkulu was recorded at 27.98 percent. These figures show that 1 (one) out of 3 (three) children in Bengkulu suffer from stunting in a number of districts or cities (Bengkuluprov, 2021). Methods: There are three steps in this community service, namely preparation, implementation, evaluation and monitoring. It is hoped that this activity can increase public knowledge about preventing stunting, and move people to live healthy lives. Results: A team has been formed that has been given knowledge about stunting, information about stunting prevention and information about laboratory examinations that support stunting examinations consisting of cadres in each village and posyandu Conclusion: Cadre Empowerment Program to increase knowledge and socialize stunting prevention in the Puskesmas Work Area Sri Kuncoro, Central Bengkulu Regency is running well.Outcomes and Achievement Targets: This activity is expected to increase public knowledge about efforts to prevent stunting, and move people to live healthy lives.